Connect with us

Wisata

Wellfest 2024, Perkuat Indonesia Sebagai Destinasi Wisata Kebugaran Berdaya Saing Global

Published

on

Event Wellfest 2024 di Central Park Mall, Jakarta. -foto:kemenparekraf.go.id-

JAKARTA, Bursabisnis.id- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno membuka secara resmi “Wellfest 2024” sebagai salah satu festival wellness terbesar di tanah air yang mengusung tema “natural and beauty” dengan dukungan penuh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Indonesia.

Menparekraf Sandiaga saat membuka “Wellfest 2024” di Central Park Mall, mengatakan wisata kebugaran (wellness tourism) merupakan salah satu produk wisata yang sangat diminati oleh wisatawan baik nusantara maupun mancanegara.

“Ini merupakan fenomena pascapandemi, di mana kita melihat bahwa ada peningkatan daya saing Indonesia sebagai destinasi wisata kebugaran yang berdaya saing global,” kata Menparekraf Sandiaga.

Hal ini tidak lepas dari kekayaan budaya serta produk-produk yang dimiliki Indonesia yang menunjang wisata kebugaran. Sebut saja rempah-rempah, jamu, dan spa.

“Saya akan kedatangan dua tamu yang berkunjung ke Indonesia untuk pertama kali, satu dari Inggris dan satu dari Timur Tengah, dua-duanya datang ke sini karena tertarik ingin mencoba wellness tourism. Dua-duanya ingin mencoba jamu, ingin mencoba spa, dan produk-produk kecantikan yang kita miliki,” kata Menparekraf Sandiaga.

Karena itu, Menparekraf Sandiaga mengapresiasi penyelenggaraan “Wellfest 2024” yang diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif Indonesia terutama wellness tourism. Wellfest 2024 juga diharapkan dapat mendorong gaya hidup sehat dan bugar bagi masyarakat juga wisatawan.

“Kita harapkan ini semakin mendorong kekuatan produk-produk kebanggaan kita, produk dalam negeri. Mari jadikan Indonesia sebagai episentrum global wellness tourism destination, dimana kita mendorong gaya hidup sehat dan bugar ya di Indonesia aja. Kita harapkan Wellfest 2024 ini sebagai langkah pembuka,” ujar Menparekraf Sandiaga.

“Wellfest 2024” berlangsung di Central Park Mall mulai 2 hingga 4 Agustus 2024. Event ini menjadi wadah bagi masyarakat untuk mendapatkan informasi dan aktivitas seputar gaya hidup kebugaran serta produk kesehatan yang telah diawasi oleh BPOM.

Wellfest 2024 diisi 80 booth dari UMKM dan pelaku usaha dari kategori kecantikan dan perawatan tubuh, kesehatan, industri obat bahan alam, wellness lifestyle, dan wellness tourism, dengan healthy workout yang akan menjadi pembuka kegiatan di pagi hari.

BPOM helpdesk pun hadir untuk memberikan konsultasi untuk masyarakat maupun pelaku usaha, selama event ini berlangsung.

Bersamaan dengan event ini juga diselenggarakan “2nd Indonesia Health Tourism Exchange Forum (IHTEF) 2024” yang mempertemukan 20 seller/provider dari industri wellness Indonesia dengan 40 buyer dari industri pariwisata.

Plt. Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), L. Rizka Andalusia, mengatakan bahwa kesehatan merupakan kebutuhan dasar bagi seluruh masyarakat Indonesia. Namun tidak hanya itu, kesehatan juga harus didukung dengan kebugaran dan kecantikan.

“Keseimbangan antara pola hidup yang sehat, rutin berolahraga, dan yang juga penting adalah mengonsumsi makanan yang aman dan bermutu, merawat kesehatan tubuh dan kecantikan, serta mengelola stres adalah hal yang sangat penting bagi kita untuk mempertahankan kondisi tubuh kita agar tetap sehat dan bahagia. Inilah yang kita harapkan dari kegiatan Wellfest 2024 ini sehingga tujuannya dapat tercapai,” ujar Rizka.

Turut hadir mendampingi Menparekraf Sandiaga, Direktur Manajemen Industri Kemenparekraf/Baparekraf, Syaifullah.

