Ekonomi Makro
Bonus Demografi 2030, Ini Peluang Indonesia Ciptakan Kesempatan Kerja

JAKARTA, Bursabisnis.id – Indonesia akan memasuki puncak bonus demografi pada tahun 2030 mendatang. Hal ini menjadi kekuatan bagi Indonesia dengan memiliki penduduk usia produktif (15-64 tahun) berjumlah lebih besar dibandingkan usia nonproduktif (65 tahun ke atas), dengan proporsi mencapai 67.5% dari total jumlah penduduk Indonesia.
Bonus demografi tentunya merupakan peluang sekaligus tantangan bagi Indonesia, untuk menciptakan kesempatan kerja dan membangun daya saing SDM.
Sektor industri manufaktur merupakan prime mover dari perekonomian nasional yang dapat dilihat dari beberapa indikator, diantaranya adalah sebagai kontributor terbesar terhadap PDB nasional. Industri pengolahan nonmigas diharapkan mampu menjadi pilar pembangunan untuk mewujudkan Visi Indonesia Maju 2045, yakni menjadi salah satu dari lima kekuatan ekonomi terbesar di dunia.
“Untuk mencapainya, pemerintah telah mengeluarkan kebijakan dalam Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN) 2015-2035, meliputi industrialisasi berbasis hilirisasi industri, pemanfaatan teknologi dan digitalisasi melalui Making Indonesia 4.0, pengembangan industri hijau untuk pertumbuhan berkelanjutan, dan tentunya penguatan SDM Industri sebagai pondasi dari berbagai kebijakan tersebut,” papar Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam Kuliah Umum bersama para mahasiswa dan siswa sekolah Kemenperin di Politeknik ATI Padang sebagaimana dilansir dari laman kemenperin.go.id pada Kamis, 7 September 2023.
Untuk mewujudkan agenda Visi Indonesia Maju 2045, industri manufaktur sebagai pilar pembangunan juga harus tumbuh dalam fase dan kecepatan yang diharapkan. Saat ini, Indonesia sudah keluar dari middle income trap dan masuk menjadi bagian middle income countries.
“Sekarang pendapatan perkapita rata-rata adalah USD4.400 dan kita berharap dengan berbagai kebijakan dalam dua tahun ke depan, bisa mencapai titik USD5.500. Suatu target yang sangat challenging, tapi sebagai bangsa besar, kita harus berani menetapkan agenda besar,” tegas Menperin.
Pola kerja masyarakat di dunia terus berubah seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat. Disrupsi di berbagai sektor menuntut adaptasi yang cepat dengan munculnya pekerjaan-pekerjaan yang membutuhkan penguasaan keahlian baru. Dalam Future of Jobs Report World Economic Forum (WEF) tahun 2023, di era Industri 4.0 terdapat pekerjaan baru yang muncul maupun hilang sepanjang tahun 2023-2027 seiring perkembangan teknologi.
Untuk itu, Menperin berpesan kepada para siswa dan mahasiswa agar terus mengembangkan potensi diri dengan belajar dari berbagai sumber. “Setidaknya ada tiga literasi baru yang harus dikembangkan, yaitu literasi data, literasi teknologi, serta literasi sosial, yaitu kecakapan komunikasi, kemampuan berpikir kritis dan sistemik, kepemimpinan, kecerdasan emosional, kecerdasan budaya, kewirausahaan, dan yang tak kalah penting adalah kecerdasan spiritual,” papar Agus.
Menperin juga menekankan pentingnya mempersiapkan mindset untuk berani berpikir dan melangkah di luar kebiasaan. “Harus berani berpikir dan melangkah out of the box dalam mencari solusi-solusi yang dihadapi bangsa kita, khususnya yang dihadapi oleh industri, serta bagaimana pemikiran out of the box itu bisa menjawab tantangan dengan cepat,” pesannya.
Dalam kesempatan tersebut, Menperin mengucapkan selamat kepada para mahasiswa baru yang diterima di Politeknik ATI Padang. Para mahasiswa diharapkan dapat menjadi Agent of Change atau SDM yang mampu membawa perubahan bagi industri nasional sebagai tulang punggung perekonomian.
