Connect with us

Ekonomi Makro

Kondisi Cuaca Pengaruhi Peningkatan Tekanan Inflasi Kelompok Bahan Makanan

Published

on

KENDARI – Kondisi perkembangan perekonomian Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) per Oktober 2018 mencatatkan inflasi sebesar 0,20 persen. Pada kelompok makanan terdapat peningkatan tekanan inflasi yang dipengaruhi oleh perubahan harga komoditas mie dan nasi dengan lauk masing-masing sebesar 4,04 persen dan 1,83 persen. Pada periode tersebut terjadi kemarau panjang dengan curah hujan yang rendah dan suhu permukaan air laut yang tinggi, sehingga tangkapan ikan menjadi berkurang dan beberapa sayuran yang membutuhkan banyak air mengalami gagal produksi.

Kepala Perwakilan BI Sultra, Minot Purwahono menyebutkan, inflasi IHK didorong oleh peningkatan tekanan inflasi pada kelompok bahan makanan, perumahan dan makanan jadi. Peningkatan tekanan inflasi pada kelompok bahan makanan secara umum dipengaruhi oleh kondisi cuaca, beberapa komoditas sayuran yang membutuhkan sedikit air seperti tomat sayur, bawang merah dan tomat buah mengalami peningkatan produksi dan menahan tekanan inflasi. Komoditas-komoditas tersebut mencatatkan penurunan harga masing-masing sebesar 12,57 persen, 8,39 persen dan 6,69 persen. Selain itu, relatif terjaganya stok daging ayam ras di pasar turut mendorong penurunan harga daging ayam ras yang mencatatkan deflasi sebesar 4,63 persen.

“Menguatnya tekanan harga disebabkan oleh peningkatan tekanan inflasi di kelompok bahan makanan, khususnya komoditas ikan segar dan sayur-sayuran. Secara spasial,” ujar Minot melalui press releasenya, Jumat 2 November 2018.

Lebih lanjut, Ia menjelaskan, Kota Kendari dan Kota Baubau mencatatkan inflasi masing-masing sebesar 0,16 persen dan 0,31 persen. Dengan kondisi tersebut, inflasi tahunan Sultra tercatat sebesar 2,50 persen dengan inflasi tahunan untuk Kota Kendari sebesar 2,69 persen, dan Kota Baubau sebesar 2,03 persen.

Menurut dia, Perkembangan harga tersebut searah dengan perkembangan di tingkat nasional, yang juga mencatatkan inflasi pada periode tersebut sebesar 0,28 persen, sehingga secara tahunan inflasi tercatat sebesar 3,16 persen.

“Capaian inflasi tersebut masih berada dalam rentang sasaran inflasi yang ditetapkan tahun ini sebesar 3,5 ± 1 persen,” jelas Minot.

Ditambahkannya, komoditas ikan segar tercatat mengalami inflasi sebesar 1,26 persen, dipicu oleh kenaikan harga pada beberapa jenis ikan seperti ikan cakalang sebesar 6,11 persen dan ikan kembung 4,19 persen. Sementara itu, kata dia, komoditas sayur-sayuran mengalami inflasi sebesar 10,07 persen, yang disumbangkan oleh komoditas kacang panjang, bayam dan sawi hijau yang masing-masing mengalami inflasi sebesar 8,40 persen, 5,83 persen dan 20,10 persen.

Sedangkan pada kelompok perumahan, terdapat peningkatan tekanan inflasi disebabkan oleh tingginya permintaan seiring dengan mulai bertambahnya aktivitas konstruksi. Hal tersebut terlihat dari inflasi pada komoditas besi beton dan semen masing-masing 7,77 persen dan 0,43 persen.

Minot menerangkan, upaya pengendalian inflasi dilakukan oleh Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Sultra bersama dengan TPID di tingkat kabupaten/kota, dengan meningkatkan koordinasi dan mempererat kerjasama antar daerah, pemanfaatan resi gudang dan program Masyarakat kenali dan sadar inflasi (Mas Kendari). Secara khusus dalam pengendalian inflasi ikan, TPID melakukan beberapa upaya antara lain mempermudah perizinan kapal tangkap, optimalisasi pemanfaatan cold storage dan melakukan kajian pengaturan tata niaga perikanan.

Selain itu, untuk menjaga stabilitas pasokan beras TPID melakukan beberapa langkah seperti pemberian bantuan pengairan untuk sawah yang terdampak kemarau, pemanfaatan sistem resi gudang, mempercepat penyaluran Rastra kepada masyarakat, operasi pasar beras medium. Upaya lainnya seperti gerakan urban farming melalui aktivitas Mas Kendari juga dilakukan, untuk menjaga ketersediaan pasokan komoditas hortikultura.

