Ekonomi Mikro
BI Sultra Dorong Pemda Maksimalkan Penerapan Digitalisasi di Sektor Pajak

KENDARI, bursabisnis.id – Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Sulawesi Tenggara (Sultra) terus mendorong Pemerintah Daerah (Pemda) maksimalkan penerapan digitalis di sektor perpajakan.
Kepala KPw BI Sultra, Edwin Permadi mengatakan, pihaknya terus menggenjot penggunaan transaksi keuangan secara digital melalui Aris di sejumlah sektor, salah satunya di perpajakan.
Untuk mewujudkan hal itu, kata Edwin, maka dibutuhkan komitmen pemerintah daerah untuk menerapkan sistem transaksi keuangan digital tersebut.
Lebih lanjut, Edwin Permadi menyampaikan, penerapan digitalisasi di sektor perpajakan turut mendorong peningkatan dan meminimalisir kebocoran PAD.
Edwin Permadi menyebutkan, penggunaan Qris di sektor perpajakan dapat dilakukan dalam pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) hingga unit parkir.
“Kalau berbasis digital kan bisa dilihat langsung transaksinya, sehingga bisa membantu potensi kebocoran PAD,” ujar Edwin Permadi, Kamis 8 Mei 2025.
Saat ini, kata Edwin Permadi, Kota Kendari menjadi salah satu daerah di wilayah Sultra yang telah menerapkan sistem digitalisasi. Olehnya itu, BI Sultra akan mendorong daerah lain juga menerapkan transaksi keuangan digital di pemerintahan.
“Kami akan terus mendorong peningkatan Qris, baik dari sisi volume maupun nilainya. Begitu juga Mechantnya,” kata Edwin Permadi.
Laporan : Ikas
UKM
Sinergi Bank Indonesia dan Kemenkum Sultra Dorong UMKM Digital, Targetkan Peningkatan Ekonomi Daerah

KENDARI, bursabisnis.id – Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Sulawesi Tenggara (Sultra) bersama Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum (Kemenkum) Sultra berkolaborasi dalam upaya memajukan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) melalui program “Bootcamp Onboarding UMKM Sultra 2025”, Jumat 9 Mei 2025.
Kegiatan ini menghadirkan narasumber ahli dari Kemenkum Sultra, yakni Kepala Bidang Kekayaan Intelektual, Linda Fatmawati Saleh, Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), serta diikuti oleh UMKM binaan BI.
Inisiatif ini bertujuan strategis untuk mendongkrak nilai ekonomi produk UMKM Sultra melalui pemanfaatan platform digital. Digitalisasi diharapkan mampu memperluas jangkauan pasar produk lokal, meningkatkan daya saing, serta membuka peluang ekspor.
Kepala Kantor Wilayah Kemenkum Sultra, Topan Sopuan menegaskan komitmen pihaknya dalam mendukung program ini.
“Keterlibatan Kemenkum Sultra dalam bootcamp ini merupakan wujud dukungan penuh terhadap upaya digitalisasi UMKM yang diinisiasi oleh Bank Indonesia,” ujarnya.
“Kami juga berupaya meningkatkan kesadaran dan pendaftaran Hak Kekayaan Intelektual (HKI) bagi pelaku UMKM, yang kami yakini akan memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di tingkat daerah maupun nasional.” pungkasnya.
Kegiatan ini dipandang sebagai langkah konkret dalam implementasi Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) dan Bangga Berwisata di Indonesia (BBWI) di wilayah Sulawesi Tenggara.
Editor : Ikas
Ekonomi Mikro
Bupati Muna Apresiasi Tinggi Terhadap Produk UMKM Muna

