Connect with us

TECHNO

Perusahaan MSMB Pemenang Hermes Startup Award 2020 di Jerman

Published

on

JAKARTA, bursabisnis.id – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memberikan apresiasi kepada PT. Mitra Sejahtera Membangun Bangsa (MSMB) yang terpilih sebagai pemenang Hermes Startup Award 2020 di Jerman.

MSMB yang memenangkan penghargaan dalam rangkaian ajang Hannover Messe tersebut merupakan salah satu alumni program Startup 4 Industry yang diselenggarakan Kemenperin.

“Kami sangat bangga terhadap prestasi yang diraih MSMB. Apalagi ini diperoleh di ajang Hannover Messe, Jerman yang merupakan tempat lahirnya industri 4.0,” kata Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin Gati Wibawaningsih di Jakarta, Senin 13 Juli 2020 sebagaimana dikutip dari situs kemenperin.go.id.

Hermes Startup Award 2020 adalah penghargaan internasional untuk bidang inovasi teknologi yang memberikan manfaat kepada industri, lingkungan, dan masyarakat. Ajang bergengsi tersebut bagian dari kegiatan Hannover Messe 2020 yang rencananya berlangsung pada 20-24 April tahun ini, namun diundur karena terjadi pandemi Covid-19.

Hannover Messe sendiri merupakan acara pameran tahunan teknologi terbesar dunia yang digelar di Jerman. “Sedianya pemberian penghargaan Hermes Startup Award 2020 akan dilaksanakan pada Official Opening Ceremony Hannover Messe 2020, dengan Indonesia menjadi official country partner,” imbuh Gati.

Aplikasi Rtxmarket yang mempermudah orang berbelanja secara online.

Akhirnya, seremonial penghargaan tersebut dilaksanakan pada 14 Juli 2020 secara daring pada acara bertajuk Hannover Messe Digital Days. “Kami meyakini lewat inovasi para startup seperti MSMB, target dari aspirasi besar peta jalan Making Indonesia 4.0 dapat terwujud, yakni menjadikan Indonesia sebagai bagian dari 10 negara yang memiliki perekonomian terkuat di dunia pada tahun 2030,” papar Gati.

Sebelumnya, MSMB yang berada di bawah payung ekosistem startup UMG Idealab telah berhasil memenangkan kompetisi Startup 4 Industry pada tahun 2018. Kompetisi startup tersebut digelar untuk memacu ekosistem inovasi agar semakin banyak penyedia teknologi industri 4.0 dari karya anak bangsa.

“Melalui program Startup 4 Industry, kami berusaha mempertemukan inovasi dan kebutuhan industri,” terangnya. Menurut Gati, teknologi moderan akan membantu sektor industri mengembangkan model bisnisnya dengan menciptakan value offer dan value capture yang baru, termasuk bagi pelaku industri kecil menengah (IKM).

Co-founder sekaligus Presiden Direktur MSMB, Bayu Dwi Apri Nugroho menjelaskan, solusi inovasi MSMB adalah teknologi Smart Farming 4.0 yang digadang MSMB melalui RiTx, di antaranya Agri Drone Sprayer (drone penyemprot pestisida dan pupuk cair), Drone Surveillance (drone untuk pemetaan lahan), Soil and Weather Sensor (sensor tanah dan cuaca), hingga Water Debit Sensor (sensor debit air).

Adanya beragam inovasi tersebut, membuat industri alat mesin pertanian akan mulai bertransformasi ke teknologi industri 4.0 dengan hadirnya solusi dari MSMB. Apalagi, permasalahan yang dihadapi di pertanian saat ini adalah ketidakpastian cuaca, hingga penggunaan pupuk berlebihan.

“Menggunakan aplikasi RiTx, kita bisa mendapatkan informasi cuaca dan rekomendasi pemupukan dari data sensor tanah dan cuaca yang sudah dipasang di lahan. Informasi ini akan membantu agar dapat bertani dengan lebih presisi,” jelas Bayu.

