PERTAMBANGAN
Dua Pimpinan PT. KPP Dijadwalkan Kunjungi Kawasan Industri Morosi
KENDARI, bursabisnis.id – Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Desa Morosi, Kecamatan Bondoala, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra) selalu menarik perhatian publik. Pasalnya, konflik di kawasan industri itu seakan tak ada habisnya.
Teranyar, soal saling klaim kepemilikan lahan antara PT. Konawe Putra Propertindo (KPP) dan PT. Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI). Selain itu, ada juga persoalan hutang piutang yang dituntut pihak PT. Andalniaga Boemih Energy (ABE), yang konon belum dibayarkan PT. KPP.
Kondisi tersebut memaksa dua pimpinan PT. KPP yakni Drs. Jhony M. Samosir SH. MSC selaku Direktur Utama (Dirut) dan Direktur PT. KKP, Edy Wijaya memutuskan untuk turun langsung menindaklanjuti beragam polemik di kawasan industri Morosi.
Berdasarkan informasi yang diterima redaksi bursabianis.id, kedua pimpinan perusahaan itu dikabarkan bakal mengunjungi kawasan industri Morosi, pada Sabtu 1 Februari 2020.
Direktur PT. KPP, Edi Wijaya mengungkapkan, bahwa pihaknya perlu turun langsung untuk mengklarifikasi semua persoalan yang belakangan ini terjadi dan mewarnai pemberitaan disejumlah media, baik skala lokal maupun nasional.
“Kami akan memberikan klarifikasi terkait persoalan di kawasan industri tersebut, agar publik mengetahui kebenaran yang sesungguhnya,” ungkapnya, Jumat 31 Januari 2020.
Edi juga mengaku, bahwa pihaknya memang memiliki sangkutan hutang piutang dengan PT. Andalniaga Boemih Energi (ABE). Kendati demikian, belum terbayarnya hutang tersebut tentu ada yang mendasari.
“Memang ada (hutang). Tapi, itu ada penyebabnya kenapa belum dibayarkan,” tambahnya.
Sebelumnya, massa PT. ABE melakukan aksi demonstrasi di depan mess PT. KPP untuk menuntut pembayaran hutang piutang. Akan tetapi, aksi tersebut berujung ricuh, akibat massa aksi dihadang kelompok orang bertopeng dengan membawa potongan balok dan senjata tajam (Sajam).
Pihak PT. ABE menduga kehadiran kelompok bertopeng tersebut dimobilisasi oleh pihak PT. Virtue Dragon Nickel Industri (VDNI).
Liputan: Aka Abqari
PERTAMBANGAN
Kegiatan Operasional PT GKP di Pulau Wawonii Ikuti Kaidah Good Mining Practice
KONKEP, Bursabisnis.id – Manajemen perusahaan tambang PT Gema Kreasi Perdana (GKP) yang beroperasi di wilayah Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep), Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), meminta kepada masyarakat agar tidak terprovokasi dengan adanya aksi sekelompok masyarakat yang mendesak perusahan hengkang dari pulau Wawonii.
Hal ini, disampaikan General Manager External Relation PT Gema Kreasi Perdana, Bambang Murtiyoso, menyikapi adanya aksi damai Gerakan Masyarakat Pulau Wawonii Bersatu belum lama ini.
Bambang menjelaskan, ada beberapa poin tuntutan massa aksi saat demonstrasi, diantaranya mereka mempertanyakan kenapa perusahaan masih beroperasi disaat putusan MA No. 403/K/TUN/TF/2024 tentang pembatalan IPPKH sudah di terbitkan.
Kemudian, massa meminta perusahaan agar segera menghentikan aktivitasnya karena kegiatannya dianggap ilegal.
Selanjutnya, meminta agar perusahaan bertanggungjawab atas kerusakan lingkungan dan pencemaran air bersih masyarakat, yang telah menyebabkan penyakit gatal-gatal.
Menanggapi tuntutan massa Gerakan Masyarakat Pulau Wawonii Bersatu, GM External Relation PT GKP, Bambang Murtiyoso mengatakan, bahwa Perusahaan (PT. GKP) telah memenangkan Gugatan TUN atas Perizinan pada Perkara No. 133 PK/TUN/LH/2024 tanggal 29 Oktober 2024, dimana telah memperoleh kekuatan hukum tetap (Inkracht van Gewijsde).
Karena itu, kegiatan pertambangan PT GKP berdasarkan perizinan adalah sah sesuai dengan aturan perundang-undangan yang berlaku.
Bambang juga menegaskan, bahwa PT GKP mempunyai hak untuk mengajukan upaya hukum Peninjuan Kembali (PK) atas putusan kasasi Mahkamah Agung (MA) No. 403/K/TUN/TF/2024.
