KOMUNITAS
Jurnalis Jalan-jalan, Komunitas yang Gemar Berwisata
KENDARI, BursaBisnis.id -Terpesona dengan potensi wisata di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), tujuh pemuda yang sehari-harinya berprofesi sebagai pewarta, mengunjungi beberapa destinasi di beberapa daerah di bumi anoa. Projek ini kemudian diberi nama “Jurnalis Jalan Jalan (J3)”. Petualangan ini dilaksanakan selama lima hari, dengan menyusuri rute Konsel, Butur, Muna, Buton, Baubau. lalu menyeberang ke Kabupaten Buton Tengah (Buteng), Muna Barat, Muna dan Konsel lalu kembali ke Kendari.
selain jalan-jalan, para jurnalis ini juga bermaksud mengeksplor objek wisata di Sultra, yang belum diketahui publik. Sehingga, wisatawan baik itu domestik maupun manca negara mengetahui bahwa daerah ini kaya akan potensi wisata. Melalui projek ini, para kuli pena yang tergabung dalam J3 berharap, tingkat kunjungan wisatawan kian menunjukan peningkatan yang drastis.
Yah kita berharap Sultra bisa menjadi daerah tujuan untuk berwisata. Daerah ini kaya loh dengan potensi wisata, hanya kurang dipasarkan saja ke publik,” ungkap Azwirman, salah satu anggota Jurnalis Jalan Jalan.
Setiap daerah yang dikunjungi, kata dia, pihaknya langsung memotret destinasi di kawasan tersebut kemudian diposting ke sosial media (sosmed). Alhasil, banyak warga Sosmed yang mengagumi objek wisata tersebut, dan mempertanyakan lokasinya sembari menyatakan ingin berkunjung. Menurut dia, hal ini menunjukan bahwa masih banyak kawasan wisata di bumi anoa yang belum diketahui publik.
Ditambahkan lelaki bujang ini, Sosmed merupakan media atau pasar yang cepat dan tepat, untuk memperkenalkan potensi dan program wisata di Sultra. Dirinya berharap, agar semua pihak bisa membantu pemerintah dalam pengembangan sektor pariwisata, karena imbasnya akan dirasakan oleh masyarakat.
Melalui pariwisata, peluang kerja bagi tenaga kerja lokal bisa tercipta. Makanya, kita harus mendukung penuh upaya pemerintah, dalam mengembangkan sektor pariwisata di Sultra, jangan hanya mau menikmati hasil saja,” tambahnya.
Hanya saja, kata dia, beberapa objek wisata yang dikunjungi masih membutuhkan pembenahan, baik dari sisi infrastruktur maupun peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM). Sebab, hal ini akan menjadi penentu berkembang atau tidaknya sektor pariwisata di daerah. Olehnya itu diperlukan sinergitas yang baik antara pemerintah, swasta dan masyarakat setempat.
“Rata-rata yang kami kunjungi memang masih kurang diperhatikan pemerintah. Ada juga yang dibentuk oleh masyarakat setempat dengan hasil kreativitas, kini tinggal menunggu support pemerintah daerah dari sisi peningkatan infrastruktur pendukung, serta pembinaan terhadap masyarakat lokal, agar lebih siap mengahadapi dan menerima wisatawan yang berkunjung,” bebernya.
Fadhil, yang juga turut dalam perjalanan itu mengungkapkan, bahwa ekspedisi wisata itu merupakan yang pertama tapi bukanlah yang terakhir, karena pihaknya mengagendakan akan kembali mengunjungi destinasi lainnya, yang tersimpan di beberapa daerah dan belum diketahui publik. Hal ini penting untuk dilanjutkan, karena tidak cukup jika hanya pemerintah yang bertindak, anak muda bahkan siapa pun harus tutur terlibat.
“Kami masih akan teru berjalan, menyusuri semua kekayaan alam dan budaya serta sejarah yang tersimpan di Sultra, dan hal ini harus dieksplor lebih jauh lagi,” ujarnya.
Dikatakan pemuda itu, perjalanan yang cukup melelahkan selama sepekan, akhirnya terbayarkan dengan keindahan alam dan kekayaan sejarah serta budaya yang dimiliki sultra. Projek Jurnalis Jalan Jalan dilaksanakan atas swadaya para pewarta yang ikut dalam perjalanan tersebut. Dimasa mendatang, pihaknya berharap Pemda dan pihak swasta bisa mensupport program ini.
“Kita sih berharap projek ini bisa dilaksanakan secara berkelanjutan, agar bisa membantu memasarkan pariwisata Sultra,” katanya.
Adapun beberapa objek wisata yang dikunjungi yakni Benteng Keraton Buton di Kota Baubau, Puncak Buton Tengah,Permandian Wakumoro dan Goa pra sejarah Liang Kabori serta Puncak Wakila di Kabupaten Muna.
