PERTANIAN
Ada Masalah Harga Pupuk, Lapor ke Menteri Pertanian Lewat Whatsapp 082311109390
JAKARTA, Bursabisnis.id – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengumumkan layanan Whatsapp “Lapor Pak Amran” dengan nomor 082311109390.
Melalui kanal ini, seluruh petani dan kelompok tani dapat melapor langsung kepada Mentan jika menemukan penyimpangan harga pupuk di lapangan.
Mentan Amran mengungkapkan bahwa hal ini dilakukan sebagai langkah cepat pemerintah menindak praktik kecurangan dalam distribusi pupuk bersubsidi.
“Seluruh petani di Indonesia silakan melapor. Identitas pelapor kami jaga sepenuhnya. Bila ada penyimpangan seperti pupuk palsu atau harga di atas HET, kami akan tindak tegas,” kata Mentan Amran dalam konferensi pers di Kantor Pusat Kementerian Pertanian (Kementan) sebagaimana dilansir dari laman pertanian.go.id.
Program “Lapor Pak Amran” ini ditangani secara pribadi oleh Mentan Amran bersama tim pengawasan Kementan.
Kanal ini menjadi sarana untuk memperkuat pengawasan lapangan sekaligus mempercepat respons terhadap laporan masyarakat.
“Ini nomor aku pegang, langsung ditindaklanjuti. Saatnya kita perangi mafia, koruptor, afiliasinya, seluruh yang merugikan sektor pertanian. Kita harus lindungi 160 juta petani Indonesia. Kalau ada yang bermain-main kita tindak tegas,” ungkap Mentan Amran.
Ia menjelaskan bahwa laporan yang disampaikan harus lengkap berisi jenis pelanggaran, alamat kios pengecer atau distributor yang melakukan pelanggaran, maupun jenis pupuk yang melanggar ketentuan harga eceran tertinggi (HET).
”Tolong yang mau melapor didetailkan alamat kiosnya, kemudian pupuk jenis apa yang dinaikkan harganya tidak sesuai HET yang telah diturunkan 20 persen oleh pemerintah. Kami akan cek dan tindak,” tegasnya.
Tidak hanya fokus pada pelanggaran HET pupuk bersubsidi, Mentan Amran juga mengimbau masyarakat untuk melaporkan pelanggaran lain di sektor pertanian.
”Satu minggu ini kita fokus pada pelaporan pupuk, tetapi boleh juga masalah lain seperti traktor, pupuk palsu, apa saja masalah pertanian,” ungkapnya.
Ia menyebut petani dan masyarakat yang turut mengawasi dan melaporkan permasalahan di sektor pertanian merupakan pahlawan. ”Yang melapor adalah pahlawan pangan. Bersama kita perangi mafia,” ucapnya.
Sebelumnya, Mentan Amran juga mengumumkan langkah tegas pemerintah terhadap pelanggaran di lapangan. Sebanyak 190 pengecer dan distributor pupuk bersubsidi dicabut izinnya karena terbukti menjual di atas HET.
“Hari ini melalui Pupuk Indonesia kita cabut izin 190 pengecer dan distributor yang terbukti tidak menurunkan harga pupuk sesuai pengumuman pemerintah. Tidak ada lagi toleransi bagi yang bermain-main dengan kebijakan ini,” paparnya.
Sumber : pertanian.go.id
Laporan : Icha
Editor : Tam
PERTANIAN
Gubernur Maluku Utara Puji Kementan, Kesejahteraan Petani Mulai Terasa
JAKARTA, Bursabisnis. Id – Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda, menyampaikan apresiasi tinggi kepada Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman atas capaian luar biasa sektor pertanian selama satu tahun terakhir.
Menurutnya, di bawah kepemimpinan Mentan Amran, pertanian Indonesia menunjukkan perubahan nyata yang dirasakan langsung oleh petani dari Sabang sampai Merauke.
“Dalam satu tahun kepemimpinan Bapak Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, kita melihat bukti, bukan sekadar janji. Mulai dari peningkatan produksi nasional, stabilnya harga, hingga program yang benar-benar menyentuh petani di lapangan. Pertanian Indonesia hari ini mencatat sejarah dengan cadangan beras tertinggi sepanjang masa, produksi pangan meningkat, dan kesejahteraan petani mulai terasa dari desa ke desa,” ungkap Gubernur Sherly di laman pertanian.go.id.
Ia menegaskan bahwa perhatian Kementerian Pertanian (Kementan) juga dirasakan langsung di Maluku Utara melalui berbagai program bantuan, seperti pemberian bibit kelapa, pala, dan kakao.
Program tersebut dinilai mampu mendorong produktivitas sekaligus memperkuat hilirisasi komoditas unggulan daerah.
