Wisata
Sambut Hari Pariwisata Sedunia, Kementerian Pariwisata RI Hadirkan Kuis Menarik

JAKARTA, Bursabisnis. Id – Kementerian Pariwisata (Kemenpar) berkolaborasi dengan mitra Co-Branding Wonderful Indonesia menghadirkan program menarik berupa aktivasi daring bertajuk “COBAIN!” (Co-branding Wonderful Indonesia Nanya-nanya!).
Aktivasi yang dihadirkan dalam rangka menyambut Hari Pariwisata Sedunia (World Tourism Day) 2025 ini mengajak masyarakat untuk ikut serta dalam kuis berhadiah total Rp5.000.000 untuk 15 orang yang beruntung.
Deputi Bidang Pemasaran Kemenpar Ni Made Ayu Marthini mengatakan aktivasi ini merupakan hasil kolaborasi dengan para mitra co-branding yang telah berkolaborasi mendukung kemajuan pariwisata Indonesia.
Deputi Bidang Pemasaran Kemenpar Ni Made Ayu Marthini. -foto:dok.kemenpar-
“Momentum Hari Pariwisata Sedunia ini kami jadikan ajakan kepada masyarakat untuk turut ambil bagian dalam gerakan pariwisata yang bukan hanya jalan-jalan, tapi juga peduli terhadap lingkungan dan masa depan, melalui kegiatan pariwisata yang lebih bertanggung jawab,” ujar Deputi Ni Made Ayu Marthini di laman kemenpar. go. id.
Hal tersebut sejalan dengan tema Hari Pariwisata Sedunia yang pada tahun ini mengusung tema global “Pariwisata dan Transformasi Berkelanjutan”.
Konsep pariwisata ini bertujuan meminimalkan aktivitas pariwisata dari dampak terhadap kerusakan lingkungan, mendukung budaya lokal, dan menciptakan manfaat ekonomi yang adil bagi masyarakat setempat, serta memastikan pengalaman positif bagi semua pihak.
“Langkah kecil yang kita lakukan saat berwisata, bisa membuat destinasi lebih lestari untuk generasi nanti,” kata Made.
Hal senada disampaikan Asisten Deputi Strategi dan Komunikasi Pemasaran Kemenpar, Firnandi Gufron.
Ia mengatakan aktivasi ini selain sebagai bagian dari peringatan Hari Pariwisata Sedunia tapi juga meningkatkan awareness terhadap program Co-Branding Wonderful Indonesia.
“Program tersebut telah berkolaborasi dengan berbagai jenama dari beragam industri untuk mendukung kemajuan pariwisata Indonesia,” kata Firnandi Gufron.
Untuk mengikuti aktivasi ini, peserta bisa menjawab semua pertanyaan yang ada pada tautan yang menjadi sorotan di akun Instagram @pesona.Indonesia berjudul COBAIN!.
Setelah itu, jangan lupa repost konten promo COBAIN! ke Instagram story. Periode kuis telah dibuka sejak 27 September hingga 5 Oktober 2025.
Pemenang diumumkan pada 6 Oktober 2025 melalui Instagram story @pesona.indonesia. Jangan lupa ikutan ya.
Sumber :kemenpar.go.id
Laporan : Icha
Editor : Tam
INDUSTRI
Penerapan SNI, Instrumen Penting Tingkatkan Daya Saing Nasional dan Global

JAKARTA, Bursabisnis. id –
Kementerian Perindustrian terus memperkuat peran standardisasi industri sebagai salah satu instrumen penting dalam meningkatkan daya saing industri nasional.
Melalui penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI), dapat memastikan kualitas produk dalam negeri mampu memenuhi kebutuhan pasar domestik sekaligus bersaing di tingkat global.
“Standardisasi juga menjadi landasan bagi perlindungan konsumen, peningkatan efisiensi produksi, serta penguatan rantai pasok industri. Dengan standar yang baik, industri kita tidak hanya lebih kompetitif, tetapi juga lebih adaptif terhadap tuntutan perkembangan teknologi, lingkungan, dan perdagangan internasional,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di laman kemenperin. go.id.
