ENTERTAINMENT
Jauh dari Kesan Bosan, Liquid 33 Refresh Talent
KENDARI, bursabisnis.id – Menjadi Tempat Hiburan Malam (THM) nomor satu di Sultra, Liquid 33 Kendari konsisten menyuguhkan performance terbaik para talentnya, untuk kenyamanan para clubers Kota Kendari.
Setiap dua bulan sekali, management Liquid 33 selalu memperbarui talent. Hal itu dilakukan agar tidak menimbulkan kesan bosan kepada para pengunjung setianya.
Manager Entertainment Grand Claro Kendari, Suparmi mengatakan, pihaknya selalu memperbaruhi talent setiap dua bulan. Hal ini merupakan bentuk perhatian management terhadap para clubers di Sultra, agar selalu mendapatkan hiburan yang diinginkan dan tak membosankan.
Menurut dia, secara umum, konsep dan programnya tidak jauh berbeda dengan sebelumnya, namun dengan merefresh talent diyakininya bisa membuat para clubers yang mengunjungi Liquid 33 nyaman dan betah, sehingga selalu ada keinginan untuk menghabiskan waktu di THM tersebut.
“Yah, kami akan terus membuat terobosan kedepannya, agar Liquid 33 bisa menjadi trend setter dan one stop entertaint,” ujarnya saat menggelar press conference di Sky Lounge Claro Hotel Kendari, Jumat 6 September 2019.
Lebih lanjut, Suparmi menyebutkan, talent-talent baru yang akan mewarnai panggung Liquid 33 diantaranya Ozon Band asal Jakarta, 3D Dancer asal Surabaya dan DJ Vero serta Amie.
Para talent tersebut, kata dia, dipastikan memiliki jam terbang yang luar biasa, sehingga performance mereka selalu dinantikan.
Dia juga optimis terhadap potensi Kota Kendari di sektor pariwisata, khususnya di bidang entertaint sangat kompetitif dari sisi konsep, talent dan acara.

Talent baru Liquid 33 Kendari, Ozone band.
Untuk itu, Suparmi tengah melirik talent international untuk dibawah di Kota Kendari, guna menunjukan bahwa Kendari siap bersaing dengan daerah metropolitan lainnya di Indonesia.
“Secara umum, perkembangan kota itu bisa dilihat dari pertumbuhan usaha hiburannya. Saya sangat yakin, Kendari sudah sangat siap bersaing dengan kota metropolitan yang ada di Indonesia,” yakin Suparmi.
Di tempat yang sama, Manager Liquid 33 Kendari, Anto mengatakan, pihaknya memang konsisten untuk selalu melakukan pemnaharuan talent. Dengan bergantinya talent, maka program yang disajikan juga sedikit berubah.
Untuk program, kata dia, tidak terlalu banyak berubah, masih ada beberapa tema program yang ditawarkan ke konsumen. Begitu pula open gate (jam operasional) masih sama yakni mulai pukul 22.00 Wita.
“Yang berubah itu tema di hari Jumat, sebelumnya Indonesia Keren berganti menjadi Indonesia Banget,” ucapnya.
Leader 3D Dancer, Dewi mengatakan, squad dancer yang beranggotakan empat orang tersebut pertama kalinya hadir di Kota Kendari. Sebelumnya, mereka sudah performance di Batam dan kota-kota lainnya di Indonesia.
“Kalau untuk konsep sama saja, bedanya mungkin kami lebih banyak ke gendre hip hop, RNB dan etnik. Sehingga bisa di mix menjadi performance terbaik,” ujar Dewi.
Sementara itu, DJ Vero mengungkapkan, penampilan yang akan disuguhkannya bersama DJ Amie dipastikan bisa menghipnotis para clubers di Kendari.
“Yang pasti kami update di lagu. Selebihnya, nanti datang aja lihat langsung,” ungkap Vero.
Vokalis Ozone Ban, Rudi juga mengaku kali pertama datang di kota lulo. Sebelumnya, band yang digawanginya itu sudah menyambangi Kupang, Makassar, Manado dan daerah lainnya di daerah Jabodetabek, Jawa, Kalimantan serta Sumatera.
“Konsep, menyesuaikan dari manajemen. Yang pastinya, semua lagu yang bisa membuat pengunjung senang, itu kami akan tampilkan,” akui Rudi.