“Di Maluku Utara, kami merasakan langsung perhatian pemerintah pusat. Hari ini kami datang untuk berdiskusi tentang pembangunan jalan tani guna mendukung program hilirisasi kelapa. Tujuannya jelas, kita tidak hanya bicara soal kedaulatan pangan, tetapi juga kesejahteraan petani,” ujarnya.
Lebih lanjut, Sherly menjelaskan bahwa hilirisasi kelapa yang tengah dijalankan di Maluku Utara merupakan bagian dari visi besar mewujudkan pertanian yang bernilai tambah tinggi. “Hilirisasi kelapa yang kita jalankan hari ini adalah bukti semangat yang sama yaitu dari menanam, mengelola hingga mengekspor, semua berawal dari kerja nyata di lapangan,” tambahnya.
Sherly menekankan bahwa kolaborasi akan terus dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Maluku Utara dan Kementan. Dengan sinergitas berbagai pihak, program pembangunan pertanian dapat berjalan optimal.
“Terima kasih Mentan Amran atas kepemimpinannya yang cepat, tegas, dan berpihak kepada petani. Dari Maluku Utara kami siap berkolaborasi membangun pertanian yang tangguh, mandiri, dan menyejahterakan rakyat,” pungkasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Mentan Amran menegaskan bahwa pemerintah akan mengakselerasi hilirisasi komoditas strategis perkebunan. Hal ini dilakukan guna meningkatkan nilai tambah, meningkatkan devisa, serta menaikkan kesejahteraan petani.
“Kita akan terus dorong hilirisasi kelapa, pala, cokelat, dan komoditas unggulan lain agar petani tidak hanya menjual bahan mentah, tetapi menikmati nilai tambah dari hasil olahannya. Pertanian harus menjadi sumber kesejahteraan rakyat,” ucap Mentan Amran.
Sumber : pertanian.go.id
Laporan : Tam
PERTANIAN
Petani Indonesia Didominasi Usia Tua, KASAI Dorong Regenerasi Petani Muda untuk Kemandirian Pangan
JAKARTA, Bursabisnis. Id — Regenerasi petani menjadi tantangan besar bagi masa depan ketahanan pangan nasional.
Data Sensus Pertanian 2023 dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, mayoritas petani Indonesia kini berusia tua.
Petani berusia 43–58 tahun mencapai 42,39%, dan usia 59–77 tahun mencapai 27,61%.
Sementara itu, petani muda berusia 19–39 tahun hanya 21,93% atau sekitar 6,18 juta orang dari total petani di Indonesia.
Artinya, lebih dari dua pertiga petani Indonesia kini berusia di atas 40 tahun, kondisi yang memicu kekhawatiran akan keberlanjutan produksi pangan nasional.
KASAI Dorong Regenerasi Petani Muda
Guru Besar Ekonomi Pertanian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, sekaligus Ketua Umum KASAI (Keluarga Alumni Sosial Ekonomi Pertanian Agribisnis Indonesia), Prof. Dr. Achmad Tjachja Nugraha, menegaskan bahwa regenerasi petani bukan sekadar soal minat, tapi juga daya tarik ekonomi dan kebijakan pemerintah.
“Petani kita cukup banyak, tetapi yang berusia di atas 45–50 tahun sangat dominan. Kalau ini dibiarkan, meski lahannya ada, SDM petaninya bisa berkurang,” ujarnya saat ditemui usai Raker KASAI di Wisma Tani Jakarta.
Ia menilai pemerintah perlu memberi insentif dan dukungan nyata agar anak muda tertarik ke sektor pertanian.
“Pertanian itu berproses, tidak seperti di pabrik yang hasilnya cepat. Kalau bukan kita yang bertani, siapa lagi?” tegasnya.
Menurutnya, sektor jasa dan industri kini menjadi magnet besar bagi anak muda. Karena itu, pertanian harus dibuat menarik, modern, dan menguntungkan.
Kondisi serupa terlihat di Sulawesi Selatan, salah satu lumbung pangan nasional.
Data BPS Sulsel menunjukkan, petani muda berusia 19–39 tahun hanya 272.817 orang atau sekitar 26,17% dari total petani di provinsi tersebut, jauh lebih kecil dibandingkan kelompok usia di atas 45 tahun.
Dosen Ekonomi Pertanian Universitas Islam Makassar (UIM), Dr. Suardi Bakri, mengatakan rendahnya jumlah petani muda disebabkan oleh minimnya daya tarik sektor pertanian dibandingkan industri dan jasa.
“Generasi muda perlu terus didorong untuk terjun ke dunia pertanian. Caranya, buat pertanian semenarik sektor lain,” jelasnya.
Ia menambahkan, program seperti Youth Entrepreneur Support Service (YESS) dan Smart Farming, termasuk penggunaan teknologi digital dan robotik telah memberi harapan baru.
“Program seperti ini penting agar pemuda kembali tertarik dan melihat pertanian sebagai karier masa depan,” ujarnya.
