PASAR
Kelompok Makanan Dorong Deflasi di Sultra, Daun Kelor Salah Satunya

KENDARI, bursabisnis.id – Indeks Harga Konsumen (IHK) di wilayah Sulawesi Tenggara (Sultra) pada Januari 2020 mencatatkan deflasi sebesar 0,53% (mtm). Deflasi yang terjadi pada Januari 2020 terutama didorong oleh penurunan harga pada kelompok makanan, minuman dan tembakau yang mengalami deflasi sebesar -0,07% (mtm).
Selain itu, kelompok transportasi juga mengalami deflasi sebesar -3,58% (mtm). Beberapa komoditas yang tercatat mengalami deflasi pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau antara lain yaitu daun kelor, ikan layang, dan ikan bubara.
Kepala Tim Advisory dan Pengembangan Ekonomi Kantor Perwakilan BI Sultra, Surya Alamsyah menyebutkan, deflasi terjadi di dua kota yang menjadi basis perhitungan IHK di Sultra yakni Kota Kendari dan Kota Baubau.
Pada Januari 2020, kata Surya, Kota Kendari dan Kota Baubau masing-masing mengalami deflasi sebesar 0,27% (mtm) dan 1,39 % (mtm). Dengan capaian tersebut, laju inflasi tahunan Sultra pada bulan pertama di 2020 tercatat sebesar 1,60% (yoy).
“Kondisi tersebut sangat baik untuk mewujudkan target pencapaian sasaran inflasi pada 2020, yang ditetapkan sebesar 3,0%±1%,” ujarnya melalui rilis pers, Selasa (4/2/2020).
Lebih lanjut, Surya menjelaskan, sedangkan komoditas yang mendorong deflasi pada kelompok transportasi adalah angkutan udara. Faktor cuaca yang kondusif dan hasil produksi yang melimpah menyebabkan permintaan bahan makanan di pasar terpenuhi dengan baik.
“Sementara itu, deflasi pada angkutan udara didorong oleh penurunan harga tiket pesawat pada beberapa maskapai seiring berakhirnya masa high season,” jelasnya.
Surya juga menambahkan, laju deflasi yang lebih dalam tertahan oleh inflasi pada komoditas emas dan rokok kretek filter. Kenaikan harga emas di Sultra terjadi sejalan dengan kenaikan harga di pasar dunia.
“Inflasi pada rokok kretek filter didorong oleh kenaikan tarif cukai rokok sebesar 23% per 1 Januari 2020,” katanya.
Untuk memitigasi risiko inflasi dan seiring penetapan sasaran inflasi pada 2020, yang lebih rendah dari tahun sebelumnya, TPID Sultra akan meningkatkan koordinasi dan mendorong implementasi kerja sama antar daerah.
Hasil rapat koordinasi TPID dan kesepakatan kepala daerah se-Sultra perihal kerja sama antar daerah pada 25 November 2019 lalu, akan segera ditindaklanjuti dengan pembahasan mekanisme kerjasama perdagangan antar daerah.
Kerjasama antar daerah merupakan salah satu rekomendasi Rakornas TPID, yang ditujukan untuk menjamin kelancaran pasokan dan mendukung stabilitas harga.
Liputan: Ikas
PASAR
Wali Kota Kendari Resmikan Agen LPG 3 Kg, Harap Tak Ada Lagi Keluhan Kelangkaan Gas

KENDARI, Bursabisnis.id – Wali Kota Kendari, Siska Karina Imran, meresmikan operasional PT Qonita Malahayati Gas pada Senin, 7 April 2025.
Perusahaan ini resmi menjadi agen penyalur LPG 3 Kg yang diharapkan dapat menjawab kebutuhan energi masyarakat Kota Kendari secara berkelanjutan.
Dalam sambutannya, Wali Kota menyampaikan harapannya agar kehadiran agen LPG ini mampu memberikan solusi atas permasalahan kelangkaan gas subsidi yang selama ini kerap dikeluhkan warga.