“Kalian merupakan putra-putri terpilih yang telah lolos seleksi dengan menyisihkan ribuan pendaftar. Manfaatkan kesempatan yang diperoleh dan semoga sukses dalam menjalani pendidikan, serta dapat memberikan kontribusi besar kepada bangsa Indonesia khususnya kemajuan industri nasional,” kata Menperin memberikan semangat.
Sebagai upaya menyiapkan SDM industri yang kompeten, Kemenperin saat ini telah menyediakan infrastruktur dan sarana prasarana melalui 11 Politeknik, dua Akademi Komunitas, sembilan SMK Vokasi Industri, dan tujuh Balai Diklat Industri yang berada di bawah Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin. Menurut Menperin, tantangan dalam pengembangan SDM industri saat ini adalah untuk mencetak SDM industri dalam jumlah banyak. Ia meyakini unggulnya kualitas pendidikan di sekolah dan politeknik vokasi milik Kemenperin, namun peningkatan kuantitas untuk mengejar kebutuhan sektor industri sangat diperlukan.
Seluruh satuan pendidikan Kemenperin tersebut ditetapkan dengan spesialisasi tertentu di bidang industri, dan telah link and match dengan dunia usaha industri. Menperin mengungkapkan kebanggaannya atas tingkat serapan lulusan dari Politeknik dan SMK Kemenperin yang tinggi oleh industri, dengan masa tunggu tidak sampai satu tahun.
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri Masrokhan menyampaikan bahwa upaya peningkatan kualitas pendidikan vokasi terus dilakukan Kemenperin. Semua unit pendidikan vokasi yang dimiliki Kemenperin, baik Politeknik, Akademi Komunitas maupun SMK-SMTI/SMAK ditargetkan menghasilkan lulusan yang unggul dan berdaya saing global. Selain itu, mendorong setiap unit pendidikan vokasi untuk bisa memenuhi program one vocational unit, one great achievement.
Politeknik ATI Padang saat ini memiliki spesifikasi di bidang industri agro, sesuai dengan kompetensi inti di wilayah Sumatera Barat yang memiliki kekuatan dan kekhasan di bidang pengolahan pangan. Politeknik tersebut memiliki Program Diploma IV dengan program studi Teknologi Rekayasa Bioproses Energi Terbarukan sebagai program studi baru.
“Tidak saja menjadi peningkatan jenjang pendidikan ke level sarjana terapan, program studi tersebut juga bisa mengantisipasi kebutuhan industri di masa depan dalam mendukung hilirisasi dan pengembangan industri hijau,” ujar Masrokhan.
Penulis : Rustam
KEUANGAN
BI Sultra Tingkatkan Literasi Masyarakat Tentang Rupiah

KENDARI, Bursabisnis.id – Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Sulawesi Tenggara (Sultra), terus meningkatkan literasi dan pemahaman masyarakat tentang rupiah.
Salah satunya melalui kegiatan Safari Qris, serta sosialisasi literasi, tujuannya untuk lebih mengenal ciri keaslian rupiah, sehingga bisa membedakan uang palsu. Khususnya di daerah 3 T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar).
Kepala Perwakilan BI Sultra, Edwin Permadi pada kegiatan Bincang Bersama Media (BBM), di salah satu Warkop Kota Kendari menuturkan, lewat sosialisasi literasi BI memastikan masyarakat paham rupiah.
“Sosilisasi literasi, tak hanya sekedar kegiatan seremoni semata, pasalnya ada survey untuk mengukur bagiamana indeks pemahaman masyarakat,” beber Edwin.
Biasanya lanjut Edwin, BI sering melakukan kegiatan dimaksud dengan menggandeng atau bekerjasama dengan perbankan dan Pemda setempat. Rencananya tahun ini, akan dilaksanakan lagi dibeberapa Kota/Kabupaten di Sultra.
“Hal ini dilakukan, untuk terus mengajarkan masyarakat serta mendorong digitalisasi, agar lebih mengetahui dari sisi penggunaan rupiah, yang bukan hanya bisa digunakan dengan cara tunai,” ungkapnya.
Selain itu, pihaknya juga menghimbau masyarakat agar tetap waspada dengan peredaran uang palsu, apa lagi menjelang Idul Adha.
“Selain menghimbau, untuk mengantisipasi peredaran uang palsu, BI juga gencarkan kerja sama dengan perbankan lainnya,” ungkapnya.
