Connect with us

Rupa-rupa

Sucianti : Anton Timbang Sudah Teruji, Berhasil Membesarkan Organisasi

Published

on

KENDARI, bursabisnis.id – Ketua BPD Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Sultra, Sucianti Suaib Saenong mengatakan, Anton Timbang (AT) sudah teruji keberhasilannya dalam memimpin organisasi, sehingga Ia menilai AT sebagai figur yang tepat untuk menahkodai Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sultra.

Menurutnya, di bawah kepemimpinan Anton timbang, Kadin Sultra akan semakin hidup dan eksis, dan Ia juga meyakini Anton Timbang akan memenangkan bursa pemilihan Ketua Umum (Ketum).

Lebih lanjut, politisi Partai Golkar ini berharap, Kadin Sultra kedepan benar-benar dapat memperhatikan pengembangan UMKM, terutama produk lokal bumi anoa, agar bisa lebih dikenal baik di nasional maupun internasional.

Sucianti juga menyebutkan, investasi besar di Sultra yang dikenal adalah pertambangan, sehingga dengan banyaknya orang-orang yang keluar dan masuk ke Sultra, otomatis UMKM akan hidup.

“Saya inginkan, setelah pak Anton terpilih, Kadin di Sultra bisa berkembang dengan baik. Karena sudah jelas baground Pak Anton, merupakan pengusaha tambang sukses. Beliau juga sangat bisa membesarkan organisasi dari segi apapun, materi siap, segi link daerah dan nasioanl dia kuat, ” ungkapnya, belum lama ini.

Sucianti juga menambahkan, bahwa dirinya tengah memperjuangkan agar Hipmi diberikan hak suara pada Musprov nanti, seperti pada pelaksanaan Munas Kadin di pusat, DPP Hipmi juga memiliki hak suara istimewa.

“HIPMI punya suara istimewa juga, saya lagi perjuangkan bagaimana HIPMI bisa punya hak suara di pemilihan Ketum Kadin Sultra. Dan Insha Allah, tentunya saya akan mendukung Anton Timbang pada Musprov nanti, ” pungkasnya.

Seperti diketahui, SC Musprov VII Kadin Sultra telah menetapkan dua calon Ketum Kadin yang akan bertarung pada Musprov VII nanti, yakni Anton Timbang dan La Mandi.

 

 

Liputan: Ikas

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Rupa-rupa

Serahkan SK PPPK, Dr Rasman : Jangan Minta THR, Ini Hadiah Lebaran

Published

on

By

Pj Walikota Baubau, Dr Rasman Manafi secara simbolis menyerahkan SK PPPK. -foto:istimewa-

BAUBAU, Bursabisnis.id – Suasana haru terjadi ketika Pj Wali Kota Baubau Dr Muh Rasman Manafi, SP, M.Si, secara simbolis menyerahkan Surat Keputusan (SK) Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) tenaga fungsional guru hasil seleksi tahun anggaran tahun 2023 di lingkup Pemerintah Kota Baubau.

Ada 262 orang yang menerima SK PPPK.

Rasa haru terjadi karena rata-rata sudah mengabdi cukup lama sebelum memperoleh kesempatan mengikuti seleksi PPPK.

Bahkan ada yang diantara mereka yang sudah mengabdi selama 20 tahun.

“Jadi sekaligus saya declare ini, jangan ada yang minta THR, ini (SK, red) adalah hadiah lebaran,” katanya Dr Rasman yang disambut applause hadirin.

Dalam arahannya, Pj Wali Kota Baubau mengingatkan kepada PPPK agar dapat berdaptasi dengan lingkungan pekerjaan. Karena sikap adaptif adalah salah satu keunggulan yang dapat menjamin kemampuan untuk menghadapi tantangan hari ini dan masa depan.

Sementara itu, Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan SDM Kota Baubau, Ir Waode Muhibbah Suryani MSi menjelaskan, peserta seleksi awalnya berjumlah 406 orang.

