PERDAGANGAN
BKSAP Dorong Parlemen BRICS Dukung Agenda Reformasi WTO

JAKARTA, Bursabisnis.id – Peningkatan perdagangan dan investasi, transfer teknologi serta kerja sama di bidang keuangan diantara sesama negara anggota BRICS, diharapkan tidak hanya dapat membantu peningkatan pertumbuhan ekonomi, tetapi juga dapat membangun ketahanan kolektif terhadap berbagai tantangan global yang semakin kompleks.
Hal ini disampaikan oleh Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI, Mardani Ali Sera, dalam Forum Parlemen BRICS yang sedang berlangsung di Brazilia, Brazil.
Lebih jauh, politisi PKS tersebut juga menyampaikan pandangannya mengenai bagaimana BRICS dapat menguatkan perannya dalam perdagangan internasional, ditengah kondisi global hari ini, khususnya melalui dukungan terhadap isu agenda reformasi WTO, serta penggunaan mata uang nasional dalam perdagangan antar anggota BRICS sebagai sebuah strategi untuk membangun ketahanan ekonomi.
“Sebagai sebuah forum alternatif bagi negara-negara berkembang BRICS memiliki potensi untuk menjadi pendorong penguatan kembali multilateralisme ditengah ketidakpastian global yang diakibatkan oleh maraknya kebijakan ekonomi sepihak,” urai Mardani selaku Ketua Delegasi dalam keterangan tertulisnya sebagaimana dilansir dari laman dpr.go.id.
Pada sesi terpisah, Wakil Ketua BKSAP Hussein Fadluloh dari Gerindra sebagai anggota delegasi menekankan pentingnya investasi dan transfer teknologi dalam rangka mencapai agenda-agenda pembangunan berkelanjutan. Menurutnya, Indonesia membutuhkan investasi dan transfer tekonologi dalam beberapa kebijakan strategis, seperti untuk mendukung hilirisasi.
“BRICS dapat mendorong terciptanya kesempatan untuk terjalinnya kerja sama investasi dan transfer teknologi antara Indonesia dengan negara-negara anggota BRICS lainnya, khususnya, yang diperlukan untuk mendukung kebijakan hilirisasi pemerintah,” demikian disampaikan oleh politisi muda Partai Gerindra tersebut.
Mardani Ali Sera dan Hussein Fadluloh tergabung dalam delegasi BKSAP DPR RI yang hadir pada Forum Parlemen BRICS, yang saat ini sedang diketuai oleh Parlemen Brazil dan berlangsung di Brazilia, dari 3 hingga 5 Juni 2025.
Sumber : dpr.go.id
Laporan : Icha
Editor : Tam
PERDAGANGAN
Penciptaan Lapangan Kerja Jadi Perhatian Utama Pemerintah

JAKARTA, Bursabisnis.id – Meskipun APBN dan indikator makro menunjukkan sinyal positif, pemerintah menyadari berbagai tantangan yang harus dihadapi. Penurunan harga komoditas utama seperti minyak, batu bara, dan nikel memberikan tekanan pada penerimaan negara, terutama pajak dan PNBP.
“Untuk nikel yang merupakan Indonesia produsen nikel terbesar di dunia. Harga nikel year on year juga negatif 10,8 persen, meskipun kalau dilihat dari Januari hingga sekarang terjadi perbaikan 1,8 tapi satu bulan terakhir juga cenderung mengalami penurunan. Kondisi dari berbagai komoditas ini dampaknya nanti akan terlihat di penerimaan dan juga di masyarakat secara umum,” jelas Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sebagaimana dilansir dari laman kemenkeu.go.id.
Peningkatan investasi masih menjadi prioritas, mengingat pertumbuhan Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) pada kuartal pertama hanya tumbuh 2,12 persen, relatif rendah dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Pemerintah terus mendorong percepatan belanja negara dan kebijakan pro-investasi untuk memperkuat fondasi pertumbuhan jangka menengah.