Liputan: Ikas
ENTERTAINMENT
KPID dan Polda Sultra Ingatkan Pengelola TV Kabel
KENDARI, Bursabisnis. Id – Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Sulawesi Tenggara (Sultra) bersama Kepolisian Daerah (Polda) Sultra mengingatkan seluruh pengelola televisi dan pihak TV kabel di wilayah Sultra, agar tidak menyiarkan program siaran tanpa izin resmi.
Tindakan tersebut dinilai melanggar ketentuan hukum yang berlaku dan dapat berujung pada sanksi pidana.
Ketua KPID Sultra, Fadli Sardi, menegaskan bahwa setiap lembaga penyiaran, termasuk TV kabel, wajib mematuhi peraturan yang telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran serta Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta. Menurutnya, penyiaran tanpa izin tidak hanya merugikan pemegang hak siar, tetapi juga mengancam ketertiban penyiaran di daerah.
“TV kabel tidak boleh menyiarkan program tanpa memiliki hak siar dari pemilik hak cipta. Penyiaran tanpa izin adalah ilegal dan dapat dikenakan sanksi hukum, baik berupa pidana penjara maupun denda sesuai ketentuan undang-undang,” tegas Fadli.
Ia menjelaskan, pihaknya bersama Polda Sultra akan terus melakukan pengawasan terhadap aktivitas lembaga penyiaran, khususnya TV kabel yang beroperasi di berbagai kabupaten dan kota.
Langkah ini dilakukan untuk memastikan seluruh penyelenggara siaran mematuhi ketentuan perizinan dan hak cipta.
“Sudah ada beberapa aduan yang masuk ke Polda Sultra terkait dugaan pelanggaran izin siar. Dari laporan tersebut, ada indikasi beberapa TV kabel menyiarkan konten tanpa hak siar yang sah,” ungkap Fadli.
KPID Sultra juga mengimbau masyarakat agar berperan aktif melaporkan setiap dugaan pelanggaran penyiaran di wilayahnya.
Menurutnya, partisipasi publik penting untuk menciptakan ekosistem penyiaran yang sehat, legal, dan menghormati hak kekayaan intelektual.
“Kami berharap seluruh pelaku usaha penyiaran dapat tertib administrasi, menghormati hak cipta, dan beroperasi sesuai regulasi agar tidak berurusan dengan hukum. Kami dan Polda Sultra berkomitmen akan menindak tegas setiap TV kabel nakal yang ilegal,” tutup Fadli.
Laporan : Kas
Editor : Tam
ENTERTAINMENT
Film Tegar Membawa Pesan Kuat Bagi Dunia, Sudah Diputar di 24 Negara
JAKARTA, Bursabisnis.Id –
Kementerian Ekonomi Kreatif (Kementerian Ekraf) mendukung partisipasi film Tegar, karya sutradara Anggi Frisca di Silk Road International Film Festival 2025.
Menteri Ekraf Teuku Riefky Harsya mengapresiasi keikutsertaan film itu sebagai bukti film sebagai subsektor ekraf yang menjadi motor pertumbuhan ekonomi nasional.
“Partisipasi Tegar menjadi kebanggaan sekaligus bukti nyata bahwa film dapat menjadi the new engine of growth. Melalui penguatan kapasitas ekosistem kreatif, karya Indonesia tidak hanya menghibur tetapi juga membawa pesan kuat bagi dunia,” ujar Menteri Ekraf Teuku Riefky di laman ekraf. go. id.
Silk Road Film Festival 2025 sendiri berlangsung di Fuzhou, Tiongkok pada 22–26 September 2025 lalu.
Kehadiran Tegar menjadi bukti kapasitas sineas Indonesia yang mampu bersaing di panggung dunia, sekaligus memperkuat kolaborasi lintas negara dan ekosistem perfilman nasional menuju visi Indonesia Emas 2045.
Film Tegar mengisahkan perjuangan Satria Tegar Kayana, seorang anak dengan keterbatasan fisik yang berjuang meraih hak bersekolah.
Sejak 2022, film sarat pesan inklusi ini telah diputar di 24 negara, menjadikannya salah satu film anak Indonesia dengan jangkauan terluas di dunia.
Sutradara dan produser Anggi Frisca menegaskan bahwa Tegar membawa pesan universal tentang kesempatan yang sama bagi setiap anak.
