Connect with us

Life Style

5 Tips Siapkan Dana Liburan

Published

on

JAKARTA, bursabisnis.id – Pertengahan tahun identik dengan masa liburan anak sekolah. Pasalnya, biasanya, ada jeda sekitar dua minggu hingga sebulan sebelum memasuki semester baru.

Masa liburan anak sekolah ini kadang kala juga dijadikan orang tua untuk rehat sejenak dari aktivitas kerja untuk bersantai dan berkumpul dengan anak-anaknya. Entah untuk berlibur ke luar negeri, Bali, piknik di sekitar Bandung, hingga hanya sekadar staycation di hotel.

Tapi, yang namanya liburan tentu perlu dana. Bahkan, menurut Perencana Keuangan dari Tatadana Consulting Tejasari Assad, dananya harus dikelola dengan sebaik mungkin melalui perencanaan yang matang sejak jauh-jauh hari.

“Karena minimal harus hitung dulu berapa kebutuhan biaya liburannya? Dari mana sumbernya? Berapa lama bisa memenuhi target dana? Apa dari gaji, tabungan, atau bahkan THR kemarin? Itu semua harus direncanakan dulu,” ucap Teja sebagaimana dilansir dari laman CNNIndonesia.com.

Perencanaan ini untuk menghindari dana terpakai secara impulsif. Selain itu, juga untuk menghindari ‘jalan pintas’ menggunakan utang, kartu kredit, hingga paylater, yang sering kali menggiurkan karena keinginan liburan sesaat.

Nah, berikut tips dari Teja untuk menyiapkan dana liburan:

1. Hitung Kebutuhan

Yang paling utama adalah tentukan dulu destinasi liburan yang akan dituju. Dari situ, akan terlihat berapa kebutuhan biayanya. Mulai dari biaya transportasi saat pergi, biaya protokol kesehatan untuk tes kesehatan yang menjadi salah satu syarat berpergian di tengah pandemi covid-19 saat ini, biaya akomodasi seperti penginapan dan makan, hingga biaya bersenang- senang di destinasi liburan.

Jangan lupa, hitung juga seluruh kebutuhan ini sesuai jumlah keluarga yang akan ikut. Lalu tambahan sebagian dana untuk jaga-jaga selama liburan, misalnya bila tiba-tiba mau membeli oleh-oleh berlebih, masuk ke atraksi berbayar, menikmati fasilitas tertentu di penginapan, dan lainnya.

2. Tentukan Sumber Dana

Setelah biaya yang dibutuhkan sudah diketahui, selanjutnya adalah tentukan sumber dana untuk memenuhinya. Misalnya, apa akan diambil dari gaji bulanan atau penghasilan usaha secara bulanan?

Atau mau diambil dari tabungan yang sudah dialokasikan sejak jauh-jauh hari? Bisa juga dari THR lebaran kemarin atau bonus masa kerja dari kantor misalnya.

“Yang paling tepat sih sebenarnya sudah disiapkan tabungan dari jauh-jauh hari ya, yang dananya dicicil dari gaji atau penghasilan bulanan, jadi sedikit-sedikit menabung untuk liburan ini, dibuat pos sendiri,” kata Teja.

3. Simpan Terpisah

Bila sumber dana untuk memenuhinya sudah ditentukan, maka simpanlah dana tersebut. Misalnya, dana akan diambil dari gaji atau penghasilan bulanan, maka sisihkan dana tersebut per bulan untuk kemudian masuk ke satu wadah sendiri.

“Bisa misal ditaruh di rekening sendiri, atau kalau mau manual itu diamplopin sendiri. Ini tujuannya agar tidak terpakai, apalagi dananya diambil dari gaji per bulan, per bulan, jadi dipisahkan saja agar tidak terpakai, misal tiba-tiba untuk dana darurat dan lainnya,” jelasnya.

Begitu juga bila dana diambil dari THR atau bonus. Ketika sudah didapat dananya, langsung sisihkan, agar tidak terutak-atik.

