Connect with us

Rupa-rupa

314 Personil Gabungan Polri, TNI Kawal Festival Kande-Kandea Tolandona Buteng

Published

on

a Pengamanan Festival Budaya Kande-kandea di Kelurahan Tolandona, Kecamatan Sangia Wambulu, Kabupaten Buton Tengah (Buteng), Sulawesi Tenggara (Sultra)/Foto : Hasan/BursaBisnis.id

BURSABISNIS.ID : BUTENG – Dalam Rangka Pengamanan Festival Budaya Kande-kandea di Kelurahan Tolandona, Kecamatan Sangia Wambulu, Kabupaten Buton Tengah (Buteng), Sulawesi Tenggara (Sultra), Sebanyak 314 personel pihak keamanan dari gabungan TNI/Polri diterjunkan di tempat acara.

Kapolres Buteng melalui Wakapolres, Kompol Sumarso, S.Sos, menerangkan 314 Personil yang disiagakan untuk mengamankan acara festival tahunan tersebut berasal dari Polres Buteng, TNI Dandim Buton, Bantuan BKO Sat Brimob, serta gabungan Personil dari Polres Baubau dan Polres Muna.

“Polres Buton Tengah Menyiagakan 314 Personil Pengamanan yang terdiri dari personil Polres Buteng maupun TNI dan Bantuan BKO dari Sat Brimob, Polres Baubau dan Polres Muna yang dibagi dalam 10 Pos Pengamanan disejumlah titik yang tersebar di sekitaran kegiatan Festival Kande-kandea,” Terang Kompol Sumarso, dalam rilisnya, Sabtu 20 April 2024.

Lanjut Wakapolres Buteng, disiagakanya ratusan personil di tempat acara karena diperkirakan membludaknya para pengunjung yang datang baik dari wilayah Buteng sendiri maupun di luar Buteng.

Kata dia, taksiran pengunjung yang datang bisa mencapai ribuan bahkan puluhan ribu orang diacara puncak Festival Kande-kandea tersebut.

“Festival tahunan yang rutin dilaksanakan pada setiap tahunnya dan diperkirakan akan dihadiri Ribuan masyarakat,” ujarnya.

Iapun menekankan kepada seluruh anggota agar memperketat penjagaan acara festival agar tetap aman dan kondusif.

“Selama Kegiatan Berlangsung Personil Pengamanan yang disiagakan akan memperketat penjagaan dengan melaksanakan Patroli serta pemeriksaan kepada masyarakat yang hadir guna mengantisipasi Senjata Tajam maupun peredaran Minuman keras demi terciptanya keamanan dan ketertiban masyarakat selama pelaksanaan kegiatan” tegas Kompol Sumarso.

Diketahui Festivalnya Kande-kandea di mulai sejak tanggal 17-23 April 2024, sebelumnya diawali di Desa Tolandona Matanaeo, kemudian dilanjutkan di Desa Doda Bahari dan Desa Baruta Lestari Kecamatan Sangia Wambulu

“Namun perkiraan puncak yang paling ramainya pada hari ini (Sabtu 20 April 2024) bertempat di Kelurahan Tolandona,” ujarnya.

Kompol Sumarso berharap kepada seluruh pengunjung yang hadir agar bersama-sama menjaga keamanan dan ketertiban selama berlansungnya acara festival.

 

Laporan : Hasan

Publisher : Phoyo

Continue Reading

opini

Perilaku Politik Transaksional dan Keterlibatan Masyarakat

Published

on

By

L.M Ihsan Thamrin.S.Psi.,M.Psi

SIAPA yang banyak uangnya itu yang kita pilih, pernyataan ini hampir setiap hari kita dengar dalam masyarakat dan program kerja tidak menjadi pembahasan. Perilaku Politik transaksional ini entah bermula dan berakhir dimana yang pasti masyarakat sudah melekat pemikiran bahwa PILKADA akan datang reziki yang seolah-olah turun dari langit, kira-kira seperti itu.