Beberapa fitur lain dalam RiTx, yakni identifikasi hama, informasi harga pangan, hingga fitur forum yang bisa dimanfaatkan dalam mendukung aktivitas pertanian. Menurut Bayu, dengan menggunakan aplikasi RiTx, petani bisa melakukan pencatatan kegiatan selama proses budidaya sehingga aktivitas kegiatannya dapat tercatat dengan baik dalam bentuk Good Agricultural Practices (GAP). “GAP ini nantinya menjadi basis dalam fitur traceability yang sedang dikembangkan MSMB,” ujarnya.

Bayu menambahkan, melalui aplikasi dari MSMB, juga akan meningkatkan nilai jual produk hasil panen, hingga konsumen bisa mendapatkan kepastian informasi mengenai budidaya dari produk pangan yang dikonsumsi. “Bagi sektor industri agro, dengan adanya inovasi MSMB, akan membantu meningkatkan jaminan pasokan dan kualitas bahan baku,” tandasnya.

 

Laporan : Rustam Dj

Continue Reading

TECHNO

Pemkot Baubau Luncurkan Kesetaraan Akses Internet Bagi Sekolah Terluar Palabusa

Published

on

By

Pj Wali Kota Baubau Dr Muh Rasman Manafi, SP, M.Si. -foto:ist-

BAUBAU, Bursabisnis.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Baubau dibawah kepemimpinan Pj Wali Kota Baubau Dr H Muh Rasman Manafi, SP, M.Si terus melakukan terobosan dalam membangun Kota Baubau.

Salah satunya adalah akses internet cepat untuk sekolah terluar seperti di Palabusa Kecamatan Lea-Lea pada Sabtu, 14 September 2024.

”Syukur Alhamdulillah kita bisa bertemu sebagai tindak lanjut pertemuan di rujab. Kalau saya itu tidak mau menunggu lama. Hemat saya, tidak ada cara lain lagi kita untuk melakukan pembangunan untuk mensejajarkan diri dengan wilayah sekitar kalau kita tidak melakukan percepatan.Dan kalau kita meningkatkan percepatan kita mempertahankan power itu butuh komitmen bersama, kerja bersama. Jadi bekerja bersama yang saya maksud seperti itu, tidak mungkin SD mau berjuang untuk mendapatkan internet kalau Pemkot Baubau tidak memiliki kebijakan begitu sehingga itulah yang saya terobos,”ujarnya.

Orang nomor satu di Kota Baubau ini mengapresiasi Kerja sama Dinas Pendidikan & Kebudayaan Kota Baubau dan BRI Cabang Kota Baubau yang telah memberikan fasilitas internet Starlink kepada SDN 1 Bataraguru yang ada di Kelurahan Palabusa. Dan ini merupakan salah satu cara kerja sama BRI dengan programnya untuk memperluas internet buat dunia pendidikan di Kota Baubau. Kerja sama ini akan menjadi pilot project di Kota Baubau dan sejarah mencatat itu.

”Mungkin akan ada tujuh titik lain lagi tahun depan. Anak-anak kita yang susah sekali mendapatkan internet, hari ini kita buktikan bisa dilakukan,” ungkapnya.

Fakta ini menurutnya mendobrak opini yang berkembang selama ini bahwa sekolah yang jauh dari pusat kota pasti tertinggal dan sulit mendapat akses internet.

Dr H Muh Rasman Manafi berharap SDN 1 Bataraguru bisa menjadi contoh dan membuktikan bahwa setelah masuk internet, siswa dapat lebih berprestasi.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Baubau memberikan penjelasan koneksi internet ini tidak hanya dinikmati oleh sekolah saja tapi juga dinikmati oleh masyarakat pada umumnya, masyarakat dapat menikmati internet pada pukul 15.00 – 21.00.

Penulis : Tam

Continue Reading

TECHNO

Ground Breaking Baubau Techno Digital Village

Published

on

By

BAUBAU, Bursabisnis.id – Perayaan 17 Agustus 2024 menjadi momentum spesial bagi Pj Wali Kota Baubau Dr H Muh Rasman Manafi, SP, M.Si.

Pasalnya, di hari yang paling bersejarah bagi bangsa Indonesia, orang nomor satu di Kota Baubau ini meletakkan batu pertama (ground breaking) Baubau Techno Digital Village di Sulaa pada Sabtu, 17 Agustus 2024.