Bambang kemudian mengatakan, semua pihak harus menghormati proses hukum yang akan ditempuh.
Bahwa aktivitas PT.GKP sesuai dengan Rencana Tata Ruang Nasional Dan Tata Ruang Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara yang sudah memberikan ruang untuk melakukan kegiatan pertambangan di Pulau Wawonii.
Hal ini, sambung dia, sesuai Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Nomor : 104.K/MB.01/MEM.B/2022 tentang Wilayah Pertambangan Provinsi Sulawesi Tenggara sebagaimana termuat dalam Peta Lampirannya, bahwa Kabupaten Konawe Kepulauan merupakan Wilayah Usaha Pertambangan Mineral Logam.
Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara Nomor 2 Tahun 2014 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2014 – 2034, dalam Pasal 1 angka 20 ditegaskan Wilayah pertambangan yang selanjutnya disebut WP adalah wilayah yang memiliki potensi mineral dan/atau batubara dan tidak terikat dengan batasan administrasi pemerintahan yang merupakan bagian dari tata ruang nasional” dan Lampiran XIX angka 5 yang menyebutkan “Wilayah Usaha Pertambangan (WUP) ada di setiap Kabupaten / Kota kecuali Wakatobi.
Bahwa Berdasarkan Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 35/PUU-XXI/2023 tanggal 28 Maret 2023 terkait dengan uji materiil Pasal 23 ayat (2) dan Pasal 35 huruf K Undang-Undang Nomor 27 tahun 2007 tentang Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, bahwa Majelis Hakim MK didalam pertimbangan Hukumnya TIDAK MELARANG KEGIATAN PERTAMBANGAN DI WILAYAH PESISIR DAN PULAU KECIL dan PT GKP sudah memiliki Izin Kesesuaian Pemanfaatan Ruang Laut (KKPRL) dari Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia.
Bahwa Kegiatan operasional PT GKP selama ini berjalan mengikuti kaidah pertambangan yang baik Good Mining Practice (GMP) yang telah kami terapkan sejak awal operasi, dengan melakukan kegiatan reklamasi yaitu kegiatan yang dilakukan sepanjang tahapan Usaha Pertambangan untuk menata, memulihkan, dan memperbaiki kualitas lingkungan dan ekosistem agar dapat berfungsi kembali sesuai peruntukannya.
Selain kegiatan reklamasi, PT GKP juga melaksanakan kegiatan pasca tambang, pengelolaan Water Treatment, pembangunan kolam sedimen pond/Settling Pond, pembangunan sumur bor dan sumur cincin untuk masyarakat setempat.
Hal ini mencerminkan komitmen perusahaan dalam menjaga kelestarian lingkungan dan menumbuhkan kepercayaan pemangku kepentingan, untuk terus memastikan hingga saat ini tidak ada lingkungan sekitar yang tercemar. Apalagi sampai menimbulkan gatal-gatal sebagaimana ditudingkan.
Olehnya itu, pihaknya meminta kepada semua elemen masyarakat, khususnya masyarakat Wawonii untuk tidak mudah terprovokasi mengingat adanya upaya hukum Peninjauan Kembali (PK).
“Mari kita bersama- sama menghormati proses hukum yang sedang berjalan dan mari kita menjaga terciptanya suasana pulau Wawonii yang aman, tentram dan kondusif,” imbuh Bambang GM external PT GKP.
GM External Relation PT GKP juga menyayangkan adanya upaya framing pada aksi damai 18 November 2024 baru-baru ini.
Seolah-olah, terjadi konflik antara massa aksi dengan pihak PT. GKP. Padahal dari awal aksi mulai pukul 08.30 hingga berakhir pukul 11.30 semua berjalan baik-baik saja.
Kedua belah pihak tertib, pendemo menyampaikan aspirasinya dan pihak Perusahaan yang diwakili General Manager PT.GKP, Bambang Murtiyoso langsung menanggapi pertanyaan masyarakat tanpa ada sorak-sorai.
Framing selanjutnya Seolah terjadi pengusiran terhadap PT. GKP oleh masyarakat sebagaimana diberitakan.
Menurutnya, berita ini, tidak benar dan terlalu dieksploitasi berlebih terkesan sengaja dibuat untuk menciptakan keresahan dan kekacauan.
Padahal demo berakhir pukul 11.30 Wita dengan damai, kedua belah pihak saling bertemu, bersalam-salaman dan saling berangkulan foto dokumentasi lengkap tersimpan.
Kemudian seolah terjadi penyakit gatal-gatal pada kulit yang disebabkan oleh pencemaran lingkungan akibat tambang sebagaimana ditudingkan, kabar ini tentunya tidak benar.
