Connect with us

PERTAMBANGAN

Link Sultra Minta Kapolri Tuntaskan Teror Kejahatan Lingkungan PT VDNI dan OSS

Published

on

JAKARTA, bursabisnis.id —- Lingkar Kajian Kehutanan (Link) Sulawesi Tenggara (Sultra) meminta Kapolri, Jendral Listyo Sigit Prabowo menuntaskan teror kejahatan lingkungan PT. VDNI dan OSS di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra).

Ketua Umum Link Sulawesi Tenggara (Sultra), Muh. Andriansyah menekankan kepada Kapolri, agar dalam kunjungannya di bumi anoa, persoalan teror kejahatan lingkungan yang dilakukan PT. VDNI dan OSS bisa menjadi perhatian dan skala prioritas bagi institusi Polri untuk memprosesnya.

Pasalnya, teror kejahatan lingkungan yang dilakukan dua perusahaan asal China itu sudah sangat berdampak dan berujung pada penderitaan kepada masyarakat Konawe dan Konawe Utara.

“Kami harap hadirnya Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo di bumi anoa  jangan hanya melihat kondisi Sultra semata saja. Maraknya kejahatan lingkungan yang ada di Sultra mesti menjadi prioritas utama, salah satunya PT. VDNI dan OSS yang hari ini menjadi teror kejahatan lingkungan yang berdampak kepada kesejahteraan masyarakat lingkar tambang,” ujar Muh. Andriansya kepada awak media, Rabu (15/12/2021).

Lebih lanjut, aktivis lingkungan ini menjelaskan, Kapolri seharusnya terjun langsung ke lapangan untuk melihat dan memantau kondisi yang dialami masyarakat.

“Kami minta Pak Sigit agar turun langsung ke masyarakat sekitar tambang, untuk melihat secara nyata dampak yang dirasakan oleh masyarakat sekitar tambang PT. VDNI dan OSS. Jangan hanya di dalam perusahaannya saja, tetapi melihat langsung bagaimana kerusakan lingkungan seperti bertebarannya batu bara yang menyebabkan matinya mata pencarian masyarakat lingkar tambang, tercemarnya air sungai Das Konawe Eha dan air laut Motui, akibat tumpukan batu baru yang berjatuhan ke laut,” ungkapnya.

Ia juga menjelaskan, pihaknya telah melaporkan terkait kejahatan lingkungan yang dilakukan PT. VDNI dan OSS dengan data yang lengkap di Mabes Polri.

“Kami juga sudah melaporkan terkait kejahatan lingkungan yang di lakukan PT. VDNI dan OSS di Mabes Polri, namun sampai hari ini belum ada hasil dari laporan tersebut, dengan hadirinya Kapolri Ini kami harap ada kabar baik terkait dengan laporan yang telah kami adukan,” jelasnya.

Andriansyah juga menegaskan, pihaknya tidak akan tinggal diam apabila PT. VDNI dan OSS masih seenaknya beroperasi tanpa mempertimbangkan dampak lingkungan yang meresahkan masyarakat.

“Saya tegaskan, apabila kehadiran Kapolri tidak ada efek jerah bagi pelaku  teror kejahatan lingkungan yang dilakukan oleh PT. VDNI dan OSS, patut kita curiga bahwa ada mainan dalam perusahaan tersebut, saya tidak akan tinggal diam, dan hari ini kami masih terus menyuarakan terkait kejahatan pingkungan ini,” tegasnya.

 

 


Laporan: rustam

PERTAMBANGAN

Rantai Pasok Efektif dan Efisien, Landasan Keberhasilan Industri Migas

Published

on

By

Menteri ESDM, Arifin Tasrif. -foto: esdm.go.id-

JAKARTA, Bursabisnis.id – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif bersama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, dan Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soecipto membuka agenda “Supply Chain and National Capacity Summit 2024” di Jakarta Convention Center Jakarta.

