Fokus
Aplikasi dan Gim Berperan Besar Tingkatkan Perekonomian Indonesia

JAKARTA, BursaBisnis.id – Aplikasi dan gim sebagai bagian dari subsektor di bidang ekonomi kreatif memiliki peranan besar dalam membangkitkan perekonomian dan kedaulatan digital sehingga perlu didorong dan diperkuat jejaring antarpelaku kreatif di berbagai daerah tanah air.
Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur kemenparekraf/Baparekraf, Hari Santosa Sungkari, dalam kegiatan “Digital Conference & Exhibition, Indonesia Digital 2020” yang digelar secara daring, mengatakan, aplikasi dan gim sebagai bagian dari subsektor ekonomi kreatif harus mampu diadaptasi dan dimanfaatkan dengan maksimal dalam berbagai kesempatan yang ada.
“Kemenparekraf/Baparekraf mendorong agar terus terjadi kolaborasi dari seluruh pemangku kepentingan. Pemerintah tidak bisa melakukan sendiri, harus bersama-sama dengan seluruh pihak sehingga tercipta produk yang bisa menjadi tuan rumah di negara sendiri dan kancah internasional. Tujuannya adalah kita memiliki kedaulatan digital yang kuat,” kata Hari Sungkari sebagaimana dilansir dari laman Kemenparekraf.go.id.
“Digital Conference & Exhibition, Indonesia Digital 2020” merupakan kegiatan dalam upaya memperkuat jejaring pelaku ekonomi kreatif khususnya sektor aplikasi dan gim di empat kota yakni Balikpapan, Depok, Malang, dan Yogyakarta.
Turut hadir dalam kegiatan ini Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kemenparekraf/Baparekraf Muhammad Neil El Himam, Ketua IDPro (Indonesia Data Center Providers) Hendra Suryakusuma, CEO Alterra Ananto Wibisono, CEO Wisageni Rudi Sumarso dan Praktisi, Akademisi dan Pemerhati industri Aplikasi dan Gim, Rudi Sumarso.
Hari menjelaskan, Indonesia memiliki kekuatan yang besar untuk dapat mencapai kedaulatan digital melalui aplikasi dan gim. Digital ekonomi Indonesia dari 2015 hingga 2018 mengalami peningkatan pertumbuhan 49 persen dari 18 miliar dolar AS menjadi 27 miliar dolar AS.
Angka ini menjadikan Indonesia sebagai the fastest-growing digital economy di ASEAN. Hal itu juga dapat terlihat dari keberadaan 5 unicorn di Indonesia seperti Tokopedia, Traveloka, Bukalapak, Ovo, dan Gopay, serta 1 decacorn Gojek.
Sementara untuk sektor gim, market size gim di Indonesia pada 2020 mencapai 1.004 juta dolar AS dan 672 juta dolar AS diantaranya datang dari mobile gim yang pertumbuhannya 70,1 persen year on year (YoY).
“Jadi itulah yang membuat subsektor ini sangat seksi untuk kita bina. Saya bermimpi dari penguatan jejaring ini nantinya ada produk gim dan apps yang bisa menjadi tuan rumah di negara kita sendiri. Mungkin saja produk itu adalah buatan dari beberapa studio yang merupakan gabungan dari Depok dan Balikpapan, atau Balikpapan dan Malang, dan sebagainya. Menjadi hak milik bersama sehingga bisa jadi tuan rumah di negara sendiri dan bisa menembus pasar internasional dengan syarat bahwa produk yang kita bawa itu harus punya uniqueness,” kata dia.
Uniqueness itu bisa didorong dari keragaman budaya yang dimiliki Indonesia. “Angkatlah kearifan lokal lalu bungkus dengan kekinian yang bisa kita buat, sehingga kita tidak membuat another mobile Legend dan another PUBG, tapi satu gim dari Indonesia,” kata Hari.
Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kemenparekraf/Baparekraf, Muhammad Neil El Himam, mengatakan, dalam pengembangan ekosistem digital banyak terdapat faktor yang harus diperkuat. Salah satunya adalah talenta digital itu sendiri.
Karenanya ia mengapresiasi pemerintah daerah yang memiliki kesadaran dalam pengembangan talenta digital. Seperti kota Malang yang memperkuat diri menjadi kota kreatif di bidang aplikasi dan gim karena menyadari potensi adanya sekitar 5.000 lulusan perguruan tinggi teknologi informasi di Malang dan sekitarnya.
“Kemudian yang perlu disadari terkait dengan kekayaan yang kita miliki selain kekayaan alam yaitu kekayaan budaya. Bahasa atau budaya bisa menjadi kekayaan yang bisa diambil menjadi nilai tambah buat ekonomi kreatif itu sendiri,” kata dia.