Karena PT.GKP selama beraktivitas hingga kini, tidak ada lingkungan yang tercemar dan tidak ada laporan dan pengaduan dari masyarakat yang kami terima baik dari Puskesmas desa atau dari Dinas Kesehatan Pemda setempat yang mengadukan tentang adanya penyakit gatal-gatal tersebut.
PT.GKP dalam Program Pemberdayaan Masyarakat ( PPM ) setiap tahunnya telah memberikan Pelayanan Kesehatan dan Pengobatan Gratis, dan Pemberian Makanan Tambahan untuk menopang gizi anak-anak balita di desa-desa lingkar tambang yang diperuntukan untuk seluruh masyarakat yang membutuhkannya.
Penulis : Icha
PERTAMBANGAN
Rantai Pasok Efektif dan Efisien, Landasan Keberhasilan Industri Migas
JAKARTA, Bursabisnis.id – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif bersama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, dan Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soecipto membuka agenda “Supply Chain and National Capacity Summit 2024” di Jakarta Convention Center Jakarta.
Mengawali sambutannya, Menteri Arifin mengapresiasi semua pihak yang telah berpartisipasi dan mendukung “Supply Chain and National Capacity Summit 2024.”
“Kehadiran semua pihak mencerminkan komitmen dan dedikasi untuk memperkuat rantai pasokan Indonesia dan kapasitas nasional bagi industri minyak dan gas dalam negeri,” ungkap Arifin sebagaimana dilansir dari laman esdm.go.id pada Kamis, 15 Agustus 2024.
Arifin menuturkan, agenda ini membahas isu penting dan strategis bagi industri migas serta masa depan bangsa kita, mengingat penguatan rantai pasok hulu migas melalui pengembangan kapasitas nasional, rantai pasok yang efektif dan efisien merupakan landasan keberhasilan industri migas.
“Kita harus memastikan bahwa rantai pasokan kita tidak hanya tangguh dalam menghadapi ketidakpastian namun juga cukup fleksibel untuk beradaptasi terhadap perubahan pasar global dan kebutuhan domestik,” ujar Arifin.
Lebih lanjut Arifin menyampaikan beberapa aspek perlu menjadi pertimbangan untuk mencapai tujuan di atas, diantaranya adaptasi teknologi modern, peningkatan kapasitas nasional, mendorong kolaborasi, inovasi dan penelitian.
“Penelitian dan pengembangan bersama akan membantu terciptanya solusi inovatif untuk mengatasi tantangan dan meraih peluang baru. Inovasi adalah kunci untuk tetap relevan dan kompetitif di pasar global,” tambah Arifin.
Arifin berharap melalui kegiatan ini akan dapat dirumuskan langkah-langkah konkrit dan strategi efektif untuk mengatasi tantangan dan meraih peluang dalam meningkatkan kapasitas nasional. “Dengan komitmen dan kerja sama yang kuat, saya yakin kita dapat mencapai tujuan kita dan memimpin Indonesia menuju masa depan yang lebih baik dan sejahtera,” harap Arifin.
Senada dengan Arifin, Kepala SKK Migas Dwi Soecipto menyampaikan bahwa gelaran rutin yang sudah dilaksanakan 9 tahun ini diharapkan dapat memperkuat National Capacity Building. “Gelaran telah berjalan 9 tahun dan hari ini kita kembali menyelenggarakan supply chain management submit yang sudah 9 tahun tidak pernah off. Gelaran supply chain yang kita arahkan supaya memperkuat National Capacity Building,” kata Dwi.
Dwi juga mengungkapkan gelaran kali berkontribusi menghasilkan berbagai transaksi yang menyentuh hingga USD1,7 miliar atau setara dengan hampir Rp25 triliun. “Dan kita lihat tadi beberapa transaksi-transaksi signing terhadap MoU GSA, PPJPK, perjanjian jual beli gas, maupun beberapa kontrak-kontrak peralatan yang cukup lumayan,” ungkap Dwi.
Sumber : esdm.go.id
Penulis : Icha
PERTAMBANGAN
Pulau Buton Penghasil Aspal Batu Alam Terbesar di Dunia
KENDARI, Bursabisnis.id – Pulau Buton yang terletak di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), diperkirakan memiliki jumlah deposit aspal alam Buton sebanyak 662.960.267 ton dengan luas area 376.537.850 meter persegi.
Pulau Buton sebagai penghasil aspal batu alam terbesar di dunia berupa batuan beraspal (rock asphalt) dikenal dengan istilah Asbtuon (Aspal Buton).
