KEBIJAKAN EKONOMI DAERAH
Kendalikan Inflasi, Pemerintah Pusat Serahkan Insentif Fiskal Untuk Pemda

JAKARTA, Bursabisnis.id – Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara mewakili Menteri Keuangan bersama dengan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, menyerahkan insentif fiskal kepada pemerintah daerah yang berhasil menjaga stabilitas harga barang di daerah sehingga inflasi tingkat nasional dapat terkendali.
“Ketika kita di dalam APBN mendesain insentif fiskal, kita menggunakan salah satu kriterianya adalah pengendalian inflasi daerah. Untuk daerah-daerah yang mampu mengendalikan inflasinya menjadi relatif rendah, maka dikucurkanlah insentif fiskal di tahun anggaran berjalan,” kata Wamenkeu dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah Tahun 2024 di Jakarta sebagaimana dilansir dari laman kemenkeu.go.id pada Selasa, 6 Agustus 2024.
Dalam kesempatan tersebut, Wamenkeu menjelaskan sejak tahun 2023, pemerintah mendesain dana insentif daerah dengan salah satu faktornya adalah inflasi di tiap kabupaten kota dan provinsi. Sinergi dan kolaborasi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah menjadi penting dalam memastikan inflasi terkendali.
Pemerintah pusat telah mengucurkan berbagai macam program untuk menjaga harga-harga secara keseluruhan, termasuk dengan memberikan subsidi dan kompensasi. Wamenkeu menilai pemerintah daerah juga memiliki peran penting untuk memantau langsung kondisi di lapangan dan ketersediaan barang-barang di pasar.
“Dari tempat sentra-sentra produksi kepada pasar kita, lalu kemudian memastikan harga yang di pasar itu adalah harga yang wajar, harga yang tidak berfluktuasi terlalu cepat, dan ini adalah peran serta dari Ibu Bapak yang mengontrol pasar, mengontrol jalur distribusi, melihat secara detail apakah pembangunan-pembangunan infrastruktur kita telah berjalan dengan baik atau tidak sehingga bisa betul-betul membantu mengurangi harga,” ujar Wamenkeu.
Lebih lanjut, Wamenkeu meminta kepada kepala daerah untuk secara detail mulai melihat tingkat pertumbuhan ekonomi daerahnya masing-masing agar dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia keseluruhan di atas 5 persen. Program-program pemerintah pusat juga dipastikan dapat membantu meningkatkan daya beli masyarakat.
“Mohon Ibu Bapak Gubernur, Bupati, dan Walikota melihat APBD-nya masing-masing untuk memastikan APBN-nya jalan, belanjanya terlaksana, dan belanja itu produktif untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di daerahnya masing-masing. Pertumbuhan ekonomi yang baik akan memberikan manfaat kepada peningkatan daya beli, peningkatan income dari masyarakat kita,” kata Wamenkeu.
Selain itu, Wamenkeu juga berharap kepala daerah dapat melihat gerak dunia usaha secara detail di daerah masing-masing, terutama yang melakukan proses produksi dan menciptakan barang dan jasa sehingga dapat menyerap tenaga kerja.
“Itu semua adalah landasan bagi pertumbuhan ekonomi kita yang baik, sehingga kita bisa dorong terus pertumbuhan ekonomi di setiap daerah ini. Ibu Bapak menggunakan APBD. Dari (pemerintah) pusat, kami menggunakan APBN sehingga bisa bersinergi membantu perekonomian, membantu masyarakat, rumah tangga, dunia usaha,” ujar Wamenkeu.
Daerah penerima alokasi insentif fiskal pengendalian inflasi pada tahun 2024 lebih banyak dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pada tahun 2023, penerima insentif fiskal kategori pengendalian inflasi sebanyak 33 daerah per periode. Di tahun 2024 ini, daerah penerima bertambah menjadi 50 daerah per periode sehingga peluang daerah untuk mendapatkan alokasi insentif fiskal menjadi lebih besar.
Dari 50 daerah penerima tersebut, 36 daerah di antaranya atau sekitar 72 persen merupakan daerah baru yang sebelumnya belum pernah menerima penghargaan kategori pengendalian inflasi di tahun anggaran 2023.
“Ada 14 daerah yang pernah menerima. Artinya daerah-daerah ini sudah tahu kunci-kuncinya inflasi. Kalau sudah tahu kunci-kuncinya inflasi dipegang terus. Yang menjadi daerah penerima baru tolong pelajari kunci-kunci itu supaya besok-besok bisa dapat lagi,” kata Wamenkeu.
