UKM
Kopling Kendari, Brand Lokal yang Menginspirasi Anak Muda
KENDARI, bursabisnis.id – Brand lokal lebih baik, merupakan kalimat yang tepat untuk menggambarkan situasi masyarakat khususnya kalangan muda dan milenial sebagai penikmat hingga menjadi pelaku usaha dengan menciptakan produk dan merek sendiri.
Di masa pandemi Covid-19, para pelaku UMKM terus berupaya untuk tetap survive dalam menjalankan usahanya, dengan tetap menjaga optimisme berusaha.
Di Sultra, terdapat salah satu UMKM brand lokal yang menginspirasi anak muda, bagaimana tetap optimis menjalani usaha, ditengah wabah yang melanda dan memberikan dampak di berbagai sektor, khususnya dari aspek perekonomian.
Brand UMKM lokal tersebut diberi nama Street Kopling Kendari. Sebuah usaha kopi yang awalnya dijual keliling menggunakan motor klasik. Kini, usaha yang dikelola oleh Rahman ini tak lagi berkeliling, karena telah diberikan kesempatan untuk menjajakan racikan kopi yang banyak diminati berbagai kalangan itu di salah satu sudut DPRD Provinsi Sultra.
Berkat kerja keras, Rahman kini berhasil membangun usaha kopinya dan membuka lapangan kerja. Selain di DPRD Provinsi, Street Kopling Kendari juga bisa dijumpai di depan Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sultra. Di tempat ini, pelayanan mulai dibuka pada pukul 18.00 Wita hingga 00.00 Wita.
Tak hanya itu, Kopling Kendari juga kerap dipanggil pada beberapa event dan rapat di instansi Pemprov Sultra, Pemkot Kendari dan swasta.
“Alhamdulillah usaha ini sudah hampir tiga tahun. Seminggu lagi sudah 3 tahun. Kalau di ingat-ingat pada awal-awal memulainya, banyak sekali suka dukanya ,namanaya juga jualan keliling yang tempatnya tidak menetap, mulai dari hujan, panas, motar mogok dan larangan menjual dari aparat Polisi Pamong Praja,” ungkapnya kepada awak media ini, saat ditemui di DPRD Provinsi Sultra, Kamis (21/1/2021).
Kendati banyak menemukan kendala dalam membangun usahanya itu, ayah satu anak ini mengaku tidak menurunkan niatnya dalam berusaha. Selain itu, Rahman juga menyebutkan, bahwa kebanyakan pelanggan dan mantan karyawannya sudah banyak yang mulai membuka usaha seperti dirinya, bahkan tidak sedikit juga yang meniru jenis dan model usahanya itu, tapi Ia merasa bangga, karena hal itu menunjukan bahwa ide yang digagasnya itu telah memberikan inspirasi untuk ank muda, khususnya di Kota Kendari.
“Apalagi disituasi pandemi seperti sekarang,” katanya.
Lebih lanjut, alumni Universitas Halu Oleo (UHO) ini juga menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada Sekwan Provinsi Sultra, yang telah memberikan kesempatan dan ruang kepada dirinya untuk berjualan di taman Kantor DPRD Provinsi Sultra.
Aktivis Brand Lokal Indonesia, Arto Biantoro mengapresiasi konsep usaha Kopling Kendari. Menurutnya, Kopling Kendari merupakan konsep yang konsisten dan luar biasa serta maju dalam membangun sektor UMKM.
“Terus semangat dan terus memberi dampak bagi sesama,” ujarnya, sembari menyampaikan ucapan ulang tahun ke-3 untuk Kopling Kendari.
Liputan: Ikas
UKM
Kemenkeu Dukung Bangga Buatan Indonesia
JAKARTA, Bursabisnis.id – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mendukung kegiatan Harvesting Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia dan Bangga Berwisata di Indonesia (Gernas BBI/BBWI) yang diselenggarakan di Sulawesi Selatan pada 16-19 Oktober 2024.
Upaya yang dilakukan oleh Kemenkeu dalam mendukung kelancaran dan kesuksesan rangkaian acara tersebut salah satunya dengan melakukan pembinaan kepada unit Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) binaan Kemenkeu yang berada di wilayah Sulawesi Selatan.
“Program ini memiliki makna strategis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, khususnya di sektor UMKM dan pariwisata,” terang Sekretaris Daerah Provinsi Sulsel, Jufri Rahman sebagaimana dilansir dari laman kemenkeu.go.id.
