Connect with us

KOMUNITAS

Pengurus JOIN Kendari  Nahkodai Komunitas Jurnalis Ekonomi Syariah

Published

on

KENDARI – Komunitas Jurnalis Ekonomi Syariah (JES) resmi terbentuk di Kota Kendari. Komunitas JES ini terbentuk atas inisiatif BNI Syariah bersama Serikat Perusahaan Pers (SPS). Alhasil, Rustam Djamaluddin yang merupakan salah satu pengurus DPD Jurnalis  Online Indonesia (JOIN) Kendari terpilih sebagai Ketua JES pertama di Sultra.

Posisi wakil ketua ditempati Emilia Ningsih, Sekretaris Suprianto dan Clara Sinthia Abdullah didaulat sebagai bendahara JES. Proses pemilihan unsur pimpinan JES berlangsung di D’Blitz Hotel, Rabu 21 November 2018.

Direktur Kepatuhan dan Resiko BNI Syariah, Tribuan Tungga Dewi secara resmi melantik kepengurusan JES Kendari, Kamis 22 November 2018 di Same Hotel Kendari. Pelantikan dihadiri oleh Wakil Ketua Serikat Perusahaan Pers (SPS), Pimpinan Bank BNI Syriah cabang Kendari, Kepala Perwakilan Bank BI Sultra, Kepala OJK Sultra serta beberapa pimpinan PTN dan PTS di Kendari.

Setelah dilantik, Rustam mengungkapkan harapan besarnya bisa bersinergi bersama seluruh pihak perbankan syariah, dalam keterbukaan informasi guna membantu jurnalis dalam kegiatan peliputan.

“Bank syariah harus lebih terbuka dalam menyampaikan informasi ke publik melalui jurnalis. Terutama informasi bidang ekonomi syariah ” ungkap Rustam setelah dlantik.

Ketua Bidang Kerja Sama DPD JOIN Kendari ini menambahkan, melalui berita yang dimuat oleh para jurnalis bisa memberikan edukasi ke masyarakat dalam mengetahui ekonomi syariah dalam dunia perbankan.

Sementara itu, Ahmad Jauhar, Wakil Ketua Dewan Pers mengungkapkan dukungannya atas terbentuknya JES Kendari.

“saya mendukung kegiatan seperti ini, karena ini bagian dari upaya mencerdaskan bangsa oleh media, serta untuk menghilangkan distorsi informasi yang kadang meracuni masyarakat,” ujar Ahmad.

“Menurut saya, organisasi seperti ini baiknya juga buat pedoman peliputan, itu akan menjadi acuan bagi teman-teman untuk meliput di lapangan,” pungkasnya. (Ikas)

KOMUNITAS

Momen Istimewa Menyambut Mahasiswa Baru UHO

Published

on

By

Rasmin Jaya

KENDARI, Bursabisnis.id – Momentum penyambutan mahasiswa baru (Mana) Universitas Halu Oleo (UHO) pada 1 September 2024 menjadi salah satu momen yang penuh makna dan keistimewaan bagi para calon mahasiswa.

Hal ini disampaikan Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kendari, Rasmin Jaya.

Tradisi tahunan ini tidak hanya sekadar acara seremonial, tetapi juga menjadi awal bagi mahasiswa untuk menyelami kehidupan akademik dan peran mereka dalam perubahan sosial.

Menurut Rasmin, mahasiswa adalah tulang punggung masa depan bangsa, daerah, dan negara. Mereka memikul tanggung jawab besar sebagai estafet kepemimpinan yang akan memperbaiki tatanan sosial, ekonomi, politik, dan budaya di Indonesia.

Rasmin menekankan bahwa posisi mahasiswa sebagai intelektual yang tercerahkan memberikan mereka peran strategis dalam menggerakkan perubahan.

“Sejarah telah membuktikan bahwa mahasiswa memiliki kekuatan besar untuk mengubah perjalanan bangsa. Perubahan itu tidak datang begitu saja, melainkan melalui proses panjang, perjuangan, dan konsistensi yang tinggi,” ujarnya pada 31 Agustus 2024 di Kendari.

Rasmin juga menyoroti pentingnya Tridharma Perguruan Tinggi yang meliputi pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

Menurutnya, ini adalah landasan bagi mahasiswa untuk bergerak dalam lingkup akademik maupun sosial.

