Ekonomi Mikro
Ini Cara Hj Nirna Lachmuddin Membangun Public Trust

DUA periode duduk di kursi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) dengan partai yang berbeda, tentu bukanlah hal yang mudah diraih.
Periode pertama tahun 2009 – 2014 menjadi anggota parlemen diusung Partai Bulan Bintang (PBB). Kemudian periode 2014-2018, kembali terpilih sebagai anggota DPRD Provinsi Sulawesi Tenggara dengan dari Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura).
Hanya saja dia tidak menyelesaikan masa tugasnya sampai akhir periode tahun 2018, karena pindah ke Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) pada tahun 2017 sebagai persiapan masuk calon anggota DPR RI Daerah Pemilihan (Dapil) Sultra.
Hj Nirna Lachmuddin memberikan bantuan kepada warga
Itulah sekilas figur Hj Nirna Lachmuddin,S.Pd, sosok perempuan tangguh yang sukses berkarir di dunia politik dan mampu memberikan warna tersendiri bagi dunia perpolitikan di jasirah Sultra.
Pasca tidak masuk ke senayan, Hj Nirna sibuk mengelola bisnis tenunan Sulawesi Tenggara di Rumah Kreatif Hj Nirna.
Untuk mengenal lebih dekat Hj NirnaLachmuddin, wartawan TenggaraNews.com menemuinya di Rumah Kreatif Hj Nirna yang terletak di bilangan Mayjen S.Parman, Kemaraya, Kota Kendari.
Semasa masih duduk di bangku kuliah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Haluoleo (UHO), Hj Nirna bercita-cita menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Namun Tuhan berkehendak lain. Dua kali mengikuti tes calon Pegawai Negeri Sipil (PNS), namun selalu kandas. “Tuhan punya kehendak lain, sehingga saya belum diberi jalan untuk menjadi PNS,” ujar alumniUHO tahun 1997 ini mengawali perbincangan.
Sebelum di wisuda,Hj Nirna ternyata sudah mulai bekerja di Asuransi Bumi Putra Cabang Kendari selama 10 tahun, terhitung sejak tahun 1993 sampai 2003.
“Saya memang lama menyelesaikan pendidikan di bangku kuliah, maklum keterbatasan kemampuan orang tua kala itu. Kalau saya minta uang kuliah, terus orang tua bilang belum ada. Saya langsung cuti kuliah dan itu beberapa kali terjadi saya terpaksa cuti. Saya tak mau memberatkan orang tua saat itu,” ungkapnya.
Hj Nirna juga menceritakan, bahwa selama masa kuliah untuk membantu meringankan beban ekonomi keluarga, dia biasa jualan baju, sepatu dan tas. “Kadang teman-teman kuliah minta beli sepatu atau tas yang saya pakai. Mereka tertarik modelnya. Bagi saya, bisnis bukan hal baru saya tekuni seperti sekarang ini,” tukasnya.
Hingga kemudian Hj Nirna mendapat tawaran bekerja di Asuransi Bumi Putra Cabang Kendari. Di sinilah awal mula, Hj Nirna mendapat banyak pengetahuan dan relasi dengan banyak orang. Setiap hari menemui orang dengan berbagai karakter yang berbeda-beda.
Bicara produk asuransi, intinya adalah membangun kepercayaan kepada klien. Dan ternyata karier Hj Nirna di Asuransi Bumi Putra terbilang woow…
H. Ishak Ismail
Dalam beberapa tahun kemudian, Hj Nirna mendapat posisi strategis di Asuransi Bumi Putra. Ibu tiga anak ini diamanahkan sebagai supervisor dengan membawahi 2 kabupaten, yakni Kabupaten Muna dan Kabupaten Buton.
Setiap pekan,Hj Nirna harus bolak balik Kendari-Muna dan Buton. “Dua hari di Muna dan dua hari di Buton. Hingga kemudian Allah mempertemukan jodoh dan langsung menikah,” ungkapnya.
Hj Nirna Lachmuddin kemudian menikah dengan salah seorang pengusaha kawakan di Sultra, H.Ishak Ismail, SH atau lebih dikenal dengan sebutan Anak Lorong.
Dari hasil perkawinan H.Ishak Ismail dengan Hj Nirna, lahirlah dua putra bernama Muhamad Rizky, Muh Ilham Juluborita dan seorang putri yang biasa dipanggil Nasya Anawulanggu.
