TECHNO
Melalui MTCRC, Korea Selatan Dukung Indonesia Merumuskan Kebijakan Maritim
KOREA, Bursabisnis.id – Pemerintah Indonesia berkolaborasi dengan Pemerintah Korea Selatan menyelenggarakan Komite Bersama Korea-Indonesia di Bidang Sains dan Teknologi Kelautan pada Rabu, 12 Juni 2024 di Busan, Korea Selatan.
Agenda tahunan yang kembali terselenggara untuk yang ke-7 kalinya ini merupakan wujud komitmen Pemerintah Indonesia dan Korea Selatan setelah setelah terbentuknya Implementing Arrangement (IA) antara Kementerian Samudera dan Perikanan Republik Korea (KSP) serta Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Indonesia pada 9 Mei 2018 lalu.
Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim Kemenko Marves, Firman Hidayat menyampaikan sejak didirikannya Korea-Indonesia Marine Technology Cooperation Research Center (MTCRC) pada 2018, pusat riset ini telah membawa kemajuan yang signifikan untuk kerjasama teknologi kelautan di Indonesia.
“Melalui MTCRC, pemerintah Korea telah menunjukkan dukungan yang luar biasa kepada Indonesia dengan menyediakan data untuk merumuskan lebih lanjut Kebijakan Maritim Indonesia,” ujar Deputi Firman sebagaimana dilansir dari laman maritim.go.id.
Lebih lanjut Ia menambahkan, Indonesia saat ini sangat fokus untuk mengembangkan industri rumput laut, dan pada 22 Mei 2024 lalu baru saja meresmikan “International Tropical Seaweed Research Center” yang berlokasi di Lombok, Nusa Tenggara Barat.
“Melalui kerja sama ini, diharapkan dukungan kerja sama dari Pemerintah Korea untuk berbagi teknologi mengenai budidaya dan pengolahan rumput laut, serta pelaksanaan joint research di Indonesia,” tambah Deputi Firman.
Apresiasi terhadap komitmen dan kerja MTCRC juga disampaikan oleh Deputi Menteri Kebijakan Kelautan KSP, KIM Sung-bum dalam acara tersebut.
“Pencapaian ini mencakup berbagai bidang, termasuk penelitian bersama tentang lingkungan laut, satelit laut, serta proyek pengembangan kapasitas dan survey kelautan di Indonesia,” ujar Deputi KIM.
Ia juga berharap dukungan yang telah diberikan oleh Kemenko Marves untuk memperkuat kerja sama bilateral di sektor maritim dapat terus berlanjut. Demikian juga, Senada dengan hal tersebut, Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Korea akan menunjukkan dukungan yang sama untuk memenuhi tujuan ini, dan menyambut baik usulan kerja sama pengembangan rumput laut Indonesia.
Direktur Korea MTCRC, Park Hansan, dalam kesempatan ini melaporkan aktivitas MTCRC kepada seluruh anggota komite bersama yang dimulai dengan penyampaian status, aktivitas utama, aktivitas spesial, serta status anggaran MTCRC.
Selanjutnya, Park Hansan menyampaikan tinjauan rencana kegiatan MTCRC yang dapat dikategorikan menjadi empat, yaitu platform kerjasama, penelitian bersama, peningkatan kapasitas, serta implementasi proyek Official Development Assistance (ODA).
Pada kesempatan ini, Park Hansan juga menyampaikan bahwa terdapat proyek baru yang sedang diimplementasikan, yaitu ODA KIOTEC (Korea-Indonesia Integrated Ocean and Technology Training Center) sebagai wujud nyata peningkatan kapasitas di bidang sains dan teknologi kelautan, bekerja sama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan Indonesia.
Lebih lanjut dalam Komite Bersama ini, kedua negara sepakat untuk mengembangkan dan memperluas peran MTCRC sebagai pusat fokus bagi kerja sama sebagai upaya menuju kerjasama bilateral yang lebih kokoh dan efektif dalam memajukan sektor maritim kedua negara.