4. Reksadana Lebih Baik

Teja menyarankan dana liburan sebaiknya disimpan di reksadana ketimbang tabungan biasa. Alasannya, terhindar dari biaya admin rekening dan justru mendapat keuntungan dari imbal hasil.

“Kalau buka rekening baru kan kena biaya admin ya, sebenarnya lebih baik tinggal pilih saja salah satu instrumen reksadana pasar uang misalnya, itu tinggal dibeli, lalu bisa di-top up setiap bulan kalau ada tambahan dari gaji, dapat return juga setidaknya mungkin sekitar 4-5 persen. Begitu dibutuhkan, tinggal dicairkan, relatif cepat,” ungkapnya.

Selain reksadana, Perencana Keuangan dari Advisors Alliance Group Indonesia Andy Nugroho mengatakan pilihan yang juga bisa diambil adalah menabung di logam mulia atau emas online. Kebetulan saat ini fiturnya banyak diberikan oleh beberapa aplikasi.

“Ini termasuk yang minim risiko dan bisa langsung cair juga serta naik nominalnya,” ucap Andy.

5. Hindari Godaan Paylater

Menurut Teja, saat ini fitur paylater cukup menggiurkan, khususnya untuk memesan keperluan liburan. Mulai dari tiket, hotel, hingga atraksi yang diinginkan di destinasi wisata.

Tapi, seperti halnya utang, paylater akan meninggalkan tagihan di akhir liburan. Hal ini tak direkomendasikan olehnya. “Kadang mikirnya, perlu liburan, tapi tidak ada uang, ya sudah pakai KK (kartu kredit) atau paylater saja, tapi yang namanya utang, setelahnya harus kita beresin, harus kita bayar, mending jangan gitu. Kalau mau jalan-jalan, ya, pastikan dananya ada dulu,” tandasnya.

Laporan ” Leesya

Continue Reading

TECHNO

Kisah Handi Sutriyan Sukses Bantu BMKG Atasi Noise dan Anomali Data

Published

on

By

IDCamp Indosat. -foto:ist-

KEBUMEN, Bursabisnis. Id – Salah satu kisah sukses datang dari Handi Sutriyan asal Kebumen, Provinsi Jawa Tengah (Jateng) yang kini bekerja di Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) .

Menyadari pentingnya beradaptasi dengan teknologi terbaru, Handi bergabung dengan IDCamp sejak masa kuliah dan memilih jalur Data Scientist yang relevan dengan pekerjaannya di bidang pemrosesan data.

Setelah lulus, ia berhasil mengatasi noise dan anomali pada data observasi BMKG sehingga kualitas data meningkat.

Hasil ini sangat penting bagi keselamatan transportasi dan sistem peringatan dini bencana di Indonesia.

Kisah Handi menunjukkan bagaimana ilmu yang diperoleh dari IDCamp mampu memberikan dampak nyata bagi masyarakat luas.

Pendaftaran IDCamp 2025 sudah dibuka, dan jangan sampai terlewat. Masa depan digital Indonesia membutuhkan talenta seperti Anda dan IDCamp ada untuk mewujudkannya.

Saatnya anak muda Indonesia mengambil peran, tingkatkan keterampilan, dan siapkan diri untuk masa depan digital bersama IDCamp 2025.

Indosat Ooredoo Hutchison Digital Camp (IDCamp) merupakan program beasiswa untuk mencetak developer muda Indonesia yang siap saing di dunia ekonomi digital.

Laporan : Kas

Editor ; Tam

Continue Reading

ENTERTAINMENT

Matta Cinema Production dan Tempo Luncurkan Sejumlah Project Film di Busan International Film Festival

Published

on

By

Matta Cinema Production umumkan enam project line up yang akan diproduksi tahun 2025 sampai 2028.-foto:ist-

 

JAKARTA, Bursabisnis.id – Matta Cinema Production, rumah produksi film dari Indonesia berbasis di Yogyakarta, mengumumkan enam rencana produksi film (Project Line Up) di Asian Content and Film Market, rangkaian program Busan International Film Festival yang ke-30, di Busan, Korea Selatan, pada Minggu 21 September 2025.