Mengawali sambutannya, Menteri Arifin mengapresiasi semua pihak yang telah berpartisipasi dan mendukung “Supply Chain and National Capacity Summit 2024.”

“Kehadiran semua pihak mencerminkan komitmen dan dedikasi untuk memperkuat rantai pasokan Indonesia dan kapasitas nasional bagi industri minyak dan gas dalam negeri,” ungkap Arifin sebagaimana dilansir dari laman esdm.go.id pada Kamis, 15 Agustus 2024.

Arifin menuturkan, agenda ini membahas isu penting dan strategis bagi industri migas serta masa depan bangsa kita, mengingat penguatan rantai pasok hulu migas melalui pengembangan kapasitas nasional, rantai pasok yang efektif dan efisien merupakan landasan keberhasilan industri migas.

“Kita harus memastikan bahwa rantai pasokan kita tidak hanya tangguh dalam menghadapi ketidakpastian namun juga cukup fleksibel untuk beradaptasi terhadap perubahan pasar global dan kebutuhan domestik,” ujar Arifin.

Lebih lanjut Arifin menyampaikan beberapa aspek perlu menjadi pertimbangan untuk mencapai tujuan di atas, diantaranya adaptasi teknologi modern, peningkatan kapasitas nasional, mendorong kolaborasi, inovasi dan penelitian.

“Penelitian dan pengembangan bersama akan membantu terciptanya solusi inovatif untuk mengatasi tantangan dan meraih peluang baru. Inovasi adalah kunci untuk tetap relevan dan kompetitif di pasar global,” tambah Arifin.

Arifin berharap melalui kegiatan ini akan dapat dirumuskan langkah-langkah konkrit dan strategi efektif untuk mengatasi tantangan dan meraih peluang dalam meningkatkan kapasitas nasional. “Dengan komitmen dan kerja sama yang kuat, saya yakin kita dapat mencapai tujuan kita dan memimpin Indonesia menuju masa depan yang lebih baik dan sejahtera,” harap Arifin.

Senada dengan Arifin, Kepala SKK Migas Dwi Soecipto menyampaikan bahwa gelaran rutin yang sudah dilaksanakan 9 tahun ini diharapkan dapat memperkuat National Capacity Building. “Gelaran telah berjalan 9 tahun dan hari ini kita kembali menyelenggarakan supply chain management submit yang sudah 9 tahun tidak pernah off. Gelaran supply chain yang kita arahkan supaya memperkuat National Capacity Building,” kata Dwi.

Dwi juga mengungkapkan gelaran kali berkontribusi menghasilkan berbagai transaksi yang menyentuh hingga USD1,7 miliar atau setara dengan hampir Rp25 triliun. “Dan kita lihat tadi beberapa transaksi-transaksi signing terhadap MoU GSA, PPJPK, perjanjian jual beli gas, maupun beberapa kontrak-kontrak peralatan yang cukup lumayan,” ungkap Dwi.

Sumber : esdm.go.id
Penulis : Icha

Continue Reading

PERTAMBANGAN

Pulau Buton Penghasil Aspal Batu Alam Terbesar di Dunia

Published

on

By

Aspal Buton jenis B 5/20 dipakai di jalan tol Negara Tiongkok. -foto:dok.Aspabi.id-

KENDARI, Bursabisnis.id – Pulau Buton yang terletak di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), diperkirakan memiliki jumlah deposit aspal alam Buton sebanyak 662.960.267 ton dengan luas area 376.537.850 meter persegi.

Pulau Buton sebagai penghasil aspal batu alam terbesar di dunia berupa batuan beraspal (rock asphalt) dikenal dengan istilah Asbtuon (Aspal Buton).

Hal ini diungkapkan Dewan Penasehat DPD Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia Provinsi Sultra, Dr. Ir Hado Hasina, MT, dalam Rapat Koordinasi (Rakorda) Kajian Hilirisasi Investasi Strategis Sektor Mineral dan Batu Bara Tahun Anggaran 2024 diselenggarakan oleh Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), dengan berkoordinasi Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Sultra.

