Wisata
Presentasi Ayu Berliner Hugua Pukau Menteri Pembangunan Usahawan Malasyia
KENDARI, bursabisnis.id- Rombongan Pengurus BPD Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Sultra mempromosikan potensi pariwisata bumi anoa di negeri Jiran. Hal tersebut dilakukan dalam rangkaian kunjungan kerja sama bisnis pariwisata dan dagang di Malaysia, yang dilakukan selama 4 hari, yakni mulai tanggal 13 – 17 Agustus 2019.
Salah Satu obyek kunjungan kehormatan para penguris BPD Hipmi Sultra, di bawah nahkoda Sucianti Suaib Saenong adalah Kementerian Pembangunan Usahawan Malaysia.
Ketua Bidang Pariwisata BPD Hipmi Sultra, Ayu Berliner Hugua mengaku, dalam kesempatan tersebut dirinya mempresentasekan potensi pariwisata Sultra dihadapan Menteri Pembangunan Usahawan Malasyia, YB. Datuk Seri Mohd. Redzuan Yusof dan pejabat tinggi kementerian, di diruang pertemuan khusus kementerian di Kuala Lumpur.
Putri Sulung Ir. Hugua ini awalnya mengaku grogi saat presentase di hadapan YB. Datuk Seri Mohd. Redzuan Yusof dan pejabat tinggi kemeterian, namun seiring dengan berjalanya waktu, dirinya dapat mempresentasekan potensi pariwisata Sultra dengan prima.
Menurut gadis lulusan Bussines Marketing Univerisitas Curtin Perth Australia 2017 ini, bahwa orang Malaysia belum punya informasi yang cukup mengenai potensi pariwisata Sultra.
“Mereka haus informasi mengenai potensi pariwisata dan potensi tambang yang ada di Sultra,” ujar wanita yang popular disapa Ayu.
Lebih lanjut, Wakil Sekretaris Asita pusat ini berharap, agar gubernur dan para bupati/walikota di Sultra melakukan komunikasi intensif dengan Pemerintah Malaysia, guna meningkatkan hubungan dagang dan investasi terhadap dua komoditas tersebut.
Sebaiknya, lanjut Ayu, Dinas Pariwisata Sultra juga intens melakukan promosi pariwisata ke Malaysia , karena jumlah kunjungan wisatawan Malaysia yang tertinggi ke Indonesia yaitu 2,50 Juta orang, atau 15,8 persen pada tahun 2018.lalu.
Kemudian, disusul wisatawan Tiongkok 2,14 juta orang alias 13,5 persen, dan Singapore 1,77 juta orang 11,1 persen.
“Jangan promosi ke Eropa terus karena jumlah kunjungan ASEAN ke Indonesia menduduki posisi tertinggi, yaitu 20,60 persen dari total kunjungan ke Indonesia,” ucap Ayu.
Jadi, promosi ke Eropa itu boros dan hasilnya tidak memuaskan, karena ekonomi mereka dan dunia barat lainya lagi apes.
Sementara itu, YB. Datuk Seri Mohd. Redzuan Yusof dan para pejabat tinggi Malasyia nampak terpukan mennyaksikan paparan Ayu.
“Hebat juga potensi pariwisata Sultra yah “ puji pak menteri terhadap kedahsayatan potensi pariwisata Sultra, setelah Ayu sukses meyakinkan audiens.
Usai presentase Ayu yang juga anggota GIPI sultra ini sibuk melayani pertanyaan minor dari pejabat tinggi kementerian, antara lain cara berkunjung ke Sultra khususnya ke Air Panas Wawolesea Konut, Liang Kabori Muna dan Surga Bawah Laut Wakatobi yang sangat diminati orang Malaysia.