Pertemuan ini dihadiri oleh anggota komite bersama dari berbagai institusi Korea, seperti Kim Sungbum (KSP), Kang Misuk (KSP), Kwon Jaeil (KIOST), Kim Wonkook (Pusan National University), Hur Sungpyo (Jeju National University), dan Park Hansan (MTCRC). Delegasi Indonesia terdiri dari M. Firman Hidayat (Kemenko Marves), Aniza Suspita (Kemenko Marves), Lelly Hasni Pertamawati (BAPPENAS), Radian Nurcahyo (Kemenko Marves) serta perwakilan dari Institut Teknologi Bandung (ITB) yaitu Ivonne M. Radjawane.
Sumber : maritim.go.id
Penulis : Icha
Editor : Tam
TECHNO
Kisah Handi Sutriyan Sukses Bantu BMKG Atasi Noise dan Anomali Data
KEBUMEN, Bursabisnis. Id – Salah satu kisah sukses datang dari Handi Sutriyan asal Kebumen, Provinsi Jawa Tengah (Jateng) yang kini bekerja di Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) .
Menyadari pentingnya beradaptasi dengan teknologi terbaru, Handi bergabung dengan IDCamp sejak masa kuliah dan memilih jalur Data Scientist yang relevan dengan pekerjaannya di bidang pemrosesan data.
Setelah lulus, ia berhasil mengatasi noise dan anomali pada data observasi BMKG sehingga kualitas data meningkat.
Hasil ini sangat penting bagi keselamatan transportasi dan sistem peringatan dini bencana di Indonesia.
Kisah Handi menunjukkan bagaimana ilmu yang diperoleh dari IDCamp mampu memberikan dampak nyata bagi masyarakat luas.
Pendaftaran IDCamp 2025 sudah dibuka, dan jangan sampai terlewat. Masa depan digital Indonesia membutuhkan talenta seperti Anda dan IDCamp ada untuk mewujudkannya.
Saatnya anak muda Indonesia mengambil peran, tingkatkan keterampilan, dan siapkan diri untuk masa depan digital bersama IDCamp 2025.
Indosat Ooredoo Hutchison Digital Camp (IDCamp) merupakan program beasiswa untuk mencetak developer muda Indonesia yang siap saing di dunia ekonomi digital.
Laporan : Kas
Editor ; Tam
TECHNO
Satelit Nusantara Lima Mengangkasa Menuju Orbit di Atas Wilayah Timur Indonesia
JAKARTA, Bursabisnis.id – Peluncuran Satelit Nusantara Lima (N5) dari Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat dengan roket Falcon 9 milik SpaceX disambut meriah ratusan orang yang menonton momen bersejarah ini secara langsung via daring dari tanah air pada Jumat pagi, 12 September 2025 atau Kamis malam, 11 September 2025 waktu Amerika Serikat.
Satelit yang dimiliki dan dioperasikan oleh PT. Satelit Nusantara Lima (SNL), anak perusahaan dari PT. Pasifik Satelit Nusantara (PSN) ini akan menempati slot orbit 113° Bujur Timur, dikenal sebagai “golden spot” karena mencakup wilayah Indonesia secara menyeluruh dan memberikan konektivitas kencang khususnya di Indonesia Timur.
Direktur Jenderal (Dirjen) Infrastruktur Digital Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi), Wayan Toni Suprapto, turut hadir langsung menyaksikan peluncuran tersebut dari fasilitas rocket Space X, perusahaan rocket swasta terbesar Amerika Serikat (AS). Ia mengapresiasi langkah peluncuran satelit canggih ini karena akan bermanfaat bagi transformasi digital nasional.
“Dengan peluncuran Nusantara Lima, kami berharap bermanfaat untuk bangsa dan negara,” ujar Wayan, seperti dilansir dari laman indonesia.go.id.
