Connect with us

Ekonomi Mikro

Sediakan Makanan Jumat Berkah, Ketua Tim Yudhi-Nirna Sampaikan Terima Kasih ke Pelaku UMKM

Published

on

Yudhianto Mahardika Anton Timbang-Hj Nirna Lachmuddin. -foto:ist-

KENDARI, Bursabisnis.id – Secara khusus, H. Ishak Ismail, Ketua Tim Pemenangan pasangan calon (Paslon)  Wali Kota dan Wakil Wali Kota Kendari, Yudhianto Mahardika Anton Timbang – Hj Nirna Lachmuddin, menyampaikan terima kasih kepada pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Kota Kendari sebagai mitra penyedia makanan Jumat Berkah.

“Terima kasih kepada seluruh pelaku UMKM yang terlibat dalam penyediaan menu makanan Jumat Berkah. Terima kasih juga kepada masyarakat atas semua saran positifnya, sehingga Program Jumat Berkah bisa berjalan,” kata Ishak Ismail yang akrab disapa Anak Lorong pada Minggu, 15 September 2024.

Selain menyampaikan terima kasih kepada pelaku UMKM di Kota Kendari, Ishak kemudian mengajak masyarakat Kota Kendari memilih  Paslon Yudhi-Nirna pada Pilwali Kendari tanggal 27 November 2024 mendatang.

Ini dimaksudkan, bila masyarakat Kota Kendari ingin melihat Program Jumat Berkah terus berjalan, seperti saat ini.

Ishak menjamin,  jika masyarakat memberi amanah kepada mereka bedua untuk memimpin Kota Kendari 5 tahun kedepan,  maka Jumat berkah Insya Allah akan terus dilakukan sebagai  bentuk  kepedulian ke masyarakat.

” Saya sebagai  anggota DPRD Kota kendari, wajib mengawal program  yang memang pro rakyat,” tegas Ishak Ismail.

Anak Lorong menjelaskan,  tidak sulit bagi pasangan Yudhianto Mahardika dan  Hj.Nirna Lachmuddin untuk mewujudkan Program Jumat Berkah,  karena  ada keselarasan program  presiden terpilih Prabowo Subianto,  yakni makan siang gratis.

“Nah kami pun juga punya 7 progam Kendari Menyala, salah satunya adalah program pembagian makanan  dan susu untuk  pemenuhan gizi bagi anak-anak kita seKota Kendari,”  jelas Anak Lorong.

Menurut legislator PDI Perjuangan ini, kalau mau melihat Kota Kendari yang lebih baik, lebih keren dan  moderen serta lebih sejahtera . ” Cocokmi Yudhi-Nirna jadi pilihan, karena  mereka berdua sangat paham bagaimana menjalankan  pemerintahan yang  bersih,  apalagi Yudhi-Nirna didukung full  oleh Bapak Prabowo Subianto,” ujar Ishak Ismail.

Penulis : Icha
Editor : Tam

Continue Reading

PASAR

Jaga Stabilitas Harga, Disketapang Gelar Pasar Murah di Talia

Published

on

By

Kegiatan pasar murah di Kelurahan Talia. -foto:ist-

KENDARI, Bursabisnis. id – Dinas Ketahanan Pangan (Disketapang) Kota Kendari  menggelar pasar murah di Kelurahan Talia, Kecamatan Abeli.

Tujuan pasar murah ini dilaksanakan di Kelurahan Talia yang berada di pesisir Teluk Kendari adalah untuk menjaga stabilitas harga dan akses pangan bagi masyarakat.

Menurut Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Kendari, Abdul Rauf, mengatakan kegiatan pasar murah ini difokuskan untuk menjangkau masyarakat menengah ke bawah.

“Gelar pasar murah di Kelurahan Talia tujuannya adalah memberikan pelayanan pangan dengan harga lebih rendah dari pasar, terutama bagi masyarakat pesisir,” ujar Abdul Rauf.

Di pasar murah ini, warga dapat membeli kebutuhan pokok, seperti  minyak goreng, telur ayam, gula pasir, sayur-mayur, buah segar, dan produk pangan beku.

Semua komoditas tersebut dipasok oleh mitra dan distributor seperti Bulog, Pasar Tani Dinas Pertanian Kota Kendari, UD Akbar Telur, Ok Buah, dan Vivi Frozen.