Kunjungan Kerja Sama Bisnis tersebut dipimpin oleh Ketua BPD HIPMI Sultra, Sucianti Suaib Saenong . Tujuan kunjungan Kerja sama ini adalah membangun koneksi bisnis dan promosi bisnis pariwisata dan dagang dengan para pihak di Malaysia, diantaranya kunjungan ke KJRI, Kelompok UKM Malaysia dan Kementrian Pembangunan Usahawan tersebut.
Laporan: Azka Fausan
KOMUNITAS
Soft Launching Buku Pelajaran Bahasa Wolio di Kota Baubau
BAUBAU, Bursabisnis.id – Sebagai salah satu upaya untuk menjaga dan melestarikan Bahasa Wolio agar tidak terancam punah, CV Odhento Berkah menyelenggarakan acara bertema: Soft Launching dan Sosialisasi Buku Pelajaran Bahasa Wolio”.
Kegiatan ini untuk mengenalkan kembali adanya buku Bahasa Wolio sesuai kurikulum terbaru, dengan tampilan desain buku yang lebih menarik dan berwarna, yang dapat digunakan oleh murid SD.
Acara ini dilaksanakan pada Sabtu, 30 November 2024 di salah satu hotel Kota Baubau.
Hadir dalam acara ini Kepala Dinas Pendidikan & Kebudayaan kota Baubau Eko Prasetya, ST., MM yang memberikan sambutan dan menyambut baik adanya buku pelajaran Bahasa Wolio ini.
Menurutnya, sekolah membutuhkan buku Pelajaran Bahasa Wolio.
Senada dengan itu, tamu narasumber lain yang hadir yaitu Kepala Kantor Bahasa Sulawesi Tenggara Dr. Uniawati, S.Pd, M.Hum menyampaikan tentang agenda Kantor Badan Bahasa Sulawesi Tenggara berupa program Revitalisasi Bahasa Wolio sebagai Bahasa daerah.
Juga hadir tokoh Budayawan Buton La Ode Alirman, SH yang menyampaikan, adanya Buku Bahasa Wolio ini merupakan upaya kongkret dari cara melestarikan Bahasa Wolio, agar tidak punah.
Dari tokoh akademisi hadir Dr. La Ode Abdul Munafi dan juga hadir Nanik Lestari sebagai Praktisi Pendidikan dan Budaya dari Bali. Serta Penulis buku Bahasa Wolio Laode Muhammad Insan Zulhidayan Zaadi, dan undangan 68 Kepala Sekolah SD di lingkup kota Baubau.
Menurut Insan, yang merupakan alumni Stikosa-AWS Surabaya dan Mercu Buana Jakarta, penulisan buku ini bahwa selain sebagai bentuk kepedulian dan komitmennya dalam menjaga dan melestarikan Bahasa Wolio, juga merupakan keinginan untuk meneruskan kembali apa yang pernah diperjuangkan oleh ayahandanya H. La Ode Zaadi (alm) sebagai penulis buku Bahasa Wolio sebelumnya.
Harapannya, Buku Pelajaran Bahasa Wolio untuk SD kelas 1-6 ini dapat digunakan di lingkup sekolah, mulai tahun ajaran 2025/2026 sebagai bahan ajar murid, sehingga menjadi bagian dari upaya agar bahasa Wolio tetap lestari.
Dalam keterangannya, Direktur Odhento Berkah, LM. Alfian Zaadi menyampaikan bahwa diadakannya kembali Buku Bahasa Wolio ini sangat penting dan Sekolah-sekolah, juga sangat membutuhkan sebab sudah cukup lama tidak ada buku pelajaran Bahasa Wolio sejak buku pertama terbit.
Oleh karena itu perlu disosialisasikan lagi agar diketahui, terutama oleh Sekolah SD sehingga buku ini dapat digunakan oleh murid dalam belajar bahasa Wolio.
Selain itu, Alfian juga menambahkan, tidak hanya sebatas menghadirkan buku, tapi juga rencana kedepannya akan diikuti kegiatan lain seperti membentuk komunitas Guru Bahasa Wolio yang disertai dengan berbagai program dan pelatihan.