Berdasarkan data per Juli 2025, telah disusun sebanyak 5.449 Standar Nasional Indonesia (SNI), dengan 136 di antaranya telah diberlakukan secara wajib.
Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Andi Rizaldi menjelaskan, SNI yang paling banyak disusun adalah berjenis metode uji, istilah, definisi, serta ukuran, yang mencapai 43 persen dari total SNI.
“Selanjutnya adalah SNI untuk produk atau barang jadi, serta bahan baku. Hal ini menunjukkan bahwa cakupan standardisasi industri semakin luas, sejalan dengan kebutuhan industri dan masyarakat,” ujar Andi pada acara Temu Industri Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Logam dan Mesin (BBLM) 2025.
Selain merumuskan dan memberlakukan SNI, BSKJI juga melaksanakan pengawasan standardisasi baik di pabrik maupun pasar.
Kegiatan ini dilakukan dengan koordinasi bersama kementerian yang membidangi perdagangan, serta mencakup pengawasan terhadap Lembaga Penilai Kesesuaian (LPK) yang berperan menguji dan menerbitkan sertifikat kesesuaian.
“Pada tahun 2024, Kemenperin telah melakukan pengawasan terhadap 67 SNI wajib yang mencakup 113 merek di 36 provinsi. Hasilnya, 61 merek telah memenuhi ketentuan SNI, sementara 51 merek masih memiliki catatan dan temuan yang perlu ditindaklanjuti,” ungkap Andi.
Kepala BSKJI menekankan pentingnya kerja sama lintas pemangku kepentingan untuk menghadapi tantangan standardisasi.
“Kita tidak bisa bekerja sendiri. Diperlukan sinergi antara industri, LPK, asosiasi, akademisi, dan kementerian/lembaga agar manfaat standardisasi benar-benar dirasakan masyarakat,” ujarnya.
Dalam hal ini, BBLM yang berada di lingkungan BSKJI diharapkan dapat berperan aktif mendukung penerapan, pemberlakuan, dan pengawasan SNI.
“Layanan BBLM harus agile dan dinamis, menyesuaikan kebutuhan para pemangku kepentingan. BBLM harus hadir sebagai mitra yang memberikan solusi, sekaligus mendukung penjaminan mutu produk industri nasional yang berkualitas,” tuturnya.
Andi menambahkan, penguatan BBLM dan unit pelaksana teknis lainnya juga sejalan dengan upaya Kemenperin menjadikan SNI sebagai instrumen non-tariff barrier untuk melindungi masyarakat dan industri nasional di tengah derasnya arus produk impor.
“Dengan membangun sinergi berkelanjutan, kita pastikan seluruh kebijakan standardisasi industri memberikan manfaat nyata bagi industri dan konsumen di Indonesia,” imbuhnya.
Guna mencapai sasaran tersebut, BBLM menyelenggarakan TEMATIK-BBLM Temu Pelanggan, Industri dan Stakeholder BBLM dengan tema “Penguatan Sinergis BBLM dengan Stakeholder Industri dalam Menghadapi Tantangan Global”. Salah satu agenda utama dalam kegiatan ini adalah penyerahan sertifikat akreditasi dan sertifikat SPPT SNI, verifikasi gas rumah kaca (GRK), serta sertifikat ISO 9001/14001/45001/SMKI kepada industri atau pelaku usaha.
“Momentum ini menegaskan komitmen Kemenperin dalam meningkatkan kepatuhan regulasi serta kualitas produk nasional serta kontribusi terhadap penurunan Gas Rumah Kaca sebagai program nasional,” kata Kepala BBLM, Gunawan.
Melalui forum ini, BBLM ingin memastikan proses sertifikasi SPPT SNI sesuai regulasi dapat dipahami dan diakses oleh seluruh pelaku industri. Selain itu, penerapan Permenperin TKDN No. 35/2025 menjadi peluang besar bagi industri nasional untuk memperkuat posisi dalam rantai pasok domestik maupun global.