Setelah menikah, perjuangan keluarga Ishak dan Nirna terbilang keras untuk membangun usaha. “Lika liku merintis usaha penuh perjuangan. Jatuh bangun tanpa mengenal rasa lelah. Alhamdulillah ikhtiar yang kuat memberikan hasil,” kata Hj Nirna yang saat ini aktif sebagai pengurus Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia (IPEMI) Provinsi Sultra.
Dalam perjalanannya kemudian, H.Ishak Ismail mendapat amanah menjadi pengurus Partai Bulan Bintang (PBB) Provinsi Sultra di bawah kepemimpinan Almarhum H. Halaka.
Dari sinilah kisah awal mula Hj Nirna mengenal dunia politik. “Saat suami saya menjabat pengurus Partai Bulan Bintang, saya kemudian ditawarkan masuk bursa calon anggota legislatif. Alhamdulillah lolos duduk di kursi DPRD Sultra untuk periode 2009 sampai 2014.
Saat duduk sebagai wakil rakyat di parlemen, kepuasan batin yang dirasakan Hj Nirna yang tidak bisa dinilai dengan materi, adalah mampu menjawab aspirasi masyarakat.
Misalnya, masyarakat menginginkan agar jalan dibenahi. Lalu aspirasi itu diperjuangkan dan berhasil pada tahun anggaran berikutnya. “Nah ini yang betul-betul memberikan kepuasan, karena sebagai wakil rakyat hanya bisa memperjuangkan aspirasi. Sementara yang berhak mengeksekusi bukan legislatif tetapi eksekutif dalam hal ini pemerintah,” terangnya.
Setelah periode 2009-2014 di DPRD Provinsi Sultra berakhir, Hj Nirna pindah partai. Ini sebabkan adanya konflik interest di kubu Partai Bulan Bintang ketika itu.
Hj Nirnah kemudian masuk ke Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Provinsi Sultra. Meski sudah pindah partai, Hj Nirna kembali masuk menduduki kursi parlemen, walaupun dalam status Pergantian Antar Waktu (PAW).
Ini menandakan bahwa, keterpilihan Hj Nirna Lachmuddin di parlemen karena sosok figur yang dilihat rakyat, bukan partainya. “Walaupun partai berbeda, tapi rakyat masih tetap memberikan dukungan politik sehingga saya bisa duduk kembali di DPRD Provinsi Sultra untuk periode 2014-2017,” ujarnya.
Hj Nirna tidak menyelesaikan masa baktinya di DPRD Sultra sampai tahun 2019, karena dia kembali pindah ke Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Hj Nirna juga mendaftar sebagai calon anggota DPR RI dari Dapil Sultra.
Sukses di dunia politik, bagi Hj Nirna Lachmuddin ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi, antara lain pertama, dukungan internal dari keluarga.
Rumah Kreatif Hj Nirna selalu ramai dikunjungi
“Alhamdulillah dukungan keluarga, terutama suami sangat besar dalam karier politik saya. Suportnya sangat luar biasa sehingga saya bisa duduk di kursi DPRD Sultra selama dua periode,” ungkapnya.
Kedua, menurut Hj Nirna yang juga aktif sebagai pengurus Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Sultra, tetap menjaga integritas diri sehingga tidak terpengaruh dengan hal-hal lain yang bukan kewenangan sebagai anggota parlemen.
“Anggapan orang awam bahwa politik itu kotor, itu bisa terjadi karena menghalalkan segala cara. Nah sebagai keterwakilan kaum perempuan di parlemen, saya berusaha menjaga citra diri agar terhindar hal-hal yang tak diinginkan. Saya fokus pada pengabdian diri kepada masyarakat,” jelasnya.
Ketiga, Hj Nirna banyak belajar dari pengalaman saat bekerja di Asuransi Bumi Putra, yakni menjaga kepercayaan. “Menjaga kepercayaan yang diberikan masyarakat itu penting dijaga dengan baik. Nah saya banyak hikmah pembelajaran saat bekerja di perusahaan asuransi, terutama bagaimana itu menjaga kepercayaan dan cara menghadapi masyarakat,” bebernya.
Pasca tak lagi di parlemen, Hj Nirna terjun ke dunia bisnis tenunan Sultra. Sehari-hari Hj Nirna berada di Rumah Kreatif Hj Nirna yang terletak di Jalan Mayjen S.Parman, Kemaraya, Kota Kendari.
“Bicara soal bisnis, bukan hal yang baru bagi saya. Hanya memang lama ditinggalkan karena kesibukan di DPRD. Sekarang saya kembali lagi mengelola bisnis tenunan khas Sultra dan aneka souvenir,” bebernya.
Hj Nirna membuka galeri Rumah Kreatif, tujuannya untuk mengakomodir para pelaku UMKM yang memproduksi tenunan dan oleh-oleh khas Sultra, baik itu souvenir maupun jajanan.
