Connect with us

Entrepreneur

Hj Sitti Salma Dachri, Mengelola Bisnis dan Mengurus Keluarga Harus Balance

Published

on

Hj Sitti Salma Dachri

KENDARI, Bursabisnis.id – JANGAN pikirkan modal, tapi lakukanlah. Jangan berpikir karena tidak punya modal, lalu tidak mau berusaha. Lakukanlah asal tekun dan ulet, pasti ada jalan. Itulah kalimat yang diucapkan Hj. Sitti Salma Dachri, sosok pengusaha tangguh di Kendari Ibukota Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) saat menyambangi kantor media online Bursabisnis.id (Tenggara Media Perkasa Group) yang berada di bilangan Malik Raya, Kelurahan Korumba, Kota Kendari.

Di sela-sela kesibukannya mengurusi perusahaan Dachtraco Raya Group, Ibu Hj Salma begitu sapaan akrabnya masih menyempatkan diri berkunjung, menjalin silaturahim, membangun komunikasi dengan pihak lain. “Walaupun sibuk di kantor dan di rumah, menjaga hubungan sosial dengan masyarakat tetap diperhatikan, sebab manusia itu mahluk sosial,” ujarnya.

Hj Sitti Salma Dachri bersama suami H.Dachri Pawakkang

Dilahirkan dari keluarga besar TNI, Hj Salma merasakan gemblengan pendidikan ala militer. Hidup dialam serba disiplin. Kedisiplinan inilah yang kemudian mengantarkan Hj Salma bersama suami tercinta H.Dachri Pawakkang, sukses membangun corporate bisnis di Kota Kendari.

Perjalanan panjang dan suka duka Hj Salma dikisahkan kepada TenggaraNews.com, bagaimana membagi waktu kuliah sambil belajar menawarkan bisnis jasa, lalu bekerja di perusahaan orang. Sampai kemudian Tuhan mempertemukan jodoh sebagai pasangan hidup, H.Dachri Pawakkang.

Hj Salma yang lahir di Kota Cimahi, Provinsi Jawa Barat, sempat menempuh pendidikan di Kampus Universitas Hasanuddin (Unhas) Kota Makassar, Ibukota Sulawesi Selatan (Sulsel) tahun 1979.

Selama kuliah, Hj Salma tak mau berpangku tangan menunggu pemberian biaya dari orang tua. Dia kemudian membuka jasa translate (penerjemah) dari Bahasa Inggris ke Bahasa Indonesia. “Dulu saya memang rajin ikut kursus, termasuk kursus bahasa asing. Alhamdulillah selalu saja ada yang minta diterjemahkan dari Bahasa Inggris ke Bahasa Indonesia. Apalagi dulu, literatur kebanyakan berbahasa Inggris,” jelas Hj Salma yang tercatat sebagai alumni salah satu SMP di Kabupaten Bone, Sulsel.

Hj Salma juga mengajar membaca bagi kaum ibu rumah tangga yang buta huruf. “Ada seorang ibu rumah tangga, istri pejabat salah satu bank di Makassar, pemilik rumah kost tempat saya ngekos, ternyata belum bisa baca tulis. Pelan-pelan saya ajar menulis dan membaca, sampai akhirnya bisa dan lancar. Wah itu suprisenya luar biasa, saya sampai di kasih rumah BTN dan rumah tersebut sampai sekarang masih ada,” ungkap alumni SMA Kartika Kota Makassar ini.

Hj Sitti Salma Dachari bersama anak

Meski sudah berjuang dengan bekerja paruh waktu ketika itu, ternyata tetap saja belum cukup untuk memenuhi biaya pendidikan. Akhirnya kuliah Hj Salma di Kampus Unhas terhenti. Kemudian memilih bekerja di sebuah perusahaan milik pengusaha etnis China di Kota Makassar.

“Di sinilah banyak hal positif yang bisa saya petik, bagaimana kedisiplinan pengusaha keturunan China membangun bisnis. Mulai semangat kerja, kedisiplinan, kejujuran dan ketekunan serta trik bisnis. Banyak pengalaman yang saya peroleh,” kata pengurus Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia (IPEMI) Sultra ini.

