Ekonomi Makro
Wisata Kuliner Alun-alun MTQ Kendari Yang Ramai Dikunjungi

BursaBisnis.Id, KENDARI – Alun-alun MTQ kini berubah menjadi lokasi wisata kuliner terkenal di Kota Kendari, Ibukota Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra). Dalam sehari, alun-alun Tugu Persatuan yang kini berubah namanya menjadi Tugu Religi, banyak dikunjungi orang dari berbagai penjuru.
Pemerintah Provinsi Sultra memberi kebebasan bagi pedagang kuliner berjualan di alun-alun MTQ, setelah perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Provinsi Sultra tahun yang diperingati pada tanggal 27 April 2017 lalu. Momen event Halo Sultra menjadi momentum penting bagi Pemprov Sultra untuk memberi tempat bagi pelaku ekonomi kecil dan menengah di Kota Kendari.
Pada puncak peringatan HUT Provinsi Sultra, Gubernur Sultra Nur Alam menegaskan, seluruh stand pameran yang dibangun instansi agar tidak dibongkar. Namun stand tersebut harus digunakan untuk menjadi pusat jajanan daerah di Kota Kendari.
Mendengar pernyataan tersebut, para pelaku kuliner menyambut positif. Dengan cepat, alun-alun MTQ Kendari yang dibangun Gubernur Sultra Ali Mazi pada tahun 2006 dimanafaat dengan baik. Hampir semua stand pameran yang dibangun SKPD Provinsi Sultra langsung digunakan sebagai pusat jajanan daerah.
Menu yang disediakan para pelaku kuliner berbagai macam, mulai menu kuliner lokal Kendari, Muna, Buton, Bugis dan Jawa. Jika pengunjung tidak ingin menikmati kuliner, pengunjung dapat memilih menikmati es kelapa muda, es cendel, kopi hitam atau jus buah.
Soal harga menu kuliner sudah pasti terjangkau. Hanya bermodalkan uang Rp 20 ribu, sudah dapat mengganjal “kampung tengah.” Lebih murah lagi kalau hanya sekadar menyeruput kopi hitam, harganya hanya dikisaran Rp 6 ribu. Sungguh terjangkau.
Bicara soal omzet pedagang kuliner, sangat bervariasi. Mulai dari omzet Rp 500 ribu sampai Rp 2 juta sehari. “Tidak menentu mas omzet penjualan. Bisa dapat Rp 500 ribu sampai Rp 1 juta sehari. Lumayan buat menutupi kebutuhan sehari-hari,” kata Arman yang berjualan bakso bakar di alun-alun MTQ Kendari.
Di kawasan kuliner alun-alun MTQ, pengunjung bukan hanya datang sekadar minum kopi atau menikmati jajanan tradisional. Tapi juga kebanyakan mereka datang untuk berdiskusi tentang bisnis dari pelaku ekonomi yang ada di Sultra. Bahkan ada kalangan mahasiswa mengerjakan tugas-tugas mata kuliah, sambil bersenda gurau dengan kelompok belajarnya.
Berbagai kelompok komunitas juga menghabiskan waktunya di seputaran alun-alun MTQ Kendari. Mereka hang out sambil mendiskusikan program-program komunitas mereka.
Bila merunut dibolehkannya alun-alun MTQ Kendari sebagai pusat kuliner, tentu tidak lepas dari semangat Gubernur Nur Alam membuka ruang bagi pelaku ekonomi kreatif, khususnya yang terdapat di Kota Kendari.
Pada awal Gubernur Nur Alam menjabat tahun 2007, alun-alun MTQ sangat tabu bagi pedagang berjualan. Alasan utama Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Provinsi Sultra selaku pengelola alun-alun, bila pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) diberi peluang berjualan di alun-alun, akan merusak pemandangan dan mengotori lingkungan sekitarnya.
Namun sejak Presiden Joko Widodo memproklamirkan menghidupkan pelaku ekonomi kreatif, program tersebut disambut baik Pemerintah Daerah (Pemda). Sebagai bukti, alun-alun MTQ Kendari menjadi area baru wisata kuliner di Kota Kendari. Pemanfaatan alun-alun MTQ dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi Kota Kendari.
Semangat menumbuhkan ekonomi kreatif di Kota Kendari hendaknya jangan berhenti sampai di sini saja. Tapi ada langkah-langkah lain yang harus dilakukan Pemerintah Provinsi Sultra bekerjasama dengan Pemerintah Kota Kendari. Seperti pembinaan manajemen mengelola usaha kuliner bekerjasama dengan perbankan. Kemudian pelatihan diversifikasi pengolahan jajanan, pelatihan peningkatan pelayanan konsumen. Demikian pula pembinaan agar semua pelaku usaha kuliner yang ada di alun-alun MTQ Kendari senantiasa bekerjasama dalam menjaga kebersihan lingkungan, sehingga pengunjung dapat betah berjam-jam nongkrong.