Berdasarkan data yang diterima InfoPublik, satelit ini diproyeksikan mulai beroperasi pada kuartal pertama 2026 dengan didukung kerja sama antara Boeing Satellite Systems sebagai pabrikan satelit, Hughes Network Systems untuk segmen darat, dan SpaceX perusahaan roket peluncurnya.
Sementara, pemerintah melalui Kemkomdigi memastikan registrasi slot orbit dan kedaulatan satelit nasional.
Satelit Nusantara Lima ini memiliki berbagai keunggulan dibanding sebelumnya, yakni mencapai 160 gigabyte per second (Gbps), yang menjadikannya satelit komunikasi terbesar di kawasan ASEAN.
Dengan hadirnya Satelit Nusantara Lima, total kapasitas satelit Indonesia saat ini mencapai hampir 400 Gbps atau terbesar di Asia Pasifik dengan teknologi Very High Throughput Satellite (VHTS) yang menyediakan bandwidth besar dan kecepatan data tinggi.
Selain itu, Satelit Nusantara Lima memiliki sistem propulsi XIPS (Xenon-Ion) yang 10 kali lebih efisien dan ringan dibandingkan teknologi konvensional, sehingga memungkinkan daya angkut muatan lebih besar dan 101 spot beam untuk menjangkau seluruh pelosok Indonesia hingga negara tetangga seperti Filipina dan Malaysia.
Untuk mengakses Satelit Nusantara Lima, terdapat delapan stasiun bumi (gateway) yang memperkuat kontrol, kapasitas, dan jalur komunikasi satelit di Banda Aceh, Bengkulu, Cikarang, Gresik, Banjarmasin, Tarakan, Kupang, dan Makassar.
Walau diproduksi dengan dukungan mitra internasional, desain, pengelolaan, dan pemanfaatan Satelit Nusantara Lima sepenuhnya untuk kepentingan Indonesia, sehingga menjadi adalah bukti nyata karya anak bangsa Indonesia melalui Grup PSN, pionir industri satelit nasional.
Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia tidak hanya konsumen, tetapi juga produsen dan pengelola teknologi satelit untuk kepentingan rakyat.
Satelit Nusantara Lima juga akan mempercepat pemerataan internet hingga ke wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T), menopang transformasi digital nasional dan memperkuat ekonomi digital, menjadi simbol kemandirian satelit nasional, menjaga kedaulatan data dan ketahanan komunikasi Indonesia, dan mengembalikan posisi Indonesia sebagai salah satu pemimpin satelit di Asia.
Selain itu, satelit ini menjadi tonggak sejarah baru setelah Satelit Palapa A1 yang diluncurkan pada 1976, Satelit Nusantara Satu yang diluncurkan pada 2019, dan SATRIA-1 yang diluncurkan pada 2023.
sumber : indonesia.go.id
Laporan : Icha
Editor : Tam
TECHNO
Komdigi Tengah Merancang Peta Jalan dan Tata Kelola Artificial Intelligence
JAKARTA, Bursabisnis. id – Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) saat ini tengah merancang peta jalan dan tata kelola pemanfaatan kecerdasan artifisial atau Artificial Intelligence (AI) yang bersifat inklusif dan multisektor.
Menurut Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Nezar Patria, regulasi mengenai AI akan dibuat dalam bentuk Peraturan Presiden (Perpres) untuk memperkuat tata kelola lintas sektor.
“Akan ada dua produk, yaitu peta jalan dan regulasi AI. Lalu Peraturan Presiden yang dapat berlaku di seluruh lembaga. Jadi, dengan melakukan itu, kami memperkuat regulasi kami tentang AI,” jelasnya dalam pertemuan dengan Wakil Duta Besar Singapura untuk Indonesia Terrence Teo di Kantor Kementerian Komdigi, Jakarta sebagaimana dilansir dari laman komdigi. go. id.
