PERTAMBANGAN
Kementerian ESDM Keluarkan Regulasi Penyesuaian Harga Gas Bumi Untuk Industri Tertentu
JAKARTA, bursabisnis.id – Pandemi Covid-19 tak lantas membuat kinerja Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melambat. Menteri ESDM Arifin Tasrif menguraikan beberapa langkah strategis di sektor ESDM yang telah digulirkan selama menghadapi masa pandemi demi menjaga pelayanan kepada masyarakat.
“Kita tidak boleh menganggap enteng (Covid-19), kita antisipasi langkah-langkah pengamanan. Tiga bulan bangsa Indonesia berjuang menghadapai pandemi Covid ini yang tidak hanya mengguncang sektor kesehatan, tapi juga sektor lainnya terutama perekonomian dimana di dalamnya ada sektor energi dan sumber daya mineral,” jelas Arifin saat Halalbihalal Keluarga Besar Kementerian ESDM di ruang virtual bertemakan ‘Silaturrahim Perkuat Geliat Energi di Tengah Pandemi’ sebagaimana dilansir dari situs esdm.go.id.
Arifin mengakui, dampak pandemi berimbas pada sektor perekonomian, mulai dari berkurangnya pendapatan, kehilangan pekerjaan hingga kehilangan daya beli. “Dengan segala keterbatasan, Pemerintah sudah antisipasi dengan memberikan stimulus-stimulus (fiksal) untuk menjaga daya beli, kesehatan, menjamin ketersediaan makanan dan pelayanan-pelayanan bagi masyarakat,” tutur Arifin.
Tantangan sektor ESDM pun dijawab Menteri ESDM dengan menyelesaikan beberapa kebijakan strategis, diantaranya diterbitkannya kebijakan dan regulasi terkait dengan penyesuaian harga gas bumi untuk industri tertentu dengan tujuan memberikan stimulus agar dapat meningkatkan daya saing dan meningkatkan perekonomian nasional serta diharapkan memberikan multiplier effect penyerapan tenaga kerja.
“Kita sudah melaksanakan amanah Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2016 tentang Penetapan Harga Gas Bumi, termasuk untuk Perusahaan Listrik Negara (PLN) dimana listrik memberikan manfaat positif bagi keuangan negara,” ungkap Arifin.
Saat ini sudah ditandatangani 14 perjanjian penyesuaian harga jual beli gas oleh 4 Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) dan 11 pembeli gas bumi untuk sektor industri pupuk, baja, dan sektor Industri melalui pemilik fasilitas pipa. Penandatanganan ini disaksikan langsung oleh Menteri ESDM pada Rabu (20/5) pekan lalu dengan jumlah volume lebih dari 330 British Barrel Thermal Unit per Day (BBTUD).
Capaian berikutnya adalah penyelesaian Rancangan Undang-Undang (RUU) Mineral dan Batubara dengan mempertimbangkan peningkatan kesejahteraan rakyat.
Arifin mengungkapkan, pemerintah akan segera menyiapkan regulasi turunan berupa Peraturan Pemerintah dan Peraturan Menteri ESDM. “Itu akan kita lakukan dengan cermat dan dalam tempo yang tidak terlalu lama,” jelas Arifin.
Selanjutnya, Kementerian ESDM terus mendorong penyediaan energi bersih melalui konversi pembangkit Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Diesel yang dimiliki oleh PLN beralih ke gas.
“Dampak dari kebijakan ini adalah selain efisien dari sisi keekonomian (cost) juga memberikan manfaat terhadap (berkurangnya) beban dari lingkungan,” tutur Arifin.
Capaian lain tak kalah penting adalah impelementasi hilirisasi minerba serta penyelesaian proyek-proyek hulu dan infrastruktur energi yang akan diselesaikan sesuai target.
Arifin berharap sektor ESDM terus memberikan kontribusi nyata dalam menggerakkan perekonomian Indonesia di tengah masa pandemi. Apalagi Indonesia diramalkan mampu masuk sebagai 10 besar negara dengan tingkat pertumbuhan ekonomi terbaik.
“Di era perdagangan bebas sekarang ini semua negara saling ketergantungan, ada take and give. Tapi siapa yang lebih kompetitif, itu yang akan unggul. Maka, sektor ESDM harus menjadi sektor sentral dalam agent of development,” tegas Arifin.