Produser Dr. Chandra Sembiring menambahkan, film anak memiliki peran strategis dalam membangun generasi masa depan sekaligus mendorong kolaborasi inklusif lintas negara.
Selain pemutaran film, Anggi Frisca juga mempresentasikan proyek co-production Indonesia–Tiongkok bertema impian, teknologi, dan persahabatan melalui simbol Jakarta–Bandung High-Speed Railway—sebuah inisiatif yang diharapkan memperluas jejaring kreatif kedua negara dan memperkuat pertumbuhan ekonomi kreatif.
Kesuksesan Tegar menjadi pijakan bagi sekuelnya, Teman Tegar: Maira (Whisper from Papua), yang mengangkat persahabatan, keberanian, serta pesan menjaga alam Papua, dan dijadwalkan tayang akhir 2025.
Melalui karya-karya ini, Aksa Bumi Langit—sebagai Movie Laboratory Ecosystem sejak 2014—mendorong film berbasis IP (Intellectual Property) yang berkembang menjadi musik, buku, merchandise, hingga gerakan komunitas, menjadikan film sebagai media pembelajaran dan perubahan sosial.
Sumber : ekraf. go. id
Laporan : Icha
Editor : Tam
ENTERTAINMENT
Matta Cinema Production dan Tempo Luncurkan Sejumlah Project Film di Busan International Film Festival
JAKARTA, Bursabisnis.id – Matta Cinema Production, rumah produksi film dari Indonesia berbasis di Yogyakarta, mengumumkan enam rencana produksi film (Project Line Up) di Asian Content and Film Market, rangkaian program Busan International Film Festival yang ke-30, di Busan, Korea Selatan, pada Minggu 21 September 2025.
Sebagian dari project yang akan diproduksi pada 2025 hingga 2028 tersebut, telah mendapatkan dana investasi dari Indonesia.
CEO dan Produser dari Matta Cinema Production, Nugroho Dewanto, menegaskan kehadiran Matta di Busan bertujuan untuk membuka kolaborasi Internasional untuk keenam project yang 80 persennya akan berfokus pada penonton Indonesia.
“Kami menjajaki kerjasama investasi, distribusi dan penjualan film dengan beberapa perusahaan dari berbagai
negara,” kata Nugroho Dewanto, usai peluncuran project film tersebut di sesi happy hour,
Asian Content and Film Market, Busan.
Mengangkat tema “TRUE STORIES of INDONESIA: From Local Roots to Global Screen”, Matta Cinema Production juga mengumumkan secara resmi kerjasama mereka
dengan Tempo Media Group, perusahaan media terkemuka di Indonesia yang sudah berdiri
sejak 1971.
Kedua perusahaan akan merilis tiga project film drama kriminal yang diangkat berdasarkan kisah nyata dan diolah dari karya jurnalisme investigasi Majalah Tempo.
Project film pertama adalah: Pintu Kanjuruhan (The Doors of Kanjuruhan) yang diangkat
dari tragedi sepak bola di Stadion Kanjuruhan, Malang, yang menewaskan 131 jiwa karena
gas air mata polisi.
Film ini beranggaran Rp 10 miliar dan akan disutradarai oleh Razka Robby Ertanto, sutradara Indonesia yang membawa filmnya menjadi nominasi Big Screen Competition di International Film Festival Rotterdam 2024.
Project film berikutnya adalah Malam Alia (The Longest Night), yang diadaptasi dari kasus
bullying yang dikaitkan dengan meninggalnya seorang mahasiswi fakultas kedokteran di
Semarang.
Film ini beranggaran Rp 10 miliar dan akan disutradarai oleh Pritagita Arianegara,
yang filmnya menjadi finalis Best Asian Future Section Award di Tokyo International Film
Festival (TIFF) 2016.
Terakhir adalah project film Kampung Harapan (Village of the Hopefuls), tentang polemik
judi online yang mengguncang Indonesia yang beranggaran Rp 10 miliar.
Film ini akan disutradarai oleh Garin Nugroho, sutradara Indonesia yang tak perlu lagi diragukan rekam jejaknya.
Matta Cinema akan memproduksi ketiga project tersebut dalam kurun waktu 2026-2028 bersama dengan Pal8 Pictures yang merupakan anak perusahaan Tempo.