Masa pemilu, politik transaksional masih menjadi momok yang tak terhapuskan dalam kehidupan demokrasi. Situasi ini menimbulkan tantangan serius terhadap integritas sistem pemilu. Demokrasi harus menjadi sarana bagi masyarakat untuk menyampaikan aspirasi dan harapannya. Menyediakan uang untuk mendistribusikan kebutuhan pokok, pemilu yang seharusnya menyuarakan kehendak rakyat seringkali berubah menjadi transaksi jual beli suara.

Politik Transaksional

Politik transaksional mengacu pada aktivitas politik di mana dukungan elektoral atau politik diperjualbelikan dalam bentuk transaksi melibatkan uang dan barang. Fenomena ini semakin banyak muncul di banyak negara, terutama di negara-negara berkembang. Politik ini sering terjadi dalam kampanye PILKADA, kandidat atau partai politik menawarkan imbalan materi kepada pemilih dengan harapan memperoleh dukungan dalam pemilu.

Praktik ini tumbuh subur karena beberapa faktor, antara lain rendahnya tingkat literasi politik masyarakat, pendidikan politik, ketidakpercayaan terhadap integritas sistem politik dan dominasi elit politik yang cenderung memanfaatkan ketimpangan ekonomi untuk mendapatkan suara. Politik transaksional tidak hanya melemahkan hakikat demokrasi, idealnya mengutamakan pemilu berdasarkan ide dan agenda, namun juga melemahkan legitimasi pejabat terpilih.

Keterlibatan Masyarakat Dalam Politik Transaksional

Partisipasi masyarakat merupakan fenomena yang mempunyai dampak besar terhadap kualitas demokrasi dan kesejahteraan masyarakat. Politik transaksional terjadi ketika individu atau kelompok menggunakan kekuasaan dan sumber daya untuk mencapai tujuan pribadi, seringkali dengan mengorbankan kepentingan publik.

Hal ini terlihat dari banyaknya kasus pejabat publik yang terlibat dalam praktik korupsi dan menerima suap atau imbalan lainnya untuk menguntungkan pihak tertentu.

Memahami pendorong, dampak dan solusi politik transaksional sangat penting untuk menciptakan proses politik yang lebih adil, transparan dan diarahkan pada kesejahteraan kolektif. Salah satu motivasi utama terlibat dalam politik transaksional adalah ketidakpuasan terhadap kondisi ekonomi dan sosial yang ada. Masyarakat merasa suaranya tidak didengar cenderung mencari cara lain untuk menarik perhatian dan mendapatkan keuntungan.

Dampak Politik Transaksional terhadap Demokrasi

Politik transaksional mempunyai dampak signifikan terhadap kualitas demokrasi. Pendekatan ini tidak hanya menjadikan proses pemilu hanya sekedar transaksi ekonomi, namun juga melemahkan fondasi demokrasi, partisipasi politik yang bebas dan adil berdasarkan pilihan yang sah. Salah satu dampak yang paling menonjol adalah menurunnya kualitas kepemimpinan dan kebijakan akibat proses politik yang tidak sehat.

Politik cara ini melemahkan legitimasi pemimpin yang terpilih, politik transaksional memperparah ketidakpercayaan masyarakat terhadap institusi demokrasi, praktik ini juga menghambat munculnya kandidat yang kompeten dan berintegritas. Sistem yang diwarnai oleh politik transaksional membuat kandidat dengan modal finansial besar cenderung lebih diuntungkan, terlepas dari kualitas dan program kerja mereka.

Mengakibatkan marginalisasi terhadap kandidat yang memiliki integritas tinggi dan visi jangka panjang, tetapi tidak mampu bersaing secara finansial.

Politik Transaksional dan Psikologi Positif

Berpijak pada politik transaksional dan psikologi positif merepresentasikan dua pendekatan yang sangat berbeda dalam melihat interaksi manusia. Politik transaksional, yang sering kali diartikan sebagai pendekatan yang berfokus pada keuntungan dan pertukaran material, menyoroti bagaimana individu berinteraksi satu sama lain berdasarkan kepentingan pribadi dan keuntungan yang dapat diperoleh.