“Dengan begitu, tidak ada lagi masyarakat yang mengeluhkan kekurangan atau kelangkaan gas LPG 3 Kg,” paparnya.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa Pemerintah Kota Kendari akan terus mendukung keberadaan sektor usaha yang membantu kebutuhan dasar masyarakat. Pemerintah juga terbuka terhadap laporan jika ada kendala dalam distribusi.
“Dengan hadirnya perusahaan gas LPG ini, saya yakin masyarakat tidak kekurangan gas lagi, yang mana persoalan gas, sesuai instruksi Presiden RI tidak boleh kosong,” katanya.
Wali Kota juga menekankan pentingnya kerja sama antara pihak perusahaan dan pemerintah demi kelancaran pelayanan kepada masyarakat.
“Harapan kami, perusahaan ini terus memberikan manfaat buat masyarakat, dan terus menjalin kerja sama dengan pemerintah,” harapnya.
Sementara itu, Direktur PT Qonita Malahayati Gas, Hastuti, menyampaikan rasa terima kasih kepada Pemkot Kendari dan seluruh pihak yang telah mendukung berdirinya usaha ini. Ia menjelaskan bahwa agen LPG tersebut berlokasi di Jalan Kongoasa, Kelurahan Watulondo.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada Pemkot Kendari, dalam hal ini Wali Kota Kendari yang telah meresmikan, serta semua pihak yang telah bekerjasama, dan mendukung hingga usaha ini bisa berjalan,” ungkapnya.
Hastuti juga berharap agen LPG ini bisa menjadi solusi kebutuhan energi warga Kendari.
“Terakhir, sekali lagi saya ingin mengucapkan selamat dan terima kasih kepada Bapak Ibu semua yang hadir. Semoga agen LPG ini dapat menjadi berkah bagi kita semua,” tutupnya.
Laporan : Man
Editor : Tam
PASAR
Pemkot Kendari Gelar Pasar Murah, Harga Beras Turun Rp10 Ribu

KENDARI, Bursabisnis.id – Pemerintah Kota Kendari menggelar Gerakan Pasar Murah di pelataran parkir Balai Kota Kendari pada Senin, 10 Maret 2025.
Wali Kota Kendari, Siska Karina Imran, menegaskan bahwa program ini bertujuan untuk meringankan beban masyarakat di tengah lonjakan harga kebutuhan pokok.
“Kami tidak ingin ada kenaikan harga selama Ramadan. Kemarin saya mendengar harga beras naik, tapi dengan adanya pasar murah ini, harga beras sudah bisa kami turunkan Rp10 ribu lebih murah dibandingkan harga pasar,” ujar Siska.
Program ini berlangsung selama empat hari di pelataran parkir Balai Kota Kendari. Setelah itu, kegiatan serupa akan diperluas ke 11 kecamatan di Kendari guna menjangkau lebih banyak masyarakat.
Pemerintah bekerja sama dengan 15 distributor untuk memastikan ketersediaan stok pangan dengan harga terjangkau. Subsidi yang diberikan cukup signifikan, dengan selisih harga Rp10 ribu untuk beras, serta Rp5 ribu untuk telur, minyak goreng, dan gula.
Wali Kota Kendari juga menegaskan bahwa pemerintah siap menindak tegas oknum yang sengaja menimbun bahan pokok demi keuntungan pribadi. Jika ada indikasi penimbunan, masyarakat diminta segera melapor.
Disisi lain, kegiatan ini mendapat respon baik dari warga. Warga berbondong-bondong memadati lokasi pasar murah untuk mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga miring.
Salah satu warga, Nurhayati (42), mengaku sangat terbantu dengan adanya pasar murah ini.
“Harga di pasar sudah mulai naik, jadi ini sangat membantu kami, terutama yang penghasilannya pas-pasan,” ujar Nurhayati.
Laporan : Man
Editor : Tam
PASAR
Harga Minyakita Sudah di Atas Harga Eceran Tertinggi, Capai Rp 18.000 Per Liter

JAKARTA, Bursabisnis.id – Menjelang bulan Ramadan tahun 2025, harga sejumlah bahan pokok termasuk Minyakita masih tinggi.
