Connect with us

Rupa-rupa

Lecehkan Karyawannya, Kacab Diva Kendari Dipolisikan

Published

on

KENDARI – Kepala Cabang (Kacab) Diva Kendari, Rais diduga melakukan aksi pelecehan seksual terhadap salah seorang karyawannya berinisial G (30). Perlakuan tak terpuji tersebut dialami G pada dua pekan lalu, yakni Sabtu malam, 20 Oktober 2018.

Tak terima dirinya diperlakukan tak senonoh, wanita berambut panjang itu memutuskan untuk melaporkan atasannya tersebut di Polsek Poasia. Yang dikuatkan melalui surat laporan bernomor: STB/365/XI/2018/Sultra/Res.Kdi/Sek.Poasia, tanggal 2 November 2018 dan diterima oleh Bripka Ristim Rizal Aries.

G juga mengaku, sebelumnya dirinya sudah pernah menyambangi Polres Kendari, di akhir Oktober 2018 lalu untuk melaporkan perihal yang dialaminya. Akan tetapi, saat itu dirinya diabaikan pihak kepolisian, sehingga memutuskan untuk meninggalkan Kantor Polres Kendari dan kembali ke rumah.

“Saat saya tiba di ruang Reksrim saat itu, kami sempat diminta menunggu untuk dilayani, salah seorang polisi mengaku, masih sibuk dengan urusan perkara yang lain, akhirnya kami menunggu,. Setelah berjam-jam menunggu panggilan untuk memberikan keterangan pelaporan, namun yang ada justru saya diabaikan dan tak kunjung dipanggil polisi. Makanya, kami memutuskan untuk pulang ke rumah,” beber G.

Lebih lanjut, wanita berusia 30 tahun ini menceritakan perihal pelecehan yang dialaminya. Perbuatan tak bermoral itu bermula saat dirinya dipanggil oleh pimpinannya (Rais). Saat itu, Ia sedang bersama dua orang rekannya, tiba-tiba seorang OB menyampaikan pesan dari terlapor, bahwa pelapor dipanggil ke ruangan atasannya tersebut.

“Sebenarnya saya agak ragu mau pergi, entah apa juga yang mau dibicarakan, berapa lama teman yang satu suruh saya naik ke ruangannya, akhirnya saya langsung pergi,” ujar G.

Awalnya, kata dia, saat dirinya menemui atasannya itu, yang terjadi hanya diskusi soal urusan kantor dan showroom. Selang beberapa waktu, kemudian Rais beranjak dari posisi sebelumnya.

“Saya kira dia pergi ke toilet, tak disangka ternyata dia mengunci pintu dan mematikan lampu. Saya kaget, lalu dia dekati saya sambil senyum-senyum, dia mau peluk dan mau mencium, tapi saya jauhkan muka saya, kemudian mau memasukkan tangannya kedalam baju, tapi saya halang tangannya, sempat dia pegang bagian dada saya dari luar, dia berusaha terus mau masukkan tangannya tapi tidak bisa karena saya bertahan,” jelasnya.

Kemudian, dengan sekuat tenaga yang dimiliki, G lalu berusaha melepaskan pegangan bosnya. Sesekali melontarkan kata-kata penolakannya, tapi terlapor tetap tak mengindahkan. Alhasil, dia berhasil mengelabui atasannya tersebut dengan berkata agar perlakuan itu dilakukan di ruangan kantor, melainkan di tempat lain saja.

“Kemudian saya mengajaknya keluar dari ruangan, sehingga saya berhasiil lari dari dia. Tidak lama, bosku ini menelpon lagi, dia bilang naik sekarang atau ikut saya pulang, dua kali dia katakan begitu, saya bilang jangan desak saya begitu, besok saja jangan malam ini, tapi itu saya sampaikan untuk terhindar dari ajakannya,” tambahnya.

Dihari berikutnya, pelapor kembali lagi diajak untuk berhubungan intim dengan terlapor. Kacab Diva Kendari ini menagih janji untuk memuaskan nafsu birahinya. Namun hal itu tak disahuti, karena menurut G, dirinya terpaksa melontarkan janji tersebut sebagai modus, agar Ia tidak terus didesak oleh Rais.

Selain G, karyawan lainnya juga pernah diperlakukan tak senonoh oleh pimpinan Diva itu. Seperti yang dialami wanita berinisial V (33), mantan karyawan Diva ini pernah dilecehkan di dalam mobil pada tahun lalu. Akan tetapi permasalahan tersebut diselesaikan oleh pimpinan utama Colombus Grup.