Dalam perjalanannya kemudian, tahun 1987 Hj Salma dipertemukan jodohnya dengan H Dachri Pawakkang, pria kelahiran Sengkang, Kabupaten Wajo, Sulsel. Ia kemudian menikah di Makassar dan pindah ke Kota Kendari tahun 1990, untuk mengembangkan sayap bisnis.

Sosok H.Dachri memang dikenal sebagai pengusaha yang tumbuh sejak zaman Orde Baru (Orba) hingga sekarang masuk era millenial. Di bawah naungan management Dachtraco Raya Group, coor bisnis yang dikembangkan meliputi jasa kontraktor, jasa Bongkar Muat Barang (PBM), distributor semen Tonasa, distributor bahan bangunan dan jasa transportasi taksi.

Hj Salma yang juga menjabat direktris PT Bua Poleang, mengungkapkan sejak Dachtraco Raya Group eksis, sudah banyak orang yang dipekerjakan. “Alhamdulillah kami bisa membuka lapangan kerja. Mereka ada yang berstatus karyawan organik dan ada karyawan lepas. Jumlahnya lebih 100 orang,” tuturnya.

Dari lebih 100 orang itu, khusus untuk karyawan organik ada yang masa kerjanya 10 tahun, 15 tahun sampai 25 tahun. Bahkan ada karyawan yang resign, lalu membuka usaha sendiri. “Sudah ada yang punya toko sendiri. Kami semua suport bagi karyawan yang berani memulai usaha sendiri,” jelas Hj Salma yang juga aktif di organisasi Muslimat NU Kota
Kendari.

Di balik kesibukan mengelola Dachtraco Raya Group, Hj Sitti Salma Dachri masih bisa membagi waktu di organisasi PW IPEMI Sultra.

Ada yang lebih unik lagi, saat piknik di sebuah kolam pemancingan. Ternyata yang buka bisnis jasa rekreasi adalah siswa SMK yang pernah magang di Dachtraco Raya Group. “Wah saya senang sekali. Dia masih ingat saya. Dia menceritakan waktu magang mendapat inspirasi membuka usaha,” kata Hj Salma yang ayahnya berasal dari Jawa Tengah dan ibu berasal dari Sulawesi Utara.

Hj Salma kemudian membagi tips membuka bisnis. Harus berani bertindak, tanpa harus memikirkan modal financial. Mulailah usaha sesuai potensi sumberdaya yang dimiliki. Kelola dengan tekun, ulet, berlaku jujur kepada orang, bangun link kemitraan, Hj Salma memastikan akan sukses usaha yang dirintis.

Soal membina karyawan yang berada di bawah naungan Dachtraco Raya Group, tantangan yang paling berat dihadapi Hj Salma, terkait etika dan kualitas sumberdaya manusia (SDM).

Membina hubungan komunikasi sebagai relasi salah satu perbankan menjadi faktor penting dalam membangun corporate bisnis.

Sebelum mereka masuk bekerja, sudah dijelaskan tentang ketentuan Standar Operasional Prosedur (SOP) perusahaan yang harus ditaati bersama. Semua berlaku sama, mulai manager, personalia, asisten, staf karyawan dan karyawan lepas lainnya. Tetapi faktanya, tetap saja ada karyawan yang melanggar. “Sudah dijelaskan berkali-kali, tapi masih saja dilanggar. Sudah diberi sanksi pelanggaran, kemudian masuk kerja lagi, tapi beberapa hari kemudian dilanggar lagi. Inilah suka dukanya membina karyawan organik dan karyawan lepas,” tandas alumni Fakultas Ekonomi Universitas Haluoleo (UHO) ini.

Meski demikian, Hj Salma tak patah arang. Secara perlahan-lahan, dan dengan pola pendekatan kekeluargaan, karyawan dibina mulai dari adab budi pekerti, kesopanan, akhlak, kejujuran dan tanggungjawab.

Karyawan juga dibukakan pintu untuk mengembangkan diri. Misalnya ada karyawan yang hendak melanjutkan pendidikan di bangku kuliah. “Justru kalau ada karyawan yang mau kuliah, kami beri kesempatan. Asalkan tugas dan tanggungjawabnya di kantor tetap jalan, silahkan kuliah. Toh manfaatnya kembali ke perusahaan,” kata Hj Salma yang juga aktif di organisasi majelis taklim.