Menurut Riefky, pembentukan modal tetap bruto (PMTB) juga mencatat pertumbuhan yang lebih lambat, naik hanya 2,12 persen (yoy) pada Triwulan-I 2025, turun dari 5,03 persen (yoy) pada Triwulan-IV 2024. Pola ini konsisten dengan tren baru-baru ini, karena pertumbuhan investasi kuartal pertama biasanya merupakan yang terendah sejak 2023.
Selain itu, kinerja PMTB yang lemah tampaknya mencerminkan pendekatan wait and see di kalangan investor dalam menanggapi arah kebijakan oleh pemerintahan baru Presiden Prabowo dan para pemimpin daerah yang baru terpilih, serta ketidakpastian global yang meningkat.
Riefky menambahkan pada triwulan mendatang, surplus perdagangan Indonesia diperkirakan menghadapi tantangan karena perjanjian dagang baru antara AS–China meredam sebagian tekanan tarif, namun potensi pengembalian tarif era Trump serta proyeksi pertumbuhan ekspor regional APEC sebesar 0,4 persen menghadirkan risiko signifikan.
Divergensi antara permintaan kuat di China dan Uni Eropa dengan lesunya ekspor ke pasar ASEAN menegaskan pentingnya perluasan basis ekspor Indonesia di luar minyak sawit, batu bara, dan logam dasar. Sementara itu, impor mesin dan peralatan yang tinggi menunjukkan investasi domestik yang berlanjut, menyoroti urgensi memajukan manufaktur bernilai tambah dan memperkuat kemitraan strategis untuk mempertahankan ketahanan sektor eksternal.
Penciptaan lapangan kerja juga menjadi perhatian utama. Tambahan lapangan kerja di kuartal pertama menjadi kabar positif, meski tingkat pengangguran terbuka naik sedikit. Pemerintah berkomitmen untuk terus memperkuat program pengembangan tenaga kerja dan pelatihan untuk menyerap angkatan kerja yang bertambah.
“Kita melihat tambahan lapangan kerja yang tercipta dengan pertumbuhan ekonomi 4,9 persen adalah 3,6 juta lapangan kerja, tambahan angkatan kerja 3,7 juta. Kita lihat sehingga jumlah pengangguran dalam hal ini mengalami kenaikan dari 7,2 ke 7,3. Karena tadi angkatan kerjanya yang masuk 3,7 juta sementara tambahan lapangan kerjanya 3,6 juta. Jadi ada 0,1. Kita lihat di dalam tingkat pengangguran terbuka naik dari 7,2 ke 7,3. Kalau dari sisi presentase terhadap keseluruhan angkatan kerja adalah 4,76 persen, masih sedikit menurun dibandingkan 4,82 persen posisi tahun lalu,” ucap Menteri Keuangan.
Dukungan terhadap sektor manufaktur yang masih melemah harus terus diperkuat melalui stimulus fiskal dan kebijakan pendukung agar sektor ini kembali menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi nasional. Percepatan belanja negara diarahkan untuk mengatasi tekanan di sektor konstruksi dan pertambangan yang masih relatif lemah, serta memastikan distribusi pembangunan yang merata ke seluruh daerah.
Koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah menjadi sangat penting untuk mengoptimalkan pemanfaatan dana transfer dan mendorong pertumbuhan yang inklusif serta berkelanjutan.
Secara keseluruhan, pemerintah tetap optimis dengan pengelolaan APBN yang prudent dan adaptif. Surplus fiskal, inflasi yang terkendali, serta pertumbuhan ekonomi yang masih positif menjadi modal penting untuk menjaga stabilitas dan mendorong kemajuan Indonesia di tahun-tahun mendatang.
Sumber : kemenkeu.go.id
Laporan: Man
Editor : Tam
PERDAGANGAN
Indonesia Catat Potensi Transaksi Rp11,96 Miliar di SEACare 2025 Kuala Lumpur

KUALA LUMPUR, Bursabisnis.id — Indonesia berhasil mencatatkan potensi transaksi sebesar Rp11,96 miliar dalam Southeast Asia Healthcare and Pharma Show 2025 (SEACare 2025).
