Connect with us

Ekonomi Mikro

Dorong Gerakan Peduli Pangan Lokal, ISMI Muda Gelar Silabis Bersama Komunitas Sepeda di Kendari

Published

on

KENDARI, bursabisnis.id — Ikatan Saudagar Muslim Indonesia (ISMI) dan ISMI Muda Sulawesi Tenggara (Sultra) mengkampanyekan gerakan peduli pangan lokal asli Indonesia menuju kemerdekaan dan ketahanan pangan, dengan pemanfaatan bahan lokal.

Dalam rangka mendorong gerakan tersebut, ISMI dan ISMI Muda Sultra bersama beberapa komunitas sepeda menggelar silaturahmi bisnis (Silabis) menyambut HUT RI ke-76, Minggu (15/8/2021), di Cafe Langit, Jalan Martandu nomor 99, Anduonohu. Dimana pemilik cafe tersebut merupakan salah satu pengurus ISMI Sultra, Rachmi Nurma SP (Owner Angkasa Nikmat).

Agenda tersebut diawali dengan bersepada bersama komunitas sepeda di Kendari. Ketua ISMI Sultra, Hugua nampak hadir dalam Silabis menyambut HUT RI itu.

Ketua ISMI Muda Sultra, Agung Hari Bowo mengatakan, sebagai organisasi yang menaungi pengusaha muslim, ISMI Muda terus bergerak dalam mendorong eksistensi para pelaku usaha.

Lebih lanjut, alumni SMAN 1 Kendari ini menjelaskan, ISMI Muda terus memikirkan dan berupaya mendorong sinergitas antara pengurus dan masyarakat umum, untuk saling mendapatkan pelatihan upgrade produk sehingga mendapatkan nilai lebih yang dapat bersaing dengan produk lain di pasaran.

“Dan tak kalah pentingnya, anggota (pengurus ISMI Muda) dapat sambil belajar bisnis dengan konsep ekonomi Islam untuk menjalankan bisnisnya, sebagai konsep anti krisis dalam segala kondisi. Apalagi saat ini kita semua menghadapi pandemi Covid-19, dimana konsep ini pastinya membawa dampak positif bagi roda perekonomian masyarakat umum,” ujar pria berkaca mata itu, saat ditemui disela-sela kegiatan Silabis.

Agung Hari Bowo juga mengungkapkan, gerakan peduli pangan lokal asli Indonesia menuju kemerdekaan dan ketahanan pangan dengan pemanfaatan bahan lokal merupakan salah satu program yang menjadi andalan kedepannya. Salah satunya yaitu menciptakan produk unggulan mie asli Kendari yang menyehatkan, dan terbuat dari bahan tepung singkong atau sagu.

Untuk menunjang pemasarannya, kata Agung, pihaknya juga merancang pembuatan galeri produk-produk ISMI yang disertai logo ISMI pada setiap tempat yang menjadi usaha anggota.

Co-Founder PT Vision Idea Synergy Kendari ini berharap, ISMI Muda Sultra dapat membawa pengurusnya untuk amanah. Menurutnya, hancurnya sebuah bisnis berawal dari tidak amanah.

“Maka dari itu, mari kita saling mempererat kekeluargaan dengan semangat keagamaan dan menyuburkan keimanan, agar senantiasa diberikan jalan benar dan diridhai Allah SWT dalam menjalankan roda perekonomian di Sultra,” pungkasnya.

 

Liputan : ikas

Ekonomi Mikro

Kadin Sultra dan Bulog Sepakat Kerja Sama Kembangkan UMKM Berbasis Rumah Pangan Kita

Published

on

By

Ketua Kadin Sultra Anton Timbang dan Kepala Bulog Sitti Mardati Saing menandatangani kerjasama pengembangan UMKM. -foto:ist-

KENDARI, Bursabisnis.id – Ketua Kadin Sulawesi Tenggara (Sultra), Anton Timbang, dan Kepala Bulog Sultra, Sitti Mardati Saing, menandatangani kerjasama pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) berbasis Rumah Pangan Kita (RPK) di Kantor Bulog Sultra pada Senin, 20 Januari 2025.

Ketua Kadin Sultra, Anton Timbang mengungkapkan, Kerja sama ini dilaksanakan untuk memperkuat kemitraan strategis yang telah terjalin antara Kadin dan Bulog, yang selama ini telah berkolaborasi dalam kegiatan pasar murah dan penyediaan sembako.

“Melalui MoU ini, Kadin dan Bulog akan berperan aktif dalam pembinaan UMKM, meliputi pembinaan produk, pemasaran, dan permodalan, dengan tujuan untuk meningkatkan kelas UMKM,” ungkap Anton Timbang.

“Bulog akan menyediakan kebutuhan pangan untuk mendukung program pembinaan tersebut,” lanjutnya.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Bulog Sultra, Sitti Mardati Saing, menyampaikan apresiasi atas kerja sama yang telah terjalin dan berharap MoU ini akan meningkatkan ketahanan pangan daerah.

“Program ini diharapkan dapat membantu UMKM memasarkan hasil panen petani dan mendukung program makanan bergizi gratis bagi masyarakat,” ungkapnya.

Sebagai proyek percontohan (pilot project), tahap awal kerjasama ini akan dilaksanakan di Kota Kendari dengan melibatkan 50 UMKM RPK (Rumah Pangan Kita).

“Ke depannya, program ini akan dikembangkan ke wilayah lain di Sultra, mengingat Bulog memiliki 5 cabang dan 13 gudang yang dapat mendukung kegiatan ini,” ungkap Sitti Mardati Saing.