Penulis : Aisyah Titiek
Perbankan
SP2D Online Diluncurkan, Wali Kota Kendari: Terobosan Penting Percepat Layanan Keuangan Daerah

KENDARI, Bursabisnis.id – Upaya pemerintah untuk memperkuat tata kelola keuangan daerah yang transparan, akuntabel, dan efisien kembali mendapat sorotan positif.
Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) bersama Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (Asbanda) resmi menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) kerja sama strategis dalam mendukung implementasi SP2D Online melalui Sistem Informasi Pemerintahan Daerah Republik Indonesia (SIPD RI). Penandatanganan ini berlangsung di Hotel Bidakara, Jakarta pada Kamis, 17 April 2025.
Langkah ini menjadi tonggak penting dalam digitalisasi sistem keuangan daerah. Melalui SP2D Online, seluruh proses pencairan dana dari penerbitan SPM hingga SP2D kini dapat dilakukan secara real-time, tanpa kertas (paperless), dan langsung terhubung antara pemerintah daerah dan Bank Pembangunan Daerah (BPD).
Sebagai wujud keseriusan, sebanyak 24 BPD dari berbagai wilayah Indonesia turut menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan Ditjen Bina Keuangan Daerah Kemendagri.
Semua BPD tersebut telah lolos uji coba dan dinyatakan siap secara teknis sesuai standar dari Bank Indonesia.
Peluncuran SP2D Online disambut antusias oleh kepala daerah, termasuk Wali Kota Kendari, Siska Karina Imran, yang hadir langsung dalam kegiatan ini bersama Gubernur Sulawesi Tenggara dan perwakilan Pemda Konawe. Ia menilai sistem ini sebagai langkah maju dalam reformasi pengelolaan anggaran.
“Kehadiran SP2D Online akan memberi dampak signifikan terhadap percepatan layanan keuangan daerah, sekaligus meningkatkan akuntabilitas dan transparansi dalam penggunaan anggaran,” ujar Wali Kota.
Wali Kota Siska juga didampingi oleh Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Kota Kendari, Farida Agustina. Menurut Farida, Kota Kendari telah siap secara teknis untuk mengimplementasikan sistem ini sebagai bagian dari transformasi digital.
Lebih lanjut, Farida mengungkapkan bahwa saat ini Pemkot Kendari tinggal menunggu hasil dari proses konsultasi teknis antara Bank Sultra dan Kemendagri.
“Untuk SP2D on line pihak Bank Sultra melakukan konsultasi lanjutan dengan Kemendagri khususnya Pusdatin selanjut, di BKAD melakukan pengaktifan pembukaan fitur SP2D on line melalui SIPD,” pungkasnya.
Laporan : Man
Editor : Tam
KEBIJAKAN EKONOMI DAERAH
Bupati Buton Tengah Pangkas Anggaran Rp 28 Milyar

BUTENG, Bursabisnis.id – Bupati Buton Tengah (Buteng), Sulawesi Tenggara (Sultra), Dr. Azhari, tidak main-main dengan anggaran daerah yang tidak masuk akal dalam penggunaanya.
Demi sejahterakan rakyatnya, Bupati Buteng berani memangkas hingga Rp 28 Milyar yang rencana sebelumnya akan digunakan untuk perjalanan dinas dan biaya operasional para pejabatnya.
Menurut dia, pemangkasan anggaran itu sangat perlu dilakukan untuk menghindari pemborosan anggaran daerah.
Selain itu kata dia langkah tersebut telah sejalan dengan Instruksi Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, terkait efisiensi dan penghematan belanja pemerintah.
Azhari menjelaskan efisiensi pemotongan perjalanan dinas dilakukan untuk memastikan anggaran daerah agar lebih difokus penggunaanya untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat dan pembangunan strategis daerah.
“Di Buteng tidak lagi memiliki anggaran fisik, selain program pusat seperti pembangunan rumah sakit. Maka, kami mulai lakukan efisiensi dari perjalanan dinas,” jelas Azhari belum lama ini.
Sebagai Pimpinanan tertinggi di perintahan Buteng, Azhari bersama wakilnya Muh. Adam Basan, sebelum menerapkan prinsip efisiensi terhadap bawahan terlebih dahulu memberi contoh. Mantan rektor USN Kolaka dua periode inipun menegaskan bahwa upaya efisiensi di Pemda Buteng dilakukan secara menyeluruh tanpa pandang bulu.
Tidak hanya pada organisasi perangkat daerah (OPD), tetapi penghematan juga diterapkan pada perjalanan dinas kepala daerah.
Iapun menguraikan bahwa anggaran perjalanan dinasnya sebagai bupati hanya sebesar Rp1 miliar per tahun, termasuk untuk sopir dan ajudan. Sementara wakil bupati hanya menghabiskan Rp700 juta per tahun.
Bahkan kata dia lagi, keduanya memilih untuk tidak membeli kendaraan dinas baru. Mereka masih menggunakan mobil dinas peninggalan Pj Bupati sebelumnya. Begitu juga dengan alokasi anggaran yang digunakan untuk Sekretariat Daerah juga dilakukan efisiensi hingga 50 Persen.
“Anggaran pemeliharaan kendaraan dan BBM pejabat di Sekretariat Daerah juga kami potong hingga 50 persen,” pungkas Azhari.