Menurut Nezar, Indonesia telah memiliki sejumlah perangkat hukum yang relevan dengan pengembangan AI, seperti UU ITE, UU Pelindungan Data Pribadi, KUHP, serta sejumlah peraturan kementerian dan surat edaran etika AI.
Regulasi-regulasi tersebut menjadi pijakan dalam memitigasi risiko dan menjadi panduan dalam memanfaatkan teknologi.
“Dengan seperangkat peraturan ini, saya pikir kami dapat memiliki referensi bagi semua pemangku kepentingan yang ingin mengembangkan teknologi AI. Bagi masyarakat yang ingin menggunakan teknologi ini, kami juga dapat menavigasi dan memitigasi risikonya,” jelasnya.
Selain regulasi, Kementerian Komdigi juga tengah merancang peta jalan AI nasional.
Nezar Patria menyatakan penyusunan draf peta jalan ini melibatkan berbagai pemangku kepentingan dan didukung pula oleh oleh kolaborasi dengan Japan International Cooperation Agency (JICA) serta konsultan dari Boston Consulting Group (BCG).
“Kami sedang menyusun peta jalan nasional untuk AI yang melibatkan kolaborasi quadhelix, dari pelaku usaha dan industri, akademisi, kelompok masyarakat sipil dan pemerintah. Proses ini telah berjalan secara marathon selama hampir dua bulan ini. Pemerintah mengapresiasi komitmen semua pihak untuk mewujudkan peta jalan ini. Untuk mendukung proses tersebut pemerintah dengan dukungan JICA juga melakukan kajian pendukung perumusan peta jalan dengan melibatkan Boston Consulting Group (BCG) dan drafnya masih dibahas oleh banyak pemangku kepentingan. Semoga kami dapat menyelesaikan drafnya pada akhir bulan ini,” tuturnya.
Peta jalan AI ini dirancang sebagai panduan prinsipil bagi kementerian dan lembaga terkait untuk mengadopsi teknologi AI di berbagai sektor, seperti transportasi, pendidikan, kesehatan, hingga layanan keuangan.
“Ini seperti panduan untuk semua kementerian yang terkait dengan adopsi AI. Kami hanya memberikan prinsip-prinsip bagaimana mengadopsinya, apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan, serta apa yang perlu diwaspadai terkait risikonya,” jelas Nezar Patria.
Pemerintah berharap peta jalan dan Perpres AI ini menjadi dasar pengembangan AI yang etis, adaptif, dan tanggap terhadap dinamika global.
Kedua dokumen ini diharapkan mampu menjaga keseimbangan antara inovasi dan perlindungan publik, serta menjadi rujukan dalam membangun ekosistem AI nasional yang aman, tangguh, dan berdaya saing tinggi.
Sumber :komdigi.go.id
Laporan : Icha
-
ENTERTAINMENT6 years agoInul Vista Tawarkan Promo Karaoke Hemat Bagi Pelajar dan Mahasiswa
-
Rupa-rupa6 years agoDihadiri 4000 Peserta, Esku UHO dan Inklusi Keuangan OJK Sukses Digelar
-
PASAR6 years agoJelang HPS 2019, TPID: Harga Kebutuhan Pokok Relatif Stabil
-
Entrepreneur6 years agoRumah Kreatif Hj Nirna Sediakan Oleh-oleh Khas Sultra
-
Fokus6 years agoTenaga Pendamping BPNT Dinilai Tidak Transparan, Penerima Manfaat Bingung Saldo Nol Rupiah
-
FINANCE6 years agoOJK Sultra Imbau Entrepreneur Muda Identifikasi Pinjol Ilegal Melalui 2L
-
Fokus5 months agoUsai Harumkan Nama Wakatobi, Pelatih Atlit Peraih Medali Emas Jual Hp Untuk Ongkos Pulang
-
Entrepreneur6 years agoMengenal Sosok Pengusaha Syarifuddin Daeng Punna yang Pantang Menyerah Berusaha