Pameran ini berlangsung pada 23–25 April 2025 di International Trade and Exhibition Centre (MITEC), Kuala Lumpur, Malaysia.
Atase Perdagangan Kuala Lumpur Aziza Rahmaniar Salam menyampaikan, keikutsertaan Indonesia diharapkan dapat meningkatkan diversifikasi produk ekspor. Keikutsertaan ini juga diharapkan dapat memperkuat posisi Indonesia sebagai mitra strategis dalam penyediaan produk kesehatan di kawasan.
“Partisipasi dalam SEACare 2025 menjadi langkah nyata pemerintah dalam mendorong produk Indonesia tampil di pasar global. Capaian potensi transaksi sebesar Rp11,96 miliar menunjukkan bahwa produk kesehatan Indonesia berdaya saing dan semakin mendapat tempat di pasar internasional,” ujar Aziza.
Pada pameran ini, Paviliun Indonesia menghadirkan empat perusahaan, yaitu Mensa Group, PT Graha Teknomedika, Asosiasi Produsen Alat Kesehatan Indonesia (ASPAKI), dan Himpunan Pengembangan Ekosistem Alkes Indonesia (HIPELKI). Produk yang ditampilkan, antara lain, alat-alat kesehatan, peralatan medis, produk perawatan kesehatan, obat-obatan, dan suplemen.
Paviliun Indonesia juga memfasilitasi peserta dalam program penjajakan kerja sama bisnis (business matching) dengan buyer internasional. Selain itu, Paviliun Indonesia memfasilitasi penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara PT Graha Teknomedika dan Nufa Awana Sdn Bhd. Pada MoU ini, Nufa Awana Sdn Bhd akan menjadi distributor produk PT Graha Tekanomedika di Malaysia selama periode satu tahun dengan target nilai transaksi sebesar Rp5 miliar.
Perwakilan ASPAKI menyampaikan, keikutsertaan dalam pameran SEACare 2025 di Kuala Lumpur memberikan dampak positif dalam memperluas akses pasar ekspor bagi produsen alat kesehatan Indonesia. Berbagai produk unggulan diperkenalkan kepada calon mitra dan buyer dari Malaysia serta negara-negara Asia Tenggara lainnya. Pelaku usaha yang tergabung dalam ASPAKI mendapat berbagai manfaat yang mencakup promosi langsung, pembukaan jaringan baru, dan potensi kerja sama ekspor jangka panjang. Untuk itu, ASPAKI menyampaikan terima kasih atas upaya Perwakilan Perdagangan di Kuala Lumpur dan berharap kolaborasi ini dapat terus mendukung pertumbuhan industri alat kesehatan Indonesia di pasar global.
Sementara perwakilan Mensa Group menjelaskan, SEACare 2025 merupakan pameran bidang farmasi yang menawarkan lebih dari sekedar ajang ruang pamer melalui seminar, demonstrasi produk, diskusi panel, dan pertemuan antarpelaku bisnis (B2B). Pada pameran ini, peserta juga memperoleh pengetahuan berharga dan berkesempatan untuk menjalin peluang inovasi dan ekspansi pasar yang strategis di berbagai negara.
SEACare 2025 merupakan pameran internasional produk kesehatan yang meliputi perawatan kesehatan, obat-obatan, dan alat Kesehatan. Pameran diselenggarakan oleh National Cancer Society Malaysia, MMA Public Health Society NCD Malaysia, dan Frost and Sullivan. Pameran ini didukung Malaysia Trade and Development Corporation (MATRADE), Medical Device Authority (MDA), dan SIRIM Berhad.
Pada gelaran tahun ini, SEACare mengambil tema “Strategic Partnerships in Healthcare Innovation: Fostering Collaboration for Digital Transformation”. Ajang ini dibuka secara resmi oleh Menteri Kesehatan Malaysia Datuk Seri Zulkefly Ahmad. SEACare 2025 menampilkan 250 stan dengan 130 jenis merek produk dari 13 negara, di antaranya Indonesia, Malaysia, Thailand, Vietnam, Kamboja, Tiongkok, dan India.