Kemudian terjaring 262 orang dengan rincian sebagai berikut : guru kelas 130 orang, guru agama Islam 65 orang, guru agama Hindu 2 orang, guru agama Kristen 2 orang, guru Penjas 15 orang, guru seni budaya 2 orang, guru prakarya 8 orang, guru TIK 13 orang, guru bahasa Indonesia 5 orang dan guru bimbingan konseling 20 orang.

Penulis : Rustam

Continue Reading

opini

Bahaya di Balik Goda Minuman

Published

on

By

Ilustrasi. Minuman yang mengandung pemanis. -foto: mediakeuangan.kemenkeu.go.id-

Manusia sudah mengenal si manis gula sejak ribuan tahun lalu. Namun, konsumsi gula berlebih mulai terjadi sejak beberapa dekade terakhir. Rasa manis memang bisa menjadi adiksi bagi manusia. Gula sebagai sumber utama rasa manis dapat memicu pelepasan dopamin di otak. Dopamin ini menghasilkan perasaan senang dan bahagia, yang membuat manusia ingin kembali mengonsumsi. Saat ini banyak sekali varian makanan dan minuman manis, antara lain berbentuk minuman berpemanis dalam kemasan.

Di Indonesia, data Center for Indonesia’s Strategic Development Initiatives (CISDI) menyatakan konsumsi minuman berpemanis dalam kemasan di Indonesia naik 15 kali lipat dalam 20 tahun terakhir (1996-2014). Laporan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) yang dirilis Kementerian Kesehatan pada 2018 juga menyebutkan sebanyak 61,27 persen masyarakat Indonesia berusia tiga tahun ke atas mengonsumsi minuman manis lebih dari satu kali per hari. Data ini memperlihatkan tingginya konsumsi masyarakat Indonesia terhadap gula.

Fakta lain menunjukkan saat ini ketersediaan minuman berpemanis dalam kemasan terus meningkat. Masyarakat dengan sangat mudah membeli dan mengonsumsi, terutama anak-anak dan remaja yang sering menjadi target iklan produk minuman berpemanis dalam kemasan. Bahkan, mereka bisa membeli sendiri di toko terdekat rumah dan mengonsumsi dengan bebas tanpa adanya pengawasan yang cukup dari orang tua.

Harga yang murah, pemasaran yang agresif, serta varian produk yang beragam, menjadi beberapa pemicu kenaikan tajam konsumsi minuman berpemanis dalam kemasan, baik itu berupa minuman ringan, jus buah, minuman energi, teh atau kopi siap minum, maupun susu. Kadar gula di dalam setiap kemasan standar pun biasanya sangat tinggi, hingga mencapai 10 sendok teh. Padahal, ada implikasi serius dari konsumsi minuman berpemanis dalam kemasan ini bagi kesehatan masyarakat Indonesia. Ada bahaya mengintai di balik minuman berpemanis dalam kemasan, khususnya bagi masa depan anak-anak Indonesia.

Gula berlebih berdampak ke semua organ

Minuman berpemanis dalam kemasan dengan kadar gula yang sangat tinggi memberi dampak buruk bagi kesehatan. Hal tersebut ditekankan oleh Dokter Spesialis Anak dari Mayapada Kuningan Hospital dan Klinik KiDi Pejaten dr. Kurniawan Satria Denta, M.Sc, Sp,A atau yang biasa dikenal dengan nama dr. Denta. Ia menjelaskan, pada dasarnya tubuh manusia tidak dirancang untuk memetabolisme atau mengolah gula-gula yang berlebih.

“Gula itu bermacam-macam. Karbohidrat dalam nasi itu juga ada gulanya. Cuma kalau kita bicara dalam konteks minuman berpemanis dalam kemasan, yang kita bicarakan adalah gula tambahan atau sering disebut dengan sukrosa. Nah, tubuh manusia tidak dirancang untuk mengolah sukrosa tersebut. Kalau karbohidrat, kita bisa mengolahnya dengan baik. Kalau sukrosa, ketika dia berlebihan, itu bisa membebani tubuh kita,” jelas dr. Denta.

