Connect with us

UKM

Sinergi Bank Indonesia dan Kemenkum Sultra Dorong UMKM Digital, Targetkan Peningkatan Ekonomi Daerah

Published

on

KENDARI, bursabisnis.id – Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Sulawesi Tenggara (Sultra) bersama Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum (Kemenkum) Sultra berkolaborasi dalam upaya memajukan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) melalui program “Bootcamp Onboarding UMKM Sultra 2025”, Jumat 9 Mei 2025.

Kegiatan ini menghadirkan narasumber ahli dari Kemenkum Sultra, yakni Kepala Bidang Kekayaan Intelektual, Linda Fatmawati Saleh, Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), serta diikuti oleh UMKM binaan BI.

Inisiatif ini bertujuan strategis untuk mendongkrak nilai ekonomi produk UMKM Sultra melalui pemanfaatan platform digital. Digitalisasi diharapkan mampu memperluas jangkauan pasar produk lokal, meningkatkan daya saing, serta membuka peluang ekspor.

Kepala Kantor Wilayah Kemenkum Sultra, Topan Sopuan menegaskan komitmen pihaknya dalam mendukung program ini.

“Keterlibatan Kemenkum Sultra dalam bootcamp ini merupakan wujud dukungan penuh terhadap upaya digitalisasi UMKM yang diinisiasi oleh Bank Indonesia,” ujarnya.

“Kami juga berupaya meningkatkan kesadaran dan pendaftaran Hak Kekayaan Intelektual (HKI) bagi pelaku UMKM, yang kami yakini akan memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di tingkat daerah maupun nasional.” pungkasnya.

Kegiatan ini dipandang sebagai langkah konkret dalam implementasi Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) dan Bangga Berwisata di Indonesia (BBWI) di wilayah Sulawesi Tenggara.

 

 

 

 

 

 


Editor : Ikas

UKM

BI dan Pemprov Sultra Hadirkan Sultra Maimo Cinta Rupiah Tahun 2025

Published

on

By

Event Sultra Maimo Cinta Rupiah Tahun 2025. -foto:ist-

KENDARI, Bursabisnis. Id  – Bank Indonesia bersama Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) dan stakholder terkait kembali menghadirkan Sultra Maimo Cinta Rupiah Tahun 2025.

Event kolaboratif  ini mendorong penguatan ekonomi daerah melalui pemberdayaan UMKM, pengembangan ekonomi syariah, dan akselerasi digitalisasi sistem pembayaran.

Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari, mulai 20 hingga 22 Juni 2025, di The Park Mall Kendari dan menjadi flagship tahunan yang mengintegrasikan berbagai program unggulan.

Acara ini tidak hanya menampilkan pameran UMKM, tetapi juga diisi oleh talkshow edukatif, business matching, sertifikasi halal, kompetisi kreatif, dan fashion show yang melibatkan pemerintah daerah, pelaku usaha lokal hingga komunitas.

Kegiatan ini juga menjadi bentuk nyata dari komitmen daerah dalam mendukung berbagai inisiatif nasional seperti Gerakan Bangga Buatan Indonesia (GBBI), Karya Kreatif Indonesia (KKI), Festival Ekonomi Syariah (FESYAR), dan Festival Ekonomi dan Keuangan Digital, dengan semangat memajukan ekonomi lokal yang inklusif dan berkelanjutan.

Anggota Dewan Gubernur Bank Indonesia, Aida S. Budiman, menyampaikan dalam sambutannya bahwa kegiatan Sultra Maimo mencerminkan semangat konsistensi dan kolaborasi.

“Kegiatan ini adalah upaya untuk menjawab tantangan perekonomian melalui pengembangan sumber pertumbuhan baru, khususnya pemberdayaan UMKM, ” jelasnya.

Ia juga menekankan pentingnya strategi KIS: Konsistensi, Inovasi, dan Sinergi sebagai pondasi keberlanjutan pembangunan ekonomi lokal.

Dalam rangkaian kegiatan Sultra Maimo 2025 terus dilakukan inovasi dan penguatan nilai tambah dengan berbagai kegiatan diantaranya mendukung pertumbuhan ekonomi, khususnya melalui UMKM Go Ekspor dalam bentuk showcasing, business matching, dan workshop. Di sisi ekonomi syariah kegiatan diwujudkan melalui pembentukan Zona Kuliner Halal, Aman dan Sehat (KHAS), sertifikasi juru sembelih halal kepada 20 juru sembelih yang berasal dari berbagai UMKM Rumah Pemotongan Halal, dan program lelang wakaf.

