Connect with us

KULINER

Pelaku Usaha Kopi Dilatih Buat Kemasan Agar Menarik

Published

on

JAKARTA, bursabisnis.id – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menggelar virtual talkshow “Webinar Kopi” dengan tema Racik, Kemas, dan Jual Kopi Rumahan ala Coffee Shop.

Kegiatan dilaksanakan untuk memberikan wawasan tambahan dalam mengembangkan, mendorong, serta mengajak para pelaku ekonomi kreatif terutama pelaku usaha kopi agar tetap produktif di masa adaptasi kebiasaan baru.

Tidak hanya bagi pelaku usaha kopi, tapi juga masyarakat yang ingin mencoba masuk ke bisnis kopi rumahan.

“Kopi telah menjadi bagian gaya hidup masyarakat luas. Webinar ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas pelaku ekonomi kreatif terutama untuk pebisnis kopi dalam hal mengemas dan memasarkan produknya dengan lebih baik ke masyarakat,” kata Direktur Pengembangan SDM Ekonomi Kreatif Kemenparekraf/Baparekraf Muh. Ricky Fauziyani saat membuka “Webinar Kopi”.

“Webinar Kopi” diikuti 1.000 peserta dan menghadirkan tiga orang narasumber. Yaitu Founder Esperto Barista Course & Co Founder Monolog Quality Coffee Franky Angkawijaya, Product Designer and Founder of Tashmiim Design Sugeng Untung, dan Direktur Edukasi, Riset dan Pengembangan
Asosiasi Desain Grafis Indonesia (ADGI) Wulan Pusponegoro, serta Kepala Sub Direktorat Edukasi II
Kemenparekraf/Baparekraf Jemmy Alexander sebagai moderator.

Franky Angkawijaya dalam paparannya menjelaskan, saat ini banyak variasi kopi yang diminati masyarakat seperti kopi susu ataupun jenis lainnya.

Untuk menghasilkan varian kopi tersebut, lebih dulu harus dapat menghasilkan espresso liquid sebagai bahan dasar. Ia menyarankan untuk memproduksi espresso liquid dengan menggunakan mesin espresso bagi pemula.

“Dengan menggunakan mesin, akan mendapatkan produk espresso liquid yang stabil secara rasa dan kualitas. Mulai dari temperatur, tekanan, dapat secara konsisten dihasilkan,” kata Franky sebagaimana dilansir dari kemenparekraf.go.id.

Setelah menghasilkan bahan dasar espresso liquid yang baik, baru kemudian bisa dikembangkan dengan kreativitas dalam mengolah. Yakni mengkombinasikan bahan lain untuk menjadi seperti kopi susu ataupun lainnya. Dalam menghasilkan produk minuman kopi yang disukai, pelaku usaha dapat melakukan riset untuk mendapatkan market taste yang diinginkan.

“Setelah taste market, baru kemudian bisa mulai berpikir untuk kemasan agar terlihat menarik dan yang pasti aman dalam produksi dan pengiriman. Peluang ini luas, marketnya besar, bisa digunakan siapapun dari rumah,” kata Franky.

Hal senada dikatakan Sugeng Untung. Menurutnya riset pasar menjadi hal yang penting. Tidak hanya dalam menghasilkan produk, tapi juga menentukan desain yang menarik untuk produk.

“Desain yang baik adalah hasil dari proses pemecahan masalah, dari pertanyaan-pertanyaan tentang produk kita sendiri. Sehingga dapat menghasilkan solusi yang literatif atau berkelanjutan.

Riset juga bisa dilakukan dengan melakukan modboards atau mengumpulkan gambar terkait produk kompetitor. Hal itu dapat membantu kita dalam menentukan seperti apa kemasan yang menarik di pasaran. Mulai dari warna maupun bentuk. Karena estetika dapat memberikan nilai tambah.

“Apakah produk kita sudah menarik perhatian atau belum. Indikator kemasan yang baik adalah yang menarik perhatian,” ujarnya.

Sementara Wulan Pusponegoro menekankan pelaku usaha juga harus dapat melakukan branding yang baik terhadap produknya. Apa yang menjadi keunggulan produk dari berbagai tahapan di atas, semua itulah yang bisa menjadi branding.

Walter Landor, desainer dan pelopor branding dan teknik riset konsumen, pernah mengatakan, bahwa produk diciptakan oleh pabrik tetapi mereka diciptakan di benak (pikiran).

“Dengan adanya branding akan memberikan penambahan nilai dan daya tarik. Penting bagi konsumen kita untuk selalu mengingat brand kita. Brand yang baik adalah yang sudah tertanam di benak pikiran konsumen,” kata Wulan.