Selain sosialisasi proses sertifikasi SPPT SNI, forum juga membahas implementasi Permenperin TKDN No. 35/2025 termasuk mengenai insentif dan skema self-declare untuk IKM. Selain itu, pada forum ini juga memberikan gambaran umum mengenai sertifikasi produk wajib dan sukarela untuk sektor food tray, Alsintan, APAP, konversi energi, dan logam.
Selanjutnya, materi tata cara penyampaian data emisi GRK melalui SIINas sesuai ketentuan terbaru, pemanfaatan platform digital SIINas dalam layanan sertifikasi SNI/SPPT SNI produk wajib, serta solusi dalam menghadapi tantangan dan isu nasional yang harus dihadapi oleh seluruh pihak berkepentingan yang bersinergis sebagai bukti peran aktif dari seluruh pihak.
“Kami optimistis, sinergi yang dibangun bersama stakeholder industri akan menjadi fondasi penting bagi terciptanya industri logam dan mesin nasional yang berdaya saing tinggi, ramah lingkungan, serta siap menghadapi tantangan global,” pungkas Gunawan.
Sumber : kemenperin.go.id
Laporan ; Tam
INDUSTRI
Kementerian Perindustrian Perkokoh Peran Indonesia dalam Rantai Nilai Halal Global

JAKARTA, Bursabisnis.id –
Industri halal di Indonesia menunjukkan perkembangan yang signifikan. Hal ini turut didorong oleh perkembangan tematik halal yang saat ini bukan lagi hanya sekadar kepatuhan terhadap aturan, namun telah berkembang menjadi bagian dari lifestyle modern yang merepresentasikan kualitas, keamanan, dan produk berkelanjutan.
“Prinsip halal hadir tidak hanya pada produk konsumsi, tetapi juga dalam rantai pasok, layanan, dan pola hidup sehari-hari. Ekosistem inilah yang memberikan nilai tambah bagi industri sekaligus memperkuat daya saing produk nasional di pasar global,” ujar Sekretaris Jenderal Kemenperin, Eko S.A Cahyanto saat Press Conference Partisipasi Kemenperin pada Halal Indonesia International Industry Expo 2025 (Halal Indo 2025) di Jakarta sebagaimana diberitakan laman kemenperin. go. id.
Merujuk pada UU 59/2024 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN), salah satu arah kebijakan pengembangan industri pengolahan adalah menjadi pusat industri halal dunia.
Dalam rangka mengimplementasikan arah kebijakan tersebut, Pusat Industri Halal Kemenperin memiliki 6 (enam) program utama yaitu penyusunan kebijakan teknis, pembentukan dan penguatan infrastruktur industri halal, pengembangan SDM industri halal, fasilitasi industri halal, peningkatan promosi dan kerja sama industri halal, serta pengawasan dan pengendalian industri halal.
Lebih lanjut Eko menyampaikan, Kemenperin ingin menegaskan komitmen untuk memperkuat hilirisasi industri halal, memperluas ekspor, dan memperkokoh peran Indonesia dalam rantai nilai halal global.
Hal ini dilakukan salah satunya melalui bentuk promosi dan keikutsertaan Kemenperin berkolaborasi dengan PT Dyandra Promosindo dalam agenda Halal Indo 2025 yang akan diselenggarakan pada tanggal 25-28 September 2025 di Hall 6 dan 7 Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD Tangerang, Banten.
Tahun ini, Kemenperin hadir di Halal Indo dengan mengusung tema Experience the Diversity of Indonesia’s Halal Industry: Shaping the Future of Global Halal Industry.
Paviliun Kemenperin menempati area seluas 1.224 m² dan turut menghadirkan 128 pelaku industri dan asosiasi dari berbagai sektor mulai dari makanan dan minuman, farmasi, kosmetik, tekstil, aneka, hingga Kawasan Industri Halal, serta infrastruktur ekosistem industri halal di lingkungan Kemenperin.