Itu dilakukan, tambah Edwin agar tidak terjadi seperti sebelumnya kasus uang palsu dan sebagainya. Namun menurutnya di tahun 2025 sampai dengan hari ini, temuan uang palsu masih relatif menurun.
“Namun untuk rinciannya, nanti kita lihat data terakhirnya seperti apa. Yang pasti pencegahan terus ditingkatkan, termasuk koordinasi,” pungkasnya.
Laporan : Kas
Editor : Tam
PERTANIAN
Bupati Mubar Dapat Dukungan Menteri PUPR Untuk Bangun Irigasi dan Sekolah Rakyat

JAKARTA, Bursabisnis.id – Langkah proaktif Bupati Muna Barat (Mubar) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) La Ode Darwin membuahkan hasil manis.
Dalam kunjungannya ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada Selasa, 6 Mei 2025, Darwin berhasil mengamankan komitmen langsung dari Menteri PUPR, Dody Hanggodo, untuk membangun infrastruktur penting di wilayahnya.
Pertemuan itu membahas rencana pembangunan irigasi teknis serta Sekolah Rakyat (SR) di Kabupaten Muna Barat, Sulawesi Tenggara. Kedua proyek ini dianggap vital untuk mendongkrak sektor pertanian dan pendidikan di daerah tersebut.
“Insya Allah kita support untuk infrastruktur di Muna Barat, yang paling cepat bisa kita kerjakan irigasi karena sudah ada Inpresnya,” kata Dody Hanggodo.
“Sementara untuk jalan direncanakan masuk dalam skema Inpres Infrastruktur Daerah, tetapi ini masih dalam tahap awal,” sambungnya.
Selain irigasi, Kementerian PU juga menyatakan kesiapannya membangun Sekolah Rakyat di Muna Barat sebagai bagian dari program pemerataan pendidikan. Sekolah ini akan mencakup pendidikan gratis dari tingkat SD hingga SMA.
“Saya minta ke Pak Bupati siapkan lahan untuk SR yang masuk ke pembangunan Tahap 2A. Sekolah ini akan memberikan pendidikan gratis dari jenjang SD, SMP, hingga SMA. Kita akan sekolahkan anak-anak Muna Barat,” ujar Dody.
La Ode Darwin yang hadir langsung dalam pertemuan itu menyatakan daerahnya telah siap secara administratif maupun fisik untuk mendukung program nasional tersebut.
“Kami sudah siapkan lahan seluas 8 hektare dan seluruh dokumen pendukung pembangunan Sekolah Rakyat sudah lengkap. Semoga ini segera terealisasi,” ujarnya optimistis.
Darwin juga menjelaskan bahwa potensi pertanian di Muna Barat sangat besar, namun selama ini terhambat oleh keterbatasan infrastruktur, terutama irigasi.
“Potensi sawah kami mencapai 5.000 ha, tapi belum ada irigasi teknis. Beberapa desa bahkan terputus saluran airnya, sehingga terpaksa dialihkan ke tanaman nilam. Tapi kalau ini dibiarkan, tanah akan rusak dalam 2–3 tahun ke depan. Untuk itu saya mohon dukungan Pak Menteri untuk membangun irigasi,” ucap Darwin.
Kementerian PUPR memastikan komitmennya terhadap swasembada pangan melalui pembangunan irigasi berdasarkan Inpres Nomor 2 Tahun 2025 tentang Percepatan Pembangunan Jaringan Irigasi. Pembangunan Sekolah Rakyat juga dipandang sebagai bagian dari strategi mewujudkan Indonesia Emas 2045.
Laporan : Man
Editor : Tam
PERTANIAN
Wali Kota Kendari Kawal Masa Depan Pertanian Kota Lewat Pertemuan Strategis dengan Mentan

JAKARTA, Bursabisnis.id – Komitmen untuk membangun pertanian berkelanjutan di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) mengemuka dalam pertemuan strategis antara Menteri Pertanian RI Amran Sulaiman dengan jajaran kepala daerah dari Sultra di Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta pada Selasa, 29 April 2025.
Wali Kota Kendari, dr. Hj. Siska Karina Imran, S.KM, hadir bersama Gubernur Sultra, Mayjen TNI (Purn) Andi Sumangerukka, serta sejumlah bupati lainnya dari wilayah Sultra.