Dalam kegiatan tersebut, terdapat 30 booth UMKM baik yang merupakan binaan Kemenkeu Satu Sulsel maupun booth binaan unit kerja Kementerian Keuangan di antaranya Biro Manajemen BMN and Pengadaan selaku Unit Kerja Pengadaan Barang/Jasa (UKPBJ) Kemenkeu, Direktorat Jenderal Pajak, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, dan Direktorat Jenderal Perbendaharaan Negara. Selain itu, terdapat juga 50 booth UMKM lainnya yang merupakan binaan Provinsi Sulsel.
Kementerian Keuangan berperan strategis dalam mendorong pertumbuhan dan pengembangan UMKM melalui kebijakan fiskal, akses pembiayaan inklusif, dan dukungan digitalisasi. Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) serta Dana Bergulir Ultra Mikro (UMi) memberikan kemudahan akses modal dengan bunga rendah, dan kebijakan perpajakan yang lebih sederhana dan ringan diberikan untuk UMKM.
Selain itu, Kemenkeu juga memperkuat kapasitas UMKM melalui pelatihan dan akses ke pasar digital, memastikan UMKM untuk mampu bersaing di era ekonomi digital. Dengan pendekatan terpadu ini, Kemenkeu berkomitmen menjadikan UMKM sebagai motor penggerak pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Sumber : kemenkeu.go.id
Penuli : Tam
UKM
UMKM Binaan Pertamina Raup Omzet Rp 1 Miliar di Pertamina Grand Prix of Indonesia
LOMBOK, Bursabisnis.id – Event Pertamina Grand Prix of Indonesia 2024 memberi berkah bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) binaan Pertamina yang ikut dalam Pertamina Energizing You Festival. Selama tiga hari berjualan, 27-29 September 2024, total omzet transaksi UMKM hampir mencapai Rp1,1 miliar.
Omzet penjualan meroket hingga 56% dibandingkan omzet tahun lalu di gelaran serupa yang mencatatkan transaksi Rp689 juta.
Vice President Corporate Communication Pertamina PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso menjelaskan, tahun ini, persiapan pameran UMKM dalam ajang balap internasional lebih matang. Diawali dari kurasi produk UMKM sesuai dengan kebutuhan penonton, serta produk khas Nusa Tenggara Barat (NTB) yang mencuri perhatian pengunjung.
“Selain produknya yang memang diperlukan pengunjung, pada tahun ini area UMKM berada di lokasi yang sama dengan area panggung hiburan. Area Pertamina Energizing You Festival ini menjadi one stop solution untuk mempermudah para pengunjung,” jelas Fadjar sebagaimana dilansir dari laman pertamina.com pada Selasa, 1 Oktober 2024.
Fadjar menambahkan, salah satu keunikan UMKM Pertamina adalah konsep keberlanjutan lingkungan, yang memang menjadi fokus Pertamina. Seperti UMKM Good Craft, yang mengelola limbah pelepah kelapa menjadi berbagai produk kerajinan kreatif.
Pemilik Good Craft, Gilang Putra menambahkan bahwa produk kerajinannya dari pelepah kelapa sering diorder sebagai souvenir dari berbagai instansi, usaha interior, dan juga pembeli retail. “Bagi UMKM kerajinan, produk pelepah diminati konsumen menjadi kebanggan tersendiri, karena konsep go green yang kami dapat dari pelatihan Pertamina UMK Academy bisa menjadi salah satu produk unggulan,” katanya.
Gilang juga mengungkapan rasa bangganya atas apresiasi dari Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati, saat menerima karya lukisan wajah yang dibuat dari pelepah kelapa dari Good Craft.
Tak hanya kerajinan, berbagai panganan dan minuman laris diburu pengunjung Pertamina Energizing You Festival. Produk kue merek Nutsafir milik Sayuk salah satunya. Nutsafir memproduksi makanan berbahan dasar kacang yang mudah dinikmati di sela kegiatan menonton balap motor ini.
Produk kue Nutsafir sering dipesan untuk kebutuhan berbagai hotel di Lombok. UMKM yang telah menjadi Mitra Binaan Pertamina sejak tahun 2022 ini juga sering kali ikut dalam berbagai acara Pertamina.
“Pada acara Pertamina Grand Prix of Indonesia 2024 ini, saya memanfaatkan momentum untuk mengenalkan produk kue kacang Nutsafir ke pengunjung dari luar NTB, serta produk lainnya sebagai oleh-oleh khas dari Lombok,” tambahnya.
Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.
Sumber : pertamina.com
Penulis : Icha
Editor : Tam
UKM
BPOM Jangan Hanya Pedagang UMKM Disorot, Perusahaan Makanan dan Minuman Juga Diperhatikan
JAKARTA, Bursabisnis.id – Anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo minta Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) lebih hati-hati dalam meloloskan produk kemasan, terutama makanan/minuman kemasan. Adapun saat ini aturan teknis soal produk makanan sehat sedang dalam pengkajian.
