PERTANIAN
Sultra Membuka Peluang Investasi Disektor Pertanian dan Pariwisata Seluas-luasnya

KENDARI, Bursabisnis.id – Wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) memiliki potensi lahan pertanian yang sangat potensial dikembangkan. Karena itu, ini sangat menguntungkan bila investor berinvestasi di bumi anoa.
Investasi disektor pertanian dalam arti luas, bagai pemerintah daerah (Pemda) Sultra akan memberikan dukungan yang sangat besar.
“Sulawesi Tenggara membuka diri seluas-luasnya bagi para investor yang mau berinvestasi. Sebagai perpanjangan tangan pemerintah, tentu akan memberikan dukungan sesuai kewenangan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku,” kata Parinringi, SE,M.Si Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Sultra.
Parinringi yang saat ini juga menjabat sebagai Pj Bupati Buton Selatan (Busel) mengungkapkan data statistik tahun 2016, mengenai potensi dan penggunaan atau pemanfaatan lahan di Sultra.

Parinringi SE,M.Si
Pada tahun 2016, penggunaan lahan di Sultra seluas 3.691.957.38 Ha yang terdiri atas :
1. Hutan belukar 1.361.178.54 Ha
2. Hutan lebat 860.711.42 Ha
3. Kebun campuran 549.113.64 Ha
4. Persawahan 78.454.82 Ha
5. Perkebunan 43.629.58 Ha
6. Permukiman 115.977.02 Ha
7. Tanah terbuka 303.548.32 Ha
Pada tahun 2017, penggunaan lahan di Sultra seluas 3.833.892.3 Ha, yang penggunaanya terbagi atas:
1. Tanah sawah seluas 128.685,9 Ha
2. Lahan pertanian bukan sawah seluas 2.973.002,5 Ha,
3. Lahan bukan pertanian seluas 732.203,9 Ha.
Untuk penggunaan lahan, luas kawasan hutan dan perairan seluas 2.333.155 Ha, yang terdiri atas :
1. Hutan Lindung seluas 1.081.489 Ha
2. Hutan Suaka Alam dan Pelestarian Alam seluas 282.924 Ha.
Selain penggunaan lahan di Sultra, Parinringi yang pernah menjabat Pj Bupati Kolaka Utara (Kolut) ini juga mengenai kawasan budidaya.

Sawah di Desa Sani-sani Kabupaten Kolaka. -foto:lajur.co-
Menurutnya, sesuai Peraturan Daerah (Perda) Nomor 02 Tahun 2014, kawasan budidaya merupakan wilayah yang ditetapkan pemerintah, dengan fungsi utama untuk dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi Sumber daya alam, Sumber daya manusia dan Sumber daya buatan.
Berdasarkan data pada tahun 2017 kawasan budidaya pada penggunaannya terbagi atas :
1. Lahan sawah irigasi seluas 100.121,8 Ha
2. Lahan sawah non irigasi 28,564,1 Ha
Sedangkan lahan bukan pertanian terdiri atas penggunaannya yaitu :
1. Tanah perkebunan seluas 683.504,0 Ha
2. Tanah tegalan/kebun seluas 231.171,2 Ha
3. Tanah ladang/huma seluas 141.731.5 Ha
4. Tanah padang rumput 105.885,4 Ha
5. Sementara tidak diusahakan seluas 222,909,0 Ha
6. Lainnya seluas 1.442.357,5 Ha
7. Lahan budidaya air tawar seluas 20.885 Ha
Kawasan Lindung Untuk kepentingan pelestarian fungsi lingkungan hidup, menurut Parinringi, pemerintah telah ditetapkan beberapa kawasan konservasi di Sulawesi Tenggara.
Kawasan konservasi ini tidak hanya sebagai tempat melestarikan habitat dan ekosistim lingkungan, tapi juga menjadi obyek daya tarik wisata khusus.
Wisatawan yang berkunjung di kawasan konservasi di Sultra ini terdiri wisatawan domestik dan mancanegara. Mereka berkunjung sepanjang tahun.