Sebagian dari project yang akan diproduksi pada 2025 hingga 2028 tersebut, telah mendapatkan dana investasi dari Indonesia.

CEO dan Produser dari Matta Cinema Production, Nugroho Dewanto, menegaskan kehadiran Matta di Busan bertujuan untuk membuka kolaborasi Internasional untuk keenam project yang 80 persennya akan berfokus pada penonton Indonesia.

“Kami menjajaki kerjasama investasi, distribusi dan penjualan film dengan beberapa perusahaan dari berbagai
negara,” kata Nugroho Dewanto, usai peluncuran project film tersebut di sesi happy hour,
Asian Content and Film Market, Busan.

Mengangkat tema “TRUE STORIES of INDONESIA: From Local Roots to Global Screen”, Matta Cinema Production juga mengumumkan secara resmi kerjasama mereka
dengan Tempo Media Group, perusahaan media terkemuka di Indonesia yang sudah berdiri
sejak 1971.

Kedua perusahaan akan merilis tiga project film drama kriminal yang diangkat berdasarkan kisah nyata dan diolah dari karya jurnalisme investigasi Majalah Tempo.

Project film pertama adalah: Pintu Kanjuruhan (The Doors of Kanjuruhan) yang diangkat
dari tragedi sepak bola di Stadion Kanjuruhan, Malang, yang menewaskan 131 jiwa karena
gas air mata polisi.

Film ini beranggaran Rp 10 miliar dan akan disutradarai oleh Razka Robby Ertanto, sutradara Indonesia yang membawa filmnya menjadi nominasi Big Screen Competition di International Film Festival Rotterdam 2024.

Project film berikutnya adalah Malam Alia (The Longest Night), yang diadaptasi dari kasus
bullying yang dikaitkan dengan meninggalnya seorang mahasiswi fakultas kedokteran di
Semarang.

Film ini beranggaran Rp 10 miliar dan akan disutradarai oleh Pritagita Arianegara,
yang filmnya menjadi finalis Best Asian Future Section Award di Tokyo International Film
Festival (TIFF) 2016.

Terakhir adalah project film Kampung Harapan (Village of the Hopefuls), tentang polemik
judi online yang mengguncang Indonesia yang beranggaran Rp 10 miliar.

Film ini akan disutradarai oleh Garin Nugroho, sutradara Indonesia yang tak perlu lagi diragukan rekam jejaknya.

Matta Cinema akan memproduksi ketiga project tersebut dalam kurun waktu 2026-2028 bersama dengan Pal8 Pictures yang merupakan anak perusahaan Tempo.

“Kami memang berkeinginan mengangkat kisah-kisah menyentuh yang selama ini menarik
perhatian publik melalui medium film untuk mendorong perubahan yang nyata di Indonesia
dan menjangkau lebih banyak kalangan,” kata salah satu produser Pal8 Pictures, Wahyu
Dhyatmika, yang juga Direktur Tempo Media Group.

Selain ketiga project tersebut, Matta Cinema juga meluncurkan project yang saat ini sedang
pada tahap pra produksi yaitu Rencana Besar Untuk Mati Dengan Tenang (My Own Last
Supper).

Cerita dari adaptasi novel terbaik sayembara ini akan disutradarai oleh ismailBASBETH, sutradara film Sara yang tampil pada World Premiere di Busan 2023 lalu.

Rencana Besar Untuk Mati Dengan Tenang yang beranggaran Rp 8 miliar akan memasuki produksi pada November 2025.

Project lain yang sedang dikembangkan Matta Cinema adalah Peristirahatan Terakhir (Last
Resort) yang ditulis oleh almarhum Gertjan Zuilhof, mantan programmer International Film Festival Rotterdam.

Film ini beranggaran Rp 20 miliar yang akan disutradarai juga oleh
ismailBASBETH.