 

Abdul Rauf menjelaskan bahwa selain memberikan manfaat langsung kepada warga, pasar murah juga menjadi strategi efektif untuk menjaga kestabilan harga bahan pokok di tengah dinamika pasar.

“Kami harap kegiatan ini dapat meringankan beban belanja masyarakat dan ikut menekan gejolak harga,” haraf Abdul Rauf.

 

Laporan : Man

Editor : Tam

 

Continue Reading

KOPERASI

Kemenkop Target RUU Koperasi Segera Disahkan

Published

on

By

PASURUAN, Bursabisnis.id – Kementerian Koperasi (Kemenkop) menargetkan Rancangan Undang-Undang (RUU) Perkoperasian dapat segera disahkan sebagai payung hukum baru bagi gerakan koperasi nasional.

Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Ferry Juliantono menegaskan, pembaruan UU ini menjadi langkah krusial untuk mengembalikan posisi koperasi sebagai pilar utama perekonomian nasional, termasuk bagi koperasi Syariah.

Wamenkop menegaskan bahwa keberadaan UU Koperasi nomor 25 tahun 1992 dinilai sudah tidak relevan dengan perkembangan zaman. Sehingga kehadiran UU yang baru menjadi impian dari Kementerian Koperasi (Kemenkop) dan juga masyarakat / Gerakan koperasi nasional.

“Undang-undang yang ada sekarang itu sudah pada kadaluwarsa dan sudah tidak relevan untuk digunakan sebagai payung hukum koperasi,” tegas Wamenkop Ferry Juliantono sebagaimana dikutip dari laman kop.go.id.

Wamenkop Ferry Juliantono mengatakan RUU Perkoperasian kini masuk daftar kumulatif terbuka di Badan Legislasi DPR RI dimana beberapa usulan strategis dari Kemenkop telah masukan dalam draft RUU Koperasi.
Diharapkan dalam waktu dekat pembahasan RUU koperasi dapat segera dilakukan dan beberapa usulan strategis yang mendukung perkembangan ekosistem koperasi nasional dapat diterima dan disahkan oleh DPR.

“Dalam waktu yang tidak lama lagi, nunggu masalah reses ini berakhir, kemudian itu diproses untuk disahkan jadi undang-undang perkoperasian yang baru,” katanya.

Beberapa usulan utama yang disampaikan oleh Kemenkop di dalam RUU tersebut diantanya terkait dengan pentingnya keberadaan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) khusus koperasi.

Keberadaan LPS bagi koperasi ini menjadi penting agar dana dari nasabah yang ditempatkan dan disimpan oleh koperasi lebih aman dan ada penjamin ketika terjadi masalah dikemudian hari.

“Terkait dengan LPS koperasi juga sudah kita usulkan, sehingga ke depan koperasi ini seperti bank yang memiliki LPS,” ungkapnya.

Tak hanya itu, digitalisasi juga menjadi poin penting yang akan diakomodasi dalam RUU tersebut. Untuk itu penting bagi koperasi untuk terus meningkatkan pemanfaatan teknologi digital untuk mengakselerasi bisnisnya. Di sisi lain koperasi wajib melakukan praktik-praktik usaha rill sehingga digitalisasi yang dikembangkan dan dimanfaatkan bisa mendukung kegiatan usaha yang dijalankan.

“Kadang-kadang perkembangan digitalisasi lebih canggih dan advance, sementara kegiatannya belum ada. Sehingga platform-platform yang anak-anak muda bikin itu tidak berkembang karena memang tidak didukung oleh aktivitas ekonomi riilnya,” paparnya.

Wamenkop Ferry memastikan bahwa secara umum tidak ada kendala berarti dalam penyusunan draft RUU Perkoperasian. Saat ini sinergi antara Kemenkop, Badan Legislasi, dan Komisi VI DPR RI berjalan harmonis sehingga mendukung bagi upaya percepatan pengesahan UU baru.

“Rasanya tidak ada kendala. Kami dari Kementerian Koperasi menargetkan undang-undang perkoperasian yang baru itu harus lahir. Mohon doa dan dukungan Bapak-Ibu semuanya,” katanya.

Berkaitan dengan program pembentukan Koperasi Desa/ Kelurahan (Kopdes/ Kel) merah Putih, Wamenkop Ferry Juliantono berharap dengan kehadiran UU yang baru tentang perkoperasian akan semakin memperkuat ekosistem pengembangan koperasi di Indonesia. Koperasi-koperasi yang saat ini sudah aktif berjalan diharapkan juga akan semakin tumbuh berkembang dengan baik berkat adanya payung hukum yang baru.