Saat awak media menyambangi Kantor Cabang Diva Kendari untuk menemui terlapor guna meminta tanggapannya terkait hal tersebut, Rais sedang tak berada di tempat. Menurut salah seorang karyawan yang tidak ingin diketahui identitasnya, atasannya itu tak masuk kantor hari ini.

Begitu pula saat dikonfirmasi via telepon selular, awak media juga tak mendapatkan jawaban, karena Rais tak mengangkat telepon tersebut. (Ikas)

opini

Pemimpin Muda Mahasiswa UHO, Menjawab Tantangan Kekinian

Published

on

By

TRANSFORMASI regenerasi kepemimpin dalam setiap lembaga kemahasiswaan selalu menjadi hal yang paling penting untuk mendongkrak kuatnya sumber daya manusia yang semakin maju, sinergi daan berdaya saing.

Kuatnya lembaga kemahasiswaan karena anggota yang solid yang memahami setiap posisi, peran daan tanggung jawab dalam menjalankan tupoksinya. Kepeloporan pemimpin sangat dibutuhkan guna menjawab tantangan zaman di era society 5.0 sekaligus mengakomodir secara menyeluruh kepentingan mahasiswa dan mulai menyasar isu-isu strategis dan krusial kekinian.

Setiap orang ada masanya, dan setiap masa ada orangnya, begitulah bagi kebanyakan mahasiswa menyebutnya. Tetapi seiring perjalannya waktu tantantannya semakin dinamis dengan era keterbukaan di mana wacana, opini dan isu-isu semakin terbuka untuk menjadi perdebatan di ruang publik.

Sebagai pemimpin lembaga kemahasiswaan harus lebih jelih, aktual dan pro aktif menjemput aspirasi itu. Hadirnya pemimpin yang berkualitas dan punya kapasitas yang mumpuni harus mampu menjawab kecenderungan kepemimpinan sebelumnya, dimana kebanyakan dari kita atau mahasiswa merasa antipati serta hilangnya kepercayaan terhadap kelembagaan itu sendiri, sebab tak mampu menjawab persoalan atas keluhan mahasiswa. Misalnya terkait dengan mahalnya uang kuliah tunggal, fasilitas yang memadai dan lain sebagainya.

Membangun kepercayaan dan integritas diri dikalangan mahasiswa sangat penting. Dengan kekuatan brending dan sosial media menjadikan kita lebih luas berinteraksi dengan siapapun. Sehingga posisi dan legitimasi yang didukung oleh kekuatan mahasiswa akan lebih muda menggerakan seluruh intrumen dan memobilisasi ketika persoalan itu ada.

Kerja-kerja konsolidasi sangat di butuhkan mengingat sekarang hadirnya pemimpin baru di pemerintahan menjadikan tantangan tersendiri untuk gerakan mahasiswa.

Menyambut Pemira UHO

Kampus merupakan ladang kepemimpinan masa depan yang sangat subur. Kuncup pemimpin itu bernama pemuda dan mahasiswa. Maka biarkanlah kuncup dan bibit itu mekar menjadi bunga dan pada saatnya menjadi buah yang bermanfaat dan berguna untuk semesta alam yang membutuhkan disegala lini sektor.

Itulah saatnya ketika negeri ini panen raya para pemimpin yang akan memandu bangsa besar ini menuju kejayaannya sebagai guru peradaban. Itulah apa yang menjadi harapan dan cita -cita founding father kita dahulu.

Mahasiswa harus selalu menjadi jembatan nurani dan aspirasi masyarakat, mahasiswa sendiri merupakan kelas sosial menengah yang mudah masuk langsung ke masyarakat, maka mereka sering dipercaya untuk menjadi konseptor dan eksekutor harapan dan aspirasi-aspirasi rakyat yang bisa menggerakkan setiap perubahan di bangsa ini.

Para aktivis pergerakan mahasiswa hari ini hendaknya memikirkan konsep regenerasi kepemimpinan pergerakan mahasiswa ke depan guna melanjutkan apa yang menjadi visi-misi menuju tatanan masyarakat yang adil, sejahtera dan makmur.