Sementara untuk jatah para kepala OPD, anggaran perjalanan dinas juga dilakukan efisiensi serta dibatasi maksimal Rp150 juta per tahun, kecuali untuk kegiatan yang bersifat mandatori dari pusat seperti di Dinas Kesehatan.
“Kita ingin menunjukkan bahwa penghematan dimulai dari atas. Tidak ada lagi perjalanan dinas yang sifatnya kamuflase. Ini murni untuk efisiensi dan menjawab kebutuhan masyarakat,” pungkas Azhari.
Di kesmpatan itu pula, Bupati Azhari sempat menyampaikan pesan dari Gubernur Sultra bahwa sebagai pimpinan seharusnya tidak lagi mengedepankan retorika tetapi lebih penting lagi adalah dituangkan dalam kerja nyata.
“Sesuai pesan Gubernur Sultra, kita harus berhenti beretorika dan mulai bekerja nyata. Dengarkan rakyat dan gunakan anggaran sebijak mungkin,” kunci Azhari.
Laporan : Hasan
Editor : Tam
PERTAMBANGAN
PT BSJ Serahkan Bantuan Karamba untuk Masyarakat Lingkar Tambang

KONUT, bursabisnis.id – PT Bumi Sentosa Jaya (BSJ) menyerahkan bantuan karamba untuk masyarakat dan kelompok nelayan yang ada di Desa Boedingi, Kecamatan Lasolo Kepulauan, Kabupaten Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara (Sultra).
Bantuan karamba ini diserahkan langsung oleh Kepala Teknik Tambang (KKT) PT BSJ, Rijal, dan Humas PT BSJ, Joko Sulistio. Bantuan tersebut diterima langsung oleh Kepala Desa Boedingi Aksar, dan Ketua Kelompok Nelayan Mutiara, Nasir.
“Harapan kami, kelompok nelayan dapat mengelola karamba ini dengan baik sehingga memudahkan mereka melakukan aktifitas dan menjadi wadah untuk meningkatkan pendapatan tambahan masyarakat,” tutur Rijal, Rabu 16 April 2025
Jika usaha perikanan yang dilakukan melalui bantuan karamba ini berhasil, Rijal memastikan bahwa hasil dari budi daya ikan ini akan para nelayan akan dibeli oleh PT BSJ sehingga masyarakat tidak perlu repot-repot mencari pemasaran lagi.
Sementara itu, Humas PT BSJ, Joko Sulistio, menegaskan bantuan karamba merupakan program pengabdian dan pemberdayaan masyarakat (PPM) di bidang ekonomi. Tentu, mereka berkomitmen akan terus melakukan yang terbaik untuk seluruh masyarakat lingkar tambang.
“Melalui bantuan ini, kita juga berharap usaha perikanan dengan pola budi daya ikan laut yang dilakukan masyarakat, khususnya nelayan dapat berjalan lancar ke depan,” bebernya.
Kata Joko, bantuan karamba tidak hanya diberikan kepada masyarakat dan kelompok nelayan di desa tersebut saja. Tetapi, akan diberikan kepada masyarakat lingkar tambang lainnya, termasuk yang ada di Desa Boenaga.
Secara terpisah, Kades Boedingi, Aksar, menuturkan bahwa PT BSJ selalu menunjukan komitmennya kepada masyarakat sekitar. Untuk itu, ia mewakili masyarakat setempat menitip harapan besar agar perusahaan itu terus berkembang dan memperhatikan kehidupan masyarakat yang ada di kawasan pertambangan PT BSJ.
“Terima kasih buat PT BSJ yang selalu komitmen dalam pelaksanaan PPM ini. Semoga ke depan PT BSJ semakin meningkatkan program-program PPM terutama untuk peningkatan dan pengembangan SDM masyarakat,” pungkasnya.
Liputan : Azka
Editor : Ikas
-
ENTERTAINMENT5 years ago
Inul Vista Tawarkan Promo Karaoke Hemat Bagi Pelajar dan Mahasiswa
-
Rupa-rupa6 years ago
Dihadiri 4000 Peserta, Esku UHO dan Inklusi Keuangan OJK Sukses Digelar
-
PASAR5 years ago
Jelang HPS 2019, TPID: Harga Kebutuhan Pokok Relatif Stabil
-
Entrepreneur5 years ago
Rumah Kreatif Hj Nirna Sediakan Oleh-oleh Khas Sultra
-
Fokus6 years ago
Tenaga Pendamping BPNT Dinilai Tidak Transparan, Penerima Manfaat Bingung Saldo Nol Rupiah
-
FINANCE6 years ago
OJK Sultra Imbau Entrepreneur Muda Identifikasi Pinjol Ilegal Melalui 2L
-
Ekonomi Makro5 years ago
Aset Perbankan Syariah Tumbuh 7,10 Persen, Produk Syariah Semakin Diminati
-
Entrepreneur6 years ago
Mengenal Sosok Pengusaha Syarifuddin Daeng Punna yang Pantang Menyerah Berusaha