“Para pelaku UMKM yang mempunyai produk dapat bekerjasama dengan manajemen Rumah Kreatif untuk memasarkan produknya. Tentu kerjasama disini saling menguntungkan,” ujar Hj Nirna Lachmuddin mengakhiri perbincangan.
Laporan : Rustam Dj
Kurikulum Vitae
Nama : Hj.Nirna Lachmuddin, S.Pd
Nama Panggilan : Hj. Nirna
Lahir di : Kendari, 12 Desember 1968
Anak : Pertama dari 7 Bersaudara
Nama Suami : H. Ishak Ismail, SH
Sapaan Akrab : Anak Lorong
Nama Bapak : Lachmuddin
Nama Ibu : Hj. Djumariah
Nama Anak :
Muhammad Rizky, lahir 3-1-2005
Muh Ilham Juluborita, lahir 1-8-2006
Nasya Anawulanggu, lahir 6-10-2008
Karir Politik
- Anggota DPRD Provinsi Sultra Periode 2009-2014 dari Partai Bulan Bintang
- Anggota DPRD Provinsi Sultra Periode 2014-2018 dari Partai Hanura
- Pengurus DPD PDIP Provinsi Sultra
Riwayat Pendidikan
Tamat SD tahun 1981
Tamat SMP Negeri 1 Kendari Tahun 1984
Tamat SMA Negeri 1 Kendari Tahun 1987
Tamat S1 di UHO Tahun 1997
Pengalaman Organisasi
Pengurus BKMT Provinsi Sultra Tahun 2011-2016
Pengurus PW IPEMI Provinsi Sultra Tahun 2017 sampai sekarang
Pengurus HIPMI Provinsi Sultra Tahun 2001-2004
UKM
Sinergi Bank Indonesia dan Kemenkum Sultra Dorong UMKM Digital, Targetkan Peningkatan Ekonomi Daerah

KENDARI, bursabisnis.id – Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Sulawesi Tenggara (Sultra) bersama Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum (Kemenkum) Sultra berkolaborasi dalam upaya memajukan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) melalui program “Bootcamp Onboarding UMKM Sultra 2025”, Jumat 9 Mei 2025.
Kegiatan ini menghadirkan narasumber ahli dari Kemenkum Sultra, yakni Kepala Bidang Kekayaan Intelektual, Linda Fatmawati Saleh, Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), serta diikuti oleh UMKM binaan BI.
Inisiatif ini bertujuan strategis untuk mendongkrak nilai ekonomi produk UMKM Sultra melalui pemanfaatan platform digital. Digitalisasi diharapkan mampu memperluas jangkauan pasar produk lokal, meningkatkan daya saing, serta membuka peluang ekspor.
Kepala Kantor Wilayah Kemenkum Sultra, Topan Sopuan menegaskan komitmen pihaknya dalam mendukung program ini.
“Keterlibatan Kemenkum Sultra dalam bootcamp ini merupakan wujud dukungan penuh terhadap upaya digitalisasi UMKM yang diinisiasi oleh Bank Indonesia,” ujarnya.
“Kami juga berupaya meningkatkan kesadaran dan pendaftaran Hak Kekayaan Intelektual (HKI) bagi pelaku UMKM, yang kami yakini akan memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di tingkat daerah maupun nasional.” pungkasnya.
Kegiatan ini dipandang sebagai langkah konkret dalam implementasi Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) dan Bangga Berwisata di Indonesia (BBWI) di wilayah Sulawesi Tenggara.
Editor : Ikas
Ekonomi Mikro
BI Sultra Dorong Pemda Maksimalkan Penerapan Digitalisasi di Sektor Pajak

KENDARI, bursabisnis.id – Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Sulawesi Tenggara (Sultra) terus mendorong Pemerintah Daerah (Pemda) maksimalkan penerapan digitalis di sektor perpajakan.
Kepala KPw BI Sultra, Edwin Permadi mengatakan, pihaknya terus menggenjot penggunaan transaksi keuangan secara digital melalui Aris di sejumlah sektor, salah satunya di perpajakan.
Untuk mewujudkan hal itu, kata Edwin, maka dibutuhkan komitmen pemerintah daerah untuk menerapkan sistem transaksi keuangan digital tersebut.
Lebih lanjut, Edwin Permadi menyampaikan, penerapan digitalisasi di sektor perpajakan turut mendorong peningkatan dan meminimalisir kebocoran PAD.
Edwin Permadi menyebutkan, penggunaan Qris di sektor perpajakan dapat dilakukan dalam pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) hingga unit parkir.