Keberhasilan sebuah gerakan kepemimpinan pada hakikatnya tidak diukur hanya pada satu periode saja, tapi juga dilihat dari daya tahan pergerakan pada masa-masa selanjutnya apakah terjadi kemunduran atau kemajuan supaya terus menjadi evaluasi dan pembelajaran generasi berikutnya.

Diantara faktor yang menentukan kelanggengan pergerakan adalah kepemimpinan gerakan itu sendiri olehnya itu sangat dibutuhkan penggemblengan di dalam organisasi dan kaderisasi yang matang.

Itulah dengan krisisnya kepercayaan mahasiswa dari masyarakat hari ini menjadi imbas dari pada lemahnya organisasi internal maupun eksternal untuk membawa kontribusi lebih besar di tengah-tengah masyarakat sebagai orientasi dari pada tangung jawab, peran dan fungsi sebagai mahasiswa, apa lagi masalah bangsa yang begitu banyak dari tataran nasional maupun lokal.

Olehnya itu perlu disusun alur kaderisasi yang baik dan matang untuk kepemimpinan pergerakan mahasiswa di kampus yang integral dan komprehensif.

Kaderisasi ini dilakukan secara terus menerus sehingga ia menjadi kawah candradimuka yang melahirkan para pemimpin pergerakan yang tangguh dan mempunyai idealisme tinggi. Idealnya para pemimpin lembaga kampus dan pergerakan mahasiswa muncul melalui sebuah proses yang panjang yang banyak benturan-benturan hingga sampai terbentuk dan bukan pemimpin karbitan pragmatis yang muncul tiba-tiba tanpa penguasaan konsep, tempaan masalah dan pengalaman yang mumpuni.

Olehnya itu penting nya kaderisasi dalam sebuah organisasi untuk menciptakan dan membentuk karakter kepemimpinan yang berkepribadian sangat di butuhkan di tengah degradasi kepemimpinan saat ini.

Pimpinan pergerakan mahasiswa harus menjadi icon dalam percaturan bangsa ini baik dari kelompok kelembagaan mahasiswa intra maupun ektra kampus.

Ia merupakan pengambil keputusan dan leader tertinggi di lembaganya yang harus mempertanggungjawabkan pengelolaan lembaga tersebut kepada mahasiswa lainnya, karena dia mewakili seluruh mahasiswa yang dia pimpinnya.

Seorang pimpinan pergerakan mahasiswa idealnya memang seorang pemimpin mahasiswa yang memiliki tugas dan wewenang contohnya: Mengkomunikasikan wacana pergerakan mahasiswa dan strategi umumnya kepada tim intinya dengan diskusi yang mendalam, melakukan rencana penggalangan dan koordinasi untuk mendapatkan dukungan dari berbagai kalangan, tetapi faktanya sangat minim dan krisis sekali untuk melakukan penyatuan gerakan.

Pengurus lembaga kemahasiswaan fakultas sampai himpunan perlu membangun kordinasi yang baik, sebagai jantung pergerakan untuk menggalang kekuatan massa sebanyak – banyaknya dan tak hanya itu organ internal kampus juga harus mampus menggandeng lembaga pergerakan mahasiswa lainnya, untuk membentuk sebuah aliansi dalam perjuangan sehingga wacana pergerakan mahasiswa yang digulirkan dapat menjadi konsumsi dan sorotan publik untuk menarik simpati dan empati, mengelola dan mengendalikan pengurus lembaga kemahasiswaan sebagai bentuk konsolidasi institusional.

Bersama pengurus yang lain melakukan upaya penguasaan opini dengan melakukan propaganda dan agitasi di dalam kampus, maupun di luar kampus melalui berbagai sarana dan instrumen komunikasi pergerakan yang ada.

Itu salah satu alternatif cara dan strategi merespon isu lokal dan nasional dengan cepat dengan banyaknya kebijakan pemerintah yang simpang siur dan tidak pro terhadap rakyat.

Dalam kondisi seperti itu, maka mekanisme regenerasi kepemimpinan pergerakan ini bisa melalui dua proses, yaitu proses internal komunitas aktifis pergerakan dan proses eksternal aktifis pergerakan.

Peran dan strategi kelompok mahasiswa sangat dibutuhkan dan solusi di tengah kekeroposan yang menggerogoti tubuh bangsa ini, korupsi kolusi nepotisme, kemiskinan, kurangnya akses dan biaya pendidikan dan lain sebagainya.