“Kami tidak bisa mengunjungi semua objek wisata di daerah yang kami lalui, karena terbatas dari sisi anggaran dan waktu,” pungkasnya (Bersambung)
KOMUNITAS
Pemkab Mubar Serahkan Bansos BBM Untuk 283 Driver Ojek
BURSABISNIS.ID : MUBAR – Pemerintah Kabupaten Muna Barat (Mubar), Sulawesi Tenggara (Sultra) menyerahkan bantuan sosial (Bansos) Bahan Bakar Minyak (BBM) kepada 283 driver ojek.
Plt. Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Mubar, Bahrun Laemaka Siharis mengatakan, driver ojek mendapatkan bantuan Rp450 ribu perbulan dengan rincian, satu kali operasi dibantu dengan 3 liter bensin dengan skema 15 hari beroperasi dalam sebulan.
“Pemda Mubar berikan bantuan 3 liter bensin, setiap bulannya mereka mendapatkan Rp450 ribu,” kata Bahrun Laemaka Siharis, Selasa, 2 Mei 2023.
Sementara itu, Penjabat (Pj) Bupati Muna Barat (Mubar), Dr. Bahri menjelaskan, pemberian bantuan sosial (Bansos) kepada 283 driver ojek sebagai upaya dalam pengenaan dampak inflasi daerah.
“283 driver ojek itu bakal menerima bansos sebesar Rp1.350.000 ribu untuk tiga bulan,”jelas Bahri.
Kata alumni 07 IPDN itu, bansos ini kontinu diberikan manakala berdasarkan hasil evaluasi nantinya dana itu diperuntukkan sesuai dengan kebutuhan mereka dan berdasarkan hasil verifikasi tidak diragukan lagi validitasnya sebagai driver ojek.
“Kita terus lanjutkan jika hasil evaluasi nantinya uang itu dipergunakan sebagaimana mestinya dan hasil verifikasinya valid sebagai seorang driver ojek,”ucap Bahri.
Ia pun mengajak pada driver ojek untuk membentuk wadah organisasi berbadan hukum, agar kelak Pemda Mubar tidak ragu dalam memberikan bantuan pada mereka.
“Bentuk wadah organisasinya, itu penting agar Pemkab tepat memberi bantuan tersebut,”harapnya.
Ditempat yang sama, salah satu driver ojek asal Kusambi, La Finu mengaku bahagia atas bantuan yang diberikan oleh Peda Mubar. Bantuan tersebut kata dia, sangat berarti dan bisa meringankan beban keluarga. Ia pastikan bansos itu untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-harinya.
“Alhamdulillah uangnya bisa untuk beli beras dan ikan,” tutupnya.
Laporan : Phoyo
Entrepreneur
Kadin Konawe Rumah Para Pengusaha
KONAWE, bursabisnis.id – Melalui Musyawarah Kabupaten (Muskab) ke VI, Yusran Akbar terpilih menjadi Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Konawe periode 2021-2026.
Muskab yang digelar di salah satu hotel di Konawe dihadiri langsung Ketua Umum Kadin Sultra, Anton Timbang, Senin (20/12/2021).
Dalam sambutannya, Anton Timbang mengapresiasi Kadin Kabupaten Konawe yang sukses menggelar Muskab.
Anton Timbang juga menyebutkan, bahwa Kadin Konawe merupakan salah satu pendukung utama dirinya saat suksesi Kadin Sultra.
“Kadin Konawe juga pendukung utama saya. Dan alhamdulillah saya menang. Saat pelantikan pengurus Kadin Sultra, saya bertekad meminta pelaksanaan Musyawarah Nasional (Munas) ke V Kadin Indonesia disenggelanggarakan di Kota Kendari, dan semua itu tercapai,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Kadin Konawe terpilih, Yusran Akbar mengatakan, Kadin adalah rumah para pengusaha, tempat mengabdi dan berjuang.
“Kebangkitan ekonomi ditengah pandemi yang menggerogoti, apalagi Covid-19 yang lalu sangat mempengaruhi ekonomi masyarakat kita, baru-baru ini ditemukan virus baru lagi Omicron dan mudah-mudahan tidak tersebar di wilayah kita,” ungkapnya.
Ia mengatakan, kesempatan dirinya bertarung pada bursa pemilihan Ketua Kadin Konawe merupakan panggilan nurani.
“Saya abdikan diri pada daerah yang kita cintai. Alhamdulilah, banyak sekali dukungan dari para senior-senior saya,” katanya.
Untuk itu, Yusran Akbar mengajak seluruh pihak untuk mewujudkan visi misi bersama.
“Visi saya adalah membangun Kadin dengan energi dan semangat baru. Karena kita memasuki norma baru, dunia baru realitas baru, saya ingin membangun Kadin sebagai rumah kita bersama,” katanya.
Ia menambahkan, dari visi yang ada, maka dirinya membagi misi menjadi empat pilar utama untuk bekerja yakni aspek kesehatan sebagai tulang punggung perekonomian. Kemudian, pengembangan ekonomi daerah, pengembangan kewirausahaan dan kompetensi serta memperkuat internal organisai dalam mendorong penguatan regulasi terhadap eksistensi Kadin Konawe.