 

Sumber : kemenparekraf.go.id
Penulis : Tam

Continue Reading

KULINER

Tenda Tepi Laut 95 Bunda Echa di Kebi, Kuliner Ringan di Kantong Gurih di Lidah

Published

on

By

Kuliner Tenda Tepi Laut 95 Bunda Echa ramai dikunjungi di Kendari Beach. -foto:ist-

KENDARI, Bursabisnis.id – Satu lagi tempat yang layak direkomendasikan ke seluruh sahabat ataupun kerabat, terutama bagi pencinta kuliner adalah Tenda Tepi Laut (TTL) 95 Bunda Echa.
Lokasinya mudah dijangkau dari arah manapun di Kota Kendari. TTL tepat berada di pusat kawasan kuliner Kota Kendari, Kendari Beach (Kebi) yang sudah melegenda sejak tahun 1980-an.
Kawasan ini sejak dahulu banyak dikunjungi, karena selain kulinernya, juga pemandangan lautnya dan gunung yang mengelilingi Kota Kendari sangat indah dilihat.

Soal menu kuliner yang ditawarkan, sudah dipastikan sangat pas dengan lidah orang-orang Indonesia. Soal rasa, jangan ditanyakan. Sudah pasti bercita rasa lokal.
Kepada jurnalis, Bunda Echa owner TTL 95 mengatakan, kuliner yang ditawarkan simpel dan sederhana.
Menu yang ditawarkan, sudah tentu manakan tradisional khas Kendari yang banyak diminati, yaitu menu sinonggi.
“Selain itu, kami juga menawarkan menu ayam goreng, ikan bakar, bakso bakar,” ujar Bunda Echa.

Kemudian tersedia juga aneka cemilan khas Nusantara. Seperti Pempek (empek-empek) Palembang.

Soal harga, sudah pasti terjangkau. “Harga terjangkau, ringan di kantong, gurih di lidah,” terang Bunda Echa.
Nah supaya tidak penasaran, Bunda Echa mengajak para pecinta kuliner berkunjung ke Tenda Tepi Laut 95 di Kendari Beach.
“Insha Allah harga makanan dan minuman terjangkau ji, ringan di kantong, gurih di lidah,” ulang Bunda Echa.

Dalam kesempatan ini, Bunda Echa juga menyampaikan trimakasih buat Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari yang telah menyediakan tempat buat pelaku UMKM, khususnya di kawasan wisata kuliner Kendari Beach, kawasan legend buat penikmat kuliner.

Laporan : Tam

 

Continue Reading

Wisata

Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Muna Barat Rumuskan Brand Liwu Mokesa 2025

Published

on

By

Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kabupaten Muna Barat menggelar FGD

MUBAR, Bursabisnis. Id –  Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kabupaten Muna Barat (Mubar) menggelar Focus Groub Discussion (FGD) perumusan brand Daerah Muna Barat “Liwu Mokesa” tahun 2025, sebagai upaya memperkenalkan daerah wisata.

Kegiatan ini dilaksanakan di Resto ZZ yang terletak di Desa Barangka, Kecamatan Barangka yang dihadiri oleh dua pemateri dari Universitas Haluoleo (UHO), yakni La Ode Aris dan Rahmat Sewa Soraya.

Hadir juga Wakil Bupati Muna Barat, Alibasa, para Kepala OPD, Camat hingga kepala desa pada Kamis, 19 Juni 2025.

Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Ali Kadirun mengatakan perumusan brand daerah menuju Liwu Mokesa ini di harapkan agar memberikan gambaran perumusan yang jelas tentang nilai filosofinya, budayanya serta arah pembangunan yang paripurna lima tahun kedepannya.

“Jadi brand ini akan memberikan kita suatu gambaran pengenalan tentang wilayah Muna Barat bahwa Muna Barat adalah suatu daerah yang nyaman, indah dan keren,” jelasnya.

Ali Kadirun menyebut salah satu desa wisata Pajala telah menjadi nominasi harapan 3 se Indonesia dari 256 desa yang diseleksi, yang dilaksanakan oleh Kementerian Pariwisata

Pihaknya berharap, dalam perumusan brand menuju Liwu Mokesa ini dapat melahirkan berbagai pokok-pokok pikiran dan arah kebijakan pembangunan, khususnya dalam kepariwisataan sehingga brand daerah dapat dikenal oleh masyarakat secara luas sehingga dapat memahami bahwa produk Liwu Mokesa bukan milik sekelompok orang tetapi milik bersama.

“Harapan kita adalah produk Liwu Mokesa kedepannya milik kita secara bersama, agar dikenal lebih luas,” pungkasnya.

Sementara itu, Wakil Bupati Muna Barat, Alibasa mengungkapkan sesuai dengan tagline Liwu Mokesa merupakan tujuan akhir dari visi-misi Bupati dan wakil bupati Muna Barat dalam memimpin Muna Barat lima tahun kedepannya periode 2025-2030.