“Jika kalian adalah generasi baru yang akan menjadi bagian dari sejarah, ciptakanlah sesuatu yang berbeda dari sekitar kalian. Kehadiran mahasiswa tidak hanya untuk berdiri di menara gading, tetapi harus mampu berkontribusi langsung kepada masyarakat,” tegasnya.

Dalam sambutannya, Rasmin juga menyinggung tantangan yang dihadapi mahasiswa saat ini, seperti disorientasi dan krisis legitimasi dalam peran kontrol sosial mereka. Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya membangun kembali kepercayaan masyarakat terhadap mahasiswa.

Selain itu, ia mengajak mahasiswa baru untuk lebih cermat dalam memilih organisasi kemahasiswaan, baik internal maupun eksternal kampus, yang dapat membentuk jiwa kepemimpinan dan meningkatkan kualitas diri. Beberapa organisasi yang disebutkan antara lain GMNI, IMM, PMII, HMI, LMND, dan KAMMI.

“Menjadi pemimpin mahasiswa berarti membangun harapan dan visi yang jauh ke depan, sesuai dengan cita-cita pendidikan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa,” tuturnya.

Rasmin, yang juga mantan pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UHO periode 2020-2021, mengingatkan agar mahasiswa baru berpikir merdeka, bebas dari tekanan senior dan birokrasi kampus, serta menjauhi pragmatisme.

“Mulailah dengan tanggung jawab kita sebagai mahasiswa, seperti membaca, diskusi, menulis, dan aksi. Tradisi intelektual harus tetap hidup, karena ini yang akan menghidupkan wacana kritis di kampus,” tambahnya.

Di akhir sambutannya, Rasmin menekankan pentingnya kaderisasi yang matang untuk memastikan keberlangsungan gerakan mahasiswa di kampus.

Ia menyebut proses kaderisasi yang baik akan melahirkan pemimpin-pemimpin yang tangguh, bertanggung jawab, dan memiliki idealisme tinggi.

“Temukan kami di kampusmu, GMNI Kota Kendari, dan jadilah bagian dari perubahan” pungkasnya.

Penulis : Icha
Editor : Tam

Continue Reading

KOMUNITAS

Seorang Pemuda Asal Desa Maperaha Muna Barat Bentuk Komunitas Baca

Published

on

By

Launcing Komunitas Baca di Muna Barat. -foto:ist-

MUBAR,Bursabisnis.id – Rasmin Jaya aktivis mahasiswa dari Desa Maperaha, Kabupaten Muna Barat (MUBAR), Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), membentuk komunitas baca.

Tujuannya untuk menciptakan semangat literasi yang mampu menyesuaikan di era digitalisasi saat ini.

Selain itu, untuk mendorong potensi Sumber Daya Manusia (SDM) yang terampil, unggul, kreativitas dan berdaya siang.

Komunitas baca yang dibentuk Rasmin adalah Komunitas Jendela Pustaka Semesta.

Komunitas tersebut dilaunching pada Minggu, 25 Agustus 2024 dengan menghadirkan beberapa generasi muda, SMP dan SMA. Tak hanya launching, dalam kegiatan itu juga mereka membuka lapak baca sekaligus dialog.

Founder Pustaka Jendela Semesta Rasmin Jaya mengatakan, keinginannya membentuk dan membangun komunitas baca atas dasar dorongan kurangnya minat membaca mahasiswa, pemuda dan masyarakat dalam hal mengikuti perkembangan zaman yang serba moderen dan digitalisasi.

Ia juga membeberkan, terlepas dari itu ia ingin memotivasi dan menginspirasi para siswa untuk tetap melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi agar mereka bisa bermanfaat untuk masyarakat dan daerah.

“Selama ini, kita bisa melihat fenomena di lapangan, pasca lulus di Sekolah Menengah Atas (SMA) mereka langsung putus sekolah atau mencari orientasi pekerjaan padahal orang tua masih terbilang mampu untuk menanggung biaya pendidikan. Padahal banyak alternatif untuk melanjutkan pendidikan, misalnya dengan adanya beasiswa dari kampus maupun pemerintah daerah sehingga ini harus terus di dorong demi menciptakan generasi yang gemilang,” tegasnya.

Ia juga mengharapakan kepada seluruh mahasiswa agar tetap mensosialisasikan pentingnya literasi dan pendidikan, agar ke depan bisa membangun daerah yang kita cintai.