Laporan : Rustam Dj
PERTAMBANGAN
Rantai Pasok Efektif dan Efisien, Landasan Keberhasilan Industri Migas
JAKARTA, Bursabisnis.id – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif bersama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, dan Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soecipto membuka agenda “Supply Chain and National Capacity Summit 2024” di Jakarta Convention Center Jakarta.
Mengawali sambutannya, Menteri Arifin mengapresiasi semua pihak yang telah berpartisipasi dan mendukung “Supply Chain and National Capacity Summit 2024.”
“Kehadiran semua pihak mencerminkan komitmen dan dedikasi untuk memperkuat rantai pasokan Indonesia dan kapasitas nasional bagi industri minyak dan gas dalam negeri,” ungkap Arifin sebagaimana dilansir dari laman esdm.go.id pada Kamis, 15 Agustus 2024.
Arifin menuturkan, agenda ini membahas isu penting dan strategis bagi industri migas serta masa depan bangsa kita, mengingat penguatan rantai pasok hulu migas melalui pengembangan kapasitas nasional, rantai pasok yang efektif dan efisien merupakan landasan keberhasilan industri migas.
“Kita harus memastikan bahwa rantai pasokan kita tidak hanya tangguh dalam menghadapi ketidakpastian namun juga cukup fleksibel untuk beradaptasi terhadap perubahan pasar global dan kebutuhan domestik,” ujar Arifin.
Lebih lanjut Arifin menyampaikan beberapa aspek perlu menjadi pertimbangan untuk mencapai tujuan di atas, diantaranya adaptasi teknologi modern, peningkatan kapasitas nasional, mendorong kolaborasi, inovasi dan penelitian.
“Penelitian dan pengembangan bersama akan membantu terciptanya solusi inovatif untuk mengatasi tantangan dan meraih peluang baru. Inovasi adalah kunci untuk tetap relevan dan kompetitif di pasar global,” tambah Arifin.
Arifin berharap melalui kegiatan ini akan dapat dirumuskan langkah-langkah konkrit dan strategi efektif untuk mengatasi tantangan dan meraih peluang dalam meningkatkan kapasitas nasional. “Dengan komitmen dan kerja sama yang kuat, saya yakin kita dapat mencapai tujuan kita dan memimpin Indonesia menuju masa depan yang lebih baik dan sejahtera,” harap Arifin.
Senada dengan Arifin, Kepala SKK Migas Dwi Soecipto menyampaikan bahwa gelaran rutin yang sudah dilaksanakan 9 tahun ini diharapkan dapat memperkuat National Capacity Building. “Gelaran telah berjalan 9 tahun dan hari ini kita kembali menyelenggarakan supply chain management submit yang sudah 9 tahun tidak pernah off. Gelaran supply chain yang kita arahkan supaya memperkuat National Capacity Building,” kata Dwi.
Dwi juga mengungkapkan gelaran kali berkontribusi menghasilkan berbagai transaksi yang menyentuh hingga USD1,7 miliar atau setara dengan hampir Rp25 triliun. “Dan kita lihat tadi beberapa transaksi-transaksi signing terhadap MoU GSA, PPJPK, perjanjian jual beli gas, maupun beberapa kontrak-kontrak peralatan yang cukup lumayan,” ungkap Dwi.
Sumber : esdm.go.id
Penulis : Icha
PERTAMBANGAN
Pulau Buton Penghasil Aspal Batu Alam Terbesar di Dunia
KENDARI, Bursabisnis.id – Pulau Buton yang terletak di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), diperkirakan memiliki jumlah deposit aspal alam Buton sebanyak 662.960.267 ton dengan luas area 376.537.850 meter persegi.
Pulau Buton sebagai penghasil aspal batu alam terbesar di dunia berupa batuan beraspal (rock asphalt) dikenal dengan istilah Asbtuon (Aspal Buton).
Hal ini diungkapkan Dewan Penasehat DPD Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia Provinsi Sultra, Dr. Ir Hado Hasina, MT, dalam Rapat Koordinasi (Rakorda) Kajian Hilirisasi Investasi Strategis Sektor Mineral dan Batu Bara Tahun Anggaran 2024 diselenggarakan oleh Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), dengan berkoordinasi Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Sultra.