“Tiga komoditi utama yang akan difokuskan adalah beras, gula pasir, dan minyak goreng, dengan potensi pengembangan komoditi lain di masa mendatang,” pungkasnya.

Penulis : Icha

Continue Reading

Ekonomi Mikro

Kadin dan Bulog Sultra Kolaborasi Kembangkan Rumah Pangan Kita

Published

on

By

Kadin dan Bulog Sultra melakukan pertemuan. -foto:ist-

KENDARI, Bursabisnis.id – Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Sulawesi Tenggara (Sultra) terus memperkuat ekonomi rakyat dengan menggagas pembentukan ekosistem ekonomi berbasis warga.

Kali ini, KADIN Sultra berkolaborasi dengan Perum Bulog Sultra untuk mengembangkan Rumah Pangan Kita (RPK) di tingkat kecamatan sebagai upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Dalam pertemuan yang berlangsung pada Jumat sore 3 Januari 2025, KADIN Sultra dan Perum Bulog Sultra sepakat untuk membentuk simpul ekonomi berbasis masyarakat, di mana warga dapat berperan aktif melalui keberadaan RPK.

Program ini bertujuan untuk menyediakan kebutuhan dasar seperti beras, minyak, gula, dan terigu dengan harga yang terjangkau dan dijamin oleh pemerintah melalui Perum Bulog.

Wakil Ketua Umum KADIN Sultra, Sastra Alamsyah, menjelaskan bahwa penguatan RPK merupakan langkah strategis untuk memperkuat ekonomi kerakyatan. RPK yang berada langsung di tengah masyarakat dapat memastikan bahwa kebutuhan dasar warga dipenuhi dengan harga yang murah sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan oleh Perum Bulog Sultra.

“Keberadaan RPK ini sangat penting untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat, terutama di tengah situasi ekonomi yang semakin sulit. Kami (KADIN Sultra) akan mendorong agar RPK ini terbentuk di setiap kecamatan, bahkan di setiap kelurahan,” ujar Sastra, Jumat 3 Januari 2025.

Sementara itu, Kepala Perum Bulog Kanwil Sultra, Siti Mardati Saing, menyambut baik langkah KADIN Sultra dan menegaskan dukungannya terhadap pembentukan ekosistem RPK berbasis kerakyatan ini. Menurut Siti, pembentukan RPK bertujuan untuk lebih mendekatkan pelayanan kepada masyarakat dan memastikan ketersediaan bahan pokok dengan harga yang terjangkau.

“Bulog sangat mendukung upaya KADIN Sultra untuk mendorong terbentuknya RPK di setiap kecamatan. Ini adalah bagian dari visi kami untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap pangan dengan harga yang wajar,” ucap Siti.

Lebih lanjut, Siti Mardati Saing menambahkan bahwa pembentukan RPK berbasis kecamatan diharapkan tidak hanya meningkatkan distribusi bahan pangan, tetapi juga membuka peluang lapangan pekerjaan baru serta meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar.

Penulis : Tam

Continue Reading

KOPERASI

Berantas Dampak Negatif Pinjol, Pemerintah Diminta Perkuat Koperasi

Published

on

By

Anggota Komisi Komisi VI DPR RI Mufti Anam. -foto:dpr.go.id

JAKARTA, Bursabisnis.id – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat total outstanding (piutang) pembiayaan industri pinjaman online berupa peer-to-peer (P2P) lending mencapai Rp75,02 triliun per Oktober 2024. Pun, utang pinjol masyarakat Indonesia tumbuh hingga 29,23 persen year-on-year (yoy).

Menanggapi hal itu, Anggota Komisi Komisi VI DPR RI Mufti Anam mengusulkan agar pemerintah mempermudah masyarakat untuk memperoleh layanan pinjaman yang ramah bunga. Salah satu opsi yang layanan yang ia utarakan adalah peningkatan opsi inklusi keuangan dengan menggalakkan program-program koperasi kerakyatan.

“Dulu koperasi itu sangat membantu perekonomian masyarakat, tapi sekarang makin lama makin surut. Ini harusnya kembali dibumikan oleh pemerintah agar program koperasi kerakyatan kembali menjadi alternatif keuangan di tengah masyarakat,” tutur Mufti.

Politisi Fraksi PDI-Perjuangan itu pun mengingatkan supaya pemerintah beserta lembaga terkait saling berkolaborasi untuk membuat peta jalan (roadmap) bersama guna memberantas dampak negatif dari pinjol.

“Tanpa ada pembatasan yang jelas dan roadmap pinjol, maka pinjol itu mati satu tumbuh seribu. Satu ditutup maka seribu pinjol muncul, artinya sama saja menyediakan banyak pilihan racun ke rakyat,” lanjut Mufti.

Menutup pernyataannya, aparat penegak hukum (APH) terlibat aktif menindak secara tegas setiap kasus terkait pinjol, termasuk para pemilik layanan pinjol harus juga dikenai sanksi jika bermasalah. Dirinya pun mengingatkan pemerintah untuk serius dan menempatkan masalah pinjol sebagai salah satu prioritas utama kerja sektor keuangan.

“Pemerintah harus bisa membatasi pinjol, terapkan aturan yang membatasi jumlah bank dengan aturan kecukupan modal dan lainnya. “Jangan hanya operator dan pegawai kelas bawah saja yang diciduk aparat penegak hukum, yang piramida paling atas yaitu pemilik pinjol juga harus dijerat,” pungkasnya.

 

Sumber : dpr.go.id
Penulis : Icha
Editor : Tam

Continue Reading

Trending

Copyright © 2017 PT. Bisnis Media Sentosa - Bursabisnis.ID