Pergerakan mahasiswa merupakan instrumen yang dapat melakukan advokasi masyarakat dan bangsa yang masih seringkali menjadi korban dari kebijakan yang tidak berpihak kepada mereka. Partisipasi rakyat dalam pergerakan mahasiswa ini dilakukan dalam rangka mempengaruhi pemerintah dalam pengambilan keputusan.

Partisipasi Mahasiswa

Partisipasi mahasiswa ini pun sebagai sarana pendidikan dan pembelajaran juga bagi kader-kader pergerakan, sekaligus sarana penyebaran pemikiran ideologi, nilai-nilai perjuangan, wacana, ide dan gagasan pergerakan mahasiswa dan menciptakan pemimpin-pemimpin bangsa ke depannya.

Pesta demokrasi mahasiswa adalah event yang sangat bergengsi dan momentum tertinggi dalam kelembagaan internal kampus sebagai upaya menyalurkan hak pilih suara mahasiswa. Mengukur kualitas demokrasi dilihat seberapa besar partisipasi dan keikutsertaan dalam mengawal pemilu raya kampus serta mencegah berbagai potensi kecurangan, campur tangan birokrasi apa lagi.

Bagaimana tidak pemilu raya kampus merupakan sarana dan arena untuk menampilkan kader-kader terbaik serta berkompetisi dalam memperebutkan suara mahasiswa untuk menjadi orang nomor 1 satu dalam kelembagaan internal itu sendiri. Disisi lain ruang ini akan mampu mencetak pemimpin masa depan dan meningkatkan SDM yang berkualitas dan potensi sebagai bekal di masa depan.

Menurut penulis semua figur mesti mempunyai iktikad baik dan harapan panjang melebihi tarikan nafas tentang tata kelola lembaga mahasiswa yang baik, akuntabilitas dan transparan. Semua itu demi terciptanya pimpinan kelembagaan yang handal di kemudian hari.

Maka dengan demikian biarkanlah semua mahasiswa berkompetisi dengan hak politik dan demokrasi yang sama tanpa menggunakan tangan birokrasi untuk menekan atau mengintimidasi keikutsertaan mahasiswa. Pemira ini juga melatih budaya demokrasi dan cara berpolitik yang untuk menunjukan pengaruh serta kondisi politik lokal dan nasional dalam kran demokrasi sekarang saat ini.

Perbaikan Dan Penguatan Lembaga Kemahasiswaan

Dalam pesta demokrasi atau pemilu raya kampus setiap mahasiswa harus berkompetisi dan bertarung menawarkan ide dan gagasan untuk perbaikan lembaga kemahasiswaan dan mengembalikan marwah mahasiswa itu di internal kampus.

Bagaimana tidak, citra kelembagaan kampus seakan akan hilang dengan akibat tindakan pragmatis di sisi lain terjadi krisis legitimasi di mana lembaga kampus tidak lagi menjadi jembatan dan solusi dalam merespon segala masalah dan isu yang di hadapi bangsa ini.

Menurut penulis seharusnya melalui Pemira dan pesta demokrasi UHO yang akan digelar pada Desember 2024 kali ini, dapat mendorong kebebasan mahasiswa dalam menentukan sikap politik dalam membangun jejaring kerja-kerja konsolidasi dan mobilisasi seperti apa yang kita harapkan, sehingga kualitas demokrasi kampus itu bisa terus meningkat seiring dengan partisipasi mahasiswa dalam mengawal isu-isu yang krusial. Pengebirian mahasiswa dari watak konfrontatifnya adalah melalui pembentukan mahasiswa sebagai penanda pasif sebagaimana yang diharapkan penguasa.

Ada degredasi wacana, dimana kampus lebih sering mengadakan diskusi motivasi dibanding diskusi idiologis gerakan. Tradisi intelektual hidup karena ada perdebatan, konfrontasi dan wacana, sedangkan birokrasi kampus berupaya untuk menghilangkan tradisi tersebut, karena jika tradisi itu hidup maka akan menjadi ancaman bagi oligarki kekuasaan. Sistem pendidikan yang tidak membebaskan dan bias kelas.

Melihat keadaan tersebut, berharap bahwa semua mahasiswa memiliki tradisi intelektual yang mengarah ke pembebasan sosial yang memiliki partisipasi dan antusias yang besar. Seharusnya dengan iklim kebebasan dan demokrasi kita menjadikan lembaga-lembaga semakin baik, kuat dan mampu menjadi solusi di tengah banyaknya persoalan.