“Anak-anak cenderung menyukai produk-produk kemasan perusahaan besar, snack seperti permen dan lainnya. Nah kalau hanya produk UMKM saja, yang disasar saya rasa upaya Pemerintah untuk menekan kasus diabetes pada anak tidak akan efektif,” ujar Rahmad Handoyo sebagaimana dilansir bursabisnis.id dari laman dpr.go.id pada Kamis, 8 Agustus 2024.
Lanjutnya, jangan hanya pedagang UMKM yang disorot, tapi perhatikan perusahaan makanan dan minuman yang produknya mengandung takaran saji tidak sehat.
Banyak produk tersebut masih bebas beredar karena memiliki izin BPOM. Oleh karena itu ia menilai perlu kebijakan teknis soal makanan sehat. Aturan seperti itu tengah dikaji. Beberapa isu yang ada, tentang kemungkinan penerapan cukai pada produk cepat saji, aturan ukuran gizi yang terkandung dalam makanan/minuman kemasan, pelabelan khusus terhadap makanan/minuman yang memiliki kandungan GGL tinggi, dan sebagainya.
Ia berharap agar kajian tersebut dapat segera rampung sehingga aturan teknisnya dapat cepat diterapkan. Menurutnya, memastikan anak-anak mengonsumsi makanan yang sehat adalah tugas bersama seluruh elemen.
“Ini bukan hanya tugas Pemerintah, DPR, pedagang sekolah atau pelaku usaha makanan rumahan saja. Tapi harus diingat, aturan ini juga tentang tanggung jawab kelompok industri yang menguasai pasar makanan/minuman kemasan atau cepat saja,” papar Politisi Fraksi PDI-Perjuangan ini.
Tidak hanya itu, Komisi IX juga mendukung aturan dalam PP 28/2024 soal makanan siap saji yang akan dikenakan cukai dengan tujuan mengendalikan konsumsi gula, garam dan lemak (GGL) untuk mengurangi penyakit tidak menular. Rahmad menyebut aturan tersebut dapat mengefektifkan perubahan pola makan masyarakat.
Ia menilai aturan tersebut bagus karena di Inggris, Filipina, Meksiko dan Afrika Selatan sudah digunakan aturan ini. Terbukti, masyarakat banyak negara itu mampu mengubah perilaku konsumsi makan minuman yang lebih sehat.
Meski begitu, Rahmad menilai aturan soal pemungutan cukai ini tak serta merta dapat dilakukan bagi pelaku usaha mikro seperti pedagang makanan keliling. Menurutnya, diperlukan pendekatan dua sisi jika menyangkut pedagang kecil.
“Kalau untuk pedagang kali lima, bukan ranahnya BPOM. Pendekatan aturan tidak cukup. Tetap harus promosi dan preventif melalui kampanye dan edukasi tentang hidup sehat. Kandungan GGL dalam makanan dan minuman yang dijual diingatkan agar tidak berlebih,” tambahnya.
Tidak hanya itu, lewat aturan yang sama, Pemerintah Daerah juga berkewajiban melakukan pengawasan terhadap produk makanan/minuman pedagang-pedagang kecil. Sehingga Pemda harus mengoptimalisasikannya, melalui edukasi dan sosialisasi.
“Semua pihak. Pemerintah dari pusat, pemerintah daerah, juga masyarakat itu sendiri. Memang butuh proses untuk mengubah perilaku hidup sehat tapi harus dimulai lewat aturan dan gerakan kampanye ke masyarakat,” pungkasnya.
Sumber : dpr.go.id
Penulis : Tam
-
ENTERTAINMENT5 years ago
Inul Vista Tawarkan Promo Karaoke Hemat Bagi Pelajar dan Mahasiswa
-
Rupa-rupa5 years ago
Dihadiri 4000 Peserta, Esku UHO dan Inklusi Keuangan OJK Sukses Digelar
-
PASAR5 years ago
Jelang HPS 2019, TPID: Harga Kebutuhan Pokok Relatif Stabil
-
Entrepreneur5 years ago
Rumah Kreatif Hj Nirna Sediakan Oleh-oleh Khas Sultra
-
Fokus5 years ago
Tenaga Pendamping BPNT Dinilai Tidak Transparan, Penerima Manfaat Bingung Saldo Nol Rupiah
-
FINANCE5 years ago
OJK Sultra Imbau Entrepreneur Muda Identifikasi Pinjol Ilegal Melalui 2L
-
Ekonomi Makro5 years ago
Aset Perbankan Syariah Tumbuh 7,10 Persen, Produk Syariah Semakin Diminati
-
PASAR5 years ago
PD Pasar Kota Kendari Segel Puluhan Lapak di Pasar Baruga