Sebelumnya, pemuda Desa Maperaha ini pernah menggerakkan semangat literasi pada saat masih aktif bermahasiswa dan bertahan selama 4 tahun berjalan.

Selain, bergerak di dunia literasi atau biasa di sebut perpustakaan jalanan, ia juga sering menggelar diskusi, melakukan latihan penulisan literasi media serta bergerak di jalanan melakukan demonstrasi dalam mengawal kebijakan pemerintah yang tidak pro rakyat.

Sehingga ia berharap dengan hadirnya komunitas baca di dengan masyarakat bisa mendorong generasi muda untuk melek terhadap perkembangan zaman dan globalisasi saat ini serta mendorong semangat pendidikan yang semakin maju ke depan.

“Kami berharap, hadirnya komunitas baca Pustaka Jendela Semesta bisa memberikan manfaat dan warna baru untuk tumbuh kembangnya potensi Sumber Daya Manusia (SDM) sekarang ini, apa lagi nutrisi otak dan pikiran memang harus di barengi dengan semangat baca yang besar. Karena kita bisa mengakses segala ilmu dan pengetahuan, baik tentang sosial, ekonomi, politik, kebudayaan maupun hal yang sedang aktual sekarang ini,” bebernya.

Ia juga berharap, pemerintah daerah bisa lebih merilik keberadaan komunitas dan kelompok yang bisa diajak berkolaborasi dalam kemajuan daerah.

“Inilah pentingnya hadirnya generasi muda di tengah masyarakat untuk saling memberikan subsidi pikiran, gagasan dan ide yang cemerlang untuk bisa mendorong kemajuan daerah dan kualitas sumber daya manusia ke depan,” ujarnya

Sementara Kepala Dinas Pemuda Dan Olahraga Muna Barat, Alimran sangat merespon baik dengan hadirnya komunitas baca yang diselenggarakan oleh anak muda Muna Barat.

Bahkan ia akan membantu mengkomunikasikan kepada Kepala Dinas Perpustakaan Muna Barat.

“Nanti saya komunikasi, supaya bisa di masukan dalam program kerja sama dengan komunitas yang kita bentuk, Pustaka Jendela Semesta,” ujarnya.

Penulis : Icha

Continue Reading

KOMUNITAS

Namanya Ruksamin

Published

on

By

Ruksamin (pakai kampurui) bersama alumni UMI Makassar

NAMANYA Ruksamin. Gelar akademiknya banyak. Ada Ir, Dr, Master Manajemen, dan lainnya. Gelar itu diraih di UMI Makassar, UHO Kendari, dan Undip Semarang.

Dari tiga perguruan tinggi itu, dua organisasi alumni diketuianya sekaligus. Yaitu Ketua Ikatan Alumni UMI Makassar di Sulawesi Tenggara dan Ikatan Alumni Undip Sultra.

Ruksamin juga alumni Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Di sini dia pun menjadi Koordinator Presidium Korps Alumni HMI (KAHMI) Majelis Wilayah Sultra.

Yang tak kalah mentereng adalah, woow dia Bupati Konawe Utara. Salah satu kabupaten termaju di Sulawesi Tenggara. Jabatan bupatinya sudah masuk periode kedua, dan baru berakhir pada 2026 mendatang.

Ruksamin lahir di ujung utara Desa Tinobu Lasolo Konawe Utara pada Maret 1973. Masuk SD Tinobu 1985, masuk SMP Tinobu 1988, dan masuk SMA Negeri Wawotobi pada 1991.

Selanjutnya Ruksamin diterima di Fakultas Teknik Kimia Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar. Kuliahnya diselesaikan pada 1997.

Selama kuliah, Ruksamin mencari biaya hidup dan pendidikan dengan berkeliling menjual koran dari rumah ke rumah. Kadang juga nyambi menjadi pemikul di pasar dan di terminal.

Gelar sarjana S1 dibawa pulang ke tanah kelahirannya dengan pertama-tama menjadi guru SMA Negeri Wawotobi. Itu pada 2000-2001. Lantas masuk ke dunia politik, dan berturut menjadi anggota DPRD Konawe 2004-2007, Ketua DPRD Konawe Utara tahun 2007-2009.