Dalam forum ini, Wali Kota Siska memaparkan potensi dan capaian sektor pertanian di Kota Kendari sepanjang 2024.
Ia menyebut, total produksi pertanian daerahnya tahun lalu mencatatkan 3.525 ton gabah kering panen padi sawah, 2.309 ton jagung kering panen, serta 2.260 ton dari berbagai komoditas tanaman pangan lainnya.
Kawasan persawahan di Kelurahan Baruga dan Labibia disebut sebagai titik tumpu pengembangan pertanian lokal.
“Kami berharap dengan dukungan dari Kementerian Pertanian, kami dapat meningkatkan sarana dan prasarana pertanian, agar sektor pertanian di Kendari semakin berkembang dan memberikan manfaat besar bagi masyarakat,” ujar Siska Karina Imran.
Menteri Pertanian Amran Sulaiman dalam tanggapannya menegaskan pentingnya fokus pembangunan pertanian Sultra pada empat komoditas strategis: padi, kakao, mete, dan tebu.
“Sultra memiliki potensi besar, dan kami ingin daerah ini fokus pada empat komoditas unggulan tersebut. Kami berharap dengan mengembangkan padi, kakao, mete, dan tebu, Sultra dapat mencapai kemajuan yang signifikan di sektor pertanian,” jelas Amran.
Ia juga menekankan perlunya hilirisasi hasil pertanian agar tidak berhenti di kuantitas produksi, melainkan mampu memberi nilai tambah melalui pengolahan lanjutan.
Tak hanya itu, Mentan menyoroti pentingnya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah. Ia mendorong penguatan kolaborasi lintas wilayah di Sultra di bawah kendali Gubernur.
“Kami mengajak seluruh Wali kota dan Bupati di Sultra untuk bersatu dan bekerja sama di bawah komando Gubernur Sultra. Hanya dengan kerja sama yang kuat, kita bisa mencapai tujuan bersama dalam memajukan sektor pertanian,” tambahnya.
Sebagai bentuk konkret dukungan pemerintah pusat, Kementerian Pertanian menjanjikan bantuan besar untuk Sultra, mencakup 100.000 bibit padi, benih jagung, 100 unit traktor, 10 alat mesin panen, serta pembukaan lahan sawah seluas 5.000 hingga 10.000 hektar.
Gubernur Sultra, Andi Sumangerukka, menyambut kebijakan tersebut dengan penuh komitmen.
“Kami akan mendukung kebijakan yang telah digariskan oleh Menteri Amran dan memastikan bahwa program-program ini berjalan dengan baik di Sultra. Kami juga siap menindaklanjuti bantuan yang diberikan, untuk memastikan sektor pertanian di Sultra terus berkembang dan memberikan hasil yang optimal,” kata Gubernur Andi Sumangerukka.
Sejumlah kepala daerah turut menghadiri pertemuan ini, di antaranya Bupati Kolaka, Kolaka Timur, Buton, Muna Barat, Konawe, dan Konawe Kepulauan. Pertemuan ini menjadi titik awal konsolidasi lintas wilayah yang diharapkan dapat memperkuat ketahanan pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani di Sultra secara berkelanjutan.
Laporan : Man
Editor : Tam
-
ENTERTAINMENT6 years ago
Inul Vista Tawarkan Promo Karaoke Hemat Bagi Pelajar dan Mahasiswa
-
Rupa-rupa6 years ago
Dihadiri 4000 Peserta, Esku UHO dan Inklusi Keuangan OJK Sukses Digelar
-
PASAR6 years ago
Jelang HPS 2019, TPID: Harga Kebutuhan Pokok Relatif Stabil
-
Entrepreneur6 years ago
Rumah Kreatif Hj Nirna Sediakan Oleh-oleh Khas Sultra
-
Fokus6 years ago
Tenaga Pendamping BPNT Dinilai Tidak Transparan, Penerima Manfaat Bingung Saldo Nol Rupiah
-
FINANCE6 years ago
OJK Sultra Imbau Entrepreneur Muda Identifikasi Pinjol Ilegal Melalui 2L
-
Ekonomi Makro5 years ago
Aset Perbankan Syariah Tumbuh 7,10 Persen, Produk Syariah Semakin Diminati
-
Entrepreneur6 years ago
Mengenal Sosok Pengusaha Syarifuddin Daeng Punna yang Pantang Menyerah Berusaha