Dokter lulusan Universitas Gadjah Mada tersebut menjelaskan ketika manusia mengonsumsi gula berlebih, maka livernya akan terbebani. Gula tambahan tidak bisa langsung diubah menjadi energi. Sebagian besar gula tambahan dimetabolisme oleh hati dan berujung disimpan sebagai lemak. Lama-kelamaan, lemak itu akan menumpuk di liver manusia, lalu melebar ke berbagai organ tubuh manusia lainnya.

“Lemak di perut meningkat, lemak di pembuluh darah juga meningkat, akhirnya nanti akan terjadi gangguan metabolisme. Efeknya macam-macam, mulai dari berat badan berlebih, obesitas, resisten insulin, diabetes, gagal jantung, gagal ginjal, sampai kanker, stroke, gangguan cemas, bahkan demensia, itu bisa disebabkan oleh konsumsi gula berlebih,” tegas dr. Denta.

Saat ini prevalensi kelebihan berat badan dan obesitas di Indonesia juga meningkat. Berdasarkan data Riskesdas tahun 2018, satu dari tiga (35 persen) orang dewasa di atas 18 tahun, satu dari lima (20 persen) anak-anak berusia 5-12 tahun, dan satu dari tujuh (15 persen) remaja berusia 13-18 tahun mengalami kelebihan berat badan atau obesitas. Kejadian tersebut turut meningkatkan risiko penyakit tidak menular di tengah masyarakat, seperti penyakit jantung, diabetes, dan kanker.

Tak hanya itu, kelebihan berat badan dan obesitas juga mengakibatkan dampak psikologis dan sosial, seperti stigma berat badan, pengucilan dari masyarakat, depresi, kepercayaan diri yang rendah, dan kurangnya pencapaian akademik. Di sisi lain, anak-anak dan orang dewasa yang mengalami kelebihan berat badan dan obesitas juga dapat lebih rentan terkena penyakit menular.

Lebih lanjut, dr. Denta menjelaskan tidak ada satu organ pun di dalam tubuh manusia yang bisa bebas dari komplikasi akibat konsumsi gula berlebih. Sebagai contoh, ia menyebut bagaimana kulit manusia berpotensi mengalami jerawat, gampang kering, serta gampang luka akibat konsumsi gula berlebih. Kemudian, ia menerangkan bagaimana mata berpotensi mengalami kebutaan akibat pembuluh darah di sekitarnya gampang pecah pada penderita diabetes.

“Ginjal juga begitu. Kebanyakan gula, tidak bisa diolah, merusak ginjal, terus gagal ginjal. Semuanya. Hati, jantung, pembuluh darah, otak, sistem pencernaan, semua sistem dalam tubuh kita itu tidak ada yang bebas dari komplikasi konsumsi gula berlebih,” dr. Denta menerangkan.

Ia menyadari saat ini dunia industri memahami dengan baik bagaimana minuman berpemanis dapat menimbulkan adiksi, khususnya pada anak-anak. Menurut dr. Denta, semakin muda usia seseorang terpapar minuman berpemanis, semakin mudah dia kecanduan.

“Makanya, kalau minuman berpemanis dalam kemasan buat anak-anak kebanyakan warnanya bagus, kemasannya lucu, warna-warni segala macam. Akhirnya membuat anak jadi lebih mudah untuk minta ke orang tuanya dan diberikan ke orang tuanya, dan sekali diberikan dia langsung kecanduan dan lebih susah untuk lepas dari kecanduan gulanya,” ujar dr. Denta prihatin.

