Connect with us

Perbankan

12 BPR Dilebur Jadi Dua Perseroda

Published

on

KENDARI, bursabisnis.id – Wacana peleburan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Bahtermas yang diusulkan pihak Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Tenggara (Sultra) disambut baik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sultra.

Kini, progres wacana peleburan BPR milik daerah tersebut sudah sampai pada penentuan bentuk badan hukum perseroan daerah (Perseroda).

Kepala OJK Sultra, Mohammad Fredly Nasution menyebutkan, berdasarkan hasil konsolidasi para pemilik saham, dari 12 BPR Bahteramas di Sultra akan dilebur menjadi dua Perseroda.

“Nantinya dibagi menjadi dua BPR,” singkat Kepala OJK Sultra saat memberikan penjelasan pada kegiatan Bincang Jasa Keuangan (Bijak) rumah jabatannya, Jumat malam 14 Februari 2020.

Mohammad Fredly Nasution menambahkan, adapun kedua Perseroda yang dimaksud adalah BPR Bahtermas Sultra yang merupakan hasil peleburan dari tujuh BPR di wilayah daratan Sultra, meliputi BPR Kendari, Kolaka, Konawe, Konawe Selatan (Konsel), Kolaka Utara (Kolut), Bombana dan Konawe Utara (Konut).

Selanjutnya, Perseroda kedua adalah BPR Bahtermas Kepulauan Buton, yang merupakan hasil peleburan dari lima BPR di wilayah Sultra kepulauan yakni BPR Buton, Baubau, Raha, Buton Utara (Butur) dan Wakatobi.

“Dari sisi modal inti, keduanya berbeda. BPR Bahtermas Sultra modal inti sekitar Rp65 miliar dan masuk dalam kategori kelompok usaha (KU) 3, sedangkan BPR Bahteramas Kepulauan Buton Rp35 miliar dan masuk kategori KU 2,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Fredly menjelaskan, semakin tinggi kategori KU, maka BPR tersebut memiliki banyak keunggulan. BPR Bahtermas Sultra misalnya, dipastikan memiliki peluang untuk membuka kantor cabang di provinsi tetangga.

“Kami (OJK) terus berupaya mendorong agar BPR Bahtermas terus tumbuh, kita mulai dari peleburan ini,” jelasnya.

Menurut Fredly, kebijakan peleburan tersebut memberikan dampak positif bagi BPR yakni dari sisi fisiensi, tingkat kesehatan BPR yang memadai dan optimalisasi inklusi keuangan melalui TPAKD.

“Dari sisi permodalan, kami juga mendorong BPR meningkatkan permodalannya agar kuat dalam memberikan pembiayaan kepada masyarakat,” pungkasnya.

 

Liputan : Ikas

Perbankan

Bank Sultra Serahkan Bantuan CSR Rp250 Juta Untuk Siswa Kurang Mampu

Published

on

By

Bank Sultra serahkan bantuan CSR ke siswa tidak mampu di Kabupaten Konawe. -foto:ist-

KONAWE, Bursabisnis.id –
Momen upacara memperingati Hari Kesaktian Pancasila tahun 2025, Pemerintah Kabupaten Konawe
menyerahkan bantuan berupa seragam dan perlengkapan sekolah kepada siswa-siswi kurang mampu jenjang SD dan SMP.

Penyerahan bantuan itu dilakukan Bupati Konawe, Yusran Akbar ST di pelataran Kantor Bupati Konawe pada Rabu, 1 Oktober 2025.

Bantuan tersebut disalurkan kepada 872 siswa, dengan rincian 552 siswa SD dan 320 siswa SMP.

Bantuan ini berasal dari dana Corporate Social Responsibility (CSR) Bank Sultra Tahun 2025 dengan total anggaran sebesar Rp 250.000.000.

Penyerahan bantuan dilakukan secara simbolis kepada para siswa dari beberapa sekolah, yaitu:

SMPN 1 Unaaha

SMPN 3 Wawotobi

SDN 1 Asinua, Kecamatan Unaaha

SDN 1 Arombu, Kecamatan Unaaha

SDN Waworaha, Kecamatan Unaaha

Turut hadir dalam acara ini Bupati Konawe H. Yusran Akbar, ST, Wakil Bupati Konawe Samsul Ibrahim, Ketua TP PKK Kabupaten Konawe, Direktur Utama Bank Sultra, Forkopimda, Sekretaris Daerah Kabupaten Konawe, serta Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Konawe.

Kepala Sekolah SDN 1 Arombu, Hasnawati Meronda, S.Pd, menyampaikan apresiasinya atas bantuan tersebut.

“Kalau berbicara soal bantuan ini, sekolah kami memang sangat membutuhkan. Ini bantuan pertama kali dari Bank Sultra, mulai dari tas hingga seragam sekolah. Kami dari pihak sekolah mengucapkan banyak terima kasih kepada pemerintah daerah dan Bank Sultra yang telah menyalurkan bantuan kepada kami,” ujarnya.

Melalui program ini, diharapkan kebutuhan dasar siswa dapat terpenuhi sehingga mereka lebih semangat dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar di sekolah.

