Connect with us

BUDAYA

Pj Walikota Dr Rasman Manafi Berpesan Agar Ciri Khas Maritim Kota Baubau Wajib Dilestarikan

Published

on

Pj Walikota Dr Rasman Manafi menghadiri acara Kasambu Sambu. -foto:istimewa-

BAUBAU, Bursabisnis.id – PJ Wali Kota Baubau, Dr Muh Rasman Manafi menyatakan semua yang berulang harusnya dilakukan lebih dari satu kali.

Ia mengapresiasi acara Kasambu Sambu yang digelar kali ke-23 seraya berharap agar terus dipertahankan.

“Ini adalah bentuk dari upaya menjaga silaturahim dan mensyukuri apa yang diberikan oleh Allah di negeri kita. Ini adalah bagian yang wajib dilestarikan sebagai orang Buton.

Buton adalah dalam rumpun austronesia, kalau yang belajar sejarah antropologi, daratannya mulai dari Australia, Papua, sampai ke Filipina. Inilah paparan Austronesia,” jelasnya dalam pidatonya diacara Pesta Adat Kasambu Sambu pada Minggu, 14 April 2024.

Dijelaskan, sebelah paparan Austronesia, paparan Sunda, meliputi Sumatera, Kalimantan. Ciri khas paparan Austronesia wilayahnya dalam kilometer lautnya sampai ke Hawai.

Kata dia, paparan Austronesia banyak turunan bahasanya, salah satunya adalah Bahasa Pancana yang digunakan diacara Kasambu Sambu.

Lebih jauh, Rasman menjelaskan, Ciri khas Bahasa Pancana, pertama, bahasanya digunakan masyarakat yang hidup berpindah-pindah dari pulau ke pulau, bukan dari daratan ke daratan. Sehingga ada yang ke Madagaskar, Hawai.

Sama dengan Bahasa Austronesia yang dilanjutkan Pancana, adalah orangnya tinggal di pesisir dan berpindah-pindah.

Kedua, kata Rasman, Bahasa Austronesia ciri bahasa bangsa maritim. Kalau dilestarikan bagian memelihara budaya maritim.

“Sehingga pada saat rencana pembangunan Baubau 20 tahun ke depan, tuangkan narasi maritim didalam pembangunan Kota Baubau. Karena kalau narasinya kita adopsi, maka semua budaya maritim, termasuk hari ini akan dilestarikan,” ulasnya.

Diterangkan, Bahasa Austronesia tertua di Champa, Vietnam pada abad IV di prasasti Dong Yen Chau.

“Isinya dilestarikan di Buton. Isinya menjelaskan sumber kehidupan berasal dari sumur yang dijaga Naga Suci. Jadi kalau bicara Naga, ciri khas bangsa maritim, turunan dari Austronesia ada di Pancana,” bebernya.

“Nah, saya tarik ke sini. Acara Kasambu Sambu. Budaya yang kita tampilkan tadi, perang, berkumpul, makan bersama. Adalah budaya maritim untuk memelihara keragaman yang berkumpul,” sambungnya.

Kata Rasman, karena semua budaya maritim tidak berdiri dari satu kelompok suku. Pasti berdiri dari berbagai suku, karena wilayahnya interaksi orang.

“Sehingga Kasambu Sambu dan lainnya. Mudah-mudahan para kepala OPD yang ada hari ini ada yang nanti melanjutkan menjadi Sekda, atau Wali Kota Baubau, bahkan gubernur. Tolong saya titipkan semua budaya yang ada menjadi ciri khas maritim di Kota Baubau segera lestarikan dan wajib lestarikan
karena ciri bangsa Austronesia sejak abad IV,” beber Rasman.

“Kebetulan ada Wakil Ketua DPRD, saya ingin sahuti langsung yang disampikan tokoh Kolese bahwa aspal adalah bagian dalam upaya membangun konektivitas wilayah,” sambungnya.

Rasman menambahkan, tidak pernah ada wilayah maritim yang besar kalau konektivitasnya tidak terbangun. Tidak ada wilayah pantai, wilayah maritim yang akan mensejahterakan rakyatnya kalau tidak membangun konektivitas.

“Sehingga jalan, pelabuhan, bandara adalah media konektivitas utama. Saya menitipkan agar supaya tim anggaran eksekutif Pemerintah Kota dan mohon kiranya DPRD Kota Baubau sudah 10 tahun yang lalu aspal dibangun di Kolese,” sebut Rasman.

“Mohon kiranya pada perubahan anggaran ini dapat menjadi prioritas untuk dapat diakomodir dalam pembangunan Kota Baubau di Kolese, jika anggaran belum mencukupi, mohon kiranya hal ini dan ini menjadi perintah bagi eksekutif Pemkot Baubau untuk menjadi prioritas pembangunan aspal di Kolese,” pungkasnya.