Untuk kepentingan pelestarian fungsi lingkungan hidup, maka ditetapkan beberapa kawasan konservasi di Sulawesi Tenggara sebagai berikut:
1. Kawasan Suaka Alam yang meliputi:
Cagar Alam Napabalano
Cagar Alam Lamedai
Cagar Alam Kakinauwe
Suaka Margasatwa Tanjung Amolengo
Suaka Margasatwa Buton Utara
Suaka Margasatwa Tanjung Peropa
Suaka Margasatwa Tanjung Batikolo
Suaka Margasatwa Lambusango.
2. Kawasan Pelestarian Alam yang meliputi:
Taman Hutan Raya Gunung Nipa-nipa
Taman Hutan Nasional Rawa Aopa Watumohai
Taman Nasional Laut Wakatobi
Taman Wisata Alam Mangolo
Taman Wisata Alam Tirta Rimba Moramo
Taman Wisata Alam Laut P. Padamarang dan sekitarnya
Taman Wisata Alam Teluk Lasolo
Taman Buru Mata Osu
Berdasarkan deskripsi karakteristik wilayah konservasi, menurut Parinringi, dapat diidentifikasi wilayah yang memiliki potensi unggulan untuk dikembangkan.
“Bisa dikembangkan sebagai kawasan budidaya perikanan, pertanian. Kemudian menjadi obyek pariwisata. Ya saya mengajak para investor untuk berinvestasi di Sultra yang mempunyai sejuta potensi ekonomi,” tutup Parinringi.
Advetorial/Pariwara
PERTANIAN
Bupati Mubar Dapat Dukungan Menteri PUPR Untuk Bangun Irigasi dan Sekolah Rakyat

JAKARTA, Bursabisnis.id – Langkah proaktif Bupati Muna Barat (Mubar) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) La Ode Darwin membuahkan hasil manis.
Dalam kunjungannya ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada Selasa, 6 Mei 2025, Darwin berhasil mengamankan komitmen langsung dari Menteri PUPR, Dody Hanggodo, untuk membangun infrastruktur penting di wilayahnya.
Pertemuan itu membahas rencana pembangunan irigasi teknis serta Sekolah Rakyat (SR) di Kabupaten Muna Barat, Sulawesi Tenggara. Kedua proyek ini dianggap vital untuk mendongkrak sektor pertanian dan pendidikan di daerah tersebut.
“Insya Allah kita support untuk infrastruktur di Muna Barat, yang paling cepat bisa kita kerjakan irigasi karena sudah ada Inpresnya,” kata Dody Hanggodo.
“Sementara untuk jalan direncanakan masuk dalam skema Inpres Infrastruktur Daerah, tetapi ini masih dalam tahap awal,” sambungnya.
Selain irigasi, Kementerian PU juga menyatakan kesiapannya membangun Sekolah Rakyat di Muna Barat sebagai bagian dari program pemerataan pendidikan. Sekolah ini akan mencakup pendidikan gratis dari tingkat SD hingga SMA.
“Saya minta ke Pak Bupati siapkan lahan untuk SR yang masuk ke pembangunan Tahap 2A. Sekolah ini akan memberikan pendidikan gratis dari jenjang SD, SMP, hingga SMA. Kita akan sekolahkan anak-anak Muna Barat,” ujar Dody.
La Ode Darwin yang hadir langsung dalam pertemuan itu menyatakan daerahnya telah siap secara administratif maupun fisik untuk mendukung program nasional tersebut.
“Kami sudah siapkan lahan seluas 8 hektare dan seluruh dokumen pendukung pembangunan Sekolah Rakyat sudah lengkap. Semoga ini segera terealisasi,” ujarnya optimistis.
Darwin juga menjelaskan bahwa potensi pertanian di Muna Barat sangat besar, namun selama ini terhambat oleh keterbatasan infrastruktur, terutama irigasi.
“Potensi sawah kami mencapai 5.000 ha, tapi belum ada irigasi teknis. Beberapa desa bahkan terputus saluran airnya, sehingga terpaksa dialihkan ke tanaman nilam. Tapi kalau ini dibiarkan, tanah akan rusak dalam 2–3 tahun ke depan. Untuk itu saya mohon dukungan Pak Menteri untuk membangun irigasi,” ucap Darwin.
Kementerian PUPR memastikan komitmennya terhadap swasembada pangan melalui pembangunan irigasi berdasarkan Inpres Nomor 2 Tahun 2025 tentang Percepatan Pembangunan Jaringan Irigasi. Pembangunan Sekolah Rakyat juga dipandang sebagai bagian dari strategi mewujudkan Indonesia Emas 2045.