Solusi pembatasan konsumsi

Edukasi tentang bahaya konsumsi minuman berpemanis dalam kemasan sudah sering dilakukan oleh kalangan medis dan pemerintah. Namun, dr. Denta mengatakan edukasi tersebut menjadi lebih menantang karena sudah banyak masyarakat yang mengalami masalah adiksi gula. “

“Begitu seseorang menjadi adiksi, sudah kecanduan, kita lebih susah mau memberikan pemahaman ke mereka. Mau sepintar apapun latar belakang pendidikan mereka, kalau sudah kecanduan gula, mau kita bilang bagaimana pun mereka akan sulit. Kenapa? Kalau orang kecanduan itu kan otaknya sudah kena. Mereka sudah tidak bisa berpikir dengan jernih. Ini sama juga terjadi dengan adiksi-adiksi yang lain, seperti rokok, tembakau, alkohol, dan lain sebagainya,” tutur dr. Denta.

Dokter spesialis anak yang juga aktif memberikan edukasi kesehatan melalui media sosial tersebut menilai edukasi saja tidak cukup untuk menurunkan konsumsi minuman berpemanis dalam kemasan di Indonesia. Menurutnya, akses terhadap minuman berpemanis dalam kemasan di Indonesia sangat gampang dan konsumsi masyarakat juga sangat tinggi.

“Jadi kesulitannya ada di situ. Kesulitannya adalah lingkungan kita atau ekosistem di Indonesia itu masih sangat mendukung konsumsi berlebih dari minuman berpemanis dalam kemasan atau atau produk-produk gula berlebih lainnya,” ungkapnya.

Menurut dr. Denta, solusi yang bisa dilakukan saat ini adalah pemerintah harus berani untuk membatasi akses terhadap minuman berpemanis dalam kemasan. Pembatasan ini sudah dilakukan oleh banyak negara lain di dunia. Tidak hanya oleh negara maju, tetapi juga negara-negara berkembang, sama halnya seperti Indonesia.

“Saya rasa kebijakan cukai bisa membatasi konsumsi terhadap minuman berpemanis dalam kemasan. Kebijakan itu bisa jadi salah satu pilihan utama,” dr. Denta berpendapat.

Sejumlah negara di dunia telah berhasil menurunkan konsumsi minuman berpemanis dalam kemasan di negaranya melalui kebijakan cukai. Pemerintah Meksiko memperkenalkan cukai sebesar satu peso per liter (10 persen) untuk semua minuman berpemanis pada Januari 2014. Akibatnya, pada tahun 2014 penjualan berpemanis turun rata-rata 6-8 persen. Kebijakan ini berdampak paling besar pada rumah tangga dengan status sosial ekonomi rendah, berada di perkotaan, dan rumah tangga dengan anak-anak.

Negara tetangga Filipina juga telah memperkenalkan cukai minuman berpemanis pada Januari 2018. Mereka menaikkan harga minuman berpemanis sebesar 14 persen, salah satunya untuk mengurangi tingkat obesitas pada masyarakat. Sementara itu, Inggris mengenakan retribusi pada industri minuman ringan pada April 2018. Kebijakan tersebut diumumkan pada tahun 2016. Salah satu tujuan kebijakan itu yakni mengurangi tingkat obesitas pada anak-anak di Inggris.

“Sudah ada beberapa negara (yang menerapkan cukai pada minuman berpemanis dalam kemasan), seperti di Australia, Filipina, Malaysia juga ada. Dan impact-nya cukup positif ya,” kata dr. Denta.

Selain pengenaan cukai pada minuman berpemanis dalam kemasan, dr. Denta juga mengusulkan pemerintah membuat regulasi agar ada transparansi informasi dari produk-produk minuman berpemanis dalam kemasan yang ada di pasaran. Salah satu praktik penerapan transparansi informasi kadar gula ini misalnya dengan pemberian label pada kemasan.

“Misalnya kalau gulanya tinggi nanti ada levelnya merah, kalau gulanya oke dia hijau, dan lain sebagainya. Aturan untuk transparansi informasi itu juga bisa salah satu kunci. Jadi masyarakat juga bisa memilih dengan baik apa yang dikonsumsi,” usulnya.