Pengetahuan dan intelektualisme bisa menjadikan pisau analisis untuk membeda untuk melihat segala peta persoalan hingga tradisi intelektual organik bisa membawa perjuangan emansipasi membuat imajinasi perlawanan mereka bersifat progresif dan revolusioner.

Tradisi Tahunan dan Momentum Berharga

Menjadi salah satu momen yang penuh makna dan keistimewaan bagi para calon mahasiswa. Tradisi tahunan ini tidak hanya sekadar acara seremonial, tetapi juga menjadi awal bagi mahasiswa untuk menyelami kehidupan akademik, ruang kawah candradimuka dan peran mereka dalam perubahan sosial.

Mahasiswa adalah tulang punggung masa depan bangsa, daerah, dan negara. Mereka memikul tanggung jawab besar sebagai estafet kepemimpinan yang akan memperbaiki tatanan sosial, ekonomi, politik, dan budaya di Indonesia. Posisi mahasiswa sebagai intelektual yang tercerahkan memberikan mereka peran strategis dalam menggerakkan perubahan.

Sejarah telah membuktikan bahwa mahasiswa memiliki kekuatan besar untuk mengubah perjalanan bangsa. Perubahan itu tidak datang begitu saja, melainkan melalui proses panjang, perjuangan, dan konsistensi yang tinggi.

Jika kalian adalah generasi baru yang akan menjadi bagian dari sejarah, ciptakanlah sesuatu yang berbeda dari sekitar kalian. Kehadiran mahasiswa tidak hanya untuk berdiri di menara gading, tetapi harus mampu berkontribusi langsung kepada masyarakat.

Tuntunlah dirimu menjadi satu kesatuan yang akan menjadi kekuatan pengubah. Tantangan yang dihadapi mahasiswa saat ini, seperti disorientasi dan krisis legitimasi dalam peran kontrol sosial mereka. Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya membangun kembali kepercayaan masyarakat terhadap mahasiswa.

Menjadi pemimpin mahasiswa berarti membangun harapan dan visi yang jauh ke depan melampaui generasi, sesuai dengan cita-cita pendidikan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.

Mulailah dengan tanggung jawab kita sebagai mahasiswa, seperti membaca, diskusi, menulis, dan aksi.

Tradisi intelektual harus tetap hidup, karena ini yang akan menghidupkan wacana kritis di kampus.Pentingnya kaderisasi yang matang untuk memastikan keberlangsungan gerakan mahasiswa di kampus. Proses kaderisasi yang baik akan melahirkan pemimpin-pemimpin yang tangguh, bertanggung jawab, dan memiliki idealisme tinggi.

Selamat Berpesta Mahasiswa Universitas Halu Oleo (UHO)

Penulis : Rasmin Jaya
* Ketua DPC GMNI Kendari periode 2023-2025

* Mantan Pengurus BEM UHO periode 2020-2021

Continue Reading

Rupa-rupa

Bawaslu Kota Baubau Gelar Apel Siaga

Published

on

By

Apel siaga di halaman kantor Bawaslu Kota Baubau. -foto:ist-

BAUBAU, Birsabisnis.id – Bawaslu Kota Baubau menggelar apel siaga di halaman kantor Bawaslu pada Minggu, 24 November 2024 pagi.

Apel siaga ini dihadiri Pj Sekda Kota Baubau La Ode Aswad, S.Sos, M.Si dan unsur Forkompinda.

Pj Sekda La Ode Aswad yang mewakil Pj Wali Kota Baubau memberikan apresiasi langkah Bawaslu Kota Baubau dalam rangka pelaksanaan Pilkada 2024 dengan menggelar deklarasi apel siaga pengawasan.

La Ode Aswad ngin menyampaikan untuk menjaga keutuhan NKRI, menjaga Provinsi Sultra juga menjaga keutuhan wilayah Baubau, dalam hal ini Badan Pengawas Pemilu Kota Baubau (Bawaslu) melalui Panitia Pengawas Pemilihan Umum Kecamatan (Panwaslu Kecamatan), agar jangan sampai terjadi apa-apa.

Ini artinya bekerja sesuai tupoksinya masing-masing sampai selesai penyelengaraan ini.

Pj Sekda berpesan kepada Ketua Bawaslu, Panitia Pengawas Pemilihan Umum Kecamatan (Panwaslu Kecamatan) agar bekerja sesuai tupoksinya.