Advetorial/Pariwara

Continue Reading

BUDAYA

Yang Mulia La Ode Kariu Dilantik Jadi Sultan Buton

Published

on

By

Prosesi pelantikan Yang Mulai La Ode Kariu sebagai Sultan Buton.-foto:ist-

BAUBAU, Bursabisnis.id – Setelah melalui proses yang cukup panjang, mulai dari prosesi Tiliki, Buataka Katange, Kambojai, Fali, Sokaiyana Pau sampai kepada prosesi Bulilingiana Pau atau pelantikan Sultan Buton, akhirnya Yang Mulia (YM) Drs H La Ode Kariu sah menjabat sebagai Sultan Buton atau Laki Wolio.

Prosesi Bulilingina Pau atau pelantikan Sultan Buton La Ode Kariu dilaksanakan pada Jumat, 29 November 2024.

Prosesi ini dihadiri langsung Ketua Umum Forum Silaturahmi Keraton Nusantara (FSKN) YM Karaeng Turikale VIII Maros Brigjen (Pol) Dr AA Mapparesa , MM, M.Si bersama sejumlah Raja dan Sultan Se-Nusantara, termasuk raja-raja yang ada di Sulawesi Tenggara tergabung dalam FSKN dan juga Raja Timor yang sekarang masuk dalam negara Timor Leste.

Dalam sambutannya, Ketua umum FSKN YM Karaeng Turikale VIII Maros Brigjend (Pol) Dr AA Mapparesa, MM.M.Si memberikan dukungan sepenuhnya kepada La Ode Kariu yang sudah sah menjabat sebagai Sultan Buton dan kemudian menjadi anggota FSKN.

”Paduka yang Mulia Sultan Buton atas nama seluruh Raja dan Sultan kami menyampaikan ucapan selamat, ucapan tersyakur atas amanah yang mulia peroleh dari seluruh kerabat kita seluruh masyarakat yang ada di Kesultanan maupun di Pulau Buton ini. Kami yakin kita adalah partner strategis pemerintah khususnya di dalam pelestarian pemajuan dan pewarisan nilai-nilai budaya yang diwariskan oleh para leluhur untuk diwariskan kembali secara positif nilai-nilai ini kepada generasi penerus kita,” ujarnya.

YM AA Mapparesa mewakili Raja dan Sultan yang ada di Nusantara ini menyampaikan apresiasi dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Pj Wali Kota Baubau Dr H Muh Rasman Manafi, SP, M.Si, sebab pihaknya sangat paham betul bagaimana proses yang dilakukan baik melalui proses adat maupun melalui pemerintah.

Ini suatu langkah positif dari Pemkot Baubau untuk membuat warga masyarakat tetap bersatu, karena yang paling mahal adalah persatuan.

Begitu pula dengan apa yang dilakukan dengan pelantikan Sultan Buton sebagai puncak acara yang dilaksanakan pada hari Jumat, yang merupakan hari yang sangat berkah dilaksanakan penobatan secara Islami di masjid dan dilanjutkan secara adat di Baruga.

”Inilah salah satu prosesi adat yang menurut catatan kami lengkap dan disaksikan oleh pemerintah setempat. Insya Allah Yang Mulia Sultan Buton, tetap berada di dalam FSKN Nusantara dan kami berharap pula seluruh kerabat kami di kesultanan maupun seluruh warga Baubau, mohon dukungan kiranya kita semua ini bisa melestarikan dan mewariskan budaya kita secara baik kepada generasi penerus kita. Dan hari ini Kesultanan Buton dan Pemkot Baubau telah mengukir sejarah bahwa inilah pelestarian adat dan pemajuan budaya yang menjadi mercusuar untuk nusantara kita,” tutupnya.

Penulis : Icha
Editor : Tam

Continue Reading

BUDAYA

Ketua Forum Silaturahmi Keraton Nusantara Apresiasi Pj Wali Kota Lestarikan Adat dan Budaya

Published

on

By

Gala dinner kepada raja dan Sultan se Nusantara di aula kantor Wali Kota Baubau Palagimata. -foto:ist-

BAUBAU, Bursabisnis.id – Raja dan Sultan se Nusantara yang tergabung dalam Forum Silaturahmi Keraton Nusantara (FSKN) memberikan apresiasi kepada Pj Wali Kota Baubau Dr H Muh Rasman Manafi, SP, M.Si yang terus berupaya melestarikan adat dan budaya Buton.

Apresiasi tersebut disampaikan langsung ketua umum FSKN YM Karaeng Turikale VIII Maros Brigjend Pol Dr AA Mapparesa MM, M.Si saat Gala Dinner atau jamuan makan malam yang digelar Pemkot Baubau kepada raja dan Sultan se Nusantara di aula kantor Wali Kota Baubau Palagimata pada Kamis, 28 November 2024 malam.