BURSABISNIS.ID : KOLAKA – Bupati Muna, Drs. H. Bachrun Labuta., M.Si mengunjungi stand pameran pemerintah kabupaten Muna dan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) di Hari Ulang Tahun (HUT) Sulawesi Tenggara (Sultra) ke-61.
Bupati Muna, Drs. H. Bachrun menyampaikan apresiasi tinggi terhadap produk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Muna, dimana produk yang dihasilkan berkualitas karena dibuat dengan tangan dan menggunakan bahan-bahan alami dan berkualitas. Hal ini membuat produk UMKM menjadi unik dan memiliki nilai jual yang tinggi.
“UMKM memiliki kreativitas dan inovasi yang tinggi dalam mengembangkan produk-produk baru dan unik. Hal ini membuat produk UMKM menjadi menarik dan diminati oleh masyarakat. Para pengunjung yang datang di stand ini memiliki referensi terhadap mutu dan corak dari karya yang dihasilkan terutama kain tenun dari desa Masalili,”ucap Bachrun, Sabtu 26 April 2025.

Bupati Muna bersama sejumlah kepala OPD saat berkunjung di stand pameran Pemda Muna pada HUT Sultra ke-61/Foto :Phoyo/BURSABISNIS.ID
Dukungan terhadap ekonomi lokal UMKM seringkali menggunakan bahan-bahan lokal dan tenaga kerja lokal, sehingga dapat membantu meningkatkan ekonomi lokal dan mengurangi pengangguran.
“Pelestarian budaya dan tradisi produk UMKM memiliki nilai budaya dan tradisi yang tinggi, sehingga dapat membantu melestarikan budaya dan tradisi lokal,”jelas ayah tiga anak itu.
Sementara itu, Kepala dinas Koperasi dan UMKM kabupaten Muna, Hajar Sosi mengatakan, Produk UMKM memiliki harga yang kompetitif sehingga meningkatkan penjualan dan diharapkan kedepannya para pelaku UMKM Muna bisa go internasional.
“Karena memiliki harga yang berdaya saing sehingga produk UMKM Muna menjadi incaran para pengunjung selama dibukanya stand pameran HUT Sultra ke-61,”jelasnya.
Ia berharap produk UMKM dapat membantu meningkatkan kualitas hidup UMKM dan masyarakat sekitar.
Untuk diketahui kegiatan HUT Sultra ke-61 dilangsungkan di lapangan Gelora kabupaten Kolaka dengan mengusung tema” “Harmoni Sultra 2025 : Maju, Aman, Sejahtera, dan Religius,”.
KOPERASI
Pertama di Sultra, Desa Laywo Jaya Resmi Bentuk Koperasi Desa Merah Putih