Dalam pengembangan ekosistem digital kedepan juga perlu diperkuat dengan kesiapan infrastruktur dan teknologi yang didukung dengan kebijakan dan regulasi. Diharapkan nantinya, baik aplikasi ataupun gim data-datanya minimal disimpan di data centre yang ada di Indonesia.
“Tentunya pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Kita tentu butuh masukan dari para stakeholder pelaku di bidang aplikasi dan gim untuk menurunkan peraturan-peraturan kebijakan-kebijakan yang tentunya memberikan level playing field bagi pelaku ekonomi kreatif,” kata Neil.
Kemenparekraf/Baparekraf sebagai salah satu katalisator perkembangan ekonomi negeri memiliki berbagai program dalam mengembangkan ekosistem digital. Diantaranya program Developer Day yang telah dijalankan sejak era Bekraf (Badan Ekonomi Kreatif) juga program-program yang memberikan stimulus seperti program Bantuan Pemerintah (Banper) untuk subsektor ekonomi kreatif yang berfokus pada fasilitasi revitalisasi infrastruktur fisik ruang kreatif dan sarana ruang kreatif serta fasilitasi teknologi informasi.
Selain itu juga ada program Bantuan Insentif Pemerintah (BIP) yang diselenggarakan setiap tahun sejak 2017, bertujuan memberikan tambahan modal kerja dan/atau investasi aktiva tetap kepada pelaku usaha yang berkecimpung dalam 6 (enam) subsektor ekonomi kreatif (aplikasi digital dan pengembangan permainan, fesyen, kriya, kuliner, dan film) dan sektor pariwisata.
“Dana BIP ini diharapkan dapat menjadi stimulus nyata bagi pelaku ekonomi kreatif dan pariwisata,” kata Neil.
Sementara Ketua IDPro (Indonesia Data Center Providers) Hendra Suryakusuma mengatakan, pihaknya berkomitmen untuk meningkatkan infrastruktur data center di Indonesia sehingga dapat menunjang aplikasi dan gim sebagai bagian dari subsektor di bidang ekonomi kreatif dalam membangkitkan perekonomian sekaligus menuju kedaulatan digital.
Dari sisi data center market, pada 2020 tercatat 53 megawatt di antaranya dikelola oleh para anggota IDPro dan di tahun depan ditargetkan berkembang menjadi 120 megawatt.
“Meski jika dibandingkan dengan Singapura yang jumlah penduduknya hanya 5,6 juta memiliki kapasitas data center mencapai 500 megawatt. Sehingga ini jadi peluang kita untuk terus menumbuhkan data center di Indonesia,” kata Hendra.
Laporan : Rustam
Fokus
Wali Kota Kendari Siska Jadi Pembicara di Forum Hari Peduli Sampah Nasional

JAKARTA, Bursabisnis.id – Wali Kota Kendari, Siska Karina Imran menjadi pembicara dalam forum peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2025 yang digelar di Jakarta Selatan pada Kamis, 20 Maret 2025.
Dalam forum nasional ini, Siska tidak hanya berbagi pengalaman, tetapi juga mengungkapkan enam strategi unggulan dalam mengelola sampah, dengan target ambisius mengembalikan kejayaan Kota Kendari sebagai daerah dengan TPA terbaik nasional.
Di hadapan peserta HPSN 2025, Siska menegaskan bahwa Kendari pernah mencatat sejarah di bawah kepemimpinan Wali Kota Kendari Or Asrun, dengan meraih penghargaan nasional dari Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup RI pada 2016.
Saat ini, ia bersama Wakil Wali Kota Kendari, Sudirman, bertekad mengulang pencapaian tersebut.
“Kita sudah pernah mendapat penghargaan itu. Inilah yang sedang kita rencanakan dengan Wakil Wali Kota Kendari, Pak Sudirman, agar penghargaan itu bisa didapat kembali. Kita target ingin mengulang sejarah,” harap Siska.
Untuk mencapai target besar tersebut, Siska telah menyiapkan enam strategi utama yang kini tengah digencarkan Pemkot Kendari, yaitu :
Pertama adalah pengaturan jadwal pembuangan sampah, Pemkot Kendari telah menetapkan jadwal pembuangan sampah di tempat yang telah ditentukan, yakni pukul 19.00 WITA hingga 05.00 WITA.
“Untuk jadwal pembuangan sampah di tempat-tempat yang telah ditentukan dimulai pukul 19.00 Wita, malam, sampai pukul 05.00 Wita, subuh,” jelasnya.
Kedua, Optimalisasi armada pengangkut sampah. Petugas dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kota Kendari diterjunkan untuk mengangkut sampah yang telah dibuang warga dan membawanya ke TPA Puuwatu.