Lindungi anak-anak dan ciptakan masa depan sehat

Saat ini dr. Denta menilai sudah banyak anak-anak Indonesia yang mengalami adiksi minuman berpemanis dalam kemasan. Ia berharap, selain adanya kebijakan dari pemerintah yang mampu membatasi konsumsi gula berlebih, keluarga dan lingkungan di sekitar anak-anak pun mampu memberikan contoh yang baik tentang apa asupan yang baik bagi kesehatan anak-anak.

“Sebenarnya diawali dari lingkungannya. Dari contoh yang mereka lihat dari bapak ibunya, dari pengasuhnya, dari paman, kakek, neneknya. Anak kita akan punya kebiasaan hidup yang tidak sehat kalau rumahnya punya kebiasaan yang tidak sehat. Kalau ingin anak kita hidup sehat, berarti kita harus memiliki gaya hidup yang sehat juga. Jika ingin generasi penerus kita lebih sehat, kita harus memberikan contoh yang baik,” saran dr. Denta.

Selain membatasi konsumsi minuman berpemanis, ia juga merekomendasikan agar orang tua membiasakan anak-anaknya untuk makan real food, buah-buahan, makanan yang dibuat sendiri di rumah, dan menghindari makan makanan yang ada dalam kemasan. Lebih lanjut, ia menyarankan orang tua untuk benar-benar membatasi konsumsi minuman berpemanis dalam kemasan pada anak-anaknya. Dampak buruk minuman berpemanis dalam kemasan bagi kesehatan anak-anak sangatlah nyata. Apalagi, gula dapat menimbulkan adiksi, sementara anak-anak belum memiliki kemampuan pengendalian diri yang baik atas apa yang ia konsumsi.

“Orang dewasa itu lebih gampang mengendalikan diri. Anak lebih susah. Kalau anak sudah melihat orang tuanya minum minuman berpemanis sekali, walau besoknya orang tuanya tidak minum pun dia akan tetap minta, besoknya lagi dia akan tetap minta lagi. Karena anaknya sudah kecanduan, karena sudah adiksi. Jadi harus hati-hati sekali,” pungkas dr. Denta.

 

Sumber : mediakeuangan.kemenkeu.go.id

Penulis : Reni Saptati D.I.

 

Continue Reading

Rupa-rupa

Ir Burhanuddin Wakili Pj Gubernur Andap Serahkan Bantuan  Korban Banjir di Bombana

Published

on

By

Kepala Dinas Sosial Sultra Ir Burhanuddin menyerahkan bantuan kepada warga Kabupaten Bombana yang terdampak banjir. -foto:istimewa-

BOMBANA, Bursabisnis.id — Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara (Sultra) melalui Kepala Dinas Sosial Sultra, Ir H Burhanuddin MSi serahkan bantuan kepada korban banjir di dua kecamatan di Kabupaten  Bombana.

Burhanuddin membawa satu truk bantuan dan menyerahkan langsung sekaligus mewakili Pj Gubernur Sultra Ansap Budhi Revianto.

Bantuan disalurkan kepada masyarakat terdampak bencana banjir yang terjadi di Kelurahan Doule dan Kasipute di Kecamatan Rumbia dan di Desa Tongkoseng Kecamatan Tontonunu.

Bantuan yang diberikan berupa bahan makanan seperti beras, paket sembako, air mineral, selimut, pakaian dalam, susu bayi, mie instan, dan perlengkapan dapur umum.

Kepala Dinas Sosial Sultra Ir H Burhanuddin dalam sambutannya menyampaikan salam dari Pj Gubernur Sultra Jenderal Pol (purn) Andap Budhi Revianto yang berhalangan hadir.