Sehingga rangkaian kegiatan dan program tersebut dapat mendorong dan menjadi kesatuan untuk menjaga dan melestarikan Bahasa Wolio.
Penulis ; Tam
BUDAYA
Yang Mulia La Ode Kariu Dilantik Jadi Sultan Buton
BAUBAU, Bursabisnis.id – Setelah melalui proses yang cukup panjang, mulai dari prosesi Tiliki, Buataka Katange, Kambojai, Fali, Sokaiyana Pau sampai kepada prosesi Bulilingiana Pau atau pelantikan Sultan Buton, akhirnya Yang Mulia (YM) Drs H La Ode Kariu sah menjabat sebagai Sultan Buton atau Laki Wolio.
Prosesi Bulilingina Pau atau pelantikan Sultan Buton La Ode Kariu dilaksanakan pada Jumat, 29 November 2024.
Prosesi ini dihadiri langsung Ketua Umum Forum Silaturahmi Keraton Nusantara (FSKN) YM Karaeng Turikale VIII Maros Brigjen (Pol) Dr AA Mapparesa , MM, M.Si bersama sejumlah Raja dan Sultan Se-Nusantara, termasuk raja-raja yang ada di Sulawesi Tenggara tergabung dalam FSKN dan juga Raja Timor yang sekarang masuk dalam negara Timor Leste.
Dalam sambutannya, Ketua umum FSKN YM Karaeng Turikale VIII Maros Brigjend (Pol) Dr AA Mapparesa, MM.M.Si memberikan dukungan sepenuhnya kepada La Ode Kariu yang sudah sah menjabat sebagai Sultan Buton dan kemudian menjadi anggota FSKN.
”Paduka yang Mulia Sultan Buton atas nama seluruh Raja dan Sultan kami menyampaikan ucapan selamat, ucapan tersyakur atas amanah yang mulia peroleh dari seluruh kerabat kita seluruh masyarakat yang ada di Kesultanan maupun di Pulau Buton ini. Kami yakin kita adalah partner strategis pemerintah khususnya di dalam pelestarian pemajuan dan pewarisan nilai-nilai budaya yang diwariskan oleh para leluhur untuk diwariskan kembali secara positif nilai-nilai ini kepada generasi penerus kita,” ujarnya.
YM AA Mapparesa mewakili Raja dan Sultan yang ada di Nusantara ini menyampaikan apresiasi dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Pj Wali Kota Baubau Dr H Muh Rasman Manafi, SP, M.Si, sebab pihaknya sangat paham betul bagaimana proses yang dilakukan baik melalui proses adat maupun melalui pemerintah.
Ini suatu langkah positif dari Pemkot Baubau untuk membuat warga masyarakat tetap bersatu, karena yang paling mahal adalah persatuan.
Begitu pula dengan apa yang dilakukan dengan pelantikan Sultan Buton sebagai puncak acara yang dilaksanakan pada hari Jumat, yang merupakan hari yang sangat berkah dilaksanakan penobatan secara Islami di masjid dan dilanjutkan secara adat di Baruga.
”Inilah salah satu prosesi adat yang menurut catatan kami lengkap dan disaksikan oleh pemerintah setempat. Insya Allah Yang Mulia Sultan Buton, tetap berada di dalam FSKN Nusantara dan kami berharap pula seluruh kerabat kami di kesultanan maupun seluruh warga Baubau, mohon dukungan kiranya kita semua ini bisa melestarikan dan mewariskan budaya kita secara baik kepada generasi penerus kita. Dan hari ini Kesultanan Buton dan Pemkot Baubau telah mengukir sejarah bahwa inilah pelestarian adat dan pemajuan budaya yang menjadi mercusuar untuk nusantara kita,” tutupnya.