Laporan : Rustam Dj

Continue Reading

KULINER

Gubernur Andi Sumangerukka Bersama Hugua Launching Zona KHAS Al Alam

Published

on

By

Andi Sumangerukka bersama Hugua melakukan pengguntingan pita sebagai tanda diluncurkan kuliner zona KHAS AL Alam. -foto:ist-

KENDARI, Bursabisnis.id – Dalam upaya mengakselerasi pengembangan ekosistem halal dan ekonomi syariah di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) pada Rabu, 5 Maret 2025 dilaksanakan Grand Launching Zona Kuliner Halal, Aman, dan Sehat (Zona KHAS) Al-Alam.

Kegiatan ini akan berlangsung selama 12 hari dari tanggal 5-16 Maret 2025 di Kawasan Masjid Al-Alam, Kota Kendari.

Kehadiran Zona KHAS Al-Alam ini merupakan sinergi antara Bank Indonesia, Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara, Majelis Ulama Indonesia (MUI), Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS), serta Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH).

Kegiatan ini dihadiri dan diresmikan langsung oleh Gubernur Sultra Mayjen TNI (Purn) Andi Sumangerukka dan Wakil Gubernur, Ir. Hugua.

Dalam sambutannya, Gubernur menyampaikan bahwa “Pembentukan Zona KHAS merupakan langkah strategis dalam mendukung ekonomi kreatif, meningkatkan daya saing produk lokal, serta memperkenalkan kekayaan budaya daerah kepada masyarakat luas.

Zona KHAS di Masjid Al-Alam ini merupakan terobosan yang sangat baik untuk mendorong icon Sulawesi Tenggara yang tidak hanya dikenal sebagai sebuah tempat ibadah, tetapi juga tempat wisata berbasis syariah”.

Zona KHAS Al-Alam hadir sebagai bentuk komitmen Bank Indonesia dalam menyediakan pilihan kuliner yang tidak hanya lezat, tetapi juga terjamin kehalalan, kebersihan, dan kesehatannya bagi masyarakat serta wisatawan.

Dalam upaya mendukung pengembangan kawasan ini, Bank Indonesia bersama stakeholder terkait turut berkontribusi dalam penyediaan sarana prasarana seperti kabin kuliner, toilet bersih, kanal pembayaran QRIS, kabin kebersihan, zona edukasi, serta tempat pembuangan sampah.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Tenggara, Doni Septadijaya menambahkan dalam sambutannya bahwa “selain Zona KHAS, bentuk komitmen Bank Indonesia dalam mendorong industri halal di Sulawesi Tenggara juga dilakukan melalui pelaksanaan sertifikasi halal kepada 40 UMKM serta mengadakan refreshment bagi Pendamping Proses Produk Halal (P3H) dan Auditor Halal.

Dengan dukungan yang telah diberikan ini, diharapkan dapat mendorong industri halal di Sulawesi Tenggara dengan tujuan meningkatkan ekonomi syariah yang kami nilai peluangnya sangat besar”.

Selain peresmian Zona KHAS, dalam kesempatan ini juga dilaksanakan beberapa program lainnya seperti Ramadhan Talkshow, Pasar Murah, Ramadhan Competition, dan Kick Off Semarak Rupiah Ramadan dan Berkah Idulfitri (SERAMBI) 2025.

SERAMBI 2025 merupakan bagian dari peran Bank Indonesia dalam Pengelolaan Uang Rupiah untuk memastikan ketersediaan uang tunai dalam jumlah yang cukup dan pecahan yang sesuai bagi masyarakat Sulawesi Tenggara, khususnya di momen Ramadhan dan Idul Fitri 2025.

Dalam program ini, Bank Indonesia telah menyiapkan Rp1,2 triliun uang layak edar, yang didistribusikan bekerja sama dengan perbankan seluruh Sulawesi Tenggara.

Dalam rangkaian SERAMBI 2025, akan dilaksanakan juga Penukaran Terpadu di Tugu MTQ Kota Kendari pada 21-23 Maret 2025 yang bersinergi dengan berbagai kegiatan Pasar Murah dan layanan publik lainnya, seperti Layanan SLIK oleh OJK, Pemeriksaan Kesehatan Gratis oleh PMI, SIM Keliling, dan layanan Baznas Sultra. Bagi masyarakat yang ingin melakukan penukaran dapat mengakses layanan penukaran melalui laman pintar.bi.go.id.

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Tenggara mengajak seluruh masyarakat untuk bisa hadir meramaikan kegiatan di Zona KHAS Al-Alam dan harapannya dapat memberikan manfaat kepada perekonomian masyarakat Sulawesi Tenggara.

