Perbankan
Bank Indonesia Tarik URK Seri For The Children of The World Tahun Emisi 1999
KENDARI, bursabisnis.id – Bank Indonesia (BI) mencabut dan menarik Uang Rupiah Khusus (URK) Seri For The Children of The World
Tahun Emisi (TE) 1999 pecahan Rp150.000 (seratus lima puluh ribu) dan Rp10.000 (sepuluh ribu) dari peredaran.
Penarikan uang tersebut tertuang melalui Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 2 Tahun 2025, terhitung sejak 31 Januari 2025.
Kepala Kantor Perwakilan (KPw) BI Sulawesi Tenggara (Sultra), Doni Septadijaya mengatakan, dengan demikian, terhitung tanggal dimaksud, URK tersebut tidak lagi berlaku sebagai
alat pembayaran yang sah di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
“Hal ini merupakan amanat Undang-undang No.7 Tahun 2011 tentang Mata Uang, sebagaimana telah diubah dengan sesuai dengan UU No. 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan
Sektor Keuangan, dan bagian dari upaya Bank Indonesia untuk menjaga kelayakan uang beredar di masyarakat, melalui kebijakan Clean Money Policy (CMP) yang meliputi enam tahapan yaitu perencanaan, pencetakan, pengeluaran, pengedaran, penarikan atau pencabutan dan pemusnahan
(6P),” ungkap Doni Septadijaya, melalui keterangan tertulisnya, Rabu 5 Februari 2025.
Sehingga, lanjut Doni, Rupiah yang beredar tetap dalam kondisi baik dan dapat diidentifikasi keasliannya untuk mencegah peredaran uang palsu.
Lebih lanjut, Doni menyampaikan, bagi masyarakat yang memiliki URK tersebut dan ingin melakukan penukaran, dapat menukarkannya di Bank Indonesia dan Bank Umum, mulai 31 Januari 2025 sampai dengan 31 Januari 2035, atau 10 tahun sejak tanggal pencabutan.
“Layanan penukaran dapat dilakukan di Kantor
Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Tenggara, serta Bank Umum di wilayah Sulawesi Tenggara
dengan terlebih dahulu melakukan pemesanan penukaran melalui aplikasi PINTAR yang dapat diakses melalui https://www.pintar.bi.go.id. Adapun jadwal layanan penukaran uang Rupiah di Banking Hall KPwBI Sulawesi Tenggara pada hari Selasa dan Kamis pukul 08.00 s.d. 12.00 Wita,” jelasnya.
Adapun sebelum melaksanakan penukaran Uang Rupiah, masyarakat perlu memastikan
terpenuhinya syarat penukaran sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 21/10/PBI/2019
mengenai Pengelolaan Uang Rupiah, yaitu:
1. Kondisi fisik Rupiah logam lebih besar dari ½ (satu perdua) bagian dari ukuran aslinya dan
dikenali keasliannya;
2. Sebaliknya, bila ukuran Rupiah logam adalah kurang dari atau sama dengan ½ bagian, maka uang tersebut tidak dapat ditukarkan. Telaah ciri-ciri Uang Rupiah Khusus Seri For The Children of The World (TE) 1999 pecahan Rp150.000 dan Rp10.000 dan cara penggunaan BI PINTAR, sebagaimana gambar terlampir.
Editor: Mirkas
Perbankan
Ini 15 Pemda Punya Simpanan Tertinggi di Perbankan
JAKARTA, bursabisnis.id – Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menyoroti banyaknya dana Pemerintah Daerah (Pemda) mengendap di perbankan.