Hado Hasina yang pernah menjabat sebagai Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Buton Utara (Butur) menjelaskan secara teknis Aspal Buton (Asbuton) yang menjadi perhatian khusus Presiden Joko Widodo dalam kurun beberapa tahun terakhir ini.
Dikatakan, Asbuton terdiri dari bitumen Asbuton dan mineral batu kapur Pulau Buton. Menurut sifat alam kekerasan aspal alam Buton dapat dibagi :
1. Batuan (Buton Rock Asphalt)
2. Plastis (Trinidad Lake Asphalt)
3. Cair (Bermuda Lake Asphalt)
Hado Hasina yang lama bertugas sebagai Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Sultra juga menjelaskan sifat fisik Raw material Asbuton.
Dalam pemaparannya, Hado menerangkan bahwa sifat fisik Rawa material Asbuton, yakni :
Kadar bitumen antara 20-30 persen
Titik nyala Asbuton 237-206 Derajat Celcius
Penurunan berat (TFOT) 0,35-5,23 persen
Penetrasi bitumen Asbuton 25 derajat celcius, 100 gram, 5 sec antara 5-180 dmm
Titik lembek bitumen Asbuton 78 – 42 derajat celcius
Viskositas Bitumen Asbuton pada 60 derajat celcius 113.000 – 154 Pa.S
Berat jenis Bitumen Asbuton 1.109 – 1063
Penetrasi Bitumen Asbuton setelah TFOT 80 – 25 persen Org.
Sedangkan komposisi kimia Bitumen Asbuton, yakni :
1. Saturates
aliphatic compounds
2. Aromatics
includes mono-aromatics and polycylic aromatics
3. Resins
heterocyclic (NSO) Compounds such as acids, bases, phenolics, naturally accurring compounds (humic acids)
Jenis produk Asbuton Granular yakni :
1. Asbuton B 5/30
2. Asbuton B 50/30
3. Asbuton Pracampur
4. Asbuton Kadar Bitumen Tinggi
5. Asbuton Murni
6. Asbuton CPHMA
Hado Hasina juga menjelaskan mengenai tantangan industri hulu Asbuton yan harus menjadi perhatian semua pihak. Baik itu pemerintah pusat, pemerintah daerah maupun pengusaha Asbuton.
Hado kemudian memetakan 4 tantangan yang harus menjadi perhatian, yakni :
1. Resistensi pasar
Strategi mengatasinya adalah pemerintah dan pengusaha harus menyediakan produk Asbuton yang bermutu dan berdaya saing tinggi
2. Infrastruktur terbatas
Diperlukan dukungan pemerintah dalam penyediaan pelabuhan dan infrastruktur lain di lokasi penambangan dan produksi.
3. Biaya transportasi tinggi
Untuk menekan biaya transportasi maka diperlukan perbaikan rantai pasok dan logistik, terutama biaya pengiriman dengan memanfaatkan program tol laut dan menambah kapasitas angkut.
4. Mutu produk tidak konsisten
Penerapan sistem manajemen mutu mulai dari aspek produksi sampai dengan penggunaan oleh end user melalui standarisadi produk yang berlaku sesuai dengan spesifikasi.
5. Bahan baku tidak seragam
Diperlukan pemetaan dan pemilihan bahan baku di lapangan sesuai dengan karakteristik cadangan Asbuton.
Advetorial/Pariwara
PERTAMBANGAN
Potensi SDA Sultra : Nikel 97 Milyar Wmt, Emas 1,125 Triliun Gram, Marmer 1,102 Triliun Ton
KENDARI, Bursabisnis.id – Ketersediaan dan potensi Sumber Daya Alam (SDA) yang terdapat di Wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), menjadi sangat penting untuk diidentifikasi karena ini menyangkut potensi ekonomi, pengembangan infrastruktur, dan keberlanjutan lingkungan.
Informasi terkait dengan pola sebaran dan tingkat ketersediaan secara kuantitatif akan SDA yang dimiliki pada Sultra saat ini, dapat menjadi landasan dalam pengambilan kebijakan, baik saat ini maupun yang akan datang.