Menjadikan hubungan antara individu sering kali bersifat sementara dan didorong oleh kebutuhan untuk mencapai tujuan tertentu.

Psikologi positif menyoroti pentingnya hubungan sosial yang bermakna dan kepercayaan. Melihat sudut pandang politik, kepercayaan antara pemilih dan pemimpin sangat penting untuk menciptakan partisipasi yang sehat. Ketika politik transaksional menguasai, hubungan ini menjadi terdistorsi oleh insentif material.

Namun, dengan menanamkan nilai-nilai integritas, kejujuran, tujuan bersama, keterlibatan masyarakat dapat diperkuat, menghasilkan hubungan yang lebih positif dan sehat antara pemimpin dan rakyat.

Kesimpulan

Sudut pandang psikologi positif, politik transaksional dan keterlibatan masyarakat memiliki hubungan yang kompleks dan saling memengaruhi. Politik transaksional, yang sering kali ditandai dengan pertukaran barang material dengan suara dan kepentingan jangka pendek, dapat merusak kepercayaan, hubungan sosial, dan kesejahteraan psikologis masyarakat. Individu merasa bahwa partisipasi politik kurang signifikan. Hal ini dapat menyebabkan apatis, hilangnya harapan dan rendahnya keterlibatan dalam proses demokrasi.

Sebaliknya, pendekatan psikologi positif dapat memberikan solusi untuk mengatasi masalah ini. Menekankan pentingnya makna, keterhubungan, dan optimisme, psikologi positif mendorong masyarakat untuk melihat partisipasi politik sebagai sarana untuk mencapai tujuan bersama dan meningkatkan kualitas hidup. Edukasi politik yang berbasis pada prinsip-prinsip psikologi positif dapat membantu individu memahami nilai kontribusi mereka, bukan hanya secara materiil, tetapi juga dalam menciptakan perubahan sosial yang berkelanjutan.

Penulis : L.M Ihsan Thamrin.S.Psi.,M.Psi

Continue Reading

Fokus

Fungsi Keluarga dalam Pembentukan Karakter Anak di Era Digital

Published

on

By

L.M Ihsan Thamrin.S.Psi.,M.Psi

PERAN keluarga sangat penting dalam pembentukan karakter anak karena keluarga adalah lingkungan pertama tempat tumbuh dan berkembang. Anak dapat belajar dalam keluarga antara lain nilai-nilai dasar seperti moralitas, etika, kedisiplinan dan tanggung jawab. Orang tua, sebagai sosok terdekat, menjadi teladan yang diikuti oleh anggota keluarga. Melalui interaksi sehari-hari, perilaku, tutur kata dan kebiasaan orang tua memberikan pengaruh besar dalam membentuk sikap dan kepribadian anak.

Selain itu, keluarga sebagai tempat perlindungan, anak belajar mengelola emosi, memahami empati dan mengembangkan hubungan sosial yang sehat. Pemberian perhatian, kasih sayang serta arahan yang baik dapat membantu anak membangun fondasi karakter yang kuat nantinya akan memandu mereka dalam menghadapi tantangan hidup, termasuk dampak negatif dari lingkungan luar seperti teknologi dan media digital.

Peran Orang Tua sebagai Pendidik Pertama

Orang tua berperan sebagai pendidik pertama yang mempengaruhi perkembangan karakter, moral dan perilaku sejak usia dini. Keluarga juga berfungsi sebagai model perilaku, etika dan cara menghadapi situasi sehari-hari.

Pendidikan agama sering dimulai di rumah, anak-anak belajar keyakinan dan norma untuk panduan moral. Era digital, orang tua perlu membimbing anak dalam penggunaan teknologi yang bijak.
Aktivitas keluarga, seperti makan bersama, efektif dalam menanamkan nilai moral dan etika untuk membentuk karakter, mengajarkan sopan santun, rasa syukur dan kebiasaan berbagi.

