Rupa-rupa
La Mandi Dinilai Gagal, Ketum Kadin Sultra Dipastikan Berganti

KENDARI, bursabisnis.id – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sultra dibawah kepemimpinan La Mandi dinilai gagal. Olehnya itu, pengurus Kadin di tingkat kabupaten/kota menginginkan adanya pergantian Ketua Umum (Ketum) Kadin Sultra, yang akan ditentukan melalui musyawarah provinsi (Musprov) VII Kadin, pada 11 Januari 2021 mendatang.
Ketum Kadin Kabupaten Konawe, Rusdianto menilai Kadin Sultra era La Mandi tak melakukan pembinaan organisasi di tingkat daerah, sehingga Kadin di daerah nampak jalan sendiri. Sehingga, Rusdianto memastikan pucuk pimpinan Kadin Sultra akan berganti.
“Selama ini kita tidak bisa bikin apa-apa, karena Kadin provinsi juga tidak bikin apa-apa untuk kita,” ujar Ketua DPC PDI Perjuangan ini.
Olehnya itu, Rusdianto berharap agar Anton Timbang menjadi Ketua Kadin Provinsi Sultra perode 2021-2026, sehingga Kadin provinsi bisa menjembatani seluruh Kadin kabupaten/kota dan bersama-sama mendorong pertumbuhan ekonomi agar tidak menjadi penonton di negeri sendiri.
Pasalnya, hampir semua pengusaha tambang di Sultra adalah orang luar, hal ini di karenakan tidak adanya organisasi sekelas Kadin yang bisa memediasi dan bekerja sama.
“Harapan kita dengan penuh keyakinan Kadin Konawe, AT bisa membawa Kadin Sultra menjadi lebih baik,” katanya.
Hal lain yang menunjukan kegagalan La Mandi menahkodai Kadin Sultra selama lima tahun belakangan, yakni status kepengurusan Kadin di enam daerah yang asih dijabat oleh karateker.
Ketua Bidang OKK Kadin Kabupaten Bombana, Asrin Sarewo mengatakan, kondisi tersebut menunjukan betapa buruknya kinerja Kadin Sultra dibawah kepemimpinan La Mandi. Sebab, kepengurusan Kadin di enam daerah yang dijabat oleh karateker adalah bentuk kegagalan Kadin Provinsi dalam membangun komunikasi ke tingkat daerah.
“Inikan persoalan internal Kadin yang seharusnya bisa diselesaikan oleh Kadin provinsi,” katanya, saat ditemui awak media di salah satu hotel di Kota Kendari, belum lama ini.
Liputan: Ikas
Rupa-rupa
Sudirman Tinjau Lokasi Banjir di Alun-alun Eks MTQ dan Anawai

KENDARI, Bursabisnis.id – Wakil Wali Kota Kendari, Sudirman melihat langsung lokasi banjir di kawasan eks MTQ Kendari dan di Kelurahan Anawai, Kecamatan Wua-wua pada Kamis, 6 Maret 2026 malam.
Untuk diketahui bahwa dalam beberapa bulan terakhir ini, kawasan alun-alun Kota Kendari sering mengalami banjir.
Terutama di ruas jalan Abd Silondae, Tebaununggu, Abunawas dan Syeh Yusuf.
Meski hujan baru sejam turun, air langsung meluap ke jalan-jalan dan memasuki pemukiman warga.
Pantauan wartawan, Sudirman berada di lokasi banjir saat air mulai merendam jalan protokol.
Di lokasi banjir, sejumlah warga nampak menyambut kedatangan Wakil Wali Kota Kendari, sembari menyampaikan keluhan terkait wilayah yang menjadi langganan banjir.
Menyahuti keluhan tersebut, Sudirman meminta warga Kota Kendari bersabar. Sebab, Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari berkomitmen menangani persoalan banjir.
Mantan anggota DPRD Provinsi Sultra ini menyebutkan, bahwa banjir merupakan salah satu program prioritas dalam 100 hari kerja Siska-Sudirman.
“Insya Allah, persoalan banjir menjadi program prioritas Pemkot Kendari. Mari kita bersama-sama mengurai persoalan ini,” kata Sudirman.
Lebih lanjut, Ia menjelaskan, kini Pemkot Kendari tengah melakukan berbagai terobosan untuk menangani berbagai persoalan di tengah masyarakat. Salah satunya banjir dan sampah.
Menurut dia, salah satu pemicu terjadinya banjir adalah sampah. Olehnya itu, camat dan lurah telah melakukan penandatanganan pakta integritas penanganan sampah.
“Persoalan banjir dan sampah menjadi tanggung jawab bersama. Sehingga, kami mengajak seluruh elemen untuk bergotong royong mengatasi hal ini,” pungkasnya.
Usai meninjau kawasan eks MTQ, Wakil Wali Kota Kendari beranjak mengunjungi lokasi banjir di Kelurahan Anawai, Kecamatan Wuawua.
Di Anawai, Wakil Wali Kota Kendari nampak didampingi Lurah Anawai dan Camat Wuawua.
Laporan : Man
Editor : Tam
Rupa-rupa
Peluang Adipura Kembali Terbuka, DPRD Kendari Apresiasi Langkah Pemkot Tangani Sampah