Berdasarkan data Bank Indonesia (BI ) per 15 Oktober 2025, berikut 15 Pemda dengan simpanan tertinggi di perbankan per September 2025, yaitu :
1. Provinsi DKI Jakarta – Rp14,68 triliun
2. Provinsi Jawa Timur – Rp6,84 triliun
3. Kota Banjarbaru – Rp5,17 triliun
4. Provinsi Kalimantan Utara – Rp4,71 triliun
5. Provinsi Jawa Barat – Rp4,17 triliun
6. Kabupaten Bojonegoro – Rp3,61 triliun
7. Kabupaten Kutai Barat – Rp3,21 triliun
8. Provinsi Sumatera Utara – Rp3,11 triliun
9. Kabupaten Kepulauan Talaud – Rp2,62 triliun
10. Kabupaten Mimika – Rp2,49 triliun
11. Kabupaten Badung – Rp2,27 triliun
12. Kabupaten Tanah Bumbu – Rp2,11 triliun
13. Provinsi Bangka Belitung – Rp2,10 triliun
14. Provinsi Jawa Tengah – Rp1,99 triliun
15. Kabupaten Balangan – Rp1,86 triliun.
Laporan : Tam
Perbankan
Bank Sultra Undang 1.800 Pelaku Usaha Penerima KUR
KENDARI, Bursabisnis.Id – Direktur Utama Bank Sultra, Andri Permana Diputra Abubakar, menyampaikan rasa terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepada Bank Sultra sebagai Person In Charge (PIC) penyelenggaraan kegiatan akad massal Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan peluncuran Kredit Program Perumahan (KPP).
“Kami merasa terhormat karena tidak semua bank daerah mendapat kesempatan menjadi PIC. Bank Sultra dipercaya karena telah aktif menyalurkan program KUR di wilayah Sulawesi Tenggara,” ungkapnya.
Andri melaporkan, hingga Oktober 2025, total penyaluran KUR di Sultra telah mencapai Rp 3,1 triliun kepada 47.000 debitur, dengan pertumbuhan sekitar 8% dibanding tahun sebelumnya.
Ia juga menyebut, kegiatan akad massal ini menjadi momentum penting untuk memperkuat sinergi antara pemerintah daerah, lembaga keuangan, dan pelaku UMKM.
“Hari ini, di Sultra kami mengundang 1.800 pelaku usaha penerima KUR dengan total nilai kredit mencapai Rp 188 miliar. Ini bukti nyata komitmen perbankan dalam mendorong ekonomi daerah,” tambahnya.
Melalui pelaksanaan Akad Massal KUR dan Peluncuran Kredit Perumahan, pemerintah berharap sinergi antara dunia perbankan, pemerintah daerah, dan UMKM terus diperkuat.
Kegiatan ini sekaligus menjadi bukti bahwa pelaku UMKM memegang peranan penting dalam menggerakkan roda perekonomian di tingkat lokal maupun nasional.
Laporan : Icha
Editor : Tam
Perbankan
Kolaborasi Apik Bank Indonesia dan Balai Bahasa Sultra, Luncurkan Buku Cerita Anak CBP Rupiah
KENDARI, bursabisnis.id – Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) bersama Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Tenggara melaksanakan Peluncuran Buku Cerita Anak “Cinta Bangga Paham (CBP) Rupiah”, sebagai bagian dari rangkaian kegiatan Bulan Bahasa dan Sastra 2025, yang digelar di Mall The Park Kendari, pada 20-22 Oktober 2025.
Kegiatan ini merupakan wujud sinergi strategis antara Bank Indonesia dan Balai Bahasa Sultra, dalam mendorong inovasi literasi keuangan yang inklusif, edukatif, dan menyenangkan bagi anak-anak usia dini.
Peluncuran buku cerita anak CBP tersebut dilakukan langsung oleh Kepala KPw BI Provinsi Sulawesi Tenggara, Edwin Permadi, bersama Kepala Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Tenggara dan Ibu Dewi Pridayanti, S.Sos., M.Adm.SDA. Turut hadir dalam kegiatan Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Kendari, Andi Dadjeng, Bunda Literasi Kota Kendari, Shintya Putri Anawula Sudirman.