“Pertama saya sampaikan salam dari Pak Jenderal Polisi Pak Andap. Harusnya hari ini bersama kita, namun tidak bisa sehingga saya diminta mewakili beliau,” kata Burhanuddin di lokasi pertama di Kelurahan Doule Kecamatan Rumbia.

Mantan Pj Bupati Bombana ini mengatakan bantuan yang disampaikan sebenarnya akan diserahkan untuk membantu korban banjir di Kendari.

Namun setelah menerima laporan terjadi banjir di Bombana, bantuan ini dibawa ke Bombana.

“Kami sudah bekerja baik di Kota Kendari dengan berbagai bantuan. Setelah kami menerima laporan bahwa ada saudara-saudara kita yang terkena musibah banjir di Bombana ini, maka kami ada di sini,” ujar Burhanuddin.

Mantan Pj Bupati dan Sekda Buton Utara serta Pj Bupati Konawe Kepulauan ini mengatakan selain datang membawa bantuan, kedatangannya ke Bombana juga sekaligus bersilaturahmi dengan saudara-saudaranya di Bombana.

Burhanuddin menyebut warga dengan sebutan saudara-saudaranya. Itu selalu dilontarkan setiap pidato untuk menyebut warga Bombana. Maklum Burhanuddin dikenal dekat dengan masyarakat Bombana.

“Saya bahagia sekali bisa hadir bertemu dengan saudara-saudaraku di Bombana ini. Bantuan yang diberikan memang tidak memenuhi semua kebutuhan saudara-saudaraku, namun paling tidak bisa mengurangi beban,” kata Burhanuddin.

Di akhir kata-katanya, mantan Kepala Dinas ESDM dan Kadis Bina Marga Sumber Daya Air Sultra ini berpesan untuk tidak lupa bahagia.

“Terakhir pesan saya, jangan lupa bahagia. Insha kita akan tetap bersama,” pungkas Burhanuddin.

Penulis : Rustam 

Continue Reading

Trending

Copyright © 2017 PT. Tenggara Media Perkasa - Bursabisnis.ID Developer by Green Tech Studio.