“Matta Cinema Production akan terus konsisten menyajikan film-film berkualitas dunia dengan
pemahaman utuh atas cerita, talent dan penonton Indonesia. Jalan baru perlu dirintis, karena
yang membutuhkan film bagus di bioskop tidak hanya remaja, tapi juga penonton anak-anak
dan penonton dewasa. Kami fokus pada yang terakhir dulu dengan proyek-proyek yang kami
luncurkan ini,” kata ismailBASBETH di sela Asian Content and Film Market, di Busan.

Project lain adalah Perjalanan Rasa (The Unforgettable Flavors) yang terinspirasi dari buku
resep masakan tahun 1965 yang diinisiasi oleh Sukarno, presiden pertama Indonesia yang
berjudul Mustika Rasa.

Film ini beranggaran Rp 12 miliar dan akan disutradarai oleh Lasja F. Susatyo, pendiri Indonesian Director Club (IFDC).

Kedua project tersebut sedang dalam tahap pengembangan bersama perusahaan Ruang Basbeth Bercerita (RBB) di bawah produser Lyza Anggraheni, pemenang TAICCA award pada Busan Asian Film School pitching project di ACFM 2024.

“Kami membuka peluang kerjasama internasional dalam bentuk apapun, baik untuk project
Perjalanan Rasa yang fokus pada market utama Indonesia dan juga The Last Resort akan
fokus pada market internasional,” kata Lyza Anggraheni di sela Asian Content and Film Market, di Busan.

Dengan rangkaian proyek ambisiusnya, Matta Cinema Production terus memperkuat suara
Indonesia di kancah perfilman dunia menyajikan kisah-kisah yang berakar pada realitas lokal
namun mampu menggema secara universal.

Melalui kolaborasi dengan Tempo Media Group (Pal8 Pictures) dan Ruang Basbeth Bercerita, Matta Cinema Production membuka jalur
baru bagi kemitraan internasional, memastikan film-film Indonesia tidak hanya ditonton, tetapi
juga benar-benar dirasakan oleh penonton di seluruh dunia.

Laporan : Icha
Editor : Tam

Continue Reading

KOMUNITAS

‎Gerakan Cipayung Kendari Tagih Janji Ketua DPRD Sultra Tidak Ada Tendensi Politik

Published

on

By

Aksi demo menuntut janji Ketua DPRD Sultra. -foto:ist-

KENDARI, Bursabisnis. id – Cipayung Plus Kota Kendari yang terdiri dari GMNI, IMM, LMND, PMKRI, KHMDI, GMKI, KAMMI, dan HMI MPO menepis tudingan politis gerakan yang dilakukan pada 15 September 2025 yang menuntut janji dan komitmen Ketua DPRD Sulawesi Tenggara.

‎Menanggapi hal itu, Ketua DPC GMNI Kendari Rasmin Jaya sangat menyayangkan tudingan itu di alamatkan kepada mereka yang tergabung dalam Cipayung Plus Kota Kendari.

‎”Gerakan yang kami susun dengan melakukan konsolidasi di internal Cipayung Plus Kota Kendari adalah bentuk komitmen kami dalam mengawal aspirasi rakyat yang kami suarakan pada aksi tanggal 1 September 2025,” tegasnya.

‎Tak hanya itu, Cipayung Plus Kota Kendari juga sudah berkomitmen dan membuka dialog dengan ketua DPRD Sulawesi Tenggara untuk menyerahkan kembali hasil formulasi tuntutan yang di lampirkan dengan berbagai kajian kritis, tetapi faktanya ketua DPRD selalu menghindar dan tidak komitmen dengan apa yang telah di sepakati bersama Cipayung Plus Kota Kendari.

‎”Gerakan kami murni pada tanggal 1 September bahkan 15 September 2025 kemarin. Semata mata untuk mengawal aspirasi dan tuntutan rakyat. Tiada titipan, bahkan tidak di tunggangi atas indikasi kepentingan politik terselubung apapun. Kami tegas, tudingan itu kami bantah dan tidak itu berdasar,” ujarnya.