Kepal KPw BI Sultra, Edwin Permadi mengatakan, peluncuran buku ini juga menjadi bagian dari diseminasi produk penerjemahan Balai Bahasa Sulawesi Tenggara, yang pada tahun 2025 berhasil menghasilkan 35 buku cerita anak dwibahasa, termasuk dua diantaranya hasil kolaborasi dengan Bank Indonesia yang mengangkat nilai-nilai Cinta, Bangga, Paham Rupiah.
Ia menambahkan, cerita “Rahasia Laci Nenek” menyoroti kisah uang kampua, sebagai bagian dari sejarah budaya lokal yang ditulis dengan dwibahasa menggunakan Bahasa Wolio. Sedangkan “Uang yang Bicara” memperkenalkan perjalanan uang Rupiah, dan pentingnya menjaga peredaran uang layak edar di seluruh wilayah Indonesia yang ditulis dengan menggunakan Bahasa Wakatobi.
“Penulisan dwibahasa kepada dua buku cerita anak tersebut bertujuan untuk melestarikan budaya, dan menumbuhkan rasa kebanggaan atas bahasa daerah. Tidak hanya meluncurkan buku cerita anak CBP, sinergi juga dilakukan bersama komunitas kendari membaca nyaring untuk membacakan buku cerita “Uang yang Berbicara” secara langsung kepada anak-anak,” ungkap Edwin Permadi.
Selain itu, kata dia, terdapat juga alih wahana berupa tarian yang menceritakan tentang isi cerita buku “Rahasia Laci Nenek”. Kedua kegiatan tersebut bertujuan untuk memberikan contoh pemanfaatan buku cerita anak yang implementatif.
Dalam memeriahkan kegiatan Bulan Bahasa dan Sastra 2025, Bank Indonesia juga turut menyelenggarakan lomba mewarnai Cinta Bangga Paham Rupiah, Gelar Wicara Literasi Keuangan yang dapat diikuti oleh masyarakat umum, dan Zona Literasi yang bersinergi dengan Perpustakaan Bank Indonesia di Mall The Park Kendari.
“Zona ini menjadi ruang interaktif bagi pengunjung untuk membaca berbagai koleksi buku ekonomi dan literasi keuangan serta permainan edukatif lainnya. Melalui Zona Literasi ini, Bank Indonesia ingin mendorong minat baca masyarakat sekaligus memperkuat pemahaman publik terhadap literasi keuangan,” jelas Edwin Permadi.
Sinergi antara Bank Indonesia dan Balai Bahasa Sulawesi Tenggara menjadi langkah nyata dalam memperkuat ekosistem literasi keuangan inklusif di Sulawesi Tenggara.
Melalui pendekatan yang inovatif dan berorientasi pada generasi muda, diharapkan nilai Cinta, Bangga, dan Paham Rupiah dapat tertanam kuat sebagai bagian dari karakter bangsa serta menjadi pondasi bagi masyarakat yang cerdas finansial, berbudaya, dan berdaya saing di masa depan.
Editor : Mirkas
-
ENTERTAINMENT6 years agoInul Vista Tawarkan Promo Karaoke Hemat Bagi Pelajar dan Mahasiswa
-
Rupa-rupa6 years agoDihadiri 4000 Peserta, Esku UHO dan Inklusi Keuangan OJK Sukses Digelar
-
PASAR6 years agoJelang HPS 2019, TPID: Harga Kebutuhan Pokok Relatif Stabil
-
Entrepreneur6 years agoRumah Kreatif Hj Nirna Sediakan Oleh-oleh Khas Sultra
-
Fokus6 years agoTenaga Pendamping BPNT Dinilai Tidak Transparan, Penerima Manfaat Bingung Saldo Nol Rupiah
-
FINANCE6 years agoOJK Sultra Imbau Entrepreneur Muda Identifikasi Pinjol Ilegal Melalui 2L
-
Fokus5 months agoUsai Harumkan Nama Wakatobi, Pelatih Atlit Peraih Medali Emas Jual Hp Untuk Ongkos Pulang
-
Entrepreneur6 years agoMengenal Sosok Pengusaha Syarifuddin Daeng Punna yang Pantang Menyerah Berusaha
