Connect with us

SEKURITAS

Pemberlakuan PSBB Dinilai Picu Ketidakpastian IHSG

Published

on

JAKARTA, bursabisnis.id – Kebijakan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan terkait pemberlakuan kembali Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dikritik berbagai pihak. Salah satunya datang dari Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto.

Dilansir dari laman bisnis.com, Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) ini mengatakan, bahwa pengumuman Gubernur DKI Jakarta semalam terkait pemberlakuan kembali PSBB di ibukota memicu ketidakpastian indeks harga saham gabungan (IHSG).

“Kita lihat sudah menampakkan hasil positif, berdasarkan indeks sampai dengan kemarin. Karena hari ini indeks [IHSG] masih ada ketidakpastian karena announcement Gubernur DKI [Anies Baswedan] tadi malam sehingga indeks pagi ini sudah [turun] di bawah 5.000,” tegas Airlangga, dalam acara Kadin, Kamis (10/9).

Ketua Umum DPP Partai Golkar ini juga menyebutkan, berdasarkan data Bloomberg, IHSG harus mendarat di zona merah setelah terkoreksi 257,92 poin atau 5,01 persen ke level 4.891,46 pada akhir perdagangan, Kamis (10/9).

Bursa Efek Indonesia (BEI) sempat memberlakukan trading halt atau penghentian sementara perdagangan karena indeks amblas 5 persen pada pukul 10:36 waktu JATS. Tercatat, hanya 36 saham yang menguat sementara sisanya 455 terkoreksi dan 213 stagnan pada sesi perdagangan hari ini.

Sementara itu, Direktur Perdagangan dan Penilaian Anggota Bursa BEI Laksono Widodo mengatakan koreksi IHSG yang terjadi hari ini merupakan hal yang wajar sebagai reaksi pasar terhadap rencana penerapan PSBB total untuk wilayah DKI Jakarta.

“Wajar reaksi pasar terhadap PSBB ini. Dan memang [PSBB] sepertinya diperlukan untuk menjaga tingkat penularan Covid-19,” katanya.

Seperti diketahui, pada Rabu (9/9) malam, Gubernur Anies Baswedan memutuskan untuk menarik rem darurat dan menerapkan kembali PSBB. Selain itu, ganjil-genap untuk kendaraan akan ditiadakan.

Anies memutuskan untuk melakukan PSBB kembali setelah melihat jumlah yang terpapar Covid-19 terus meningkat. Di sisi lain ketersediaan tempat tidur ruang isolasi dan ICU semakin menipis.

 

 


sumber : bisnis.com

SEKURITAS

Investor Asing Keluar dari Pasar Keuangan Domestik

Published

on

By

Infografis saham. -foto:cnbcindonesia.com

JAKARTA, Bursabisnis.id- Arus dana asing tercatat keluar dari pasar keuangan domestik pada pekan lalu. Aksi outflow tersebut relatif dalam kategori wajar karena jumlah hari Perdagangan yang sangat singkat dan tidak ada sentimen besar yang terjadi.

Bank Indonesia (BI) merilis data transaksi 30 Januari 2025, investor asing tercatat jual neto sebesar Rp0,82 triliun, terdiri dari jual neto sebesar Rp0,40 triliun di pasar saham, jual neto Rp0,43 triliun di pasar Surat Berharga Negara (SBN), dan beli neto Rp5 miliar di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).

Berdasarkan berita yang dilansir dari laman CNBCIndonesia.com, selama tahun 2025, berdasarkan data setelmen sampai dengan 30 Januari 2025, investor asing tercatat jual neto sebesar Rp1,72 triliun di pasar saham, beli neto sebesar Rp2,11 triliun di pasar SBN dan beli neto Rp12,93 triliun di SRBI.

Pekan lalu hari perdagangan hanya terjadi selama dua hari dan BI hanya mencatat pada hari Kamis sehingga tidak cukup baik sentimen yang ada. Alhasil aliran dana asing pun relatif stabil dan tidak banyak berubah.

Hal ini juga tercermin dari imbal hasil SBN dan UST tenor 10 tahun yang sepanjang pekan kemarin tidak banyak mengalami pergerakan.

Imbal hasil SBN pada 30 dan 31 Januari 2025 masing-masing berada di angka 6,965% dan 6,984%.

Sementara imbal hasil UST berada di angka 4,512% dan 4,567%.

Namun yang patut diwaspadai adalah di pekan ini khususnya setelah Presiden AS, Donald Trump yang pada Sabtu (01/02/2025) lalu telah menandatangani perintah yang mengenakan tarif sebesar 25% atas impor dari Meksiko dan Kanada, serta bea masuk sebesar 10% atas produk China.