Menurut YM AA Mapparesa, suatu kesadaran atau keikhlasan untuk mempertahakan budaya dan adat serta nilai-nilai yang telah diwariskan oleh leluhur sudah ditunjukkan Pj Wali Kota Baubau Dr H Muh Rasman Manafi dan seluruh jajarannya termasuk kepada seluruh perangkat adat Kesultanan Buton atas upaya melestarikan adat istiadat dan budaya.

Oleh sebab itu, Ketua FSKN AA Mapparesa juga menyampaikan pesan dari seluruh anggota FSKN kepada PJ Wali Kota Baubau mengingat, bahwa pataka untuk Silaturahmi Keraton Nusantara berakhir di Kota Baubau pada tahun 2019 lalu yakni di zaman almarhum Dr H AS Tamrin, MH.

Zaman kepemimpinan AS Tamrin yang terakhir menyelenggarakan Festival Keraton Masyarakat Adat (FKMA) yang mengusulkan, agar tidak tidak terlalu berlebihan untuk digelar kembali aktivitas FKMA di Baubau di tahun 2025/
YM AA Mapparesa, FKMA memberikan kesan yang dalam baik tuan rumah maupun sebagai kerabat.

Karena itu, janganlah masalah waktu dan biaya menjadi penghalang akan tetapi semangat silaturahmi yang menggerakan hati untuk dapat datang pada festival keraton nanti.

Pada kesempatan tersebut, YM AA Mapparesa juga memperkenalkan kehadiran perwakilan dari Kerajaan Timor yang kini masuk wilayah Timor Leste.

Diakui, sistem pemerintahan memang ada batas wilayah namun kalau pemerintahan adat batasnya ada di hati. Karena itu didalam lembaga adat tidak ada batas wilayah, karena semua satu misi yakni pelestarian adat dan budaya.

Penulis : Icha
Editor : Tam

Continue Reading

BUDAYA

Pengambilan Air Permandian, Awali Prosesi Pelantikan Sultan Buton

Published

on

By

Prosesi adat pengambilan air pemandian yang diambil dari 8 mata air. -foto:ist-

BAUBAU, Bursabisnis.id – Pelantikan Sultan Buton atau Bulilingiana Pau sesuai rencana akan dilaksanakan di masjid agung Keraton Buton dan Baruga Keraton Buton.

Pelantikan akan berlangsung pada Jumat, 29 November 2024 besok.

Menurut Bonto Ogena Matanaeyo Drs H Abdul Wahid Yayasan Adat dan Budaya Kesultanan Buton (YABKB), sebelum dilaksanakan pelantikan Sultan Buton atau Laki Wolio, terlebih dahulu dilaksanakan prosesi adat yakni pengambilan air pemandian yang diambil dari 8 mata air yang disimpan di rumah Bontona Peropa yang berada di Kelurahan Lamangga Kecamatan Murhum pada Kamis, 28 November 2024 tadi sore.

Selanjutnya ungkap Abdul Wahid, air pemandian yang sudah diambil dari rumah Bontona Peropa tersebut diantar oleh 8 orang laki-laki dan 8 perempuan yang diiringi oleh tarian Galangi bersama Pata Limbona menuju Batu Yi Ganda yang lokasinya berdekatan dengan kuburan Sultan Murhum dan juga berdekatan dengan masjid agung Keraton Buton.

Kemudian, air pemandian tersebut akan diritualkan dengan pemukulan gendang semalam suntuk sampai Jumat pagi.

Kemudian pada Jumat pagi, rombongan pengambil mata air, kembali mendatangi Batu Yi Gandangi untukmengambil air yang sudah tersimpan pada Kamis sore.

Kemudian akan diantar langsung ke rumah Laki Wolio atau Sultan Buton yang berada di Kelurahan Kadolomoko, Kecamatan Wolio untuk dilaksanakan permandian baik Laki Wolio maupun permaisuri Sultan.

”Dan sesudah permandian itu barulah di antar ke masjid Agung Keraton Buton untuk melaksanakan shalat jum’at. Setelah selesai shalat Jum’at maka di adakanlah ritual pemutaran payung di dalam masjid, selanjutnya pemutaran payung di batu upawa dan dilanjutkan dengan acara ritual di baruga, selesai itu selesailah pelantikan,” ungkapnya.

Abdul Wahid berharap prosesi pelantikan Sultan Buton yang dihadiri tamu-tamu dari Kesultanan dan Kerajaan yang ada di nusantara beserta undangan lainnya pada Jumat pagi dapat berjalan dengan baik dan sukses.

Penulis : Icha
Editor : Tam

Continue Reading

Trending

Copyright © 2017 PT. Bisnis Media Sentosa - Bursabisnis.ID