Sumber : kemenkeu.go.id
Penulis : Tam
KEBIJAKAN EKONOMI DAERAH
Pertumbuhan Ekonomi Bombana Saat Ini Capai 7,28 Persen, Sultra Hanya 5,66 Persen

BOMBANA, Bursabisnis. Id – Pemerintah Kabupate Bombana menginisiasi pelaksanaan Rapat Evaluasi Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD).
Kegiatan ini dihadiri Bupati Bupati Bombana Ir Burhanuddin M. Si, Manajer Madya PEPK dan LMSt OJK Sulawesi Tenggara, Deputi Bursa Efek Sulawesi Tenggara, Para Pimpinan OPD dan
Pimpinan Industri Jasa Keuangan Kabupaten Bombana.
Pelaksanaan rapat dibuka Bupati Bombana, Ir.Burhanuddin, M.Si.
Pada kesempatan ini, Burhanuddin mengapresiasi pelaksanaan rapat evaluasi ini dalam rangka mengukur efektivitas dan keberhasilan program percepatan akses keuangan di Kabupaten Bombana.
Burhanuddin menyampaikan
beberapa program unggulan TPAKD yang telah terlaksana dengan baik dan akan terus dilanjutkan di masa kepemimpinannya, antara lain :
Program PASTI (Pandai Sikapi dan Lawan Rentenir) yang merupakan program pemberian subsidi bunga untuk Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi UMKM di Bombana.
Rencananya program ini akan diselaraskan dengan program
strategis yaitu 1 produk 1 Desa untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat di berbagai pelosok desa di Kabupaten Bombana serta
akan bersinergi dengan beberapa Bank Umum termasuk BPR.
Burhanuddin juga menyampaikan bahwa program KEJAR EMAS (Satu
Rekening Satu Pelajar Generasi Bombana Cerdas Keuangan) akan
ditingkatkan, baik dari sisi jumlah rekening maupun nominal tabungan.
Bupati Bombana memberikan mandat kepada Kepala Dinas Pendidikan untuk mendata
seluruh siswa-siswa dari tingkat SD sampai SMU yang belum mendapatkan rekening simpanan pelajar agar dibukakan rekening dengan berkolaborasi bersama Bank Umum dan BPR yang beroperasi di Kabupaten Bombana.
Target rekening simpanan yang dibuka sebesar 80 persen dari total
jumlah siswa-siswi di Kabupaten Bombana dengan kisaran 30.000 siswa.
Menyambut baik pemaparan Bupati Bombana, Manajer Madya
Pengawasan Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, Pelindungan Konsemen dan Layanan Manajemen Strategis (PEPK dan LMSt) OJK Sultra
Desiyani Patra Rapang, memberikan apresiasi yang sangat tinggi terhadap pelaksanaan rapat evaluasi program kerja TPAKD Kabupaten Bombana.
Dalam pemaparannya, Desiyani Patra Rapang menyampaikan bahwa TPAKD Kabupaten Bombana merupakan salah satu TPAKD yang aktif dalam mengakselerasi peningkatan
inklusi keuangan, melalui sejumlah program yang telah berhasil diimplementasikan dan berdampak bagi masyarakat Kabupaten Bombana.
Desiyani juga memaparkan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bombana pada
Triwulan I tahun 2025 sebesar 7,28 persen, lebih tinggi dibandingkan
pertumbuhan ekonomi nasional 4,87 persen dan Sultra 5,66 persen.
Capaian ini menunjukkan bahwa perekonomian Bombana tetap memiliki daya tahan dan
potensi yang sangat besar untuk terus bertumbuh, walaupun ditengah tekanan ekonomi global yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi
Sulawesi Tenggara dan Indonesia termasuk Bombana.
Penyaluran kredit
Perbankan Kabupaten Bombana juga menunjukkan pertumbuhan yang positif pada periode April 2025 yaitu tumbuh 2,79 persen (yoy) dari Rp506 miliar menjadi
Rp520 miliar yang didominasi kredit sektor konsumtif sebesar 91,87 persen.
OJK Provinsi Sulawesi Tenggara yang diwakili oleh Manajer Madya PEPK dan LMSt sangat menyambut baik terkait dengan rencana perluasan ruang lingkup program TPAKD Kabupaten Bombana yaitu program PASTI dengan
melibatkan BPR dan Bank Umum lainnya, sehingga tidak hanya produk KUR yang akan menjadi pilihan masyarakat, namun juga produk kredit produktif
di masing-masing bank yang tentunya akan semakin memperluas akses masyarakat dalam mendapatkan akses permodalan untuk usaha.
