Connect with us

SEKURITAS

Digelar Daring, 50 Perusahaan Lakukan Paparan pada Pubex Live 2020

Published

on

JAKARTA, bursabisnis.id – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) bersama PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) kembali menyelenggarakan Public Expose (Pubex) Live 2020 secara daring melalui webinar (web seminar).

Pubex Live tersebut dilaksanakan dalam rangka memperingati perayaan 43 tahun Pasar Modal Indonesia.

Sebanyak 50 peruaahaan mengikuti kegiatan yang diselenggarakan mulai 24 hingga 28 Agustus 2020 mendatang.

Melalui Pubex Live, 50 perusahaan tercatat akan melakuka paparan publik melalui aplikasi zoom.

Sekretaris Perusahaan PT. BEI, Yulianto Aji Sadono mengatakan, Public Expose merupakan suatu pemaparan umum kepada publik untuk menjelaskan mengenai kinerja perusahaan yang tercatat di BEI.

Tujuannya agar informasi mengenai kinerja perusahaan tersebut tersebar secara merata.

Setiap perusahaan tercatat wajib melakukan public expose sekurang-kurangnya satu kali dalam setahun.

“Melalui acara Public Expose Live 2020, kami berharap investor dan juga wartawan di pasar modal mendapatkan informasi yang paling terkini terkait kinerja perusahaan tercatat sejauh ini,” kata Yulianto melalui rilis persnya, Selasa 25 Agustus 2020.

Menurutnya, Self-Regulatory Organization (SRO) menempatkan diri sebagai fasilitator untuk mempertemukan investor dengan perusahaan tercatat, memperluas akses dan meningkatkan hubungan yang lebih baik antara keduanya serta meningkatkan pemahaman investor terhadap kinerja perusahaan tercatat di BEI.

Hal ini pun dapat membantu investor dalam menentukan langkah investasi dengan pertimbangan yang matang.

“Selain itu, penyelenggaraan Public Expose Live 2020 juga memberikan fasilitas kepada perusahaan tercatat dalam pemenuhan kewajiban Public Expose tahunan,” tutup Yulianto.

 


Liputan : Ikas

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

SEKURITAS

Capaian Positif Kinerja Pasar Modal di Sultra, Investor Saham Bertambah Hingga 4.332

Published

on

By

Kendari, Bursabisnis.id-Capaian kinerja Pasar Modal di Sulawesi Tenggara (Sultra) sepanjang tahun 2022 tumbuh positif.

Capaian ini dibuktikan dengan peningkatan jumlah investor dan nilai transaksi jual beli saham, per akhir tahun 2022.

Investor Saham di Provinsi Sultra bertambah 4.332 investor. Sehingga total investor saham yang tercatat adalah 17.655 Investor.

Jumlah ini bertambah sebanyak 32,5 persen dari total investor saham di tahun 2021 yang berjumlah 13.323 investor saham.

Adapun nilai transaksi jual beli saham sepanjang tahun 2022 adalah senilai Rp 3,4 triliun, dengan rata-rata nilai transaksi jual beli saham per bulan selama tahun 2022 sebesar Rp 284,7 miliar.

Jumlah ini juga berada diatas nilai transaksi rata-rata di tahun 2021 senilai Rp 206, 7 miliar.

“Artinya telah terjadi kenaikan sekitar 37 persen  dari sisi nilai rata-rata transaksi per bulan dibandingkan dengan nilai rata-rata di tahun lalu,” kata Kepala Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Sulawesi Tenggara, Ricky.

Dari total 17.655 Investor, terdapat 11.753 Investor yang berada di bawah usia 30 tahun.

“Ini menandakan kesadaran kaum muda dalam berinvestasi saham di Sulawesi Tenggara cukup besar yakni sekitar 66,5 persen dari total investor yang ada,” ungkap Ricky.

Adapun nilai aset saham yang dimiliki oleh investor di Sulawesi Tenggara telah mencapai Rp 339 miliar.

Nilai tersebut mengalami peningkatan sebanyak Rp 150 miliar dari total aset saham pada akhir tahun 2021 sebesar Rp 189 miliar.

Peningkatan yang terjadi dipicu beberapa hal diantaranya adalah:

1. Kemudahan dalam mendapatkan akses informasi terkait investasi. Sebagai informasi sepanjang tahun 2022, Bursa Efek Indonesia telah melakukan 266 kegiatan Edukasi Pasar Modal baik dalam bentuk online maupun tatap muka dengan jumlah peserta mencapai 4.700 peserta.

2. Pembukaan rekening saham yang dapat dilakukan secara online.

3. Berinvestasi saham dapat dimulai dari yang sangat terjangkau oleh semua kalangan.***

 

Continue Reading

Investasi

Trend Peningkatan Investor Saham di Sultra Signifikan

Published

on

By

KENDARI, bursabisnis.id – Investasi saham di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menunjukan trend yang positif. Hal itu ditunjukan dengan meningkatnya jumlah investor saham yang cukup signifikan.

PH Kepala Bursa Efek Indonesia Perwakilan Sultra, Ricky menyebutkan, pertumbuhan investasi saham di bumi anoa terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.

Ricky menyebutkan, pada 2016 lalu, terdapat 1103 investor atau 32,8 persen. Sedangkan per Agustus 2021, sudah terdapat 10808 investor atau atau 77 persen.

Lebih lanjut, Ricky mengklasifikasikan jumlah investor di masing-masing daerah yang didominasi oleh Kota Kendari sebesar 47 persen, kemudian disusul Kabupaten Kolaka 18 persen, Kota Baubau 11 persen, Kabupaten Muna tujuh persen dan Kabupaten Konawe 6 persen serta Konawe Selatan 5 persen.