Hado Hasina yang pernah menjabat sebagai Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Buton Utara (Butur) menjelaskan secara teknis Aspal Buton (Asbuton) yang menjadi perhatian khusus Presiden Joko Widodo dalam kurun beberapa tahun terakhir ini.

Narasumber Dr. Ir. H. Hado Hasina, MT (tengah). -foto:rustam-

Dikatakan, Asbuton terdiri dari bitumen Asbuton dan mineral batu kapur Pulau Buton. Menurut sifat alam kekerasan aspal alam Buton dapat dibagi :

1. Batuan (Buton Rock Asphalt)
2. Plastis (Trinidad Lake Asphalt)
3. Cair (Bermuda Lake Asphalt)

Hado Hasina yang lama bertugas sebagai Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Sultra juga menjelaskan sifat fisik Raw material Asbuton.

Dalam pemaparannya, Hado menerangkan bahwa sifat fisik Rawa material Asbuton, yakni :

Kadar bitumen antara 20-30 persen
Titik nyala Asbuton 237-206 Derajat Celcius
Penurunan berat (TFOT) 0,35-5,23 persen
Penetrasi bitumen Asbuton 25 derajat celcius, 100 gram, 5 sec antara 5-180 dmm
Titik lembek bitumen Asbuton 78 – 42 derajat celcius
Viskositas Bitumen Asbuton pada 60 derajat celcius 113.000 – 154 Pa.S
Berat jenis Bitumen Asbuton 1.109 – 1063
Penetrasi Bitumen Asbuton setelah TFOT 80 – 25 persen Org.

Sedangkan komposisi kimia Bitumen Asbuton, yakni :

1. Saturates
aliphatic compounds

2. Aromatics
includes mono-aromatics and polycylic aromatics

3. Resins
heterocyclic (NSO) Compounds such as acids, bases, phenolics, naturally accurring compounds (humic acids)

Aspal Buton dengan kadar bitumen tinggi. -foto:aspabi.id-

Jenis produk Asbuton Granular yakni :

1. Asbuton B 5/30
2. Asbuton B 50/30
3. Asbuton Pracampur
4. Asbuton Kadar Bitumen Tinggi
5. Asbuton Murni
6. Asbuton CPHMA

Hado Hasina juga menjelaskan mengenai tantangan industri hulu Asbuton yan harus menjadi perhatian semua pihak. Baik itu pemerintah pusat, pemerintah daerah maupun pengusaha Asbuton.

Hado kemudian memetakan 4 tantangan  yang harus menjadi perhatian, yakni :

1. Resistensi pasar
Strategi mengatasinya adalah pemerintah dan pengusaha harus menyediakan produk Asbuton yang bermutu dan    berdaya saing tinggi

2. Infrastruktur terbatas
Diperlukan dukungan pemerintah dalam penyediaan pelabuhan dan infrastruktur lain di lokasi penambangan dan produksi.

3. Biaya transportasi tinggi
Untuk menekan biaya transportasi maka diperlukan perbaikan rantai pasok dan logistik, terutama biaya pengiriman dengan memanfaatkan program tol laut dan menambah kapasitas angkut.

4. Mutu produk tidak konsisten
Penerapan sistem manajemen mutu mulai dari aspek produksi sampai dengan penggunaan oleh end user melalui standarisadi produk yang berlaku sesuai dengan spesifikasi.

5. Bahan baku tidak seragam
Diperlukan pemetaan dan pemilihan bahan baku di lapangan sesuai dengan karakteristik cadangan Asbuton.

 

Advetorial/Pariwara

Continue Reading

PERTAMBANGAN

Potensi SDA Sultra  :  Nikel 97 Milyar Wmt, Emas 1,125 Triliun Gram, Marmer 1,102 Triliun Ton

Published

on

By

Potensi Sumber Daya Alam Provinsi Sulawesi Tenggara.