Selain itu, OJK menambahkan terkait program KEJAR EMAS terkait pembukaan
serempak rekening tabungan siswa-siswi dapat dirangkaikan
pelaksanaannya bersamaan dengan peringatan Hari Indonesia Menabung yang akan diselenggarakan pada awal bulan Agustus 2025.
OJK Provinsi Sulawesi Tenggara akan bersinergi dengan seluruh elemen TPAKD Kabupaten
Bombana untuk mensukseskan rencana kegiatan dimaksud.
TPAKD memiliki peran penting dalam mendorong akselerasi pembangunan ekonomi daerah. Program-program strategis tahun 2025 seperti optimalisasi
produk dan layanan jasa keuangan, dukungan pengembangan komoditas
unggulan masing-masing daerah yang akan ditingkatkan di wilayah Sulawesi Tenggara yang merupakan langkah konkret dalam meningkatkan kapasitas
ekonomi lokal termasuk di Kabupatenb Bombana.
OJK Provinsi Sulawesi Tenggara
siap mendukung TPAKD Kabupaten Bombana melalui sinergi, pendampingan, dan penguatan literasi keuangan. Dengan kolaborasi yang kuat dan kerja nyata, saya yakin kita dapat menciptakan program-program inovatif yang menjawab kebutuhan masyarakat, mempercepat perluasan
akses keuangan yang inklusif, mendorong pertumbuhan sektor produktif, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Bombana.
Laporan : Kas
Editor : Tam
KEBIJAKAN EKONOMI DAERAH
Di Forum Konsultasi RPJMD, Burhanuddin Tegaskan Orientasi Pembangunan Bombana Untuk Kesejahteraan

BOMBANA, Bursabisnis. Id — Bupati Bombana Ir. H. Burhanuddin, M.Si membuka dan memimpin Forum Konsultasi Publik Rancangan Awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) di Aula Tanduale Kantor Bupati pada Selasa, 24 Juni 2025.
Hadir pada acara Konsultasi Publik Pj Sekda Bombana, Wakil Bupati Bombana, Ketua dan pimpinan DPRD Bombana, Ketua PKK Hj Fatmawati Kasim Marewa S.Sos, Ketua Bappeda Sultra, Ketua BPN Sultra, pimpinan OPD, para Asisten, Dandim, Kapolres, Kajari, Kepala Pengadilan Agama Bombana, Staf Ahli Bupati, Tim RPJMD, para camat, lurah, dan kepala desa.
Juga hadir Direktur RSUD, Direktur Perusda, Direktur PDAM, Kepala BPJS Bombana, Kepala Badan Statistik, tokoh agama, tokoh masyarakat, ketua KNPI, Ketua Lembaga Adat Moronene, Ketua Lembaga Adat Tolaki, Ketua Komunitas Adat Hukaea Laeya, dan undangan lainnya.
RPJMD Kabupaten Bombana akan disusun menjadi program pemerintah dalam rangka menjalankan roda pembangunan untuk tahun 2025-2026.
Bupati Bombana Ir H Burhanuddin dalam pengarahannya mengatakan orientasi pembangunan Kabupaten Bombana adalah untuk kesejahteraan masyarakat.
Karena pembangunan untuk kepentingan rakyat, maka penyusunan program harus juga melibatkan partisipasi publik dalam rancangan awal RPJMD.
“Maka dari itu penyusunan RPJMD 2025-2026 ini diawali dengan membuka forum Konsultasi Publik seperti yang dilakukan pada hari ini,” kata Bupati Ir H Burhanuddin, M.Si.
Dikatakan, program pembangunan disusun tak lain adalah untuk kepentingan seluruh masyarakat. Sekecil apa pun program itu muaranya untuk membantu masyarakat agar sejahtera.
“Program yang akan disusun ini harus berpihak pada masyarakat. Sebab, pemerintah sekarang ini tujuan utamanya adalah bagaimana kita mensejahterakan rakyat,” kata Burhanuddin.
Untuk mencapai kesejahteraan rakyat tentu ada kegiatan-kegiatan. Ada program-program yang dilahirkan pemerintah dan diawasi oleh DPRD.
“Pada kesempatan ini saya menyampaikan kepada saudara saudaraku, mulai dari desa, kelurahab, kecamatan sampai kabupaten Untuk bagaimana men sinergikan program ini menjadi satu program yang bisa searah dengan pembangunan provinsi sampai ke tingkat pusat,” kata H Burhanuddin.
Laporan : Tam
KEBIJAKAN EKONOMI DAERAH
Bupati Buton Tengah Pangkas Anggaran Rp 28 Milyar

BUTENG, Bursabisnis.id – Bupati Buton Tengah (Buteng), Sulawesi Tenggara (Sultra), Dr. Azhari, tidak main-main dengan anggaran daerah yang tidak masuk akal dalam penggunaanya.