Penulis : Icha
Editor : Tam
BUDAYA
Ketua Forum Silaturahmi Keraton Nusantara Apresiasi Pj Wali Kota Lestarikan Adat dan Budaya
BAUBAU, Bursabisnis.id – Raja dan Sultan se Nusantara yang tergabung dalam Forum Silaturahmi Keraton Nusantara (FSKN) memberikan apresiasi kepada Pj Wali Kota Baubau Dr H Muh Rasman Manafi, SP, M.Si yang terus berupaya melestarikan adat dan budaya Buton.
Apresiasi tersebut disampaikan langsung ketua umum FSKN YM Karaeng Turikale VIII Maros Brigjend Pol Dr AA Mapparesa MM, M.Si saat Gala Dinner atau jamuan makan malam yang digelar Pemkot Baubau kepada raja dan Sultan se Nusantara di aula kantor Wali Kota Baubau Palagimata pada Kamis, 28 November 2024 malam.
Menurut YM AA Mapparesa, suatu kesadaran atau keikhlasan untuk mempertahakan budaya dan adat serta nilai-nilai yang telah diwariskan oleh leluhur sudah ditunjukkan Pj Wali Kota Baubau Dr H Muh Rasman Manafi dan seluruh jajarannya termasuk kepada seluruh perangkat adat Kesultanan Buton atas upaya melestarikan adat istiadat dan budaya.
Oleh sebab itu, Ketua FSKN AA Mapparesa juga menyampaikan pesan dari seluruh anggota FSKN kepada PJ Wali Kota Baubau mengingat, bahwa pataka untuk Silaturahmi Keraton Nusantara berakhir di Kota Baubau pada tahun 2019 lalu yakni di zaman almarhum Dr H AS Tamrin, MH.
Zaman kepemimpinan AS Tamrin yang terakhir menyelenggarakan Festival Keraton Masyarakat Adat (FKMA) yang mengusulkan, agar tidak tidak terlalu berlebihan untuk digelar kembali aktivitas FKMA di Baubau di tahun 2025/
YM AA Mapparesa, FKMA memberikan kesan yang dalam baik tuan rumah maupun sebagai kerabat.
Karena itu, janganlah masalah waktu dan biaya menjadi penghalang akan tetapi semangat silaturahmi yang menggerakan hati untuk dapat datang pada festival keraton nanti.
Pada kesempatan tersebut, YM AA Mapparesa juga memperkenalkan kehadiran perwakilan dari Kerajaan Timor yang kini masuk wilayah Timor Leste.
Diakui, sistem pemerintahan memang ada batas wilayah namun kalau pemerintahan adat batasnya ada di hati. Karena itu didalam lembaga adat tidak ada batas wilayah, karena semua satu misi yakni pelestarian adat dan budaya.
Penulis : Icha
Editor : Tam
-
ENTERTAINMENT5 years ago
Inul Vista Tawarkan Promo Karaoke Hemat Bagi Pelajar dan Mahasiswa
-
Rupa-rupa5 years ago
Dihadiri 4000 Peserta, Esku UHO dan Inklusi Keuangan OJK Sukses Digelar
-
PASAR5 years ago
Jelang HPS 2019, TPID: Harga Kebutuhan Pokok Relatif Stabil
-
Entrepreneur5 years ago
Rumah Kreatif Hj Nirna Sediakan Oleh-oleh Khas Sultra
-
Fokus5 years ago
Tenaga Pendamping BPNT Dinilai Tidak Transparan, Penerima Manfaat Bingung Saldo Nol Rupiah
-
FINANCE5 years ago
OJK Sultra Imbau Entrepreneur Muda Identifikasi Pinjol Ilegal Melalui 2L
-
Ekonomi Makro5 years ago
Aset Perbankan Syariah Tumbuh 7,10 Persen, Produk Syariah Semakin Diminati
-
PASAR5 years ago
PD Pasar Kota Kendari Segel Puluhan Lapak di Pasar Baruga