KONKEP, Bursabisnis.id – Pemerintah Desa Laywo Jaya, Kecamatan Wawonii Timur, Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep), Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), menunjukkan langkah cepat dalam menindaklanjuti Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2025 tentang Percepatan Pembentukan Koperasi Desa Merah Putih.
Hal ini dibuktikan dengan pelaksanaan Musyawarah Desa Khusus (Musdes) di Balai Desa Laywo Jaya yang menghasilkan pembentukan Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih pertama di Sultra.
Kegiatan Musdes yang penting ini dihadiri oleh berbagai pihak terkait, termasuk Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD), perwakilan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UKM (Perindagkop dan UKM) Kabupaten Konawe Kepulauan, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), aparat desa,
KemudiN Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM), PKK, tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh pendidikan, bidan desa, kader Posyandu, perwakilan nelayan, petani, pendamping desa, serta pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) dari Dinas Sosial.
Kepala Desa Laywo Jaya, Sulham, dalam sambutannya menjelaskan landasan hukum pembentukan Kopdes Merah Putih ini.
“Pembentukan Koperasi Merah Putih ini sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2025, Surat Edaran Menteri Koperasi Nomor 1 Tahun 2025 tentang tata cara pembentukan koperasi Desa Merah Putih, dan Surat Edaran Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Nomor 6 Tahun 2025 tentang petunjuk teknis percepatan pelaksanaan pembentukan koperasi merah putih,” ungkap Sulham.
Lebih lanjut, Sulham menyampaikan rasa syukur atas terlaksananya Musdes yang dipimpin oleh Ketua BPD.
“Alhamdulillah, dengan berpedoman pada Inpres dan dua surat edaran dari Menkop dan Mendes PDT, hari ini Desa Laywo Jaya resmi menjadi yang pertama di Sultra dalam membentuk Kopdes Merah Putih melalui musdes khusus,” ujarnya.
Kades Sulham juga menekankan bahwa kehadiran Kopdes Merah Putih di desa ini didukung oleh perencanaan matang dari pemerintah pusat dan berbagai kementerian/lembaga yang terlibat langsung dalam penanganan, pengelolaan, dan pengawasan.
Tujuan utama pendirian koperasi ini adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa, menciptakan lapangan kerja, menekan harga di tingkat konsumen, mengendalikan inflasi, memberantas praktik tengkulak, hingga mengurangi tingkat kemiskinan ekstrem.
“Dengan terbentuknya pengurus Koperasi Desa Merah Putih, saya mengajak seluruh masyarakat untuk bersatu dan mendukung koperasi ini. Semoga dengan adanya Kopdes ini dapat memudahkan akses ekonomi masyarakat, mendorong pendapatan ekonomi desa, dan tentunya membuka lapangan kerja di desa,” harap Sulham.
Hasil dari Musdes pembentukan Kopdes Merah Putih ini menyepakati sejumlah unit usaha yang akan didirikan, meliputi gerai unit simpan pinjam, gerai obat atau apotek desa, klinik desa, gerai sembako, gudang hasil perikanan, gudang hasil pertanian, gerai logistik, kantor Desa Merah Putih, serta pembentukan unit-unit usaha lain yang sesuai dengan potensi desa.
Di akhir sambutannya, Kades Sulham mengucapkan selamat kepada para pengurus Koperasi Desa Merah Putih yang telah terpilih melalui Musyawarah Desa khusus. “Semoga amanah yang diberikan dapat dijalankan dengan sebaik-baiknya,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas PMD Kabupaten Konawe Kepulauan, Dermawan, memberikan apresiasi tinggi atas respons cepat Kepala Desa Laywo Jaya dalam pembentukan Kopdes Merah Putih ini.
Menurutnya, hal ini merupakan wujud komitmen pemerintah daerah terhadap instruksi presiden untuk segera melaksanakan percepatan pembentukan Kopdes Merah Putih.
“Kami akan mendukung penuh pembentukan Koperasi Desa Merah Putih ini. Ini adalah yang pertama kali dibentuk di Desa Laywo Jaya, Kabupaten Konawe Kepulauan, dan juga yang pertama di Sulawesi Tenggara. Kami akan melaporkan hal ini kepada pimpinan daerah dan diteruskan sebagai laporan kepada Menteri Koperasi RI sebagai bukti nyata gerakan koperasi dari daerah,” ujar Dermawan.
Laporan : Kas
Editor : Tam
-
ENTERTAINMENT6 years ago
Inul Vista Tawarkan Promo Karaoke Hemat Bagi Pelajar dan Mahasiswa
-
Rupa-rupa6 years ago
Dihadiri 4000 Peserta, Esku UHO dan Inklusi Keuangan OJK Sukses Digelar
-
PASAR6 years ago
Jelang HPS 2019, TPID: Harga Kebutuhan Pokok Relatif Stabil
-
Entrepreneur6 years ago
Rumah Kreatif Hj Nirna Sediakan Oleh-oleh Khas Sultra
-
Fokus6 years ago
Tenaga Pendamping BPNT Dinilai Tidak Transparan, Penerima Manfaat Bingung Saldo Nol Rupiah
-
FINANCE6 years ago
OJK Sultra Imbau Entrepreneur Muda Identifikasi Pinjol Ilegal Melalui 2L
-
Ekonomi Makro5 years ago
Aset Perbankan Syariah Tumbuh 7,10 Persen, Produk Syariah Semakin Diminati
-
Entrepreneur6 years ago
Mengenal Sosok Pengusaha Syarifuddin Daeng Punna yang Pantang Menyerah Berusaha