Demi sejahterakan rakyatnya, Bupati Buteng berani memangkas hingga Rp 28 Milyar yang rencana sebelumnya akan digunakan untuk perjalanan dinas dan biaya operasional para pejabatnya.
Menurut dia, pemangkasan anggaran itu sangat perlu dilakukan untuk menghindari pemborosan anggaran daerah.
Selain itu kata dia langkah tersebut telah sejalan dengan Instruksi Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, terkait efisiensi dan penghematan belanja pemerintah.
Azhari menjelaskan efisiensi pemotongan perjalanan dinas dilakukan untuk memastikan anggaran daerah agar lebih difokus penggunaanya untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat dan pembangunan strategis daerah.
“Di Buteng tidak lagi memiliki anggaran fisik, selain program pusat seperti pembangunan rumah sakit. Maka, kami mulai lakukan efisiensi dari perjalanan dinas,” jelas Azhari belum lama ini.
Sebagai Pimpinanan tertinggi di perintahan Buteng, Azhari bersama wakilnya Muh. Adam Basan, sebelum menerapkan prinsip efisiensi terhadap bawahan terlebih dahulu memberi contoh. Mantan rektor USN Kolaka dua periode inipun menegaskan bahwa upaya efisiensi di Pemda Buteng dilakukan secara menyeluruh tanpa pandang bulu.
Tidak hanya pada organisasi perangkat daerah (OPD), tetapi penghematan juga diterapkan pada perjalanan dinas kepala daerah.
Iapun menguraikan bahwa anggaran perjalanan dinasnya sebagai bupati hanya sebesar Rp1 miliar per tahun, termasuk untuk sopir dan ajudan. Sementara wakil bupati hanya menghabiskan Rp700 juta per tahun.
Bahkan kata dia lagi, keduanya memilih untuk tidak membeli kendaraan dinas baru. Mereka masih menggunakan mobil dinas peninggalan Pj Bupati sebelumnya. Begitu juga dengan alokasi anggaran yang digunakan untuk Sekretariat Daerah juga dilakukan efisiensi hingga 50 Persen.
“Anggaran pemeliharaan kendaraan dan BBM pejabat di Sekretariat Daerah juga kami potong hingga 50 persen,” pungkas Azhari.
Sementara untuk jatah para kepala OPD, anggaran perjalanan dinas juga dilakukan efisiensi serta dibatasi maksimal Rp150 juta per tahun, kecuali untuk kegiatan yang bersifat mandatori dari pusat seperti di Dinas Kesehatan.
“Kita ingin menunjukkan bahwa penghematan dimulai dari atas. Tidak ada lagi perjalanan dinas yang sifatnya kamuflase. Ini murni untuk efisiensi dan menjawab kebutuhan masyarakat,” pungkas Azhari.
Di kesmpatan itu pula, Bupati Azhari sempat menyampaikan pesan dari Gubernur Sultra bahwa sebagai pimpinan seharusnya tidak lagi mengedepankan retorika tetapi lebih penting lagi adalah dituangkan dalam kerja nyata.
“Sesuai pesan Gubernur Sultra, kita harus berhenti beretorika dan mulai bekerja nyata. Dengarkan rakyat dan gunakan anggaran sebijak mungkin,” kunci Azhari.
Laporan : Hasan
Editor : Tam
-
ENTERTAINMENT6 years ago
Inul Vista Tawarkan Promo Karaoke Hemat Bagi Pelajar dan Mahasiswa
-
Rupa-rupa6 years ago
Dihadiri 4000 Peserta, Esku UHO dan Inklusi Keuangan OJK Sukses Digelar
-
PASAR6 years ago
Jelang HPS 2019, TPID: Harga Kebutuhan Pokok Relatif Stabil
-
Entrepreneur6 years ago
Rumah Kreatif Hj Nirna Sediakan Oleh-oleh Khas Sultra
-
Fokus6 years ago
Tenaga Pendamping BPNT Dinilai Tidak Transparan, Penerima Manfaat Bingung Saldo Nol Rupiah
-
FINANCE6 years ago
OJK Sultra Imbau Entrepreneur Muda Identifikasi Pinjol Ilegal Melalui 2L
-
Fokus4 weeks ago
Usai Harumkan Nama Wakatobi, Pelatih Atlit Peraih Medali Emas Jual Hp Untuk Ongkos Pulang
-
Entrepreneur6 years ago
Mengenal Sosok Pengusaha Syarifuddin Daeng Punna yang Pantang Menyerah Berusaha