Anggota Komisi VI DPR RI Nasim Khan, meminta pemerintah segera menurunkan harga Minyakita di pasaran.
Terhitung hampir delapan bulan harga Minyakita masih di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp 15.700 per liter. Badan Pusat Statistik mencatat harga rerata nasional Minyakita per pekan ketiga Januari 2025 sebesar Rp 17.502 per liter.
“Kebutuhan saat bulan Ramadan biasanya mengalami peningkatan. Kalau harga Minyakita yang menjadi salah satu kebutuhan mengalami peningkatan, ini tentunya akan membebankan masyarakat. Jadi ini harus segera ditangani,” kata Nasim Khan sebagaimana dilansir dari laman dpr.go.id.
Berdasarkan data Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok Kementerian Perdagangan (Kemendag) pers 23 Januari 2024, harta rerata nasional Minyakita Rp 17.400 per liter. Harga Minyakita mengalami kenaikan sejak Juni 2024 sebesar 7,41 persen.
Menurut Nasim, kenaikan ini tidak terjadi pada daerah-daerah yang sulit terjangkau tapi juga terjadi di kota-kota besar di Indonesia. “Jangankan di kawasan Indonesia, kota-kota di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur pun mengalami kenaikan harga Minyakita,” kata Politisi Fraksi PKB ini.
Saat melakukan kunjungan kerja di Jawa Timur kala reses, Nasim meninjau langsung pasar-pasar dan melakukan dialog dengan penjual Minyakita di toko kelontong dan juga berdialog langsung dengan para pembeli. “Mereka mengeluh karena harga Minyakita masih tinggi. Bahkan saya pernah lihat harga Minyakita mencapai Rp 19 ribu per liter,” kata Nasir lagi.
Seharusnya, harga Minyakita mengikuti acuan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 18 Tahun 2024 tentang Minyak Goreng Sawit Kemasan dan Tata Kelola Minyak Goreng Rakyat yang mengatur secara rigid batas eceran minyak goreng yang dijual di pasaran.
Menurutnya, pemerintah harus segera melakukan inspeksi harga Minyakita mulai dari distributor hingga ke toko-toko kelontong. Ia mengatakan, semua pihak harus duduk bersama untuk membahas mengapa harga Minyakita ini masih tinggi.
“Pekan depan, Komisi VI akan memanggil Kementerian Perdagangan dan lakukan rapat dengar pendapat untuk mengetahui apa permasalahannya. Apakah karena proses distribusi, sistem regulasi atau karena apa ? Saya harap ini bisa dibahas dengan jelas dan ada solusinya. Kasihan masyarakat,” tutup Nasim.
Hasil penulusuran di Kota Kendari, harga Minyakita untuk volume 1 liter dalam kemasan mencapai Rp 18.000. Sedangkan kemasan 2 liter Rp 36.000.
Sumber : dpr.go.id
Penulis : Icha
Editor : Tam
-
ENTERTAINMENT5 years ago
Inul Vista Tawarkan Promo Karaoke Hemat Bagi Pelajar dan Mahasiswa
-
Rupa-rupa6 years ago
Dihadiri 4000 Peserta, Esku UHO dan Inklusi Keuangan OJK Sukses Digelar
-
PASAR5 years ago
Jelang HPS 2019, TPID: Harga Kebutuhan Pokok Relatif Stabil
-
Entrepreneur5 years ago
Rumah Kreatif Hj Nirna Sediakan Oleh-oleh Khas Sultra
-
Fokus6 years ago
Tenaga Pendamping BPNT Dinilai Tidak Transparan, Penerima Manfaat Bingung Saldo Nol Rupiah
-
FINANCE6 years ago
OJK Sultra Imbau Entrepreneur Muda Identifikasi Pinjol Ilegal Melalui 2L
-
Ekonomi Makro5 years ago
Aset Perbankan Syariah Tumbuh 7,10 Persen, Produk Syariah Semakin Diminati
-
Entrepreneur6 years ago
Mengenal Sosok Pengusaha Syarifuddin Daeng Punna yang Pantang Menyerah Berusaha