Kini, berbagai lembaga pendidikan dan organisasi seperti KASAI terus mendorong inovasi pertanian digital, kewirausahaan muda, dan pelatihan agribisnis.
Dengan kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dan generasi muda, regenerasi petani diharapkan menjadi langkah nyata menuju kemandirian pangan nasional.
Laporan : Kas
Editor : Tam
PERTANIAN
Harga Pupuk Turun 20 Persen di Seluruh Wilayah Indonesia
JAKARTA, Bursabisnis. Id – Pemerintah menurunkan Harga Eceran Tertinggi (HET) pupuk di seluruh Indonesia sebesar 20 persen.
Kepastian turunnya HET pupuk disampaikan Menteri Pertanian (Mentan) yang juga menjabat Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Andi Amran Sulaiman.
Turunnya HET pupuk, menurut Amran yang juga menjabat Ketua Umum Kerukunan Keluarg Sulawesi Selatan (KKSS), kebijakan ini merupakan arahan Presiden Prabowo Subianto untuk memastikan ketersediaan pupuk dengan harga yang lebih terjangkau bagi petani.
Penurunan harga ini sesuai Keputusan Menteri Pertanian Nomor 1117/Kpts./SR.310/M/10/2025 tanggal 22 Oktober 2025 tentang Perubahan atas Keputusan Menteri Pertanian Nomor 800/KPTS./SR.310/M/09/2025 tentang Jenis , Harga Eceran Tertinggi dan Alokasi Pupuk Bersubsidi Sektor Pertanian Tahun Anggaran 2025. Dan tidak hanya pupuk kimia, harga pupuk organik pun ikut turun.
Kebijakan ini menjadi langkah besar di tahun kedua pemerintahan Prabowo-Gibran.
Menurutnya, penurunan harga pupuk sebesar 20% adalah hal yang belum pernah terjadi sebelumnya.
“Masuk tahun ke-2 pemerintahan Bapak Prabowo-Gibran. Ini tidak pernah terjadi sepanjang sejarah. Kami umumkan, tolong seluruh yang hadir pada hari ini dicatat baik-baik,” ujar Amran Sulaiman di hadapan para wartawan.
Amran juga menekankan, pemerintah akan menindak tegas pihak-pihak yang mencoba menaikkan harga pupuk di luar ketentuan yang telah ditetapkan.
Menurut Amran, penurunan harga pupuk ini diyakini akan berdampak langsung pada peningkatan kesejahteraan petani.
Dengan biaya produksi yang lebih rendah, Amran optimistis produktivitas pertanian akan meningkat.
Secara rinci besaran penurunan harga pupuk yang berlaku secara nasional, yaitu :
Pupuk Urea, dari Rp2.250 per kg menjadi Rp1.800 per kg. Turun Rp450 per kg seluruh Indonesia.
Hitungan per sak urea, ini dari Rp112.500 turun menjadi Rp90.000 per sak.
Pupuk NPK juga mengalami penurunan harga dari Rp2.300 menjadi Rp1.840 per kg.
Per sak NPK Rp115.000 menjadi Rp92.000 per sak.
Amran mengingatkan para distributor dan pengecer agar tidak mempermainkan harga pupuk di tingkat petani.
“Pada seluruh saudaraku sahabatku, distributor, pengecer, seluruh Indonesia, kami himbau. Bila Anda menaikkan harga, pada hari itu juga izinnya kami cabut. Tidak ada ruang lagi untuk mempermainkan petani Indonesia. Tidak ada ruang lagi mafia atau korupsi di sektor pertanian,” tegas Amran.
Sumber : cnbcindonesia.com
Laporan : Tam
-
ENTERTAINMENT6 years agoInul Vista Tawarkan Promo Karaoke Hemat Bagi Pelajar dan Mahasiswa
-
Rupa-rupa6 years agoDihadiri 4000 Peserta, Esku UHO dan Inklusi Keuangan OJK Sukses Digelar
-
PASAR6 years agoJelang HPS 2019, TPID: Harga Kebutuhan Pokok Relatif Stabil
-
Entrepreneur6 years agoRumah Kreatif Hj Nirna Sediakan Oleh-oleh Khas Sultra
-
Fokus6 years agoTenaga Pendamping BPNT Dinilai Tidak Transparan, Penerima Manfaat Bingung Saldo Nol Rupiah
-
FINANCE6 years agoOJK Sultra Imbau Entrepreneur Muda Identifikasi Pinjol Ilegal Melalui 2L
-
Fokus5 months agoUsai Harumkan Nama Wakatobi, Pelatih Atlit Peraih Medali Emas Jual Hp Untuk Ongkos Pulang
-
Entrepreneur6 years agoMengenal Sosok Pengusaha Syarifuddin Daeng Punna yang Pantang Menyerah Berusaha