“Jadi, ada petugas kami yang keliling mengambil sampah itu, kemudian dibawa ke TPA Puuwatu,” katanya.
Ketiga, pelibatan masyarakat dalam kebersihan kota.
Siska menekankan pentingnya keterlibatan masyarakat, mulai dari camat, lurah, RT, RW, hingga warga umum dalam menjaga kebersihan lingkungan.
“Mulai dari camat, lurah, RT, RW, dan masyarakat umum lainnya ikut dilibatkan dalam pengelolaan sampah. Makanya, kami di Kendari rutin kerja bakti dan ini dilakukan dengan semangat gotong royong, dan kebersamaan,” paparnya.
Keempat, Program Rp100 Juta/RT untuk pengelolaan sampah. Pemkot Kendari sedang merancang Program Rp100 Juta/RT, di mana masyarakat diberi kewenangan mengusulkan kebutuhan di lingkungannya, termasuk pengelolaan sampah.
“Terkait penggunaan anggaran dalam Program Rp100 Juta/RT nantinya, semuanya akan diusulkan oleh masyarakat sesuai kebutuhan di lingkungan mereka. Artinya, kegiatannya berasal dari warga, dilakukan oleh warga, dan digunakan untuk warga sendiri,” tegas Siska.
Kelima, penambahan armada sampah. Saat ini, Kendari memiliki 39 unit armada sampah, namun jumlah tersebut dinilai belum memadai untuk menjangkau 11 kecamatan dan 65 kelurahan.
“Makanya, kita target ada penambahan armada ke depan supaya bisa maksimal,” ujar wali kota perempuan pertama Kendari ini.
Dan yang terakhir adalah dengan berkolaborasi dengan instansi lain.
Siska juga menggandeng berbagai instansi agar ikut berkontribusi dalam pengelolaan sampah, salah satunya dengan penyediaan tempat sampah di titik-titik strategis di kota.
“Sampah ini adalah masalah bersama, sehingga semua harus bersama-sama juga. Makanya saat ini, sudah ada yang membantu menyediakan tempat buang sampah dan di simpan di beberapa titik strategis di Kendari,” ungkapnya.
Tak hanya menyampaikan strategi, Siska juga memanfaatkan forum HPSN 2025 untuk menyerap gagasan dan inovasi baru dalam pengelolaan sampah.
“Makanya saya hadir langsung di sini, supaya bisa mendapatkan ide dan tambahan ilmu agar bisa diterapkan di daerah yang kami pimpin,” tutupnya.
Dengan strategi dan komitmen kuat dari Pemkot Kendari, Siska optimistis Kota Kendari bisa kembali mencetak prestasi di tingkat nasional dalam pengelolaan sampah.
Laporan : Man
Editor : Tam
Fokus
Komisi IX DPR RI Bersama BGN Sosialisasi Program MBG di Kota Kendari

KENDARI, Bursabisnis.id – Pemerintah melalui Komisi IX DPR RI dan Badan Gizi Nasional (BGN) sosialisasikan program MBG untuk warga Kendari pada Senin, 17 Maret 2025.
Sosialisasi ini merupakan salah satu langkah pemerintah untuk menambah wawasan dan mengedukasi masyarakat mengenai program MBG.
Kegiatan sosialisasi dengan tema bersama mewujudkan generasi sehat Indonesia ini dilaksanakan di Kantor Gubernur Kendari mulai pukul 09.00 WIB. Acara sosialisasi program MBG diikuti oleh 300-an peserta yang berasal dari warga setempat.
Pemerintah melalui Badan Gizi Nasional terus memperluas implementasi program Makan Bergizi Gratis. Program ini diharapkan dapat mendukung visi
Indonesia Emas 2045 dengan menciptakan generasi yang sehat, cerdas, dan kuat.
Acara sosialisasi program MBG dihadiri oleh Anggota Komisi IX DPR RI Ahmad Safei, Gubernur Sulawesi Tenggara Andi Sumangerukka, dan perwakilan Badan Gizi Nasional Saworno, Gunalan, dan Dedi Suprijadi.
Anggota Komisi IX DPR RI Ahmad Safei menjelaskan mengenai program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Ia juga menyampaikan kepada masyarakat untuk berperan aktif dalam mensukseskan program MBG.
“Program Makan Bergizi Gratis ini akan disalurkan merata ke penerima manfaat yang ada di Sulawesi Tenggara dan dengan diadakannya program inipun, masyarakat bisa bermitra dan juga bisa menaikan ekonomi nantinya,” tutur Ahmad Safei.
Program MBG juga berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi lokal. Badan Gizi Nasional bekerja sama dengan petani, peternak, dan nelayan setempat untuk memasok bahan baku makanan bagi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Setiap harinya, ribuan porsi makanan disiapkan di dapur yang dikelola oleh tenaga kerja dari masyarakat sekitar.