“Kami memang berkeinginan mengangkat kisah-kisah menyentuh yang selama ini menarik
perhatian publik melalui medium film untuk mendorong perubahan yang nyata di Indonesia
dan menjangkau lebih banyak kalangan,” kata salah satu produser Pal8 Pictures, Wahyu
Dhyatmika, yang juga Direktur Tempo Media Group.
Selain ketiga project tersebut, Matta Cinema juga meluncurkan project yang saat ini sedang
pada tahap pra produksi yaitu Rencana Besar Untuk Mati Dengan Tenang (My Own Last
Supper).
Cerita dari adaptasi novel terbaik sayembara ini akan disutradarai oleh ismailBASBETH, sutradara film Sara yang tampil pada World Premiere di Busan 2023 lalu.
Rencana Besar Untuk Mati Dengan Tenang yang beranggaran Rp 8 miliar akan memasuki produksi pada November 2025.
Project lain yang sedang dikembangkan Matta Cinema adalah Peristirahatan Terakhir (Last
Resort) yang ditulis oleh almarhum Gertjan Zuilhof, mantan programmer International Film Festival Rotterdam.
Film ini beranggaran Rp 20 miliar yang akan disutradarai juga oleh
ismailBASBETH.
“Matta Cinema Production akan terus konsisten menyajikan film-film berkualitas dunia dengan
pemahaman utuh atas cerita, talent dan penonton Indonesia. Jalan baru perlu dirintis, karena
yang membutuhkan film bagus di bioskop tidak hanya remaja, tapi juga penonton anak-anak
dan penonton dewasa. Kami fokus pada yang terakhir dulu dengan proyek-proyek yang kami
luncurkan ini,” kata ismailBASBETH di sela Asian Content and Film Market, di Busan.
Project lain adalah Perjalanan Rasa (The Unforgettable Flavors) yang terinspirasi dari buku
resep masakan tahun 1965 yang diinisiasi oleh Sukarno, presiden pertama Indonesia yang
berjudul Mustika Rasa.
Film ini beranggaran Rp 12 miliar dan akan disutradarai oleh Lasja F. Susatyo, pendiri Indonesian Director Club (IFDC).
Kedua project tersebut sedang dalam tahap pengembangan bersama perusahaan Ruang Basbeth Bercerita (RBB) di bawah produser Lyza Anggraheni, pemenang TAICCA award pada Busan Asian Film School pitching project di ACFM 2024.
“Kami membuka peluang kerjasama internasional dalam bentuk apapun, baik untuk project
Perjalanan Rasa yang fokus pada market utama Indonesia dan juga The Last Resort akan
fokus pada market internasional,” kata Lyza Anggraheni di sela Asian Content and Film Market, di Busan.
Dengan rangkaian proyek ambisiusnya, Matta Cinema Production terus memperkuat suara
Indonesia di kancah perfilman dunia menyajikan kisah-kisah yang berakar pada realitas lokal
namun mampu menggema secara universal.
Melalui kolaborasi dengan Tempo Media Group (Pal8 Pictures) dan Ruang Basbeth Bercerita, Matta Cinema Production membuka jalur
baru bagi kemitraan internasional, memastikan film-film Indonesia tidak hanya ditonton, tetapi
juga benar-benar dirasakan oleh penonton di seluruh dunia.
Laporan : Icha
Editor : Tam
-
ENTERTAINMENT6 years agoInul Vista Tawarkan Promo Karaoke Hemat Bagi Pelajar dan Mahasiswa
-
Rupa-rupa6 years agoDihadiri 4000 Peserta, Esku UHO dan Inklusi Keuangan OJK Sukses Digelar
-
PASAR6 years agoJelang HPS 2019, TPID: Harga Kebutuhan Pokok Relatif Stabil
-
Entrepreneur6 years agoRumah Kreatif Hj Nirna Sediakan Oleh-oleh Khas Sultra
-
Fokus6 years agoTenaga Pendamping BPNT Dinilai Tidak Transparan, Penerima Manfaat Bingung Saldo Nol Rupiah
-
FINANCE6 years agoOJK Sultra Imbau Entrepreneur Muda Identifikasi Pinjol Ilegal Melalui 2L
-
Fokus5 months agoUsai Harumkan Nama Wakatobi, Pelatih Atlit Peraih Medali Emas Jual Hp Untuk Ongkos Pulang
-
Entrepreneur6 years agoMengenal Sosok Pengusaha Syarifuddin Daeng Punna yang Pantang Menyerah Berusaha