Lalu bagaimana menyiasati pergeseran pola bisnis dari pola konvensional ke zaman now ? Itu juga menjadi tantangan tersendiri kata Hj Salma. Dari zaman mesin ketik berpindah ke komputer program WS ke microsoft dan sekarang berada di era digital. Hampir semua pekerjaan dapat dikendalikan melalui mobile phone android.

Di zaman dulu, orang mencari perusahaan yang memiliki legalitas sesuai spek pekerjaan. “Dulu untuk mendapatkan pekerjaan, justru orang yang ke kantor. Misalnya butuh perusahaan jasa konstruksi atau jasa PBM. Pasti orang ke kantor. Sekarang sudah berubah, kalau tidak promosi, kita tidak bersosialisasi justru malah tertinggal. Nah inilah bentuk perubahan yang kami rasakan saat ini,” ungkapnya.

Kalau perusahaan tidak mengikuti perkembangan teknologi, Hj Salma memastikan Dachtraco Raya Group akan tertinggal. “Kita harus mengikuti perkembangan, dari cara konvensional ke pola digital. Inilah zaman yang berkembang begitu pesat yang harus diikuti,” bebernya.

Menempuh jalur musyawarah, salah satu strategi Hj Sitti Salma Dachri menjaga kualitas proyek yang dikerjakan.

Di balik kesibukan mengurus management bisnis, Hj Salma tidak melupakan kodratnya sebagai ibu rumah tangga. Untungnya kantor Dachtraco Raya Group berada satu kompleks dengan kediamannya, sehingga memudahkan mengontrol karyawan. “Tugas sebagai ibu rumah tangga, mengurus keluarga dan mengontrol perusahaan tetap balance. Dimudahkan dengan bantuan teknologi CCTV, saya bisa melihat kerja-kerja karyawan di kantor,” jelasnya.

Di sela-sela kesibukan mengendalikan management perusahaan, Hj Salma juga berperan aktif di beberapa organisasi, seperti PD Muslimat NU Kota Kendari, Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Sultra, PW IPEMI Sultra. Aktif juga sebagai pengurus Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Sultra, Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) Provinsi Sultra dan Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Kendari.

Diakhir perbincangan, Hj Salma menegaskan kehadiran Dachtraco Raya Group di Kota Kendari, telah membantu pemerintah daerah menciptakan lapangan pekerjaan. Perusahaan swasta ini bisa memberikan kontribusi terhadap daerah dan masyarakat sekitar. “Intinya lebih banyak kerja keras daripada istirahatnya, pasti membuahkan hasil yang maksimal. Apalagi menghadapi tuntutan hidup yang makin keras, dibutuhkan keuletan dan kerja keras untuk bisa survive,” tutup Hj Salma.

Laporan : Rustam Dj

Continue Reading

Entrepreneur

Pendiri Anak Lorong Community Sultra Apresiasi Program 100 Hari Kerja ASR-HUGUA

Published

on

By

Hajrul Khairullah

KENDARI, Bursabisnis.id – Pengurus Kadin Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Hajrul Khairullah.R.S.Sos, meyakini kepemimpinan Gubernur Andi Sumangerukka (ASR) dan Wakilnya Hugua akan membawa Sultra lebih maju dan sejahtera.

Menurut Bung Roel sapaan akrab Hajrullah, apa yang dicanangkan oleh gubernur dan Wakil gubernur, semoga menjadi berkah buat daerah kita.

” Memang kita belum bisa mengukur seperti apa pencapaian kepemimpinan ASR-Hugua saat ini,” jelas politisi PDI Perjuangan ini.

Namun dalam program 100 hari kerja ASR-HUGUA, ada 39 program yang menjadi sasaran utama.

“Dari semuanya itu sangat relevan untuk dijalankan, berdasarkan kebutuhan masyarakat Sultra,” terang pendiri Anak Lorong Community.