Laporan : Man
Editor : Tam
PERTANIAN
Wali Kota Kendari Kawal Masa Depan Pertanian Kota Lewat Pertemuan Strategis dengan Mentan

JAKARTA, Bursabisnis.id – Komitmen untuk membangun pertanian berkelanjutan di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) mengemuka dalam pertemuan strategis antara Menteri Pertanian RI Amran Sulaiman dengan jajaran kepala daerah dari Sultra di Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta pada Selasa, 29 April 2025.
Wali Kota Kendari, dr. Hj. Siska Karina Imran, S.KM, hadir bersama Gubernur Sultra, Mayjen TNI (Purn) Andi Sumangerukka, serta sejumlah bupati lainnya dari wilayah Sultra.
Dalam forum ini, Wali Kota Siska memaparkan potensi dan capaian sektor pertanian di Kota Kendari sepanjang 2024.
Ia menyebut, total produksi pertanian daerahnya tahun lalu mencatatkan 3.525 ton gabah kering panen padi sawah, 2.309 ton jagung kering panen, serta 2.260 ton dari berbagai komoditas tanaman pangan lainnya.
Kawasan persawahan di Kelurahan Baruga dan Labibia disebut sebagai titik tumpu pengembangan pertanian lokal.
“Kami berharap dengan dukungan dari Kementerian Pertanian, kami dapat meningkatkan sarana dan prasarana pertanian, agar sektor pertanian di Kendari semakin berkembang dan memberikan manfaat besar bagi masyarakat,” ujar Siska Karina Imran.
Menteri Pertanian Amran Sulaiman dalam tanggapannya menegaskan pentingnya fokus pembangunan pertanian Sultra pada empat komoditas strategis: padi, kakao, mete, dan tebu.
“Sultra memiliki potensi besar, dan kami ingin daerah ini fokus pada empat komoditas unggulan tersebut. Kami berharap dengan mengembangkan padi, kakao, mete, dan tebu, Sultra dapat mencapai kemajuan yang signifikan di sektor pertanian,” jelas Amran.
Ia juga menekankan perlunya hilirisasi hasil pertanian agar tidak berhenti di kuantitas produksi, melainkan mampu memberi nilai tambah melalui pengolahan lanjutan.
Tak hanya itu, Mentan menyoroti pentingnya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah. Ia mendorong penguatan kolaborasi lintas wilayah di Sultra di bawah kendali Gubernur.
“Kami mengajak seluruh Wali kota dan Bupati di Sultra untuk bersatu dan bekerja sama di bawah komando Gubernur Sultra. Hanya dengan kerja sama yang kuat, kita bisa mencapai tujuan bersama dalam memajukan sektor pertanian,” tambahnya.
Sebagai bentuk konkret dukungan pemerintah pusat, Kementerian Pertanian menjanjikan bantuan besar untuk Sultra, mencakup 100.000 bibit padi, benih jagung, 100 unit traktor, 10 alat mesin panen, serta pembukaan lahan sawah seluas 5.000 hingga 10.000 hektar.
Gubernur Sultra, Andi Sumangerukka, menyambut kebijakan tersebut dengan penuh komitmen.
“Kami akan mendukung kebijakan yang telah digariskan oleh Menteri Amran dan memastikan bahwa program-program ini berjalan dengan baik di Sultra. Kami juga siap menindaklanjuti bantuan yang diberikan, untuk memastikan sektor pertanian di Sultra terus berkembang dan memberikan hasil yang optimal,” kata Gubernur Andi Sumangerukka.
Sejumlah kepala daerah turut menghadiri pertemuan ini, di antaranya Bupati Kolaka, Kolaka Timur, Buton, Muna Barat, Konawe, dan Konawe Kepulauan. Pertemuan ini menjadi titik awal konsolidasi lintas wilayah yang diharapkan dapat memperkuat ketahanan pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani di Sultra secara berkelanjutan.
Laporan : Man
Editor : Tam
PERTANIAN
Pemkot Kendari Pacu Ekonomi dan Kendalikan Inflasi, Siska : Laporkan ke Saya Jika Ada Kendala

KENDARI, Bursabisnis.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan mengendalikan inflasi.