Dalam upaya Mendukung ekonomi dan keuangan digital, melalui kegiatan pembinaan, talkshow, perlombaan dan sosialisasi QRIS yang telah menghasilkan onboarding 28 UMKM unggulan terkoneksi dengan ekosistem digital.

Per April 2025, jumlah pengguna QRIS Sultra mencapai lebih dari 280ribu (22% yoy) dan jumlah volume mencapai lebih dari 1,8juta transaksi.

Sementara itu, dalam sambutannya, Gubernur Sulawesi Tenggara, Mayjen TNI (Purn.) Andi Sumangerukka, menegaskan pentingnya penguatan UMKM dan ekosistem syariah sebagai pilar pembangunan ekonomi daerah. “UMKM adalah denyut nadi ekonomi rakyat.

Mereka adalah wajah nyata dari cinta Rupiah karena setiap produk yang mereka hasilkan adalah bentuk cinta pada karya bangsa sendiri,” tegasnya.

Ia mencatat bahwa lebih dari 70% kontribusi ekonomi kreatif berasal dari subsektor seperti fesyen, kuliner, dan kerajinan tangan.

Gubernur juga mengapresiasi peran Bank Indonesia dalam mendorong transformasi digital. “QRIS telah membuka akses keuangan yang lebih inklusif bagi UMKM, mempercepat perputaran ekonomi, dan meningkatkan akuntabilitas transaksi. Seluruh tenant dan gerai UMKM di Sultra Maimo 2025 saat ini telah siap menerima pembayaran non-tunai, ” katanya.

Hingga upacara penutupan yang akan dilaksanakan pada 22 Juni 2025, terdapat berbagai kegiatan dapat dinikmati oleh masyarakat umum, mulai dari talkshow edukatif tentang literasi keuangan dan digitalisasi, live cooking, hingga fashion show wastra Sulawesi Tenggara.

Masyarakat dapat berbelanja produk-produk UMKM unggulan secara cepat, mudah, murah, aman, dan andal (CEMUMUAH) dengan QRIS di setiap tenant Sultra Maimo 2025.

Selain itu bagi pengunjung yang datang juga dapat menikmati penampilan dari finalis lomba-lomab Sultra Maimo 2025 dan berbagai aktivitas di zona literasi. Masyarakat diharapkan dapat menghadiri berbagai rangkaian kegiatan untuk menyaksikan cipta budaya Sulawesi Tenggara, sehingga mendorong kebangaan pada produk lokal dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang tangguh dan inklusif.

Laporan : Kas

Editor : Tam

Continue Reading

UKM

Kementerian UMKM dan Kementerian Ekraf Sepakat Perkuat Ekonomi Kreatif Berbasis UKM Melalui AKSI 2025

Published

on

By

Kementerian UMKM dan Kemenparekraf sepakat kembangkan UMKM. -foto:umkm.go.id

JAKARTA, Bursabisnis.id – Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dan Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf) sepakat bekerja sama mengembangkan UMKM dan ekonomi kreatif melalui program Akselerasi Ekspor Kreasi Indonesia (AKSI) 2025.

Program AKSI 2025 bertujuan untuk mempercepat ekspor produk kreatif berbasis UKM sekaligus memperkuat fondasi ekonomi nasional melalui diplomasi ekonomi kreatif.

Menteri UMKM Maman Abdurrahman saat memberikan sambutan pada acara launching AKSI 2025, menegaskan ekonomi kreatif dan UMKM adalah dua wajah dari satu semangat, yakni kemandirian dan inovasi.

Ia menyampaikan, produk kreatif Indonesia memiliki daya saing tinggi di pasar global karena kekuatan budaya dan keunikan lokal, namun membutuhkan dukungan menyeluruh agar mampu bersaing secara berkelanjutan.