Menurutnya, niat baik melalui program yang dicanangkan, maka ASR-Hugua perlu kita dukung full untuk kemajuan pembangunan Sultra dalam satu gerak langkah menuju Sultra yang aman, sejahtera,religius,

ASR-HUGUA memiliki visi dan misi yang komplit, sehingga diperlukan keselarasan dan keterpaduan di 17 kab/kota.

“kita tidak ingin ada kesenjangan yang dapat menghambat progrm kerja 100 hari tersebut. Kita bisa lihat bagaimana pak gubernur membuka diri bahwa saatnya Sultra bersatu tanpa ada sekat karena dendam politik. Beliau menegaskan bekerjalah secara profesional, transparan dan loya,” terang Asrul.

Kalau kemudian seluruh program yang dicanangkan ini bisa dijalankan dengan penuh tanggungjawab oleh seluruh OPD, bukan mustahil 5 tahun kedepan Sultra akan lebih maju dan moderen.

Menurut pendiri Anak lorong Community ini bung Roel, sudahilah intrik yang dapat mengganggu konsentrasi Gubernur dan Wakil Gubernur dalam meramu startegi pembangunan Sultra.

” Karena ASR-HUGUA adalah Dwi Tunggal yang juga memiliki niat baik terhadap daerah ini, ” ujarnya.

Laporan : Tam

Continue Reading

Entrepreneur

Karyawan NEXT15, Hanya Nonton Iklan Berpenghasilan Jutaan

Published

on

By

Karyawan NEXT15 di Sultra. -foto:ist-

KENDARI, Bursabisnis.id – Ratusan karyawan dan karyawati NEXT15 di Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar Temu Silahturahmi di Kota Kendari pada Minggu, 23 Februari 2025.

Temu silahturahmi tersebut diagendakan secara khusus untuk memupuk keakraban antar semua karyawan yang hadir.

Sebagai informasi bahwa NEXT15 merupakan perusahaan periklanan yang berpusat di London, Inggris.

Seluruh karyawan NEXT15 bekerja hanya dengan menonton iklan yang telah disediakan oleh perusahaan dan para pengiklanan. Setiap iklan, karyawan dibayar dengan nilai tinggi.

“Alhamdulillah, setelah sebulan bergabung di NEXT15 karyawan saya sudah 24. Saya juga sudah menarik uang hingga 13 juta rupiah,” ungkap ketua panitia kegiatan, Badran pada Minggu, 23 Februari 2024.

“Nah, makanya kegiatan temu silahturahmi ini juga diagendakan untuk saling memotivasi supaya semangat dalam bekerja di NEXT15,” sambungnya.

Menurut Badran, NEXT15 merupakan perusahaan yang sangat membantu, utamanya bagi mereka yang ingin berpenghasilan tambahan.

“Ini kan hanya nilai tambah. Yang masih ragu, silahkan. Tidak ada efeknya dengan perusahaan kalau mereka tidak gabung. Kita yang sudah gabung, kita panen keuntungan,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua Tim Sulawesi Tenggra, Ilham menyampaikan terimakasih kepada NEXT15 yang telah membantu mempertemukan seluruh karyawan.

Menurut Ilham, NEXT15 merupakan perusahaan yang tidak ingin merugikan karyawan. Sehingga pertemuan seperti diagendakannya disupport penuh.

“Ini satu lagi kelebihan NEXT15, karyawan mau kumpul-kumpul tidak keluarkan biaya. Sudah disediakan oleh NEXT15,” kata Ilham.

Dalam kesempatan itu, Ilham menyampaikan kepada seluruh Tim untuk semangat dalam memanajemen agar dapat memperoleh bonus lebih.

“Rawat dan bimbing karyawan kita dengan baik, insya Allah hasilnya adalah bonus yang diberikan dari perusahaan,” imbuhnya.

Laporan : Kas
Editor : Tam

Continue Reading

Entrepreneur

Secara Aklamasi, Afdhal Terpilih sebagai Ketua BPW Himpunan Pengusaha KAHMI Sultra

Published

on

By

Suasana Musyawarah Wilayah Himpunan Pengusaha KAHMI Sultra. -foto:ist-

KENDARI, Bursabisnis.id – Afdhal terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Badan Pengurus Wilayah (BPW) Himpunan Pengusaha KAHMI (HIPKA) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) periode 2025-2030 dalam Musyawarah Wilayah (Muswil) I yang digelar di Hotel Lira, Anduonohu, Kendari pada Jumat, 14 Februari 2025.