Anak terlibat dalam tugas rumah tangga akan belajar tanggung jawab, kerja sama dan disiplin. Bercerita dan berdiskusi tentang pengalaman sehari-hari dapat menjadi kesempatan untuk membahas nilai-nilai moral.

Menjalani kegiatan sosial, seperti membantu tetangga atau berdonasi, mengajarkan empati dan kepedulian. Orang tua dapat mengajarkan pentingnya meminta maaf dan memaafkan dalam interaksi sehari-hari.

Penggunaan Teknologi Secara Bijak

Orang tua perlu menetapkan batasan waktu penggunaan perangkat teknologi dan mengajarkan anak untuk mengakses konten yang sesuai dengan usianya. Menggunakan software untuk membatasi akses ke situs dan aplikasi yang tidak layak, mengajarkan etika digital bersikap sopan serta menjaga privasi.

Orang tua perlu menjadi contoh dalam penggunaan teknologi agar anak tidak meniru penggunaan perangkat yang berlebihan.

Teknologi adalah alat pembelajaran yang berguna, namun media sosial dapat memberikan manfaat sekaligus tekanan sosial, ini sangat perlu keseimbangan dalam penggunaan teknologi dan aktivitas lain pada anak.

Mengatur akses internet melalui jaringan Wi-Fi rumah penting untuk mendidik anak dalam mencari dan mengenali informasi yang benar dan berkualitas di internet.

Memantau interaksi anak di media sosial dan menyediakan aktivitas menarik di luar dunia digital untuk mengurangi ketergantungan anak pada teknologi. Ajak anak diskusi tentang bahaya di dunia digital, seperti predator online, cyberbullying dan risiko berbagi informasi pribadi.

Pentingnya Komunikasi dan Kedekatan Emosional

Ketika anak nyaman berbicara dengan orang tua, mereka cenderung berbagi pikiran dan perasaan, sehingga orang tua dapat lebih peka terhadap kondisi psikologis anak.

Dukungan emosional dapat diberikan saat anak menunjukkan tanda kecemasan atau stres. Komunikasi rutin membantu mengajarkan nilai-nilai moral, sementara kedekatan emosional mengajarkan empati dan kepedulian terhadap perasaan orang lain.

Anak yang didukung secara emosional cenderung lebih percaya diri. Orang tua, sebagai sosok utama dalam pendidikan karakter, dapat membentuk kebiasaan baik melalui komunikasi rutin.

Anak yang memiliki kedekatan emosional dengan orang tua mendorong kepercayaan diri untuk mengeksplorasi, mengambil inisiatif dan menghadapi tantangan baru. Kedekatan emosional membantu anak memahami perasaan orang lain dan mengelola emosi mereka secara sehat, memberikan anak kepercayaan untuk mencoba hal baru dan merasa nyaman serta belajar komunikasi yang sehat.

Mereka yang dekat secara emosional dengan orang tua lebih tahan terhadap stres berkat dukungan yang mereka terima saat menghadapi kesulitan.

Menangkal Dampak Negatif Era Digital

Ajarkan anak mengenali informasi valid, menghindari hoaks, serta pentingnya menjaga privasi dan data pribadi. Dorong anak untuk berpartisipasi dalam aktivitas fisik, seni atau hobi tanpa layar untuk mengurangi ketergantungan pada perangkat digital. Gunakan aplikasi atau fitur untuk memantau konten yang diakses anak.

Lakukan diskusi rutin mengenai pengalaman online anak termasuk pengamatan dan perasaan mereka. Luangkan waktu untuk interaksi langsung tanpa gangguan digital dan perkenalkan keterampilan mengelola stres serta emosi negatif melalui meditasi, olahraga atau menulis.

Tekankan sikap sopan dan menghormati orang lain di dunia maya dan dampak perilaku negatif. Diskusikan etika media sosial, termasuk berpikir sebelum membagikan informasi atau berkomentar.

Pujilah mereka saat mengatasi tantangan dan ajari untuk menetapkan tujuan kecil serta merayakan pencapaian. Ajak anak berpartisipasi dalam aktivitas sosial di luar dunia digital, seperti seni untuk meningkatkan rasa percaya diri dan motivasi.