Melalui UU Perkoperasian yang baru, Wamenkop optimis aktivitas ekonomi riil dapat dijalankan dengan baik termasuk oleh Kopdes/ Kel Merah Putih yang dalam waktu dekat akan diluncurkan pada 12 Juli 2025 bertepatan dengan Hari Koperasi Nasional.

“Selama ini ada sekitar 22 regulasi yang saya catat yang membatasi ruang lingkup kegiatan koperasi. Nah, sekarang kita akan bongkar itu (melalui RUU Perkoperasian),” tandasnya.

Sumber : kop.go.id
Laporan : Icha
Editor : Tam

Continue Reading

KOPERASI

Peluncuran 19 Juli 2025, Koperasi Merah Putih Menyasar 80 Ribu Desa dan Kelurahan

Published

on

By

Ilustrasi. Koperasi Merah Putih. -foto:ist-

JAKARTA, Bursabisnis.id – Koperasi Desa Merah Putih nantinya akan berperan sebagai pusat layanan ekonomi rakyat, yang bisa menyelenggarakan berbagai usaha tanpa perlu izin tambahan.

Program nasional Koperasi Merah Putih yang diinisiasi oleh Presiden Prabowo Subianto melalui Satgas Koperasi Merah Putih dipastikan akan mencapai skala masif hingga 80 ribu desa dan kelurahan.

Ketua Satgas yang juga Menko Pangan, Zulkifli Hasan, menyatakan bahwa peluncuran awal akan dilakukan pada 19 Juli 2025, disusul puncak peresmian nasional pada 28 Oktober 2025.

“Pada tanggal 19 Juli nanti, kita targetkan 80 bupati dan sekitar 15 gubernur akan hadir secara luring. Mereka juga akan berdiskusi langsung secara daring dengan desa-desa binaan yang telah memiliki koperasi aktif,” ungkap Menko Pangan Zulkifli Hasan dalam rapat koordinasi nasional di Jakarta sebagaimana dilansir dari laman Indonesia.go.id.

Ia mengonfirmasi bahwa saat ini telah berdiri 80 koperasi percontohan (mock-up) yang beroperasi sebagai model awal. Sementara itu, 67 ribu koperasi lainnya sudah eksis dan aktif menjalankan usaha, yang nantinya akan terintegrasi dalam program Koperasi Merah Putih.

“Bayangkan, dalam satu bulan, tim kami bisa bertemu dengan 83 ribu kepala desa untuk menyosialisasikan dan menyusun struktur usaha koperasi di tingkat desa. Ini bukan kerja kecil. Tapi karena gotong royong seluruh pihak, termasuk BUMN, ini bisa terlaksana,” ujarnya.

Menurut Zulkifli, koperasi desa nantinya akan berperan sebagai pusat layanan ekonomi rakyat, yang bisa menyelenggarakan berbagai usaha tanpa perlu izin tambahan.

“Kopdes yang menjadi pangkalan gas, agen pupuk, sembako, apotek, bahkan logistik dan cold storage, tak perlu lagi mengurus izin usaha satu per satu. Legalitasnya satu pintu, langsung lewat kopdes,” tegasnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa kopdes juga akan menjadi distributor utama bagi warung-warung lokal di sekitarnya.

“Harga jualnya akan sama dengan warung rakyat lainnya, tidak bersaing. Justru kopdes menjadi pemasok barang dengan harga terbaik, dari Bulog dan ID Food, ke jaringan warung kampung,” tambahnya.

Presiden RI, menurut Zulkifli, menyambut baik pemaparan program ini, yang tidak hanya menghidupkan koperasi, tetapi juga membangun struktur ekonomi desa yang kuat, permanen, dan langsung terhubung dengan sistem logistik nasional.

“Dengan adanya kopdes di setiap desa dan kelurahan, distribusi bantuan, operasi pasar, dan pengendalian harga bisa jauh lebih cepat, lebih akurat, dan tepat sasaran. Ini akan jadi tulang punggung logistik pangan nasional,” pungkasnya.

 

Sumber : Indonesia.go.id
Laporan : Icha
Editor : Tam

Continue Reading

Trending