Laporan : Ica
Editor : Tam
PERDAGANGAN
Cegah Inflasi, Pemkot Kendari Kerjasama 15 Distributor Besar Gelar Pasar Murah

KENDARI, Bursabisnis.id – Kenaikan harga bahan pokok (Bapok) menjelang Ramadan menjadi perhatian serius Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari.
Untuk mengatasi gejolak inflasi, Pemkot Kendari meluncurkan Gerakan Pasar Murah di pelataran parkir Balai Kota Kendari selama empat hari. Selanjutnya, program ini akan diperluas ke 11 kecamatan untuk menjangkau lebih banyak warga.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Kendari, Abdul Rauf, menyebut bahwa pangan adalah sektor yang tidak bisa diabaikan. Pemerintah menilai bahwa lonjakan kebutuhan masyarakat selama bulan puasa dapat berpotensi memicu inflasi yang signifikan.
“Urusan pangan adalah hal wajib bagi pemerintah. Presiden Prabowo juga menegaskan bahwa ketersediaan pangan harus selalu terjaga, terutama untuk masyarakat menengah ke bawah. Karena itu, Pemkot Kendari menginisiasi kegiatan pasar murah ini sebagai bentuk kepedulian,” jelas Abdul Rauf pada Senin, 10 Maret 2025.
Lanjut, Kata Rauf, sejak Januari 2025, Pemkot Kendari telah aktif menggelar pasar murah, terutama di wilayah pesisir yang mayoritas penduduknya berpenghasilan rendah. Memasuki Ramadan, program ini diperluas ke pusat kota dengan skema subsidi harga sebelum nantinya diselenggarakan di 11 kecamatan.
Dalam program ini, pemerintah bekerja sama dengan 15 distributor besar untuk menjaga stabilitas stok dan memastikan harga tetap lebih murah dibanding pasar umum.
Keberadaan pasar murah ini mendapat respons positif dari masyarakat. Selain mengurangi beban pengeluaran, pasar murah juga memberikan kepastian harga di tengah ketidakstabilan ekonomi.
Lebih dari sekadar pengendalian inflasi, Wali Kota Kendari, Siska Karina Imran, menegaskan bahwa program ini juga menjadi bagian dari strategi jangka panjang untuk mencapai swasembada pangan.
“Kami sedang mengupayakan swasembada telur dan bahan pokok lainnya dengan bantuan Rp60 miliar dari Kementerian Koperasi. Ini bukan hanya solusi sementara, tapi juga langkah besar untuk ketahanan pangan Kendari ke depan,” pungkas Siska.
Laporan : Man
Editor : Tam
-
ENTERTAINMENT6 years ago
Inul Vista Tawarkan Promo Karaoke Hemat Bagi Pelajar dan Mahasiswa
-
Rupa-rupa6 years ago
Dihadiri 4000 Peserta, Esku UHO dan Inklusi Keuangan OJK Sukses Digelar
-
PASAR6 years ago
Jelang HPS 2019, TPID: Harga Kebutuhan Pokok Relatif Stabil
-
Entrepreneur6 years ago
Rumah Kreatif Hj Nirna Sediakan Oleh-oleh Khas Sultra
-
Fokus6 years ago
Tenaga Pendamping BPNT Dinilai Tidak Transparan, Penerima Manfaat Bingung Saldo Nol Rupiah
-
FINANCE6 years ago
OJK Sultra Imbau Entrepreneur Muda Identifikasi Pinjol Ilegal Melalui 2L
-
Fokus1 week ago
Usai Harumkan Nama Wakatobi, Pelatih Atlit Peraih Medali Emas Jual Hp Untuk Ongkos Pulang
-
Entrepreneur6 years ago
Mengenal Sosok Pengusaha Syarifuddin Daeng Punna yang Pantang Menyerah Berusaha