Groundbreaking yang disebut Baubau Teknologi Digital ini adalah konsep membangun memanfaatkan landing point fiber optic,serat optic yang masuk di Baubau. Dan itu harus dijadikan sebagai pusat teknologi digital yang tidak hanya Baubau saja, melainkan Sulawesi Tenggara bahkan di Pulau Sulawesi.

Dimana Baubau akan jadi pintu masuk sandarnya kabel laut yang dari seluruh dunia.

Dr H Rasman Manafi menekankan, harus ada manfaat bagi Kota Baubau sehingga tidak hanya sekedar masuk kemudian ada bangunan yang dimiliki oleh Exel Muralindo atau Satelindo atau lainnya yang hanya ada bangunan memantau kabelnya.

”Jangan hanya seperti itu karena nilai manfaatnya sangat strategis. Contoh kecil saja kalau listrik itu masuk di satu wilayah terus ada pembangkit listrik minimal manfaatnya setiap wilayah itu bisa terakhir listrik. Harusnya fiber optik yang masuk di Baubau sebagai pintunya sampai ke Bitung dan Maluku Utara, Baubau dapat manfaat. Bagaimana caranya kita bisa dapat manfaat kita harus punya konsep inilah bentuk konsep sederhananya,” kata Rasman Manafi.

Ditambahkan, dengan konsep pembangunan seperti ini maka Baubau tidak lagi berada di bayang-bayang wilayah di Ibukota Provinsi.

Dengan terbangunnya Kendari sebagai ibukota Provinsi selalu menempatkan pemikiran secara kewilayahan berada di bawah orde ibu kota provinsi. Dan itu memang paham yang digunakan dalam merencanakan wilayah sehingga bila yang memahami perencanaan itu pasti di ibukota Provinsi sehingga sarana prasarana pembangunannya itu selalu didahulukan.

Hanya saja, bila melihat Kota Balikpapan dengan Samarinda Kalimantan Timur, itu cara memandang pembangunan wilayah menempatkan orde 2 sejajar dengan orde 1 sesuai fungsinya dan cara pandang ini, 10 tahun terakhir membangun wilayah di Indonesia sudah dilakukan. Sesungguhnya, membangun wilayah yang bukan di ibukota Provinsi bisa sejajar dengan di ibukota Provinsi beberapa ratus tahun yang lalu di Amerika sudah menunjukkan itu. Demikian pula China dan Jerman sudah menunjukkan hal yang sama.

”Amerika membangun Washington itu untuk pusat pemerintahan iya tapi pusat bisnis bukan di Washington DC, itu ada di New York. Sama dengan China pusat bisnis sana itu adanya di Hong Kong pusat jasanya ada di Hong Kong bukan di ibu kota negaranya. Dan hari ini kita juga akan mengarah membangun Penajam Paser di IKN sebagai pusat pemerintahan tetapi pusat bisnis dan jasanya ada di Jakarta. Sulawesi Tenggara kalau mau melakukan percepatan pembangunan 5, 10, 20 bahkan 50 tahun kedepan sudah harus menempatkan Baubau sebagai pusat pembangunan sektor jasanya dan Kendari tetap menjadi pusat pelayanan pemerintahan,”tutupnya.

Sumber : PPID Utama Baubau
Penulis : Tam

Continue Reading

TECHNO

Melalui MTCRC, Korea Selatan Dukung Indonesia Merumuskan Kebijakan Maritim

Published

on

By

Pemerintah Indonesia berkolaborasi dengan Pemerintah Korea Selatan. -foto;maritim.go.id-

KOREA, Bursabisnis.id – Pemerintah Indonesia berkolaborasi dengan Pemerintah Korea Selatan menyelenggarakan Komite Bersama Korea-Indonesia di Bidang Sains dan Teknologi Kelautan pada Rabu, 12 Juni 2024 di Busan, Korea Selatan.

Agenda tahunan yang kembali terselenggara untuk yang ke-7 kalinya ini merupakan wujud komitmen Pemerintah Indonesia dan Korea Selatan setelah setelah terbentuknya Implementing Arrangement (IA) antara Kementerian Samudera dan Perikanan Republik Korea (KSP) serta Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Indonesia pada 9 Mei 2018 lalu.

Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim Kemenko Marves, Firman Hidayat menyampaikan sejak didirikannya Korea-Indonesia Marine Technology Cooperation Research Center (MTCRC) pada 2018, pusat riset ini telah membawa kemajuan yang signifikan untuk kerjasama teknologi kelautan di Indonesia.

“Melalui MTCRC, pemerintah Korea telah menunjukkan dukungan yang luar biasa kepada Indonesia dengan menyediakan data untuk merumuskan lebih lanjut Kebijakan Maritim Indonesia,” ujar Deputi Firman sebagaimana dilansir dari laman maritim.go.id.

Lebih lanjut Ia menambahkan, Indonesia saat ini sangat fokus untuk mengembangkan industri rumput laut, dan pada 22 Mei 2024 lalu baru saja meresmikan “International Tropical Seaweed Research Center” yang berlokasi di Lombok, Nusa Tenggara Barat.

“Melalui kerja sama ini, diharapkan dukungan kerja sama dari Pemerintah Korea untuk berbagi teknologi mengenai budidaya dan pengolahan rumput laut, serta pelaksanaan joint research di Indonesia,” tambah Deputi Firman.

Apresiasi terhadap komitmen dan kerja MTCRC juga disampaikan oleh Deputi Menteri Kebijakan Kelautan KSP, KIM Sung-bum dalam acara tersebut.

“Pencapaian ini mencakup berbagai bidang, termasuk penelitian bersama tentang lingkungan laut, satelit laut, serta proyek pengembangan kapasitas dan survey kelautan di Indonesia,” ujar Deputi KIM.

Ia juga berharap dukungan yang telah diberikan oleh Kemenko Marves untuk memperkuat kerja sama bilateral di sektor maritim dapat terus berlanjut. Demikian juga, Senada dengan hal tersebut, Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Korea akan menunjukkan dukungan yang sama untuk memenuhi tujuan ini, dan menyambut baik usulan kerja sama pengembangan rumput laut Indonesia.

Direktur Korea MTCRC, Park Hansan, dalam kesempatan ini melaporkan aktivitas MTCRC kepada seluruh anggota komite bersama yang dimulai dengan penyampaian status, aktivitas utama, aktivitas spesial, serta status anggaran MTCRC.

Selanjutnya, Park Hansan menyampaikan tinjauan rencana kegiatan MTCRC yang dapat dikategorikan menjadi empat, yaitu platform kerjasama, penelitian bersama, peningkatan kapasitas, serta implementasi proyek Official Development Assistance (ODA).

Pada kesempatan ini, Park Hansan juga menyampaikan bahwa terdapat proyek baru yang sedang diimplementasikan, yaitu ODA KIOTEC (Korea-Indonesia Integrated Ocean and Technology Training Center) sebagai wujud nyata peningkatan kapasitas di bidang sains dan teknologi kelautan, bekerja sama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan Indonesia.

Lebih lanjut dalam Komite Bersama ini, kedua negara sepakat untuk mengembangkan dan memperluas peran MTCRC sebagai pusat fokus bagi kerja sama sebagai upaya menuju kerjasama bilateral yang lebih kokoh dan efektif dalam memajukan sektor maritim kedua negara.

Pertemuan ini dihadiri oleh anggota komite bersama dari berbagai institusi Korea, seperti Kim Sungbum (KSP), Kang Misuk (KSP), Kwon Jaeil (KIOST), Kim Wonkook (Pusan National University), Hur Sungpyo (Jeju National University), dan Park Hansan (MTCRC). Delegasi Indonesia terdiri dari M. Firman Hidayat (Kemenko Marves), Aniza Suspita (Kemenko Marves), Lelly Hasni Pertamawati (BAPPENAS), Radian Nurcahyo (Kemenko Marves) serta perwakilan dari Institut Teknologi Bandung (ITB) yaitu Ivonne M. Radjawane.

Sumber : maritim.go.id
Penulis : Icha
Editor : Tam

Continue Reading

Trending

Copyright © 2017 PT. Bisnis Media Sentosa - Bursabisnis.ID