“Utamanya dalam hal pelaksanaan kegiatan perencanaan pengembangan ataupun peningkatan peluang-peluang lainnya, guna mendukung pemanfaatan dan pengawasan dari kegiatan penggunaan sumber daya alam,” kata Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Sultra, Parinringi SE,M.Si.
Baik itu SDA mineral tambang, maupun hasil laut, agar tidak menimbulkan dampak negatif maupun degradasi terhadap lingkungan di wilayah Sultra.
Ketersediaan sumberdaya mineral, berupa tambang nikel di Provinsi Sulawesi Tenggara menjadi peluang besar dalam meningkatkan maupun mengoptimalkan kontribusi sektor primer ini terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) maupun peningkatan kesejahteraan bagi masyarakat.
Adapun ketersediaan potensi sumber daya alam di Provinsi Sulawesi Tenggara, menurut Parinringi yang saat ini menjabat sebagai Pj Bupati Buton Selatan adalah sebagai berikut :
Potensi Sumber Daya Alam di Provinsi Sulawesi Tenggara
No. Jenis Bahan Galian Sumber Daya
1. Nikel 97.371.377.333,72 wet metric tons (Wmt)
2. Emas 1.125.000.000.000 Gram
3. Aspal 3.835.653.120 Ton
4. Batu Gamping 6.196.704.997,90 Ton
5. Marmer 1.102.555.259.818,00 Ton
Sumber: Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Sulawesi Tenggara, Tahun 2023
“Berdasarkan data tersebut, maka dapat diketahui bahwa saat ini Provinsi Sulawesi Tenggara memiliki ketersediaan jenis bahan galian yang cukup beragam, dan memiliki total cadangan sumber daya yang juga melimpah.” jelas Parinringi mantan Pj Bupati Kolaka Utara (Kolut) ini.
Potensi tersebu tersebar di berbagai kabupaten/Kota di penjuru Sulawesi Tenggara. “Potensi ini menjadi peluang yang menjanjikan bagi daerah dalam meningkatkan perolehan sub sektor pertambangan serta pendapatan daerah,” beber mantan Wakil Bupati Konawe ini.
Dalam jangka panjang, hal ini dapat berpeluang untuk masuknya investasi di daerah-daerah yang memiliki potensi sumber daya alam tersebut.
Hal itu tentunya dilaksanakan sesuai dengan pola pemanfaatan, sebagaimana diamanatkan dalam regulasi tata ruang wilayah setempat, sehingga dalam pemanfaatannya dapat terhindar terjadinya dampak-dampak lingkungan yang berpotensi merusak lingkungan.
Untuk diketahui bahwa data yang dijelaskan DPMPTSP Provinsi Sultra, merupakan data hasil laporan penelitian dan bantuan teknik survey pendahuluan kegiatan penyediaan peta potensi Kota Kendari, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) dan Kabupaten Bombana yang dilakukan Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Sultra bekerjasama dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) Universitas Halu Oleo (UHO) pada tahun 2023.
Advetorial/Pariwara
-
ENTERTAINMENT5 years ago
Inul Vista Tawarkan Promo Karaoke Hemat Bagi Pelajar dan Mahasiswa
-
Rupa-rupa5 years ago
Dihadiri 4000 Peserta, Esku UHO dan Inklusi Keuangan OJK Sukses Digelar
-
PASAR5 years ago
Jelang HPS 2019, TPID: Harga Kebutuhan Pokok Relatif Stabil
-
Entrepreneur5 years ago
Rumah Kreatif Hj Nirna Sediakan Oleh-oleh Khas Sultra
-
Fokus5 years ago
Tenaga Pendamping BPNT Dinilai Tidak Transparan, Penerima Manfaat Bingung Saldo Nol Rupiah
-
FINANCE5 years ago
OJK Sultra Imbau Entrepreneur Muda Identifikasi Pinjol Ilegal Melalui 2L
-
Ekonomi Makro5 years ago
Aset Perbankan Syariah Tumbuh 7,10 Persen, Produk Syariah Semakin Diminati
-
PASAR5 years ago
PD Pasar Kota Kendari Segel Puluhan Lapak di Pasar Baruga