Ke depan, Bank Indonesia bersama seluruh pemangku kepentingan akan terus bersinergi dalam mengembangkan ekonomi syariah dan optimalisasi layanan Rupiah guna mendorong pertumbuhan ekonomi Sulawesi Tenggara yang lebih inklusif dan berdaya saing.

Laporan : Kas
Editor : Tam

Continue Reading

KULINER

Pengenaan Cukai Makanan Siap Saji Jangan Rugikan UMKM

Published

on

By

Kuliner khas Kota Kendari. -foto:ist-

JAKARTA, Bursabisnis.id – Anggota Komisi XI DPR RI Charles Meikyansah menyoroti kebijakan pemerintah, terkait makanan siap saji yang dikenakan cukai dengan tujuan mengendalikan konsumsi Gula, Garam, dan Lemak (GGL) untuk mengurangi penyakit tidak menular.

Charles meminta pemerintah memastikan kebijakan itu tidak merugikan pelaku usaha kecil seperti UKM dan UMKM.

“Kami ingin Pemerintah memastikan kebijakan yang dikeluarkan tidak merugikan masyarakat. Meskipun tujuannya baik namun harus dipertimbangkan untung-ruginya,” ungkap Charles sebagaimana dilansir bursabisnis.id dari laman dpr.go.id pada Minggu, 4 Agustus 2024.

Kebijakan makanan siap saji dikenakan cukai tersebut tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 28 Tahun 2024 tentang Peraturan Pelaksana Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan yang diteken Presiden Jokowi pada 26 Juli 2024.

Adapun kebijakan tersebut dikeluarkan sebagai upaya memperketat peredaran pangan olahan dan pangan siap saji atau fast food, mengingat angka kasus penyakit tidak menular seperti diabetes hingga obesitas terus merangkak naik.

Aturan yang tertuang dalam Pasal 194 PP 28/2024 itu menyebutkan bahwa pangan olahan adalah makanan atau minuman hasil proses dengan cara atau metode tertentu, dengan atau tanpa bahan tambahan. Sedangkan yang dimaksud dengan pangan olahan siap saji adalah makanan dan/atau minuman yang sudah diolah dan siap untuk langsung disajikan.

Ketentuan itu akan berlaku di semua tempat usaha atau di luar tempat usaha seperti pangan yang disajikan di jasa boga, hotel, restoran, rumah makan, kafetaria, kantin, kaki lima, gerai makanan keliling, dan penjaja makanan keliling atau usaha sejenis.

Charles pun mempertanyakan bagaimana implementasi dari pengenaan cukai itu kepada pelaku usaha kecil, terutama pedagang kaki lima (PKL) yang menyajikan makanan atau minuman cepat saji.

“Yang perlu dipertanyakan adalah bagaimana implementasinya? Bagaimana pembebanan cukai ini terhadap pelaku usaha kecil?” tegas Politisi Fraksi Partai NasDem ini.

 

Sumber : dpr.go.id
Penulis : Icha
Editor : Tam

Continue Reading

Fokus

EO Milhanah dan The Park Kendari Inisiasi Event Kampung Ramadhan 2023

Published

on

By

Kendari, Bursabisnis.id-Event Organizer (EO) Milhanah dan The Park Kendari menginisiasi event Kampung Ramadhan 2023.

Event ini diselenggarakan di pelataran Mall The Park Kendari, Sabtu 25 Maret 2023.

Marketing Promosi event Kampung Ramadhan Egy Diah mengatakan,  event ini diselenggarakan dengan melibatkan pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kota Kendari.

“Kami berharap event ini bisa sekaligus mempromosikan produk khas UMKM Sultra,” kata Egy, kepada awak media di Kendari, Sabtu, 25 Maret 2023.

Adapun tenant yang dilibatkan dalam event ini yakni sebanyak 25 tenant. Produk yang dipasarkan berupa produk kuliner seperti takjil hingga kudapan tradisional khas Ramadhan.

Harganya pun dibanderol bervariasi, mulai Rp 10 ribu hingga 30 ribu.

“Ada es teh, ada sambal-sambalan, ada ayam geprek, ada nasi goreng, ada siomay-siomay, ada dimsum, tahu bakso, sama prasmanan,” kata Egy.

Kampung Ramadhan sendiri diselenggarakan selama 25 hari, dimulai dari jam 3 sore sampai jam 10 malam.

“Tujuan dari adanya Kampung Ramadhan yaitu agar suasana buka puasa jauh lebih menarik. 25 hari kita laksanakan disini,” ujar Egy.

 

 

Penulis: Mery Oktavia

 

Continue Reading

Trending

Copyright © 2017 PT. Bisnis Media Sentosa - Bursabisnis.ID