“Kita perlu mempertegas penerapan UU nomor 1 tahun 1991 tentang kamar dagang dan industri menjadi dasar hukum organisasi kita,” pungkasnya.
Laporan : Rustam
KOMUNITAS
Pelaku Usaha Terdampak Kebijakan PPKM Mikro, Arokap Bakal Layangkan Surat Keberatan
KENDARI, bursabisnis.id — Asosiasi Rumah Makan, Karaoke dan PUB (Arokap) Kota Kendari mendukung Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro, yang mulai dilaksanakan tanggal 6 hingga 20 Juli 2021.
Kendati demikian, Ketua Arokap Kota Kendari, Amran mengaku, bahwa pihaknya akan melayangkan surat keberatan kepada Mendagri, Menko Perekonomian dan Tim Satgas Covid pusat, atas kebijakan PPKM di Kota Kendari.
Pasalnya, penerapan kebijakan tersebut dilakukan di saat Kota Kendari masih berstatus zona kuning. Padahal, PPKM itu seharusnya diberlakukan pada daerah yang masuk pada kategori zona orange dan merah.
“Wacana PPKM ini kan diawali pada tanggal 4 Juli, kemudian mulai diterapkan pada 6 Juli. Sedangkan pada tanggal 5 hingga 6 Juli, Kendari masih berstatus zona kuning. Hal itu dikuatkan dengan data yang diperoleh sari website resmi Pemkot Kendari, (www.kendarikota.go.id),” ungkap Amran, Kamis (8/7/2021), saat malakukan press conference didampingi dua anggota Arokap yakni Parmin dan Rahmat Efendi.
Selain itu, lanjut mantan anggota DPRD Kabupaten Konkep ini, melalui surat keberatan itu, pihaknya meminta kepada pemerintah pusat agar mencabut kebijakan PPKM, apabila dalam beberapa hari kedepan, kasus Covid di kota lulo mengalami penurunan dan status zona berubah menjadi kuning.
Pasalnya, PPKM Mikro ini sangat memberikan dampak yang besar di sektor usaha. Seperti perumahan sejumlah karyawan serta penurunan omzet.
Terkait dukungan Arokap terhadap instruksi pemerintah, Amran mengungkapkan, bahwa seluruh sektor usaha yang berada di bawah naungan Arokap akan taat dan patuh terhadap instruksi pemerintah melalui Surat Keputusan Gubernur Sultra dan Surat Keputusan Wali Kota Kendari.
“Arokap mendukung PPKM. Semua item yang disebutkan dalam instruksi Menteri Dalam Negeri dan Menko Perekomomian akan dilaksanakan. Kami juga mengapresiasi kebijakan pemerintah,” ujarnya.
Sebagai bentuk dukungan atas kebijakan tersebut, Amran memastikan seluruh Tempat Hiburan Malam (THM) siap mematuhi segala ketentuan dalam instruksi Mendagri, Menki Perokonomian dan surat edaran Gubernur Sultra dan Wali Kota Kendari. Salah satunya terkait batas operasional yang ditentukan hingga pukul 20.00 Wita.
Olehnya itu, GM Inul Vista ini mengimbau kepada seluruh anggota Arokap agar taat dab patuh terhadap ketentuan PPKM tersebut. Apabila masih terdapat pengusaha yang melanggar ketentuan kebijakan tersebut, maka pihaknya menyerahkan ke aparat penegak hukum untuk melakukan pengawasan secara sentra.
“Kalau masih ada yang buka di atas batas ketentuan jam operasional, yah itu menjadi tanggung jawab pribadi pengusahannya,” tegasnya.
Liputan: ikas
-
ENTERTAINMENT5 years ago
Inul Vista Tawarkan Promo Karaoke Hemat Bagi Pelajar dan Mahasiswa
-
Rupa-rupa5 years ago
Dihadiri 4000 Peserta, Esku UHO dan Inklusi Keuangan OJK Sukses Digelar
-
PASAR5 years ago
Jelang HPS 2019, TPID: Harga Kebutuhan Pokok Relatif Stabil
-
Entrepreneur5 years ago
Rumah Kreatif Hj Nirna Sediakan Oleh-oleh Khas Sultra
-
Fokus5 years ago
Tenaga Pendamping BPNT Dinilai Tidak Transparan, Penerima Manfaat Bingung Saldo Nol Rupiah
-
FINANCE5 years ago
OJK Sultra Imbau Entrepreneur Muda Identifikasi Pinjol Ilegal Melalui 2L
-
Ekonomi Makro5 years ago
Aset Perbankan Syariah Tumbuh 7,10 Persen, Produk Syariah Semakin Diminati
-
PASAR5 years ago
PD Pasar Kota Kendari Segel Puluhan Lapak di Pasar Baruga