Slot Depo 5k http://123.231.184.140:84/public/mxwn/ http://123.231.184.140:84/public/bo/ http://123.231.184.140:84/public/shk/ http://103.144.82.136/pages/gcr/ http://103.144.82.136/public/shk/ http://103.144.82.136/vendor/thai/ http://118.97.39.133:100/Titip/5000/ http://118.97.39.133:100/laporan/terpercaya/ http://118.97.39.133:100/template/terbaru/ https://spm.poltekbangsby.ac.id/wp-includes/gcr/ https://lib.unis.ac.id/themes/pulsa/ https://pascasarjana.unis.ac.id/product/ https://cisalak-cimanggu.cilacapkab.go.id/wp-includes/fonts/styles/ https://www.wicida.ac.id/wp-includes/fonts/styles/ http://117.102.75.166:8183/gacor/ http://103.232.33.202:222/kayaraya/ http://115.79.198.206:82/img/slot-receh/ http://36.94.79.155:9999/img/slot-depo-10k/ http://36.88.17.170:54321/kayaraya/ http://36.67.121.71:81/img/kayaraya-slot/ http://203.89.26.52:8888/img/slot-garansi-kekalahan/ http://182.253.86.155:8194/img/slot-deposit-5000/ http://49.128.176.141:8080/dashboard/sm/ http://139.255.108.92:89/dashboard/sm/ http://110.232.83.101:88/-/slot-pulsa/ http://110.232.83.101:88/plb/kayaraya/ http://103.147.76.34:8003/dashboard/slot-maxwin/ http://103.154.123.19:8452/tmp/ http://103.154.137.116/dashboard/sm/ http://103.164.98.164/-/slot-deposit-pulsa/ http://103.165.37.189:8686/-/judi-slot-triofus/ http://103.169.39.88:90/dashboard/-/slot-zeus/ http://103.167.107.33:8001/bo-slot/ http://akpk.bkpsdm.ternatekota.go.id/img/slothoki/ http://103.244.36.101:8000/img/slotdeposit5000/ http://103.244.36.101:8000/dashboard/-/slot-gacor-maxwin/ http://103.231.114.84:8080/cache/ http://103.244.36.101:8000/dashboard/kr/ http://103.231.114.84:8080/dashboard/sm/ http://116.254.112.167:8080/sdepo10k/ http://111.67.73.26:83/dashboard/sdepo5000/ http://111.67.73.26:83/img/gacor4d/ http://114.30.83.211:88/janjit/cache/ http://114.30.83.211:88/img/bo/ http://116.254.112.167:8080/restricted/kamboja/ https://smkyasda.sch.id/assets/fonts/ http://103.113.49.54/moyan/assets/sdepo5k/ https://siakad.sttberitahidup.ac.id/laporan/ https://siakad.sttberitahidup.ac.id/staf/data/ https://perpus.sttberitahidup.ac.id/lib/tmp/ https://perpus.sttberitahidup.ac.id/images/icon/ https://repository.sttberitahidup.ac.id/doc/data/ https://univ.sttberitahidup.ac.id/theme/styles/ http://182.23.111.26:8081/cache/ http://222.124.248.91:8104/sigat/resmi/ http://180.250.177.155:8181/sia/kayaraya/ http://202.138.230.59:1212/img/kaya-raya/ http://203.142.77.219:98/dashboard/kr/ http://123.108.100.83:90/tmp/ http://123.108.100.83:89/xampp/cache/ https://smkyasda.sch.id/assets/fonts/ http://36.91.85.60/slotantirungkad/ http://180.250.177.155:8181/portal/depo5k/ http://110.232.64.40:88/ http://103.10.63.134:3306/xampp/boslot/ http://101.255.94.155:85/ http://103.231.114.19:8081/apkeu/dana/ http://data.titaninfra.com/ http://sipenjor.ddns.net:8001/E-Klaim/js/ http://103.18.46.251/language/bo/ http://36.93.94.123/E-Klaim/dana/ http://103.4.167.30/E-Klaim/library/5k/ http://223.25.99.172/library/garansi/ http://43.218.82.247/E-Klaim/styles/ http://103.66.196.58/E-Klaim/uploads/ http://103.136.163.130/E-Klaim/js/ http://36.93.142.202:81/E-Klaim/dana/ http://103.169.40.136/E-Klaim/garansi/ http://36.93.94.126/E-Klaim/language/depo5k/ http://124.158.173.213:88/E-Klaim/library/qris/ http://bapenda.situbondokab.go.id:81/epajak/images/ http://103.165.156.165:81/epajak/pdf/ http://103.180.59.219/E-Klaim/library/bo/ http://103.169.200.20:90/E-Klaim/language/sdepo5k/ https://dishub.payakumbuhkota.go.id/wp-content/upgrade/ http://transmedic.co.id:8181/E-Klaim/js/ http://203.142.75.180:1080/lib/ http://103.4.167.33/E-Klaim/js/ http://103.148.100.42:8087/xampp/js/ http://114.9.17.34/E-Klaim/sgcr/ https://kayarayaslott.tumblr.com/ http://transmedic.co.id:8181/E-Klaim/library/bo/ http://103.164.212.178:444/depo5k/ http://103.180.59.219/E-Klaim/themes/mpo/ http://203.80.9.158/E-Klaim/library/mpo/ http://202.78.202.231:2022/slotdepo5k/ http://36.92.33.147/img/slotdepo5k/ http://36.94.98.162/tmp/ http://36.92.33.147/js/gacor/ http://36.94.98.162/img/slot-depo-10k/ http://lsp.ppm-manajemen.ac.id/img/depo-5k/ http://66.96.240.130:8080/tes/gacor/ http://lsp.ppm-manajemen.ac.id/dist/garansi-kekalahan/ https://cm.rsipati.com/language/slot-receh/ http://202.158.77.197:2082/sdm/img/ http://202.158.77.197:2082/library/dompdf/ http://103.212.211.246/uploads/depo5k/ http://202.52.12.219:81/dis/depo-5k/ http://202.78.202.232:8866/mod/garansi-kekalahan/ http://202.148.25.150:8080/-/slot-deposit-5000/ http://117.102.75.166:8185/themes/slotdepo5k/ https://rsudbnm.parigimoutongkab.go.id/themes/ http://117.102.65.3:8181/img/ https://rsudbnm.parigimoutongkab.go.id/lib/garansi/ https://eklaim.pkusampangan.com/E-Klaim/styles/ http://36.94.125.21:8888/img/ https://kayaraya-official.systeme.io/ http://117.102.65.3:8181/sim/garansi/ http://103.115.164.36:8888/themes/ http://103.115.164.36:8888/images/garansi/ http://arsip.webdemoku.my.id/-/bo/ http://202.78.202.232:8866/srvrestespay/data/ http://103.110.184.109:8787/lib/img/ http://103.110.184.109:8787/images/styles/ http://103.110.184.109:8787/dist/db/ https://103.172.120.101/style/tmp/ http://103.11.96.229/lib/slotgaransi/ https://103.172.120.101/rsa/slotdepo5k/ http://103.181.129.14/simsalabim/produk/5k/ http://103.181.129.14/simsalabim/produk/5000/ http://103.181.129.14/dashboard/pr/5000/ http://103.181.129.14/dashboard/pr/5k/ http://103.181.129.14/img/5000/ http://103.181.129.14/img/5k/ https://dinas.pa-sukabumi.go.id/product/5000/ https://dinas.pa-sukabumi.go.id/product/5k/ https://journal.fateta.unipa.ac.id/docs/produk/5000/ https://journal.fateta.unipa.ac.id/pages/article/5k/ https://elearning.fateta.unipa.ac.id/comment/5000/ http://103.11.99.126:1234/fonts/gacor/ http://103.11.99.126:1234/images/slot-depo-5k/ http://103.110.184.109:8787/application/dashboard/bo/ http://103.110.184.109:8787/upgrade/gcr/ http://103.110.184.109:8787/lib/mpo/ https://dpmptsp.kapuaskab.go.id/wp-includes/Text/5k/ https://jurnal.fti.umi.ac.id/classes/template/5000/ https://jurnal.fti.umi.ac.id/pages/article/5k/ https://jurnal.fti.umi.ac.id/pages/information/5k/ https://jurnal.fti.umi.ac.id/docs/manual/5k/ https://jurnal.serambimekkah.ac.id/styles/5k/ https://jurnal.serambimekkah.ac.id/public/site/5k/ https://jurnal.serambimekkah.ac.id/lib/pkp/5000/ https://jurnal.serambimekkah.ac.id/api/v1/site/5000/ https://jurnal.iaibafa.ac.id/public/journals/5k/ https://jurnal.iaibafa.ac.id/lib/pkp/templates/5000/ http://103.164.215.108/lib/5k/ https://ojs.sttibc.ac.id/lib/hoki/ https://hris.uai.ac.id/thai/ https://hris.uai.ac.id/hris/depo-5k/ https://microcredentials.unjani.ac.id/upload/depo5k/index.html https://birokerjasama.unjani.ac.id/medias/666/index.html http://103.80.88.42:81/upgrade/garansi/ http://116.206.233.250:86/images/depo5k/ http://117.102.97.194/garansi/ http://103.155.246.27:7500/lib/receh/ https://indomultitraining.co.id/wp-includes/pomo/ https://menjadirindag.sultengprov.go.id/application/libraries/src/5k/ https://futari.co.id/build/assets/gr/

slot depo 5k

slot pulsa

slot receh

slot garansi kekalahan

stpslot

stpslot

stpslot

stpslot

stpslot

slot depo 5k