Para pelaku industri yang tergabung dalam paviliun Kemenperin ini telah melalui proses kurasi oleh pembina sektor terkait.
Selain itu, terbuka pula kesempatan untuk dapat belajar mengenal industri halal lebih dalam melalui berbagai aktivitas menarik dan interaktif, diantaranya workshop melukis tableware halal, mencanting batik halal, meracik parfum non-alkohol, make up class menggunakan kosmetik halal, menghias bento cake, hingga meracik jamu dan teh rempah.
Penganugerahan Indonesia Halal Industry Awards (IHYA) juga akan hadir pada Halal Indo tahun ini. IHYA merupakan bentuk apresiasi yang diberikan Kemenperin selama 5 tahun terakhir kepada stakeholders yang telah berkontribusi aktif dalam pengembangan industri halal nasional.
Penganugerahan IHYA kali ini diberikan untuk Perusahaan Industri besar dan kecil menengah sektor makanan dan minuman, kosmetik, farmasi dan obat tradisional, tekstil/aparel, dan keramik (tableware). Selain itu, penghargaan juga diberikan untuk perusahaan kawasan industri, lembaga pemerintah, serta Lembaga Jasa Keuangan yang memberikan dukungan kepada program industri halal.
Selain itu, akan ada penghargaan khusus kepada individu yang dinilai berkontribusi besar dalam pengembangan dan pemberdayaan industri halal.
Selain menghadirkan produk-produk halal unggulan, Kemenperin juga akan menghadirkan Industrial Festival 2025 sebagai wadah kolaborasi lintas sektor dalam menampilkan inovasi, kreativitas, dan capaian industri nasional. Tahun ini merupakan penyelenggaraan Industrial Festival kedua, yang mempertegas konsistensi Kementerian Perindustrian dalam menghadirkan ruang interaksi antara dunia industri dan masyarakat luas khususnya generasi muda.
“Kehadiran Industrial Festival melengkapi upaya pemerintah dalam memperkuat hilirisasi, memperluas pasar, serta memperkenalkan transformasi industri Indonesia ke tingkat global,” tegas Eko.
Adapun rangkaian kegiatan yang akan diisi pada Industrial Festival 2025 antara lain Business Matching, Layanan Publik, Klinik Halal, Klinik Program Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri (P3DN), Klinik HAKI, Klinik SIINas, Klinik Kemasan, Klinik SNI, Forum Konsultasi Publik, Inspiring Lecturer oleh Menteri Perindustrian, Kuliah Umum bersama Wakil Menteri Perindustrian, Factory Visit, dan Talkshow menarik tentang gaya hidup halal serta membangun ekosistem halal nasional berorientasi pasar global.
Pada tahun 2024, penyelenggaraan Industrial Festival berkolaborasi dalam Halal Indo dengan total lebih dari 500 perusahaan yang berpartisipasi.
Selain itu, pada puncak kegiatan Industrial Festival 2024 juga berhasil menarik antusias sekitar 1.100 mahasiswa dan berbagai komunitas untuk menghadiri Kuliah Umum oleh Menteri Perindustrian.
Halal Indo merupakan pameran halal berskala internasional terbesar di Indonesia. Pada penyelenggaraan tahun 2025, Halal Indo berkolaborasi dengan Glam Local dan Jagat Aroma akan lebih banyak mengundang keikutsertaan internasional, baik sebagai exhibitor maupun calon buyer, serta membuka kesempatan lebih besar kepada para pemilik brand untuk mengenalkan produk halalnya.
Halal Indo 2025 akan menghadirkan serangkaian program, meliputi Halal Connect, Business Matching, Fashion Show by #MARKAMARIE, IHYA 2025, penampilan spesial dari penyanyi ternama tanah air, dan berbagai rangkaian acara Industrial Festival 2025.
“Partisipasi Kementerian Perindustrian dalam Halal Indo 2025 menjadi momentum penting untuk memperlihatkan kekuatan industri halal nasional, sekaligus membuka peluang investasi dan kolaborasi global. Kami berharap publik dapat semakin memahami potensi besar industri halal Indonesia,” katanya.