Ciptakan lingkungan nyaman untuk berbagi pengalaman, dengarkan dengan perhatian dan berikan dukungan tanpa menghakimi. Dorong anak untuk tetap positif dalam kesulitan, tetapkan aturan jelas tentang waktu layar dan konten yang diakses. Menyusun rutinitas sehat, seperti tidak menggunakan perangkat saat makan atau sebelum tidur dan ajarkan penggunaan teknologi yang bijak.

Kesimpulan

Keluarga adalah lingkungan pertama anak belajar nilai-nilai moral dan norma sosial. Anak meniru perilaku orang tua dan keluarga, serta mendapatkan dukungan emosional untuk menghadapi tekanan dari lingkungan digital.

Keluarga bertanggung jawab mengawasi penggunaan teknologi oleh anak dan menanamkan nilai moral serta etika, terutama dalam perilaku online.

Kegiatan bersama, seperti bermain dan berkumpul, memperkuat ikatan emosional dan mendukung perkembangan karakter serta identitas diri anak. Dukungan keluarga dapat membantu anak memahami diri dan nilai-nilai yang telah di bangun pada saat ini khususnya di era digital.

Penulis :
L.M Ihsan Thamrin.S.Psi.,M.Psi

Continue Reading

Rupa-rupa

Dugaan Pelanggaran Pemilu, Bawaslu Konawe Utara Diminta Panggil dan Periksa Ikbar-Abuhaera

Published

on

By

KONAWE UTARA, Bursabisnis.id – DPP Rumpun Muda Nusantara (RMN) beberkan dugaan pelanggaran Pemilu yang dilakukan bakal pasangan calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Konawe Utara, Ikbar dan Abuhaera.

Mulai dari keterlibatan oknum kepala desa hingga aktivitas sosialisasi dan kampanye di salah satu rumah ibadah.

Dugaan pelanggaran UU Pemilu tersebut dikuatkan dengan beredarnya video viral yang memperlihatkan salah seorang Kepala Desa Wawoheo, Kecamatan Wiwirano, Konawe Utara terlibat dalam kampanye Paslon Ikbar-Abuhaera.

Olehnya itu, DPP RMN mendesak Bawaslu Kabupaten Konawe Utara segera melakukan pemeriksaan terhadap Paslon Ikbar-Abuhaera.

Presdium DPP RMN, Irjal Ridwan mengatakan, tindakan Kades Wawoheo sangatmelanggar netralitas sebagaimana di atur dalam Undang-Undang.

Menurut Irjal Ridwan, tindakan Kepala Desa Wawoheo sangat mencerminkan demokrasi yang rusak. Sebab, kampanye melibatkan kepala desa sangat jelas melanggar netralitas.

“Kami menantang Bawaslu Konawe Utara segera memeriksa oknum kepala desa tersebut serta Paslon Ikbar-Abuhaera, yang secara terang-terangan melibatkan kepala desa untuk melakukan kampanye,” ujar pria yang populer dengan sapaan Irjal, Rabu 18 September 2024..

Lebih lanjut, Ia menjelaskan, selain melibatkan oknum kepala desa, bakal Paslon Ikbar-Abuhaera juga mengunakan rumah ibadah untuk melakukan kampanye.

Olehnya itu, DPP RMN mengingatkan Bawaslu Konawe Utara tidak menutup mata atas pelanggaran Pemilu yang di lakukan Paslon Ikbar-Abuhaera, dan segera memberikan sanksi tegas kepada oknum Kades dan bakal Paslon Ikbar-Abuhaera sesuai aturan yang berlaku.

“Dalam dekat ini, kami akan melakukan aksi unjuk rasa serta pelaporan resmi kepada Bawaslu RI untuk segera menindak tegas Paslon Ikbar-Abunaera,” tegas Irjal.

 

 

 

Laporan : ikas

Continue Reading

Trending

Copyright © 2017 PT. Bisnis Media Sentosa - Bursabisnis.ID