KOMODITI
Kemenperin Tambah Fasilitas Uji SNI Produk Isolasi Tahan Panas

JAKARTA, BursaBisnis.id – Kementerian Perindustrian melalui Balai Besar Keramik akan menambah fasilitas pengujian produk bahan isolasi tahan panas serta fasilitas produk vial/ampul untuk keperluan medis.
Fasilitas ini ditargetkan beroperasi pada tahun 2021. Saat ini, Balai Besar Keramik telah memiliki 8 jenis lapolatorium uji seperti labolatorium kaca, sanitair, ubin keramik, tableware, kimia keramik, bahan baku keramik, refraktory, dan bata genteng.
Dirjen Industri Kimia Farmasi dan Tekstil (IKFT) Kemenperin Muhammad Khayam mengatakan kehadiran fasilitas pengujian ini di dalam negeri diharapkan mampu meningkatkan daya saing produk lokal dengan produk impor.
“Dengan diukung dengan penurunan harga gas, fasilitas ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri dan bahkan meningkatkan kepercayaan pembeli di level Internasional,” ungkap M. Khayam di sela-sela kunjungan ke laboratorium Balai Besar Keramik Bandung sebagaimana dilansir dari laman Bisnis.com.
Hadirnya fasilitas pengujian produk isolasi panas ini disambut baik oleh industri rockwool, mengingat industri rockwool dalam negeri saat ini sudah mampu mengekspor produknya ke beberapa negara seperti negara negara di Asia Tenggara, Australia, Afrika dan Timur Tengah.
Industri jenis ini memiliki TKDN sebesar 85 persen. Dengan kapasitas produsen Rockwool di Indonesia mencapai 40.000 – 45.000 ton/tahun dan masih dapat meningkat, angka ini dapat memenuhi kebutuhan nasional sebesar rata rata 23.700 ton/tahun.
Namun saat ini penggunaan produk dalam negeri masih berkisar 36 persen per tahun, sedangkan sisanya masih impor.
Rockwool merupakan produk isolasi tahan panas memiliki sifat tahan api dan juga berfungsi sebagai penyerap suara banyak digunakan di industri manufaktur yang menggunakan temperatur tinggi di dalam prosesnya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kemenperin, Doddy Rahadi, mengatakan dengan hadirnya fasilitas dan standar SNI yang terus bertambah, industri di Indonesia diharapkan secara bertahan meningkatkan kualitas produknya.
Laporan : Rustam

Ekonomi Mikro
Pertamina Jamin Ketersediaan Pasokan BBM dan Gas LPG Jelang Idul Adha

Kendari, Bursabisnis.id-Pertamina menjamin ketersediaan pasokan gas LPG (liquefied petroleum gas) dan Bahan Bakar Minyak (BBM) jelang Idul Adha 1444 Hijriah/2023 Masehi.
“Stok BBM untuk sudah kami persiapkan. Pasokan dipastikan aman,” kata manager distributoPertamina THR, Adi, saat ditemui diruangan kerjanya.
Pertamina THR diketahui menyediakan pasokan BBM jenis pertalite sebanyak 32.000 liter, pertamax 5.000 liter, dexlite sebanyak 20.000 liter.
Sedangkan untuk persediaan gas LPG 5,5 kg disediakan sebanyak 250 tabung, dan untuk ukuran 12 kg disediakan 400 tabung.
” BBM tersedia dia tidak terbatas, ada terus stocknya,” ujarnya.
Penulis: Mery Oktavia
Editor: Alivia
Ekonomi Mikro
Jelang Idul Adha 2023, Harga Daging Sapi di Pasar Tradisional Kendari Masih Stabil

Kendari, Bursabisnis.id- Menjelang Idul Adha 2023, harga daging sapi di pasar tradisional Kota Kendari terpantau stabil.
Masih seperti hari-hari biasanya, harga daging sapo dipatok Rp 140 ribu per kilogram.
“Kalau daging masih Rp 140 ribu, masih harga biasa belum ada yang berubah biar tulang masih harga normal 80 satu kilo,” kata Ari, pedagang di pasar tradisional Mandonga Kendari, Jumat, 9 Juni 2023.
Menurut Ari, pasokan daging sapi saat ini masih minim, sementara permintaan konsumen atas komoditas hewani ini terpantau lancar.
“Kalau untuk sementara ini sapi yang susah, karena banyak dipake Kurban. Lima kilo yang paling banyak dibeli konsumen,” ujarnya.
Penulis: Mery Oktavia
Editor: Alivia
Ekonomi Mikro
Harga Komoditas Pangan Jelang Idul Adha 2023: Bawang Merah Anjlok, Cabai Meroket

Kendari, Bursabisnis.id- Menjelang Idul Adha 2023, harga bawang merah di Pasar Tradisional Mandonga, Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) anjlok.
Harga bawang merah pasca lebaran Idul Fitri 2023 diketahui sempat merangkak naik, dari harga Rp25 ribu per kg naik menjadi Rp50 ribu.
Seiring waktu, komoditas pangan yang dimanfaatkan sebagai bumbu dapur ini mengalami fluktuasi harga.
Salah satu pedagang pasar tradisional Mandonga, Alimuddin mengatakan, bawang merah cenderung mengalami penurunan harga.
“Saat ini bawang merah dipatok Rp40 ribu per kilo dari harga sebelumnya yang berada di kisaran Rp45 ribu per kilo,” ujarnya.
Menurut Alimuddin, tak hanya bawang merah, yang kini mengalami penurunan harga.
Harga cabai rawit kata dia, juga ikut merosot jelang Hari Raya Kurban ini.
Di hari sebelumnya, cabai kecil berada pada kisaran harga Rp30 ribu hingga Rp40 ribu per kg dan kini berbanderol Rp20 ribu per kg.
“Cabai kecil turun harga karena panen raya. Hari-hari biasanya malah naik,” ujarnya.
Sementara bahan dapur lainnya mengalami kenaikan harga, bahkan nyaris dua kali lipat.
Misalnya cabai besar yang semula berada di kisaran harga Rp30 ribu per kg kini naik menjadi Rp50 ribu per kg.
“Cabai besar melonjak harganya,” katanya.
Komoditas perkebunan seperti tomat juga mengalami kenaikan harga.
“Harga tomat yang sebelumnya berada di kisaran Rp10 per kilo kini ditaksir Rp15 ribu per kilo,” pungkasnya.
Penulis: Mery Oktavia
Editor: Alivia
-
ENTERTAINMENT4 years ago
Inul Vista Tawarkan Promo Karaoke Hemat Bagi Pelajar dan Mahasiswa
-
Rupa-rupa4 years ago
Dihadiri 4000 Peserta, Esku UHO dan Inklusi Keuangan OJK Sukses Digelar
-
PASAR4 years ago
Jelang HPS 2019, TPID: Harga Kebutuhan Pokok Relatif Stabil
-
Entrepreneur4 years ago
Rumah Kreatif Hj Nirna Sediakan Oleh-oleh Khas Sultra
-
Fokus4 years ago
Tenaga Pendamping BPNT Dinilai Tidak Transparan, Penerima Manfaat Bingung Saldo Nol Rupiah
-
FINANCE4 years ago
OJK Sultra Imbau Entrepreneur Muda Identifikasi Pinjol Ilegal Melalui 2L
-
Ekonomi Makro4 years ago
Aset Perbankan Syariah Tumbuh 7,10 Persen, Produk Syariah Semakin Diminati
-
PASAR4 years ago
PD Pasar Kota Kendari Segel Puluhan Lapak di Pasar Baruga