KENDARI, Bursabisnis.id – Ketersediaan dan potensi Sumber Daya Alam (SDA) yang terdapat di Wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), menjadi sangat penting untuk diidentifikasi karena ini menyangkut potensi ekonomi, pengembangan infrastruktur, dan keberlanjutan lingkungan.

Informasi terkait dengan pola sebaran dan tingkat ketersediaan secara kuantitatif akan SDA yang dimiliki pada Sultra saat ini, dapat menjadi landasan dalam pengambilan kebijakan, baik saat ini maupun yang akan datang.

“Utamanya dalam hal pelaksanaan kegiatan perencanaan pengembangan ataupun peningkatan peluang-peluang lainnya, guna mendukung pemanfaatan dan pengawasan dari kegiatan penggunaan sumber daya alam,” kata Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Sultra, Parinringi SE,M.Si.

Baik itu SDA mineral tambang, maupun hasil laut, agar tidak menimbulkan dampak negatif maupun degradasi terhadap lingkungan di wilayah Sultra.

Ketersediaan sumberdaya mineral, berupa tambang nikel di Provinsi Sulawesi Tenggara menjadi peluang besar dalam meningkatkan maupun mengoptimalkan kontribusi sektor primer ini terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) maupun peningkatan kesejahteraan bagi masyarakat.

Adapun ketersediaan potensi sumber daya alam di Provinsi Sulawesi Tenggara, menurut Parinringi yang saat ini menjabat sebagai Pj Bupati Buton Selatan adalah sebagai berikut :

Potensi Sumber Daya Alam di Provinsi Sulawesi Tenggara

No. Jenis Bahan Galian                                           Sumber Daya
1. Nikel                                                                 97.371.377.333,72 wet metric tons (Wmt)
2. Emas                                                                  1.125.000.000.000 Gram
3. Aspal                                                                  3.835.653.120 Ton
4. Batu Gamping                                                  6.196.704.997,90 Ton
5. Marmer                                                              1.102.555.259.818,00 Ton
Sumber: Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Sulawesi Tenggara, Tahun 2023

“Berdasarkan data tersebut, maka dapat diketahui bahwa saat ini Provinsi Sulawesi Tenggara memiliki ketersediaan jenis bahan galian yang cukup beragam, dan memiliki total cadangan sumber daya yang juga melimpah.” jelas Parinringi mantan Pj Bupati Kolaka Utara (Kolut) ini.

Kepala DPMPTSP Provinsi Sultra, Parinringi SE,M.Si

Potensi tersebu tersebar di berbagai kabupaten/Kota di penjuru Sulawesi Tenggara. “Potensi ini menjadi peluang yang menjanjikan bagi daerah dalam meningkatkan perolehan sub sektor pertambangan serta pendapatan daerah,” beber mantan Wakil Bupati Konawe ini.

Dalam jangka panjang, hal ini dapat berpeluang untuk masuknya investasi di daerah-daerah yang memiliki potensi sumber daya alam tersebut.

Hal itu tentunya dilaksanakan sesuai dengan pola pemanfaatan, sebagaimana diamanatkan dalam regulasi tata ruang wilayah setempat, sehingga dalam pemanfaatannya dapat terhindar terjadinya dampak-dampak lingkungan yang berpotensi merusak lingkungan.

Untuk diketahui bahwa data yang dijelaskan DPMPTSP Provinsi Sultra, merupakan data hasil laporan penelitian dan bantuan teknik survey pendahuluan kegiatan penyediaan peta potensi Kota Kendari, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) dan Kabupaten Bombana yang dilakukan Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Sultra bekerjasama dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) Universitas Halu Oleo (UHO) pada tahun 2023.

Advetorial/Pariwara

Continue Reading

Trending

Copyright © 2017 PT. Bisnis Media Sentosa - Bursabisnis.ID