KENDARI, Bursabisnis.id – DPRD Kota Kendari memberikan apresiasi atas langkah Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari dalam menangani persoalan sampah di ibu kota Sulawesi Tenggara (Sultra).
Strategi yang diterapkan Wali Kota Kendari Siska Karina Imran dan wakilnya, Sudirman, dinilai sebagai solusi tepat untuk mengatasi permasalahan kebersihan kota.
Anggota Komisi III DPRD Kota Kendari, L.M. Rajab Jinik D, menilai kebijakan Pemkot yang melibatkan camat dan lurah sebagai garda terdepan dalam penanganan sampah adalah langkah yang sangat strategis.
“Sampah di Kota Kendari saat ini sangatlah memprihatinkan penanganannya. Jadi diperlukan keseriusan dari Pemerintah Kota Kendari dalam menyelesaikannya. Tapi dengan langkah Ibu Wali Kota Kendari yang melibatkan camat dan lurah tentunya sangatlah tepat,” jelasnya pada Rabu, 5 Maret 2025.
Sebagai politisi Partai Golkar, Rajab menekankan bahwa camat dan lurah adalah pihak yang paling memahami kondisi wilayah masing-masing. Oleh karena itu, keputusan Pemkot untuk menjadikan mereka sebagai ujung tombak dalam pengelolaan sampah dianggap sebagai kebijakan yang cerdas.
Lebih lanjut, ia mengingatkan bahwa beberapa tahun lalu Kota Kendari pernah menjadi langganan penghargaan Adipura—sebuah bukti nyata keberhasilan dalam menjaga kebersihan kota.
Dengan kebijakan yang saat ini diterapkan oleh Pemerintahan Siska–Sudirman, ia optimistis bahwa peluang Kendari untuk kembali meraih penghargaan tersebut semakin besar.
“Kalau dengan program ini kita bisa kembali meraih Adipura, kenapa tidak? Kami dari DPRD Kota Kendari tentunya akan selalu mendukung penuh Pemerintah Kota Kendari untuk meraih penghargaan Adipura seperti beberapa tahun lalu,” Pungkasnya.
Dukungan penuh dari DPRD menjadi sinyal positif bagi Pemkot Kendari untuk terus memperkuat program pengelolaan sampah.
Laporan : Man
Editor : Tam
Rupa-rupa
Upaya Wujudkan Pemerintahan Bersih, Pemkot Kendari Bahas Indeks Pencegahan Korupsi Daerah 2025

KENDARI, Bursabisnis.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari menunjukkan komitmennya dalam upaya pencegahan korupsi dengan mengikuti rapat pembahasan Monitoring Center for Prevention (MCP) serta peluncuran Indeks Pencegahan Korupsi Daerah (IPKD) Tahun 2025.
Rapat yang digelar secara daring pada Rabu, 5 Maret 2025 ini berlangsung di Command Center Kota Kendari dan dihadiri oleh Wali Kota Kendari, Wakil Wali Kota, Penjabat (Pj) Sekda, Ketua DPRD, serta para kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
IPKD sendiri merupakan instrumen baru yang dirancang untuk mengukur sejauh mana kebijakan pencegahan korupsi telah diimplementasikan di tingkat pemerintah daerah.
Indeks ini diharapkan dapat mendorong transparansi dan akuntabilitas pemerintahan, sekaligus meningkatkan kualitas layanan publik bagi masyarakat.
Dalam rapat tersebut, Inspektur Jenderal Kementerian Dalam Negeri, Sang Made Mahendra Jaya, menegaskan bahwa Program MCP telah berjalan sejak tahun 2018 sebagai bentuk kolaborasi antarlembaga dalam memperkuat tata kelola pemerintahan daerah.
“Implementasi pelaksanaan kolaborasi dan sinergi antara KPK, BPKP, dan Kemendagri dalam upaya meningkatkan tata kelola pemerintahan daerah agar semakin baik dan berdampak positif untuk percepatan terwujudnya ekosistem pencegahan antikorupsi,” jelas Sang Made.
Berdasarkan data yang dipaparkan dalam rapat, sejak tahun 2004 hingga 2024, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menangani banyak kasus korupsi di pemerintahan daerah, dengan 38% kasus terjadi di tingkat kabupaten/kota dan 12% di tingkat provinsi.
“Tata kelola di pemerintahan daerah masih belum sepenuhnya terlaksana dengan baik. Penting dilakukannya evaluasi secara berkala untuk peningkatan atau perbaikan ekosistem pencegahan antikorupsi,” ujar Made.
Dengan peluncuran IPKD 2025, pemerintah daerah diharapkan tidak hanya mampu mengukur tingkat kemajuan dalam pencegahan korupsi, tetapi juga dapat meningkatkan transparansi dan akuntabilitas.
Hal ini diharapkan dapat menciptakan sistem pemerintahan yang lebih bersih serta membawa dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat.
Selain menjadi tolok ukur bagi pemerintah daerah, indeks ini juga diharapkan menjadi model bagi daerah lain dalam membangun sistem pemerintahan yang lebih efektif, bersih, dan bebas dari praktik korupsi.
Laporan : Man
Editor : Tam
-
ENTERTAINMENT5 years ago
Inul Vista Tawarkan Promo Karaoke Hemat Bagi Pelajar dan Mahasiswa
-
Rupa-rupa5 years ago
Dihadiri 4000 Peserta, Esku UHO dan Inklusi Keuangan OJK Sukses Digelar
-
PASAR5 years ago
Jelang HPS 2019, TPID: Harga Kebutuhan Pokok Relatif Stabil
-
Entrepreneur5 years ago
Rumah Kreatif Hj Nirna Sediakan Oleh-oleh Khas Sultra
-
Fokus5 years ago
Tenaga Pendamping BPNT Dinilai Tidak Transparan, Penerima Manfaat Bingung Saldo Nol Rupiah
-
FINANCE5 years ago
OJK Sultra Imbau Entrepreneur Muda Identifikasi Pinjol Ilegal Melalui 2L
-
Ekonomi Makro5 years ago
Aset Perbankan Syariah Tumbuh 7,10 Persen, Produk Syariah Semakin Diminati
-
Entrepreneur6 years ago
Mengenal Sosok Pengusaha Syarifuddin Daeng Punna yang Pantang Menyerah Berusaha