“Langkah-langkah tersebut sesuai dengan arahan Presiden RI dalam rapat koordinasi nasional TPID, untuk menjaga inflasi tetap rendah dan stabil sejalan dengan roadmap pengendalian inflasi periode 2019-2021 mendatang,” pungkas Minot. (Ikas)

KEUANGAN

BI Sultra Tingkatkan Literasi Masyarakat Tentang Rupiah

Published

on

By

Kepala Perwakilan BI Sultra, Edwin Permadi

KENDARI, Bursabisnis.id – Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Sulawesi Tenggara (Sultra), terus meningkatkan literasi dan pemahaman masyarakat tentang rupiah.

Salah satunya melalui kegiatan Safari Qris, serta sosialisasi literasi, tujuannya untuk lebih mengenal ciri keaslian rupiah, sehingga bisa membedakan uang palsu. Khususnya di daerah 3 T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar).

Kepala Perwakilan BI Sultra, Edwin Permadi pada kegiatan Bincang Bersama Media (BBM), di salah satu Warkop Kota Kendari menuturkan, lewat sosialisasi literasi BI memastikan masyarakat paham rupiah.

“Sosilisasi literasi, tak hanya sekedar kegiatan seremoni semata, pasalnya ada survey untuk mengukur bagiamana indeks pemahaman masyarakat,” beber Edwin.

Biasanya lanjut Edwin, BI sering melakukan kegiatan dimaksud dengan menggandeng atau bekerjasama dengan perbankan dan Pemda setempat. Rencananya tahun ini, akan dilaksanakan lagi dibeberapa Kota/Kabupaten di Sultra.

“Hal ini dilakukan, untuk terus mengajarkan masyarakat serta mendorong digitalisasi, agar lebih mengetahui dari sisi penggunaan rupiah, yang bukan hanya bisa digunakan dengan cara tunai,” ungkapnya.

Selain itu, pihaknya juga menghimbau masyarakat agar tetap waspada dengan peredaran uang palsu, apa lagi menjelang Idul Adha.

“Selain menghimbau, untuk mengantisipasi peredaran uang palsu, BI juga gencarkan kerja sama dengan perbankan lainnya,” ungkapnya.

Itu dilakukan, tambah Edwin agar tidak terjadi seperti sebelumnya kasus uang palsu dan sebagainya. Namun menurutnya di tahun 2025 sampai dengan hari ini, temuan uang palsu masih relatif menurun.

“Namun untuk rinciannya, nanti kita lihat data terakhirnya seperti apa. Yang pasti pencegahan terus ditingkatkan, termasuk koordinasi,” pungkasnya.

Laporan : Kas
Editor : Tam

Continue Reading

PERTANIAN

Bupati Mubar Dapat Dukungan Menteri PUPR Untuk Bangun Irigasi dan Sekolah Rakyat

Published

on

By

Menteri PUPR Dody Hanggodo (kiri) bersama Bupati Muna Barat La Ode Darwin. -foto:ist-

JAKARTA, Bursabisnis.id – Langkah proaktif Bupati Muna Barat (Mubar) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) La Ode Darwin membuahkan hasil manis.

Dalam kunjungannya ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada Selasa, 6 Mei 2025, Darwin berhasil mengamankan komitmen langsung dari Menteri PUPR, Dody Hanggodo, untuk membangun infrastruktur penting di wilayahnya.

Pertemuan itu membahas rencana pembangunan irigasi teknis serta Sekolah Rakyat (SR) di Kabupaten Muna Barat, Sulawesi Tenggara. Kedua proyek ini dianggap vital untuk mendongkrak sektor pertanian dan pendidikan di daerah tersebut.

“Insya Allah kita support untuk infrastruktur di Muna Barat, yang paling cepat bisa kita kerjakan irigasi karena sudah ada Inpresnya,” kata Dody Hanggodo.

“Sementara untuk jalan direncanakan masuk dalam skema Inpres Infrastruktur Daerah, tetapi ini masih dalam tahap awal,” sambungnya.

Selain irigasi, Kementerian PU juga menyatakan kesiapannya membangun Sekolah Rakyat di Muna Barat sebagai bagian dari program pemerataan pendidikan. Sekolah ini akan mencakup pendidikan gratis dari tingkat SD hingga SMA.

“Saya minta ke Pak Bupati siapkan lahan untuk SR yang masuk ke pembangunan Tahap 2A. Sekolah ini akan memberikan pendidikan gratis dari jenjang SD, SMP, hingga SMA. Kita akan sekolahkan anak-anak Muna Barat,” ujar Dody.

La Ode Darwin yang hadir langsung dalam pertemuan itu menyatakan daerahnya telah siap secara administratif maupun fisik untuk mendukung program nasional tersebut.

“Kami sudah siapkan lahan seluas 8 hektare dan seluruh dokumen pendukung pembangunan Sekolah Rakyat sudah lengkap. Semoga ini segera terealisasi,” ujarnya optimistis.

Darwin juga menjelaskan bahwa potensi pertanian di Muna Barat sangat besar, namun selama ini terhambat oleh keterbatasan infrastruktur, terutama irigasi.