Hal ini diungkapkan Dewan Penasehat DPD Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia Provinsi Sultra, Dr. Ir Hado Hasina, MT, dalam Rapat Koordinasi (Rakorda) Kajian Hilirisasi Investasi Strategis Sektor Mineral dan Batu Bara Tahun Anggaran 2024 diselenggarakan oleh Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), dengan berkoordinasi Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Sultra.
Hado Hasina yang pernah menjabat sebagai Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Buton Utara (Butur) menjelaskan secara teknis Aspal Buton (Asbuton) yang menjadi perhatian khusus Presiden Joko Widodo dalam kurun beberapa tahun terakhir ini.
Dikatakan, Asbuton terdiri dari bitumen Asbuton dan mineral batu kapur Pulau Buton. Menurut sifat alam kekerasan aspal alam Buton dapat dibagi :
1. Batuan (Buton Rock Asphalt)
2. Plastis (Trinidad Lake Asphalt)
3. Cair (Bermuda Lake Asphalt)
Hado Hasina yang lama bertugas sebagai Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Sultra juga menjelaskan sifat fisik Raw material Asbuton.
Dalam pemaparannya, Hado menerangkan bahwa sifat fisik Rawa material Asbuton, yakni :
Kadar bitumen antara 20-30 persen
Titik nyala Asbuton 237-206 Derajat Celcius
Penurunan berat (TFOT) 0,35-5,23 persen
Penetrasi bitumen Asbuton 25 derajat celcius, 100 gram, 5 sec antara 5-180 dmm
Titik lembek bitumen Asbuton 78 – 42 derajat celcius
Viskositas Bitumen Asbuton pada 60 derajat celcius 113.000 – 154 Pa.S
Berat jenis Bitumen Asbuton 1.109 – 1063
Penetrasi Bitumen Asbuton setelah TFOT 80 – 25 persen Org.
Sedangkan komposisi kimia Bitumen Asbuton, yakni :
1. Saturates
aliphatic compounds
2. Aromatics
includes mono-aromatics and polycylic aromatics
3. Resins
heterocyclic (NSO) Compounds such as acids, bases, phenolics, naturally accurring compounds (humic acids)
Jenis produk Asbuton Granular yakni :
1. Asbuton B 5/30
2. Asbuton B 50/30
3. Asbuton Pracampur
4. Asbuton Kadar Bitumen Tinggi
5. Asbuton Murni
6. Asbuton CPHMA
Hado Hasina juga menjelaskan mengenai tantangan industri hulu Asbuton yan harus menjadi perhatian semua pihak. Baik itu pemerintah pusat, pemerintah daerah maupun pengusaha Asbuton.
Hado kemudian memetakan 4 tantangan yang harus menjadi perhatian, yakni :
1. Resistensi pasar
Strategi mengatasinya adalah pemerintah dan pengusaha harus menyediakan produk Asbuton yang bermutu dan berdaya saing tinggi
2. Infrastruktur terbatas
Diperlukan dukungan pemerintah dalam penyediaan pelabuhan dan infrastruktur lain di lokasi penambangan dan produksi.
3. Biaya transportasi tinggi
Untuk menekan biaya transportasi maka diperlukan perbaikan rantai pasok dan logistik, terutama biaya pengiriman dengan memanfaatkan program tol laut dan menambah kapasitas angkut.
4. Mutu produk tidak konsisten
Penerapan sistem manajemen mutu mulai dari aspek produksi sampai dengan penggunaan oleh end user melalui standarisadi produk yang berlaku sesuai dengan spesifikasi.
5. Bahan baku tidak seragam
Diperlukan pemetaan dan pemilihan bahan baku di lapangan sesuai dengan karakteristik cadangan Asbuton.
Advetorial/Pariwara
-
ENTERTAINMENT5 years ago
Inul Vista Tawarkan Promo Karaoke Hemat Bagi Pelajar dan Mahasiswa
-
Rupa-rupa5 years ago
Dihadiri 4000 Peserta, Esku UHO dan Inklusi Keuangan OJK Sukses Digelar
-
PASAR5 years ago
Jelang HPS 2019, TPID: Harga Kebutuhan Pokok Relatif Stabil
-
Entrepreneur5 years ago
Rumah Kreatif Hj Nirna Sediakan Oleh-oleh Khas Sultra
-
Fokus5 years ago
Tenaga Pendamping BPNT Dinilai Tidak Transparan, Penerima Manfaat Bingung Saldo Nol Rupiah
-
FINANCE5 years ago
OJK Sultra Imbau Entrepreneur Muda Identifikasi Pinjol Ilegal Melalui 2L
-
Ekonomi Makro5 years ago
Aset Perbankan Syariah Tumbuh 7,10 Persen, Produk Syariah Semakin Diminati
-
PASAR5 years ago
PD Pasar Kota Kendari Segel Puluhan Lapak di Pasar Baruga