‎Aksi ini bukan sekadar unjuk rasa rutin. Ia adalah potret krisis kepercayaan yang semakin menajam antara mahasiswa dan lembaga legislatif daerah.

‎”Kami kembali bertandang di kantor ini untuk menagih janji Ketua DPRD Sultra pada 1 September 2025. Ini juga adalah bentuk pertaruhan sikap organisasi dalam mempertahankan dan memperjuangkan aspirasi masyarakat. Janganlah di giring untuk kembali memperkeruh suasana publik,” tegasnya.

‎Ketua LMND Kota Kendari, Jordy mengatakan hingga hampir sebulan berlalu, yang mereka dapat hanyalah diam, penghindaran, dan ketidakpastian.

‎”Pendudukan kantor DPRD Sulawesi Tenggara dan ruang rapat paripurna sebagai bentuk akumulasi kekecewaan kami. Kami juga tidak sekadar berorasi di halaman, tapi masuk di dalam dan menggelar paripurna tandingan, simbol perlawanan terhadap institusi yang dianggap telah membiarkan janji rakyat tercecer akibat janji yang tak kunjung di tunaikan,” tegasnya.

‎Terakhir Ketua GMKI Kota Kendari, Fito mengatakan harusnya ketua DPRD Sulawesi Tenggara lebih terbuka dan transparan dalam menindaklanjuti aspirasi yang di sampaikan pada aksi tanggal 1 September 2025 kemarin.

‎Padahal janji dan komitmen pertemuan itu, lahir dari ketua DPRD Sulawesi Tenggara sendiri yang meminta kembali formulasi kajian atas berbagai tuntutan kami yang telah di lampirkan berbagai kajian kritis dan analisis dari berbagai sudut pandang.

‎”Kami harapannya juga sebenarnya mengutamakan dialog yang terbuka atas tindak lanjutan tuntutan kita supaya bisa di sampaikan langsung kepada DPR RI,” kata Fito.

‎Sebelumnnya Sekjen Visioner Indonesia, Akril Abdillah, dalam rilis media Liputan360.Com menyatakan bahwa desakan seperti itu sebaiknya ditempatkan dalam kerangka mekanisme kelembagaan, bukan melalui aksi jalanan. Ini berpotensi akan ditunggangi kepentingan politik tertentu.

‎“Kami menghargai semangat mahasiswa dalam menyuarakan aspirasi. Namun, mendesak Ketua DPRD mundur tanpa melalui mekanisme yang berlaku tentu tidak tepat. Ada prosedur politik dan tata tertib yang harus dihormati,” jelas Akril.

‎Ia mengatakan menuntut mundurnya Ketua DPRD hanya karena persoalan janji yang sifatnya masih dalam proses, menurut kami tidak proporsional. “DPRD itu lembaga politik, semua keputusan butuh mekanisme, bukan sekadar desakan jalanan,” ujarnya, Senin (25/9/2025).

‎Visioner Indonesia menilai, tudingan pemakzulan yang dilontarkan justru berpotensi melemahkan marwah DPRD sebagai representasi rakyat. Menurut Akril, langkah tersebut bisa merusak stabilitas politik daerah yang saat ini membutuhkan sinergi, bukan konflik.

‎“Kami melihat aksi ini lebih bernuansa politis ketimbang aspiratif. Bila benar ingin memperjuangkan kepentingan rakyat, seharusnya mereka duduk berdialog, bukan sekadar melakukan tekanan dengan pembakaran ban dan pendudukan ruang sidang,” tambahnya.

‎Sehingga atas pernyataan Akril Sekjen Visioner Indonesia itu, kami Cipayung Plus Kota Kendari sangat menolak dengan tegas dan kami nilai ungkapan itu adalah titipan dan penggiringan opini publik untuk melemahkan semangat dan pergerakan mahasiswa khususnya dari Cipayung Plus Kota Kendari.

‎Laporan : Bing

Editor : Tam

Continue Reading

Trending