Sementara itu, Presiden Direktur Dyandra Promosindo, Daswar Marpaung mengatakan, Halal Indo 2025 hadir dengan fokus untuk membantu mendorong pertumbuhan industri halal tanah air. Acara tahunan ini, menjadi sarana yang tepat untuk membangun ekosistem yang kuat dan terintegrasi dengan mempertemukan seluruh pemangku kepentingan dari hulu ke hilir.
Halal Indo 2025 terhubung dengan jaringan expo halal internasional, termasuk Mega Halal Bangkok, MIHAS di Malaysia, New Zealand Halal Show, hingga Halal Expo di Istanbul.
Pada penyelenggaraannya di tahun ini, Halal Indo telah menarik minat kalangan internasional, baik sebagai peserta pameran maupun calon buyer, yakni dari Malaysia, Thailand, Turki, Kirgistan, Tiongkok, Ghana, Filipina, Libya, Selandia Baru, Singapura, dan Amerika Serikat.
“Halal Indo 2025 bukan hanya tentang memamerkan produk, tetapi juga tentang merajut visi bersama. Kami percaya bahwa untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat halal dunia, kita harus membangun ekosistem yang kuat dan terintegrasi dari hulu ke hilir. Acara ini adalah bukti nyata kolaborasi yang solid antar pelaku industri, pemerintah, dan masyarakat untuk mencapai tujuan tersebut,” jelasnya.
Sumber : kemenperin.go.id
Laporan : Icha
Editor : Tam
KOMUNITAS
Menteri Pariwisata Serap Aspirasi dan Gagasan Mahasiswa Poltekpar Makassar

MAKASSAR, Bursabisnis. id – Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana berdialog dengan mahasiswa Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Makassar, untuk menyerap aspirasi dan bertukar gagasan, mengenai pengembangan kepariwisataan nasional, khususnya dalam peningkatan kualitas dan daya saing sumber daya manusia (SDM).
Melalui diskusi terbuka ini, Menteri Widiyanti berharap pembangunan pariwisata dapat berjalan optimal dengan mengidentifikasi tantangan sekaligus memanfaatkan ide-ide segar dari generasi muda.
“Saya datang ke sini untuk mendengar langsung keluhan maupun ide dari mahasiswa. Anak muda selalu punya gagasan inovatif yang bisa membantu kami di pemerintahan. Karena itu mari kita ngobrol dan berbagi,” ujar Menteri Pariwisata Widiyanti dalam agenda Ngobrol Bareng 30 Mahasiswa Poltekpar Makassar di Kampus Poltekpar, Makassar sebagaimana dilansir dari laman kemenpar. go. id.
Salah satu mahasiswa bernama Voli Feda Pratiwi dari Program Studi Usaha Perencanaan Wisata Semester 5 menyampaikan aspirasinya.
Menurut Voli perlunya edukasi dan peningkatan kesadaran tentang kapal pinisi sebagai ikon Sulawesi di Bulukumba.
Disisi lain, Rahma Dini Saputri dari Program Studi Usaha Perencanaan Wisata berpandangan bahwa dibutuhkan promosi pariwisata Kota Palopo yang kaya akan wisata bahari, budaya, dan sejarah. Palopo juga memiliki Pelabuhan Tanjung Ringgit yang kerap disinggahi kapal pesiar.
Menanggapi hal itu, Menteri Pariwisata menekankan pentingnya kolaborasi dengan para ahli untuk memperkaya edukasi mengenai kapal pinisi, yang telah menjadi bagian dari program unggulan Kementerian Pariwisata yaitu Wisata Naik Kelas melalui pengembangan wisata bahari.
Program Wisata Naik Kelas dirancang untuk meningkatkan kualitas pariwisata dari segala sisi, mulai dari infrastruktur, sumber daya manusia, produk wisata, hingga promosi melalui pendekatan wisata minat khusus yang diharapkan dapat memberikan pengalaman yang lebih personal, berkualitas, dan berkelanjutan.