Laporan : Ilfa
Editor : Tam

Continue Reading

Perbankan

Aplikasi Livin Merchant Bank Mandiri Bekali Pelaku UMKM Ekosistem Digital

Published

on

By

Bank Mandiri berhasil meraih penghargaan ASEAN Innovation Business Platform 2025. -foto:dok.bankmandiri-

JAKARTA, Bursabisnis.id – Bank Mandiri terus mempertegas komitmennya dalam mendorong pertumbuhan ekonomi kerakyatan dengan menghadirkan solusi inovatif bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Melalui aplikasi Livin’ Merchant, Bank Mandiri tidak hanya memberi akses pembiayaan, tetapi juga membekali pelaku UMKM dengan ekosistem digital yang lengkap untuk memperluas jangkauan usaha dan meningkatkan daya saing.

SVP Digital Retail Banking Bank Mandiri, Yanto Masyap, menjelaskan bahwa Livin’ Merchant hadir sebagai layanan transaksi keuangan yang dirancang khusus untuk UMKM dengan berbagai keunggulan. Mulai dari proses onboarding dalam hitungan menit, pencairan cepat, hingga fleksibilitas menerima pembayaran QRIS yang bebas biaya dari rekening bank maupun e-wallet apapun.

Selain itu, Livin’ Merchant juga dilengkapi fitur aplikasi kasir (point of sales), multi-outlet management, laporan rekap penjualan otomatis dan solusi terintegrasi untuk bisnis F&B (QR Meja dan Kiosk) yang semua fiturnya dapat dinikmati tanpa biaya langganan. Melalui digitalisasi UMKM, bank berlogo pita emas ini ingin menghadirkan access to finance yang lebih merata, bahkan hingga ke pelosok negeri.

“Harapannya, solusi ini tidak hanya meningkatkan literasi keuangan, tetapi juga memperluas pasar UMKM sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi nasional secara berkelanjutan. Hingga Juni 2025, pengguna Livin’ Merchant di segmen UMKM telah mencapai 2,7 juta merchant, naik 35% year on year,” ujar Yanto sebagaimana dilansir dari laman bankmandiri.co.id.

Lanjutnya, pengguna Livin’ Merchant paling banyak berasal dari kategori food and beverage, toko kelontong, dan toko aksesoris. Menariknya, 60% pengguna berada di luar wilayah urban, membuktikan peran penting Bank Mandiri dalam mempersempit kesenjangan digital di daerah.

Keunggulan Livin’ Merchant juga mendapat pengakuan internasional dari ASEAN Innovation Business Platform (AIBP). Layanan digital bagi pelaku UMKM milik bank bersandi saham BMRI Ini dinobatkan sebagai Best Transformation Project for Open Category in Indonesia dalam ajang Enterprise Innovation Awards 2025.

ASEAN Innovation Business Platform (AIBP) adalah sebuah inisiatif yang berfokus pada mendorong inovasi dan kemitraan strategis antara organisasi publik dan swasta di Asia Tenggara. Melalui berbagai kegiatan terkurasi, AIBP mendukung pertumbuhan lembaga pemerintah, perusahaan, dan penyedia solusi di tingkat regional dalam menghadapi tema-tema penting seperti inovasi, transformasi digital, dan keberlanjutan.

AIBP menilai esai Bank Mandiri mengenai keunggulan solusi Livin’ Merchant dalam mendorong kapasitas pelaku UMKM. Kemudian, lima inovatif terbaik masuk ke babak final dan layanan Livin’ Merchant berhasil menjadi projek transformasi terbaik di Indonesia. Penghargaan ini menegaskan bahwa inovasi Bank Mandiri telah terbukti meningkatkan kapasitas UMKM melalui solusi digital yang inklusif.

Langkah Bank Mandiri ini sejalan dengan visi Asta Cita Presiden Prabowo, khususnya agenda memperkuat ekonomi rakyat, mendorong hilirisasi, serta membangun kemandirian ekonomi nasional. Dengan memperluas akses pembiayaan dan mempercepat digitalisasi UMKM, Bank Mandiri berkontribusi nyata dalam menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan produktivitas, serta memperkokoh pondasi ekonomi nasional.

Sumber : bankmandiri.co.id

Laporan : Icha
Editor : Tam

Continue Reading

Perbankan

Dana Pemerintah Rp 200 Triliun Disalurkan ke Lima Bank Milik Negara

Published

on

By

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa. -foto:dok.kemenkeu-

JAKARTA, Bursabisnis.id – Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menyampaikan bahwa pemerintah mulai menyalurkan dana sebesar Rp200 triliun ke lima bank milik negara.

Kebijakan ini merupakan langkah strategis untuk meningkatkan likuiditas di sistem perbankan dan mendorong pertumbuhan ekonomi.

Dalam pernyataan pers di Kementerian Koordinator Perekonomian pada Jumat, 12 September 2025, Menkeu merinci alokasi dana tersebut. Untuk Bank Mandiri, BRI, dan BNI masing-masing menerima Rp 55 triliun, sementara BTN mendapatkan Rp 25 triliun dan BSI Rp 10 triliun.

“Jadi saya pastikan dana yang Rp200 triliun dikirim masuk ke sistem perbankan hari ini,” ujar Menteri Keuangan. Ia berharap tambahan likuiditas ini akan menggerakkan sektor ekonomi riil.

Menkeu Purbaya juga menjelaskan bahwa dana tersebut bukan dana darurat, melainkan dana pemerintah yang sebelumnya belum dibelanjakan dan disimpan di bank sentral. Dengan menempatkannya di bank komersial, dana ini dapat diakses untuk kredit.

Ia menegaskan, tujuan kebijakan ini adalah menciptakan likuiditas di sistem finansial dan menggerakkan perekonomian.

Sumber : kemenkeu.go.id
Laporan : Ibi
Editor : Icha

Continue Reading

Trending