Terpilihnya Afdhal menandai era baru kepemimpinan HIPKA Sultra setelah sebelumnya dipimpin oleh Mahaseng Mustafa.

Pemilihan yang dilakukan melalui mekanisme musyawarah ini berbeda dari kepengurusan sebelumnya yang dibentuk melalui mandat langsung pengurus pusat.

Dengan kepemimpinan baru ini, HIPKA Sultra menegaskan komitmennya untuk semakin berperan dalam memperkuat ekosistem usaha dan mendorong pembangunan ekonomi di daerah.

HIPKA adalah organisasi yang mewadahi para pengusaha alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) dan sejak didirikan pada 2010, organisasi ini berkomitmen untuk memperkuat peran pengusaha dalam pembangunan ekonomi nasional, khususnya di tingkat daerah.

Mahaseng Mustafa, sebagai salah satu deklarator HIPKA, telah berkontribusi dalam memperluas jaringan organisasi dengan membentuk sembilan badan pengurus tingkat kabupaten/kota di Sultra. Dari jumlah tersebut, enam badan pengurus telah diusulkan untuk mendapatkan surat keputusan dari Badan Pengurus Pusat (BPP) HIPKA.

Muswil I turut dihadiri oleh Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) BPP HIPKA, Abbas Hadi, yang juga melantik jajaran pengurus baru. Dalam sambutannya, Abbas menekankan pentingnya peran HIPKA dalam mendorong inovasi, pertumbuhan ekonomi inklusif, serta daya saing global bagi para pengusaha lokal.

Dalam pidato perdananya, Afdhal menyatakan bahwa kepengurusannya akan berfokus pada peningkatan daya saing ekonomi daerah melalui pemberdayaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM), pelatihan kewirausahaan, serta digitalisasi bisnis.

“Kami akan mengoptimalkan peran HIPKA sebagai wadah bagi para pengusaha untuk berkolaborasi, bertukar pengalaman, dan memperkuat jaringan bisnis. Selain itu, kami juga siap bersinergi dengan pemerintah dalam memberikan solusi bagi tantangan ekonomi daerah,” ujar Afdhal.

Mendampingi Afdhal dalam kepengurusan baru ini adalah Darman Beddu Amang sebagai Sekretaris, Sapril Munandar sebagai Bendahara, serta sejumlah pengurus yang mengisi berbagai bidang strategis. Kepengurusan ini juga diperkuat dengan Dewan Penasehat, Pembina, dan Dewan Pakar untuk memastikan kebijakan yang diambil sejalan dengan visi dan misi HIPKA.

Sebagai organisasi yang menaungi para pengusaha, HIPKA Sultra bertekad untuk lebih aktif dalam mendukung pengusaha lokal melalui berbagai program strategis, seperti pendampingan usaha, penyediaan akses permodalan, serta advokasi kebijakan ekonomi yang berpihak pada pelaku usaha.

Dalam konteks hilirisasi sumber daya alam yang tengah digalakkan di Indonesia, HIPKA berkomitmen mendukung kebijakan pemerintah dalam menciptakan ekonomi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Afdhal menegaskan bahwa HIPKA akan berperan aktif dalam menciptakan ekosistem bisnis yang inovatif dan berbasis teknologi.

“Kami ingin HIPKA Sultra tidak hanya menjadi wadah bagi pengusaha, tetapi juga sebagai motor penggerak ekonomi daerah yang berorientasi pada pertumbuhan berkelanjutan,” tambahnya.

Dengan kepemimpinan baru ini, HIPKA Sultra optimistis dapat menghadapi tantangan ekonomi ke depan dan memberikan kontribusi nyata bagi pengembangan dunia usaha di wilayah Sulawesi Tenggara.

Penulis : Icha
Editor ; Tam

Continue Reading

Trending

Copyright © 2017 PT. Bisnis Media Sentosa - Bursabisnis.ID