Salah satu langkah konkret yang dilakukan adalah bersinergi dengan kelompok tani untuk memanfaatkan lahan kosong, guna menanam jagung dan komoditas pertanian lainnya.
Wali Kota Kendari, Siska Karina Imran, menegaskan dukungan penuh Pemkot terhadap inisiatif para petani dalam menggarap lahan pertanian.
Ia mengapresiasi kelompok tani yang telah berperan aktif dalam sektor pertanian untuk meningkatkan ketahanan pangan di Kota Kendari.
“Kami pemerintah kota sangat berterima kasih kepada para petani karena sudah mau berkolaborasi dalam hal pertanian ini,” ujar Siska usai melakukan panen jagung pakan di Kelurahan Lalodati, Kecamatan Puuwatu, Kota Kendari pada Senin, 24 Maret 2025 sore.
Sebagai bentuk dukungan nyata, Pemkot Kendari berjanji akan menyediakan bibit pertanian, pupuk, dan kebutuhan lainnya agar para petani lebih mudah dalam mengelola lahan mereka.
Siska menegaskan bahwa pemerintah kota bertanggung jawab penuh atas kebutuhan petani dan meminta agar tidak ada kendala dalam distribusinya.
“Jadi, semua yang menjadi kebutuhan petani kita ini akan menjadi tanggung jawab kami di pemerintah kota. Kalau pak kadis tidak mengindahkan, laporkan ke saya,” tegasnya.
Lebih lanjut, Wali Kota Kendari menekankan bahwa program ini juga sejalan dengan Asta Cita Presiden RI, Prabowo Subianto, dalam meningkatkan ketahanan pangan nasional.
Selain itu, upaya ini juga menjadi strategi untuk menekan laju inflasi di Kota Kendari.
“Kita tunaikan Asta Cita Presiden RI dalam hal ketahanan pangan. Tentu, ini semua akan membantu pemerintah menekan inflasi dan mendorong perekonomian kita saat ini,” Pungkasnya.
Sementara itu, panen jagung pakan yang dilakukan bersama Kelompok Tani Mulamendre di Kelurahan Lalodati mencakup lahan seluas 8 hektare, meski panen kali ini baru mencapai 2 hektare.
Menurut Penyuluh Pertanian Kelurahan Lalodati, Bahtiar, hasil panen dari satu hektare lahan dapat mencapai 7-8 ton. Jagung tersebut ditanam tiga bulan lalu dan dipanen setelah 100 hari masa tanam.
“Hasilnya dijual ke berbagai pihak dengan harga Rp5.000-Rp5.500 setiap kilonya. Agar panen berhasil, kami rutin melakukan penyemprotan hama dan pemupukan sebanyak 2 sampai 3 kali. Alhamdulillah, hari ini sudah membuahkan hasil,” tutup Bahtiar.
Dengan langkah nyata ini, Pemkot Kendari tidak hanya memperkuat ketahanan pangan, tetapi juga membuka peluang bagi petani lokal untuk meningkatkan kesejahteraan mereka.
Laporan : Man
Editor : Tam
-
ENTERTAINMENT6 years ago
Inul Vista Tawarkan Promo Karaoke Hemat Bagi Pelajar dan Mahasiswa
-
Rupa-rupa6 years ago
Dihadiri 4000 Peserta, Esku UHO dan Inklusi Keuangan OJK Sukses Digelar
-
PASAR6 years ago
Jelang HPS 2019, TPID: Harga Kebutuhan Pokok Relatif Stabil
-
Entrepreneur6 years ago
Rumah Kreatif Hj Nirna Sediakan Oleh-oleh Khas Sultra
-
Fokus6 years ago
Tenaga Pendamping BPNT Dinilai Tidak Transparan, Penerima Manfaat Bingung Saldo Nol Rupiah
-
FINANCE6 years ago
OJK Sultra Imbau Entrepreneur Muda Identifikasi Pinjol Ilegal Melalui 2L
-
Ekonomi Makro5 years ago
Aset Perbankan Syariah Tumbuh 7,10 Persen, Produk Syariah Semakin Diminati
-
Entrepreneur6 years ago
Mengenal Sosok Pengusaha Syarifuddin Daeng Punna yang Pantang Menyerah Berusaha