“Kalau berbasis digital kan bisa dilihat langsung transaksinya, sehingga bisa membantu potensi kebocoran PAD,” ujar Edwin Permadi, Kamis 8 Mei 2025.
Saat ini, kata Edwin Permadi, Kota Kendari menjadi salah satu daerah di wilayah Sultra yang telah menerapkan sistem digitalisasi. Olehnya itu, BI Sultra akan mendorong daerah lain juga menerapkan transaksi keuangan digital di pemerintahan.
“Kami akan terus mendorong peningkatan Qris, baik dari sisi volume maupun nilainya. Begitu juga Mechantnya,” kata Edwin Permadi.
Laporan : Ikas
Ekonomi Mikro
Bupati Muna Apresiasi Tinggi Terhadap Produk UMKM Muna

BURSABISNIS.ID : KOLAKA – Bupati Muna, Drs. H. Bachrun Labuta., M.Si mengunjungi stand pameran pemerintah kabupaten Muna dan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) di Hari Ulang Tahun (HUT) Sulawesi Tenggara (Sultra) ke-61.
Bupati Muna, Drs. H. Bachrun menyampaikan apresiasi tinggi terhadap produk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Muna, dimana produk yang dihasilkan berkualitas karena dibuat dengan tangan dan menggunakan bahan-bahan alami dan berkualitas. Hal ini membuat produk UMKM menjadi unik dan memiliki nilai jual yang tinggi.
“UMKM memiliki kreativitas dan inovasi yang tinggi dalam mengembangkan produk-produk baru dan unik. Hal ini membuat produk UMKM menjadi menarik dan diminati oleh masyarakat. Para pengunjung yang datang di stand ini memiliki referensi terhadap mutu dan corak dari karya yang dihasilkan terutama kain tenun dari desa Masalili,”ucap Bachrun, Sabtu 26 April 2025.

Bupati Muna bersama sejumlah kepala OPD saat berkunjung di stand pameran Pemda Muna pada HUT Sultra ke-61/Foto :Phoyo/BURSABISNIS.ID
Dukungan terhadap ekonomi lokal UMKM seringkali menggunakan bahan-bahan lokal dan tenaga kerja lokal, sehingga dapat membantu meningkatkan ekonomi lokal dan mengurangi pengangguran.
“Pelestarian budaya dan tradisi produk UMKM memiliki nilai budaya dan tradisi yang tinggi, sehingga dapat membantu melestarikan budaya dan tradisi lokal,”jelas ayah tiga anak itu.
Sementara itu, Kepala dinas Koperasi dan UMKM kabupaten Muna, Hajar Sosi mengatakan, Produk UMKM memiliki harga yang kompetitif sehingga meningkatkan penjualan dan diharapkan kedepannya para pelaku UMKM Muna bisa go internasional.
“Karena memiliki harga yang berdaya saing sehingga produk UMKM Muna menjadi incaran para pengunjung selama dibukanya stand pameran HUT Sultra ke-61,”jelasnya.
Ia berharap produk UMKM dapat membantu meningkatkan kualitas hidup UMKM dan masyarakat sekitar.
Untuk diketahui kegiatan HUT Sultra ke-61 dilangsungkan di lapangan Gelora kabupaten Kolaka dengan mengusung tema” “Harmoni Sultra 2025 : Maju, Aman, Sejahtera, dan Religius,”.
-
ENTERTAINMENT6 years ago
Inul Vista Tawarkan Promo Karaoke Hemat Bagi Pelajar dan Mahasiswa
-
Rupa-rupa6 years ago
Dihadiri 4000 Peserta, Esku UHO dan Inklusi Keuangan OJK Sukses Digelar
-
PASAR6 years ago
Jelang HPS 2019, TPID: Harga Kebutuhan Pokok Relatif Stabil
-
Entrepreneur6 years ago
Rumah Kreatif Hj Nirna Sediakan Oleh-oleh Khas Sultra
-
Fokus6 years ago
Tenaga Pendamping BPNT Dinilai Tidak Transparan, Penerima Manfaat Bingung Saldo Nol Rupiah
-
FINANCE6 years ago
OJK Sultra Imbau Entrepreneur Muda Identifikasi Pinjol Ilegal Melalui 2L
-
Ekonomi Makro5 years ago
Aset Perbankan Syariah Tumbuh 7,10 Persen, Produk Syariah Semakin Diminati
-
Entrepreneur6 years ago
Mengenal Sosok Pengusaha Syarifuddin Daeng Punna yang Pantang Menyerah Berusaha