Liwu Mokesa memerlukan rumusan yang komprehensif dalam memaknai cita-cita luhur terhadap kepemimpinannya.

Untuk itu, di gelarnya FDG perumusan brand ini dapat memberikan rumusan dan makna serta tujuan yang jelas tentang Liwu Mokesa.

“Tentunya tujuan kami dari Liwu Mokesa ini adalah terciptanya kesejahteraan dan kemakmuran ditengah masyarakat,” jelasnya.

 

Laporan : Ebi

Editor : Tam

Continue Reading

Wisata

Anggota DPRD Wakatobi Soroti Kontribusi PAD PT. WDR 

Published

on

By

Anggota DPRD Wakatobi partai Golkar Arman Alini. -foto:ist-

WAKATOBI, Bursabisnis. Id – PT. Wakatobi Dive Resort (WDR) baru-baru ini mendapat protes dari masyarakat, karena dinilai merusak lingkungan laut dengan cara melakukan pengerukan pasir tanpa izin.

Hal tersebut memicu banyak komentar dan tanggapan publik, baik dari kelompok masyarakat, tokoh lrovinsi dan para aktifis diberbagai kalangan.

Bahkan mereka meminta untuk dilakukan penegakan hukum atas dugaan pengrusakan lingkungan yang di lakukan pihak WDR di Desa Lamanggau, Kecamatan Tomia  Timur.

Menanggapi hal tersebut, anggota DPRD Arman Alini mengungkapkan, sebagai investor yang hadir di Kabupaten Wakatobi PT. WDR patut di support, namun harus juga disadari bahwa persoalan lingkungan dan manajemen perusahaan harus berpihak kepada masyarakat setempat.

” Kita Support dalam rangka pelestarian dan pengelolaan lingkungan laut yang lestari, tapi kalau patroli yang dilakukan swasta secara sepihak atas nama WDR kita tidak sepakat seperti itu, apalagi dengan nelayan lokal yang mereka juga mencari kehidupan di laut artinya harapan kita WDR lebih kooperatif menjalankan bisnis pariwisata di Pulau Tomia, ” ujarnya.

Selain itu, Ia Juga mendapat banyak laporan adanya pembatasan nelayan melakukan aktifitas memancing ikan diseputaran wilayah penyelaman WDR.

Pembatasan itu menurutnya, tidak perlu sebab para nelayan lokal sangat paham ketika ada aktifitas tamu WDR yang menyelam, mereka memilih menghindar.

” Kita juga ini membela hak-hak nelayan kita karena mereka juga mencari kehidupan di laut itu dengan ramah lingkungan, harapan kita pihak WDR ini tidak mengusik nelayan kita selagi mereka melakukan aktifitas dengan ramah lingkungan, ” ujar Arman anggota DPRD dua periode itu.

Selain itu Arman Alini juga menilai kontribusi PT. WDR perlu di tinjau ulang, sebab selama ini PT. WDR hanya membayar pajak botel dan restoran ke pemerintah daerah, sementara disinyalir sudah banyak tambahan bangunan di dalamnya.

” Dia dalam bentuk pajak hotel dan restoran yang penagihannya itu kalau saya tidak salah konfirmasi dengan Bappeda itu dibayarnya setiap tahun kisaran angkanya itu Rp 800 juta sampai Rp 1 Milyar  pertahunnya, tapi mestinya juga kita harus review ulang, harus dihitung ulang secara transparan agar PAD nya sesuai dengan ketentuan yang ada, ” jelasnya.

Lanjutnya, tentu kita bersyukur ada juga feedbaknya dari perusahaan asing tapi di sisi lain kita butuh transparansi, karena di situ ada pemanfaatan bandara kemudian penambahan villa baru, sehingga kita berharap kepada pemerintah daerah untuk menghitung ulang apakah semua kewajiban WDR itu sudah sesuai dengan yang dipersyaratkan oleh aturan atau tidak.

Lantas, juga ada dugaan kuat penggunaan pembangunan fasilitas di PT. WDR menggunakan material lokal, hal itu dinilai perlu ada pengawasan dari semua stakeholder kalau memang lingkungan  harus dijaga, jangan disatu sisi ada pelarangan disisi lainya pihak swasta dibiarkan merusak lingkungan.

” Apa lagi kita ini taman nasional setiap aktifitas pembangunan di laut dan pesisir dlharus dilengkapi dengan dokumen lingkungan, ” imbuhnya.

Laporan : Ful

Editor : Tam

Continue Reading

Trending