Sementara itu Saworno selaku Sekretaris Utama dari BGN pun menjelaskan dukungan dari BGN agar dapat membangun dari desa dan dari bawah untuk pertumbuhan ekonomi dan pemberantasan kemisikinan dan memperkuat pembangunan sumber daya manusia (SBM) demi mewujudkan Indonesia EMAS ditahun 2045.
Program MBG juga sudah luncurkan pemerintah pada 6 Januari 2025 lalu secara serentak di 245 titik diseluruh Indonesia.
Laporan : Icha
Editor : Tam
Fokus
Wakil Wali Kota Kendari Sudirman Apresiasi Pemikiran Kritis Para Santri

KENDARI, Bursabisnis.id – Wakil Wali Kota Kendari, Sudirman mengapresiasi pemikiran kritis para santri yang menyoroti berbagai persoalan sosial di Kota Kendari.
Apresiasi ini disampaikan Sudirman saat
menghadiri penutupan Pesantren Ramadan di Pondok Pesantren Abdurrahman Bin Auf yang berada di bawah naungan Yayasan Wahdah Islamiyah Kendari pada Selasa, 18 Maret 2025.
” Saya kagum atas pertanyaan kritis yang disampaikan para santri menyikapi masalah-masalah sosial yang terjadi di Kota Kendari. Saya sangat mengapresiasi atas perhatiannya,” kata Sudirman mantan anggota DPRD Provinsi Sultra ini
Dalam dialog itu, para santri menanyakan berbagai isu, seperti kenakalan remaja, tawuran, anak jalanan, hingga strategi pemerintah dalam mengembangkan potensi usia produktif di Kota Kendari.
“Saya sangat terkesan dengan wawasan yang dimiliki para santri. Ini menjadi referensi berharga bagi kami dalam merancang kebijakan ke depan,” ujar Sudirman.
Terkait pendidikan, Sudirman menekankan pentingnya pembentukan karakter sejak dini.
“Pendidikan harus dimulai dari rumah, kemudian dilanjutkan di sekolah dan masyarakat. Mental yang kuat harus dibangun agar generasi muda kita bisa menghadapi tantangan di masa depan,” katanya.
Sebagai bentuk dukungan nyata, Pemerintah Kota Kendari siap membantu pembangunan infrastruktur di pondok pesantren.
Sudirman menegaskan bahwa pesantren memiliki peran penting dalam mencetak generasi yang berakhlak dan berdaya saing.
Dalam hal ketenagakerjaan, Sudirman menegaskan bahwa Pemkot Kendari akan mengutamakan tenaga kerja lokal. Sementara itu, tenaga ahli dari luar akan diarahkan untuk memberikan transfer pengetahuan dan keterampilan bagi masyarakat Kendari.
Di akhir sambutannya, Sudirman meminta doa dan dukungan dari masyarakat agar program pembangunan berjalan dengan baik.
“Kami butuh dukungan semua pihak agar Kota Kendari semakin maju dan berkah. Mari kita bangun kota ini bersama-sama,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua Yayasan Abdurrahman Bin Auf, Syarifuddin La Tiga, menyampaikan bahwa kunjungan Wakil Wali Kota menjadi inspirasi bagi para santri. Saat ini, yayasan tersebut mengelola sembilan unit pendidikan, termasuk empat TK, SD, MTs, MA, serta Pondok Tahfiz.
Laporan : Man
Editor Tam
-
ENTERTAINMENT5 years ago
Inul Vista Tawarkan Promo Karaoke Hemat Bagi Pelajar dan Mahasiswa
-
Rupa-rupa5 years ago
Dihadiri 4000 Peserta, Esku UHO dan Inklusi Keuangan OJK Sukses Digelar
-
PASAR5 years ago
Jelang HPS 2019, TPID: Harga Kebutuhan Pokok Relatif Stabil
-
Entrepreneur5 years ago
Rumah Kreatif Hj Nirna Sediakan Oleh-oleh Khas Sultra
-
Fokus5 years ago
Tenaga Pendamping BPNT Dinilai Tidak Transparan, Penerima Manfaat Bingung Saldo Nol Rupiah
-
FINANCE5 years ago
OJK Sultra Imbau Entrepreneur Muda Identifikasi Pinjol Ilegal Melalui 2L
-
Ekonomi Makro5 years ago
Aset Perbankan Syariah Tumbuh 7,10 Persen, Produk Syariah Semakin Diminati
-
Entrepreneur6 years ago
Mengenal Sosok Pengusaha Syarifuddin Daeng Punna yang Pantang Menyerah Berusaha