“Potensi sawah kami mencapai 5.000 ha, tapi belum ada irigasi teknis. Beberapa desa bahkan terputus saluran airnya, sehingga terpaksa dialihkan ke tanaman nilam. Tapi kalau ini dibiarkan, tanah akan rusak dalam 2–3 tahun ke depan. Untuk itu saya mohon dukungan Pak Menteri untuk membangun irigasi,” ucap Darwin.

Kementerian PUPR memastikan komitmennya terhadap swasembada pangan melalui pembangunan irigasi berdasarkan Inpres Nomor 2 Tahun 2025 tentang Percepatan Pembangunan Jaringan Irigasi. Pembangunan Sekolah Rakyat juga dipandang sebagai bagian dari strategi mewujudkan Indonesia Emas 2045.

Laporan : Man
Editor : Tam

Continue Reading

PERTANIAN

Wali Kota Kendari Kawal Masa Depan Pertanian Kota Lewat Pertemuan Strategis dengan Mentan

Published

on

By

Menteri Pertanian Amran Sulaiman bersama Gubernur Sultra Andi Sumangerukka, Wali Kota Kendari Siska Karina Imran dan sejumlah bupati seSultra. -foto:ist-

JAKARTA, Bursabisnis.id – Komitmen untuk membangun pertanian berkelanjutan di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) mengemuka dalam pertemuan strategis antara Menteri Pertanian RI Amran Sulaiman dengan jajaran kepala daerah dari Sultra di Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta pada Selasa, 29 April 2025.

Wali Kota Kendari, dr. Hj. Siska Karina Imran, S.KM, hadir bersama Gubernur Sultra, Mayjen TNI (Purn) Andi Sumangerukka, serta sejumlah bupati lainnya dari wilayah Sultra.

Dalam forum ini, Wali Kota Siska memaparkan potensi dan capaian sektor pertanian di Kota Kendari sepanjang 2024.

Ia menyebut, total produksi pertanian daerahnya tahun lalu mencatatkan 3.525 ton gabah kering panen padi sawah, 2.309 ton jagung kering panen, serta 2.260 ton dari berbagai komoditas tanaman pangan lainnya.

Kawasan persawahan di Kelurahan Baruga dan Labibia disebut sebagai titik tumpu pengembangan pertanian lokal.

“Kami berharap dengan dukungan dari Kementerian Pertanian, kami dapat meningkatkan sarana dan prasarana pertanian, agar sektor pertanian di Kendari semakin berkembang dan memberikan manfaat besar bagi masyarakat,” ujar Siska Karina Imran.

Menteri Pertanian Amran Sulaiman dalam tanggapannya menegaskan pentingnya fokus pembangunan pertanian Sultra pada empat komoditas strategis: padi, kakao, mete, dan tebu.

“Sultra memiliki potensi besar, dan kami ingin daerah ini fokus pada empat komoditas unggulan tersebut. Kami berharap dengan mengembangkan padi, kakao, mete, dan tebu, Sultra dapat mencapai kemajuan yang signifikan di sektor pertanian,” jelas Amran.

Ia juga menekankan perlunya hilirisasi hasil pertanian agar tidak berhenti di kuantitas produksi, melainkan mampu memberi nilai tambah melalui pengolahan lanjutan.

Tak hanya itu, Mentan menyoroti pentingnya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah. Ia mendorong penguatan kolaborasi lintas wilayah di Sultra di bawah kendali Gubernur.

“Kami mengajak seluruh Wali kota dan Bupati di Sultra untuk bersatu dan bekerja sama di bawah komando Gubernur Sultra. Hanya dengan kerja sama yang kuat, kita bisa mencapai tujuan bersama dalam memajukan sektor pertanian,” tambahnya.

Sebagai bentuk konkret dukungan pemerintah pusat, Kementerian Pertanian menjanjikan bantuan besar untuk Sultra, mencakup 100.000 bibit padi, benih jagung, 100 unit traktor, 10 alat mesin panen, serta pembukaan lahan sawah seluas 5.000 hingga 10.000 hektar.

Gubernur Sultra, Andi Sumangerukka, menyambut kebijakan tersebut dengan penuh komitmen.

“Kami akan mendukung kebijakan yang telah digariskan oleh Menteri Amran dan memastikan bahwa program-program ini berjalan dengan baik di Sultra. Kami juga siap menindaklanjuti bantuan yang diberikan, untuk memastikan sektor pertanian di Sultra terus berkembang dan memberikan hasil yang optimal,” kata Gubernur Andi Sumangerukka.

Sejumlah kepala daerah turut menghadiri pertemuan ini, di antaranya Bupati Kolaka, Kolaka Timur, Buton, Muna Barat, Konawe, dan Konawe Kepulauan. Pertemuan ini menjadi titik awal konsolidasi lintas wilayah yang diharapkan dapat memperkuat ketahanan pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani di Sultra secara berkelanjutan.

Laporan : Man
Editor : Tam

Continue Reading

Trending

Copyright © 2017 PT. Bisnis Media Sentosa - Bursabisnis.ID