“Mayoritas investor saham di Sultra berasal dari kaum milenial usia 18 sampai 30 tahun,  yakni sebanyak 6983 investor atau 64,6 persen, ” ujar Ricky, dalam paparannya yang disampaikan via zoom, Selasa (28/9/2021).

Kendati demikian, kata dia, dalam hal nilai asset saham, investor usia 40 tahun ke atas memiliki nilai asset saham yang jauh lebih besar.

“Kami terus mensosialisasikan gerakan yuk nabung saham,” kata Ricky.

Liputan : Ikas

Continue Reading

Investasi

IPOT Imbau Investor Saham di Daerah Waspadai Berbagai Modus Penipuan

Published

on

By

JAKARTA, bursabisnis id – Kemudahan dan keterjangkauan modal dalam investasi saham menjadi daya tarik masyarakat Indonesia untuk berinvestasi saham.

Hanya saja, di tengah kemudahan investasi saham yang sudah bisa dilakukan secara online berbasis aplikasi, dengan smartphone dan keterjangkauan modal investasi, investor saham perlu mewaspadai berbagai modus penipuan yang kini mengintai.

“Modus penipuan yang mengincar investor saham semakin canggih dan beragam dengan sasaran investor-investor baru di daerah. Ada berbagai modus penipuan yang menargetkan para investor saham,” tegas Head of Marketing PT Indo Premier Sekuritas, Paramita Sari di Jakarta, Jumat (11/12).

Lebih lanjut, Ia menjelaskan, sasaran utama para penipu adalah membobol akun para investor. Mereka ini mengincar username, password dan secure PIN yang sifatnya pribadi atau personal.

Penipu, kata dia, biasanya menghubungi korban dengan mengaku sebagai karyawan resmi Indo Premier atau IPOT yang meminta username, password, secure PIN, dan data pribadi penting lainnya, padahal data-data ini sifatnya pribadi dan tidak boleh diketahui pihak lain.

Paramita Sari menyebutkan, bahwa Indo Premier tidak pernah meminta username, password dan secure PIN karena ini sifatnya pribadi.

Tak hanya berhenti di situ, modus penipuan pun memiliki wajah baru, dimana penipu menduplikasi akun-akun resmi Instagram (IG) sekuritas yang sudah centang biru dengan akun-akun palsu yang secara tampilan dan isi sama persis.

“Mereka awalnya memfollow akun-akun yang baru bergabung. Jadi jangan heran, begitu join dengan akun resmi @indopremier akan langsung difollow oleh berjibun akun-akun fake ini,” imbaunya.

Penipu dengan akun IG palsu mengincar korban dengan men-DM sobat IPOT yang baru follow @indopremier. Penipu bertindak seolah-olah ingin memberikan bantuan atau pertolongan.

Penipu beraksi dengan meminta data-data pribadi, mulai nomor telepon, hingga meminta foto ATM yang ujung-ujungnya juga melakukan penipuan dengan meminta korban mentransfer sejumlah uang ke rekening penipu.

Menurutnya, ada banyak cara yang dilakukan penipu untuk mendapatkan nomor kontak korban dan melancarkan aksinya. Dalam menjalankan aksinya penipu menghubungi korban dan dengan nada manis, mereka seolah-olah ingin memberikan bantuan yang ujung-ujungnya meminta korban mentansfer sejumlah uang ke rekening atau virtual account (VA) penipu.

“Satu-satunya tujuan transfer dana untuk investasi hanya ke Rekening Dana Nasabah (RDN) atas nama nasabah sendiri, bukan ditransfer ke rekening apa pun selain RDN sendiri,” tandasnya.

Paramita juga mengimbau para investor dan calon investor di IPOT untuk semakin waspada dengan berbagai modus penipu di tengah pandemi Covid-19, yang membuat banyak orang menghalalkan berbagai cara untuk menipu. Apalagi, saat ini penipu telah menyasar para korban di daerah.

“Kalau selama ini korban lebih banyak yang ada di kota-kota besar, saat ini penipu mengincar investor dan calon investor yang ada di daerah seiring dengan tumbuhnya investor-investor pemula di daerah. Oleh sebab itu, edukasi terkait ancaman nyata para penipu ini perlu digencarkan untuk diketahui secara luas oleh investor dan calon investor biar tidak ada korban-korban baru,” tambahnya.

Ia pun mengingatkan investor dan calon investor IPOT untuk makin waspada dan hati-hati. Ketika menemukan kejanggalan atau mengalami kendala tertentu terkait investasi saham, sebaiknya segera menghubungi call center resmi atau channel layanan lainnya seperti email dan akun resmi Medsos bercentang biru, serta yang terpenting selalu menjaga kerahasiaan data-data yang sifatnya personal.

Untuk diketahui, jumlah investor saham di masa pandemi tumbuh signifikan. Data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) yang terbaru memperlihatkan jumlah investor saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) per 19 November 2020 sudah mencapai 1.503.682, dan khusus pada masa pandemi Covid-19 terjadi penambahan 417.366 Single Investor Identification (SID) atau naik sebesar 28 persen sepanjang 2020.

Angka-angka pertumbuhan ini menunjukkan bahwa investasi saham menjadi pilihan investasi masyarakat dari berbagai daerah di Indonesia, di tengah ancaman pandemi Covid-19.

 

 

Liputan: Ikas

Continue Reading

Trending

Copyright © 2017 PT. Tenggara Media Perkasa - Bursabisnis.ID Developer by Green Tech Studio.