Wakil Ketua I DPRD Konawe Utara 2009-2011, dan Wakil Bupati Konawe Utara 2011-2016. Puncak karir politiknya menjadi Bupati Konawe Utara sampai saat ini.

Namanya Ruksamin. Saya mendengar nama itu setelah dia menjadi Ketua DPRD dan Bupati Konawe Utara. Saya tertarik dengan profiling-nya setelah tahu Ruksamin berasal dari kampus yang sama dengan saya, dan satu background organisasi extra: HMI.

Ruksamin masuk UMI pada 1991 di saat saya sudah bekerja di koran Harian FAJAR Makassar. Ruksamin masih kuliah di saat saya ikut mendirikan koran Media Kita (kini Kendari Pos), harian pertama di Kendari.

Dia baru tamat kuliah saat saya dan teman-teman seperti Arbab Paproeka SH, Baso Sumange, Sultan Eka Putra, Mappajarungi, dll, mendirikan Tabloid ProDemokrasi dan koran Kendari Ekspres (kini Rakyat Sultra).

Ruksamin menjadi anggota DPRD Konawe saat saya sudah pindah ke Jawa Pos Jakarta. Dia menjadi bupati saat saya sudah menjadi Redaktur Pelaksana di Jawa Pos Jakarta (INDOPOS). Dia masih bupati saat saya pensiun di Jawa Pos Grup.

Namun saya baru bertemu langsung, walau sepintas, dengan Ruksamin saat Munas KAHMI di Palu November 2022. Silaturahminya bagus, pembawaanya santun, dan rasa hormatnya yang tinggi.

Pertemuan kedua, juga sepintas, di pemakaman alm. mantan Menteri ATR Ferry Mursyidan Baldan di Karet Bivak Jakarta, 1 Desember 2022. Ruksamin ikut menurunkan jenazah seniornya itu ke liang lahat. Dengan berkaos oblong putih dia ikut menimbun kubur.

Saya bertemu langsung agak lama pada Sabtu sore kemarin di Hotel Claro Kendari. Di sana ada pengukuhan pengurus IKA UMI Sultra. Saya hadir bersama istri dari Bombana. Sangat ramah menyambut saya dan istri. Istri saya Kasma Kasim Marewa termasuk pencetus terbentuknya IKA UMI Sultra.

Malamnya, bertemu lagi di panggung hiburan yang menghadirkan Raffi Ahmad. Luar biasa sambutannya. Nadanya bertenaga. Semangatnya membaja untuk kemajuan Sulawes Tenggara.

Saya menyimak pidatonya yang berapi-api untuk kesejahteraan Sultra. Hati saya mengatakan kader HMI ini ihlas. Gaya dan intonasinya yang heroik berbanding lurus dengan kemampuannya. Ada kualitas personal dan ledearship dalam dirinya.

Ruksamin punya background aktivis yang hebat. Di kampus UMI dia termasuk penggerak mahasiswa. Pada peristiwa Amarah di Kampus UMI, Ruksamin terdepan berhadapan dengan polisi. Dia pun menjadi urutan kedua dalam DPO kala itu.

Pidatonya tadi malam kemudian saya korelasikan dengan capaian-capaiannya di Konawe Utara. Luar biasa. Yang spektakuler ketika memimpin PBB Sultra, hasilnya melampau ekseptasi publik.

PBB menempatkan wakilnya di DPRD DPRD Sultra empat kursi. Padahal sebelumnya kosong. Di Konawe Utara apalagi. Daerah-daerah lain seperti Bombana dapat dua kursi yang sebelumnya nihil.

Baru-baru ini saya menerima telepon teman saya Fachri Bachmid, Ketua Umum DPP PBB. Fachri alumni UMI juga. Dia mengakui Ruksamin sukses memimpin PBB Sultra. Karena itu semua pintu-pintu calon Pilkada di Sultra diserahkan kepadanya.

Pilgub Sultra menjadi target Ruksamin kini. Balihonya menembus di mana-mana. PBB punya empat kursi dari 9 kursi yang disyaratkan. Namun putra asli Tolaki ini tidak menyerah sampai titik akhir. Karakter petarung kelak akan dibuktikannya.

Kendari 28 Juli 2024
Oleh: Syahrir Lantoni

Continue Reading

Trending

Copyright © 2017 PT. Bisnis Media Sentosa - Bursabisnis.ID