Demikian juga dengan Camat bekerja sesuai tupoksinya dan kalau ada kebutuhan Panwascam di lapangan yang sifatnya urgen yang terkait Pilkada dan sesuai tupoksi, maka Pemerintah juga mendukung kelancaran dalam rangka pelayanan.

“Itu artinya dalam rangka menjaga integritas pemerintah, demi suksesnya Pilkada membantu penyelengaraan sehingga ada beberapa Aparatur Sipil Negara (ASN) yang dipekerjakan di Panitia Pengawas Pemilihan Umum Kecamatan (Panwaslu Kecamatan) hingga Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK). Dan itu tugas pemerintah bahkan menyiapkan dan memastikan Kantor Camat menampung logistik Pilkada.Mari bekerja sesuai standar moral, etika dan harus jelas serta laksanakan tugas sesuai SOP, sesuai aturan dan humanis menjaga NKRI ini jangan lupa jaga kesehatan karena harus sehat memang,” pesannya.

Penulis : Tam

Continue Reading

Rupa-rupa

DPRD dan Pemkot Baubau Bergandengan Tangan Membangun Negeri

Published

on

By

Pj Wali Kota Baubau Dr H.Muh Rasman Manafi menghadiri pengambilan sumpah pimpinan dan anggota DPRD Baubau. -foto:ist-

BAUBAU, Bursabisnis.id – Sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah, DPRD dan Pemerintah Kota Baubau adalah mitra sejajar dengan fungsi yang berbeda dalam menjalankan otonomi daerah.

Keduanya memiliki hubungan kerja dalam melaksanakan urusan pemerintahan yang diserahkan pada daerah, karenanya diharapkan unsur pimpinan dewan dapat mengantarkan DPRD Kota Baubau pada sinergi hubungan yang profesional, harmonis.

Kemudian, seimbang dan perkuat kemitraan dengan pemerintahan daerah dalam hubungannya dengan stakeholder lainnya serta tugas-tugas fungsi dan kewenangan masing-masing.

Demikian sambutan Pj Wali Kota Baubau Dr H Muh Rasman Manafi, SP, M.Si pada rapat paripurna peresmian dan pengambilan sumpah ketua DPRD Kota Baubau Tahun 2024-2029 di Di Gedung DPRD Kota Baubau pada Selasa, 19 November 2024.

Pada kesempatan tersebut, Dr H Muh Rasman Manafi juga menyampaikan terkait dokumen perencanaan Kota Baubau untuk 20 tahun ke depan telah ditetapkan.

Saat ini akan didorong untuk menyelesaikan dokumen perencanaan yang 5 tahun, 1 tahun atau RKPD dan kemudian akan ditetapkan dalam bentuk perencanaan anggaran tahun 2025.

”Tentu ini akan menjadi kerja kolektif dan strategis, dan dalam waktu dekat tentu harapan kami kepada pimpinan DPRD, para anggota DPRD Kota Baubau dapat terus bersama bergandengan tangan membangun negeri kita, mewujudkan apa yang menjadi cita-cita para pendahulu, para pemimpin kita dan para senior kita. Jika hendak terbang ke Baubau harus bersama lainnya, jika kita komitmen membangun Baubau bekerja bersama tagline nya,”ujarnya.

Orang nomor satu di Kota Baubau ini menutup sambutannya dengan sebuah ungkapan yang berbunyi ”Hai anak negeri butuni, generasi pelanjut marwah negeri bangkitlah, bergandengtanganlah membangun negeri tercinta. Tidak ada kata mundur bagi kesejahteraan negeri dan rakyat kita. Garis takdir telah ditetapkan, amanah telah dipundak, janji telah diucapkan, semangat telah ditebar. Merdeka!!!

Sementara itu, pimpinan DPRD Kota Baubau yang secara resmi diambil sumpahnya oleh Wakil Ketua PN Baubau pada sidang paripurna tersebut yakni Ketua Ardin Jufri SE, Wakil Ketua Natas Aryu Prawira Tamim, SM, MM, Wakil Ketua Adriansyah Farmin, ST.

Turut hadir anggota DPD RI Dr H Amirul Tamim, M.Si dan unsur Forkompinda serta tamu undangan lainnya.

Penulis : Icha
Editor : Tam

Continue Reading

Trending

Copyright © 2017 PT. Bisnis Media Sentosa - Bursabisnis.ID