“Para pengusaha kreatif memerlukan ekosistem pendukung, mulai dari kurasi jenama, peningkatan kapasitas ekspor, akses pembiayaan, hingga jejaring global. Kolaborasi AKSI ini adalah bentuk konkret dari sinergi pemerintah dalam mendukung UMKM kreatif naik kelas,” kata Menteri UMKM sebagaimana dilansir dari laman UMKM.go.id pada Selasa, 27 Mei 2025.

Program AKSI ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman antara Kementerian UMKM dan Kemenekraf, yang menjadi tonggak penting dalam upaya diplomasi ekonomi berbasis produk kreatif dan UKM.

“Melalui kerja sama ini, diharapkan tidak hanya ada fasilitator ekspor, tetapi juga memberikan motivasi bahwa ekspor bisa dimulai bahkan dari skala usaha mikro dan kecil, dan kami siap mendukung dari sisi pelatihan, akses pasar, hingga penguatan ekosistem digital,” kata Menteri UMKM.

Dengan semangat kolaborasi lintas kementerian, kata Menteri Maman, Indonesia kini melangkah lebih tegas menuju visi sebagai pusat ekonomi kreatif global, yang inklusif, berbasis budaya, dan ditopang oleh kekuatan UKM nasional.

Menteri UMKM juga menyoroti pentingnya diversifikasi pasar. Menurutnya, meskipun ekspor penting, pasar domestik yang besar juga harus dimanfaatkan secara optimal.

“Indonesia bisa jadi double gardan sebagai produsen sekaligus pasar. Dengan penduduk lebih dari 250 juta jiwa, kita harus memperkuat posisi Indonesia di pasar domestik tanpa meninggalkan peluang ekspor,” katanya.

Selain itu, Menteri Maman mengatakan salah satu terobosan dalam hal akses pembiayaan bagi pegiat ekonomi kreatif berbasis UMKM adalah mendorong penggunaan kekayaan intelektual sebagai jaminan kredit, juga sebagai upaya konkret mengakui nilai ekonomi dari ide dan kreativitas.

“Konsep yang bagus, ide yang brillian, itu harus dilihat sebagai aset. Di negara kita, pendekatan ini masih belum maksimal. Padahal, seperti contoh karakter Minion, nilainya baru tampak saat berhasil dikembangkan dan diterima pasar global. Ini yang ingin kita dorong bersama,” kata Menteri UMKM.

Laporan : Ica

Continue Reading

UKM

Tingkatkan Pemberdayaan Ekonomi Pedesaan, Dua Menteri Teken MoU

Published

on

By

Foto bersama usai tanda tangan MoU. -foto:ist-

JAKARTA, Bursabisnis.od – Menteri Perdagangan, Budi Santoso bersama Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, Yandri Susanto melakukan Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) tentang Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Melalui Pengembangan Desa Ekspor di Kantor Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, Jakarta.

Mendag menyampaikan, sinergi Kemendag dan Kemendes PDT bertujuan untuk mendukung pencapaian Asta Cita Presiden RI Prabowo Subianto.

Upaya ini merupakan langkah strategis dalam memperkuat sinergi antara Kemendag dan Kemendes PDT dalam mendorong perekonomian daerah, khususnya di wilayah perdesaan, sebagai mesin penggerak utama pertumbuhan ekonomi nasional.

Ruang lingkup kerja sama terdiri atas penguatan rantai pasok dalam negeri, pengembangan komoditas potensial, peningkatan kemampuan sumber daya manusia, fasilitasi promosi dan pemasaran, serta kegiatan lain yang disepakati kedua pihak.

Kesepakatan bersama ini berlaku selama 5 tahun terhitung sejak ditandatangani.
Mendag mengungkapkan, melalui kolaborasi ini, pemerintah akan fokus pada pemanfaatan sumber daya bersama untuk menciptakan nilai tambah yang lebih besar bagi perekonomian nasional.

Salah satu upaya yang dilakukan yaitu melalui penguatan ekosistem kewirausahaan di desa, terutama badan usaha milik desa (BUMDes) dan UMKM agar dapat bersaing di pasar global.

Pada kesempatan tersebut, Mendag didampingi oleh Sekretaris Jenderal, Isy Karim; Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Fajarini Puntodewi; Kepala Biro Perencanaan, Sukoco dan Kepala Biro Hubungan Masyarakat, N.M Kusuma Dewi.

Sumber : kemendagri.go.id
Laporan : Icha
Editor : Tam

Continue Reading

Trending