“Indonesia memiliki potensi besar dengan 17 ribu pulau. Wisata bahari bisa menjadi industri kuat, namun regulasi pelayaran masih perlu diperkuat. Itu pekerjaan rumah besar yang harus kita benahi,” katanya.
Menteri Widiyanti juga menyampaikan rencana koordinasi dengan Kementerian Perhubungan dan para pemangku kepentingan untuk mengoptimalkan regulasi pelayaran wisata.
Ada pula Irwandi, mahasiswa dari Program Studi Destinasi Pariwisata semester 5, berpandangan bahwa perbaikan infrastruktur di Toraja yang berpotensi menjadi destinasi unggulan, sekaligus regulasi penggunaan pemandu lokal oleh wisatawan mancanegara.
Mahasiswa semester 5 dari Program Studi Pengelolahan Konvensi dan Acara Putri Salsabila mengajak Kementerian Pariwisata berkolaborasi dengan Himpunan Mahasiswa Pariwisata Indonesia (HMPI) yang memiliki program kerja sejalan dengan Gerakan Wisata Bersih Kementerian Pariwisata dan Dewi Bimasta (Desa Wisata Binaan Mahasiswa) HPMI yang sejalan dengan program Pengembangan Desa Wisata Kementerian Pariwisata.
Sekretaris Kementerian Pariwisata, Bayu Aji, menambahkan bahwa Rancangan Undang-Undang Perubahan Ketiga atas UU Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan telah memuat kewajiban bagi wisatawan mancanegara untuk menggunakan jasa pemandu lokal.
“Indonesia memiliki potensi besar dengan 17 ribu pulau. Wisata bahari bisa menjadi industri kuat, namun regulasi pelayaran masih perlu diperkuat. Itu pekerjaan rumah besar yang harus kita benahi,” katanya.
“Peran pemerintah daerah dan dinas pariwisata sangat penting dalam menjalankan kebijakan ini. Mari kita libatkan kepala daerah agar sektor pariwisata makin maju. Pariwisata memberi multiplier effect nyata bagi perekonomian,” tambah Bayu.
Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kementerian Pariwisata, Martini Mohamad Paham, menambahkan bahwa promosi menjadi perhatian serius Menteri Pariwisata Widiyanti. Namun, pemerintah pusat tidak bisa bekerja sendiri tanpa dukungan para pemangku kepentingan, termasuk mahasiswa.
“Hal sederhana yang bisa dilakukan teman-teman adalah membuat konten positif tentang destinasi Indonesia. Ayo bersama-sama promosikan keunggulan pariwisata kita, mulai dari makanan, tenun, suvenir, hingga karya kreatif mahasiswa,” kata Martini.
Laporan : Icha
Editor : Tam
-
ENTERTAINMENT6 years ago
Inul Vista Tawarkan Promo Karaoke Hemat Bagi Pelajar dan Mahasiswa
-
Rupa-rupa6 years ago
Dihadiri 4000 Peserta, Esku UHO dan Inklusi Keuangan OJK Sukses Digelar
-
PASAR6 years ago
Jelang HPS 2019, TPID: Harga Kebutuhan Pokok Relatif Stabil
-
Entrepreneur6 years ago
Rumah Kreatif Hj Nirna Sediakan Oleh-oleh Khas Sultra
-
Fokus6 years ago
Tenaga Pendamping BPNT Dinilai Tidak Transparan, Penerima Manfaat Bingung Saldo Nol Rupiah
-
FINANCE6 years ago
OJK Sultra Imbau Entrepreneur Muda Identifikasi Pinjol Ilegal Melalui 2L
-
Fokus4 months ago
Usai Harumkan Nama Wakatobi, Pelatih Atlit Peraih Medali Emas Jual Hp Untuk Ongkos Pulang
-
Entrepreneur6 years ago
Mengenal Sosok Pengusaha Syarifuddin Daeng Punna yang Pantang Menyerah Berusaha