Trump telah lama mempromosikan tarif sebagai cara untuk menegosiasikan kesepakatan yang lebih baik dengan mitra dagang AS. Dia pun menegaskan kebijakan ini dilakukan demi melindungi industri dalam negeri dari persaingan asing, dan mendapatkan pendapatan.

Di Ruang Oval pada wawancara pada Jumat, Trump mengatakan keputusannya untuk mengenakan tarif pada barang-barang dari Kanada, Meksiko, dan China adalah “murni ekonomi”. Namun, para ekonom khawatir hal ini dapat ‘menyalakan’ kembali inflasi pada saat tampaknya tekanan harga mulai mereda.

Hal ini sontak membuat indeks dolar AS (DXY) melambung tinggi. Pada hari ini (03/02/2025) pukul 08:10 WIB, DXY telah melesat 1,24% ke angka 109.71. Posisi ini merupakan yang tertinggi sejak 13 Januari 2025.

Jika hal ini terus dibiarkan, maka arus dana asing akan mengalir deras masuk ke pasar keuangan AS dan meninggalkan negara berkembang termasuk Indonesia.

Lebih lanjut, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pun dapat terpuruk lebih dalam dibandingkan kondisi saat ini.

Sumber : CNBCIndonesia.com

Continue Reading

SEKURITAS

Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar AS Melemah, Tembus Rp 16.000

Published

on

By

JAKARTA, Bursabisnis.id – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah, tembus diangka Rp 16.000 pada saat libur lebaran Idul Fitri 1445 H/2024 M.

Melemahnya nilai tukar rupiah sampai Rp 16.000 per dolar, ini sama yang terjadi pada bulan Maret tahun 2020 lalu.

Dikutip dari laman bisnis.com, bahwa berdasarkan data dari Google Finance, rupiah saat ini bercokol di level Rp16.003,10 per dolar AS pada Kamis, 11 April 2024 pukul 19.00 WIB atau 20.00 WITA.

Posisi tersebut lebih tinggi jika dibandingkan dengan hari sebelumnya yang bertengger pada level Rp16.002 pada Rabu, 10 April 2024, tepat pada perayaan Idul Fitri 1445 H/2024 M.

Penulis : Rustam

Continue Reading

SEKURITAS

Capaian Positif Kinerja Pasar Modal di Sultra, Investor Saham Bertambah Hingga 4.332

Published

on

By

Kendari, Bursabisnis.id-Capaian kinerja Pasar Modal di Sulawesi Tenggara (Sultra) sepanjang tahun 2022 tumbuh positif.

Capaian ini dibuktikan dengan peningkatan jumlah investor dan nilai transaksi jual beli saham, per akhir tahun 2022.

Investor Saham di Provinsi Sultra bertambah 4.332 investor. Sehingga total investor saham yang tercatat adalah 17.655 Investor.

Jumlah ini bertambah sebanyak 32,5 persen dari total investor saham di tahun 2021 yang berjumlah 13.323 investor saham.

Adapun nilai transaksi jual beli saham sepanjang tahun 2022 adalah senilai Rp 3,4 triliun, dengan rata-rata nilai transaksi jual beli saham per bulan selama tahun 2022 sebesar Rp 284,7 miliar.

Jumlah ini juga berada diatas nilai transaksi rata-rata di tahun 2021 senilai Rp 206, 7 miliar.

“Artinya telah terjadi kenaikan sekitar 37 persen  dari sisi nilai rata-rata transaksi per bulan dibandingkan dengan nilai rata-rata di tahun lalu,” kata Kepala Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Sulawesi Tenggara, Ricky.

Dari total 17.655 Investor, terdapat 11.753 Investor yang berada di bawah usia 30 tahun.

“Ini menandakan kesadaran kaum muda dalam berinvestasi saham di Sulawesi Tenggara cukup besar yakni sekitar 66,5 persen dari total investor yang ada,” ungkap Ricky.

Adapun nilai aset saham yang dimiliki oleh investor di Sulawesi Tenggara telah mencapai Rp 339 miliar.

Nilai tersebut mengalami peningkatan sebanyak Rp 150 miliar dari total aset saham pada akhir tahun 2021 sebesar Rp 189 miliar.

Peningkatan yang terjadi dipicu beberapa hal diantaranya adalah:

1. Kemudahan dalam mendapatkan akses informasi terkait investasi. Sebagai informasi sepanjang tahun 2022, Bursa Efek Indonesia telah melakukan 266 kegiatan Edukasi Pasar Modal baik dalam bentuk online maupun tatap muka dengan jumlah peserta mencapai 4.700 peserta.

2. Pembukaan rekening saham yang dapat dilakukan secara online.

3. Berinvestasi saham dapat dimulai dari yang sangat terjangkau oleh semua kalangan.***

 

Continue Reading

Trending

Copyright © 2017 PT. Bisnis Media Sentosa - Bursabisnis.ID